commit to user 9
1 Makanan dan minuman kemasan pabrik 2 Makanan dan minuman pedagang lokal
3 Makanan dan minuman yang dijual para pedagang keliling
c. Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan 1 EnergiKalori
Makanan seorang anak harus mengandung protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin dan mineral. Energi untuk
metabolisme, dihitung dalam kilokalori kkal, berasal dari protein 4 kkalgr, karbohidrat 4 kkalgr, dan lemak 9 kkalgr. Khusus
untuk anak
sekolah, kecukupan
energinya antara
80-90 kkalkgBBhari dan kecukupan proteinnya 1 grkgBBhari,
sedangkan untuk distribusi kalori makanan dengan gizi seimbang didapat dari 9-15 protein, 35-45 lemak dan 45-55 karbohidrat
Judarwanto, 2008. Asupan kandungan nutrisi tersebut harus mempertimbangkan porsi atau varian makanan yang dikonsumsi
Suyitno, 2009. Muatan energi di dalam makanan bergantung terutama pada
kandungan karbohidrat, protein, lemak dan alkoholnya. Jumlah energi dalam makanan atau zat gizi, dapat ditentukan dengan jalan
membakar makanan tersebut di dalam bom kalorimeter. Panas yang kemudian dihasilkan diukur. Tiap jenis makanan akan mengeluarkan
sejumlah energi tertentu jika dibakar atau dimetabolisasi oleh tubuh.
commit to user 10
Jumlah kalori yang kemudian dihasilkan bergantung pada komposisi makanan tersebut protein, karbohidrat, dan lemak Arisman, 2004.
a Karbohidrat Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, disamping
membantu pengaturan
metabolisme protein.
Kecukupan karbohidrat di dalam diet akan mencegah penggunaan protein
sebagai sumber energi. Dengan demikian, fungsi protein sebagai bahan pembentuk jaringan dapat terlaksana. Inilah yang dimaksud
dengan “sparing effect”. Karbohidrat terhadap protein Arisman, 2004. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera. Dimana sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan lemak Almatsier, 2004.
b Lemak Lemak juga bertindak sebagai sumber energi, namun
fungsi pokoknya adalah memasok asam-asam lemak esensial. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh membutuhkan lemak
sebanyak maksimal 30 dari kebutuhan energi total Arisman, 2004.
c Protein Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat
digantikan oleh zat tubuh lain, yaitu membangun serta
commit to user 11
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh Almatsier, 2004. Protein tidak dapat langsung dimetabolisme, tapi harus diubah dahulu
menjadi karbohidrat atau lemak. Dengan demikian protein tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi dalam keadaan mendadak
akut Arisman, 2004. Defisiensi protein hampir selalu, atau praktis selalu bergandengan dengan defisiensi kalori. Asosiasi
kedua penyakit ini dapat dipahami melalui berbagai hubungan antara protein dan energi Sediaoetama, 2006.
Hubungan metabolisme terdapat antara energi dan protein, yaitu bahwa protein merupakan salah satu penghasil energi. Jadi bila
energi kurang cukup di suatu hidangan, maka protein lebih banyak dikatabolisme menjadi energi. Ini berarti semakin kurang protein
yang tersedia untuk keperluan lain, termasuk untuk sintesis protein tubuh Sediaoetama, 2006.
Suplai energi bagi pemeliharaan sel lebih diutamakan daripada suplai protein bagi pertumbuhan. Maka bilamana jumlah
energi dalam makanan sehari-hari tidak cukup, sebagian masukan protein makanan akan dipergunakan sebagai energi, hingga
mengurangi bagian yang diperlukan bagi pertumbuhan. Bahkan jika masukan energi dan protein jauh dari cukup, proses katabolisme
akan terjadi terhadap otot-otot untuk menyediakan glukosa bagi energi dan asam-asam untuk sintesis protein yang sangat esensial
Pudjiadi, 2003.
commit to user 12
Energi yang digunakan oleh tubuh dibedakan oleh 2 hal yaitu : a Energi untuk kebutuhan fisiologis tubuh dalam keadaan
basalmetabolisme basal. Metabolisme basal adalah energi minimal yang diperlukan untuk
melakukan proses biologis tanpa melakukan kerja luar. Energi ini digunakan untuk denyut jantung, gerak alat-alat pencernaan,
gerak alat pernapasan, alat urogenital, sekresi kelenjar-kelenjar, biolistrik syaraf dan sejenisnya. Sedangkan seseorang dikatakan
dalam kondisi basal jika tidak dalam keadaan tidur, tetapi secara rileks terlentang tidak melakukan aktifitas Asfuah S. dan
Proverawati A., 2009 b Energi untuk melakukan kerja luar
Adalah energi yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan kerja luar yang merupakan tambahan terhadap energi basal. Energi ini
pada dasarnya juga berasal dari energi pokok yang dapat diukur dengan kalorimetrik langsung misalnya dengan kantung dauglas
dan spirometer kofrany michaelis Asfuah S. dan Proverawati A., 2009.
2 Vitamin
Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak
dapat dibentuk oleh tubuh. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan bagi tubuh. Vitamin berperan dalam
commit to user 13
beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh dan pada umumnya sebagai koenzim atau
sebagai bagian dari enzim. Vitamin dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu vitamin larut lemak vitamin A, D, E, dan K dan vitamin larut
air yaitu vitamin C dan vitamin B thiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, Kobalamin, dan folat Almatsier,
2004.
3 Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat
sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Disamping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro natrium, klorida, kalium,
kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur dan mineral mikro besi, seng, iodium, selenium, tembaga, mangan, fluor, khrom, molibden,
arsen, nikel, silikon, dan boron Almatsier, 2004.
d. Kandungan Zat Kimia Makanan Jajanan