Hubungan antara asupan energi, karbohidrat, dan protein dengan status gizi anak

commit to user 23 3 Berat badan menurut tinggi badan BBTB Berat badan mempunyai hubungan yang linier dengan tinggi badan. Indeks BBTB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini dan merupakan indeks yang independen terhadap umur. Kelebihan indeks BBTB yaitu a Tidak memerlukan data umur. b Dapat membedakan proporsi badan. Sedangkan kelemahan indeks BBTB yaitu a Tidak memberikan gambaran, anak tersebut pendek, cukup tinggi, atau jangkung karena faktor umur tidak diperhitungkan. b Membutuhkan dua macam alat ukur dan dua orang pengukur. c Pengukuran lebih lama Supariasa dkk, 2002.

3. Hubungan antara asupan energi, karbohidrat, dan protein dengan status gizi anak

Asupan gizi yang baik setiap harinya dibutuhkan anak sekolah, supaya mereka memiliki pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan intelektual yang lebih baik sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang unggul Kompas, 2008. Nutrisi dan kesehatan sangat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak Massofa, 2008. commit to user 24 Suara Karya 1992 yang dikutip dalam Khomsan 2004, menyebutkan bahwa pertumbuhan seseorang mencangkup pertambahan fisik tubuh. Sedangkan perkembangan lebih mengarah pada diferensiasi dan pematangan sel sehingga sistem organ tubuh seseorang bisa melakukan fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan ini dipengaruhi oleh genetik, hormonal, lingkungan dan faktor perilaku. Menurut Soekirman, 2000, lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mendukung tumbuh kembang anak. Pada keluarga yang menyandang masalah gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang akan kehilangan sumber daya manusia yang berkualitas karena perkembangan kecerdasan anak-anak mereka tidak optimal. Pada usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah dimana anak-anak mulai masuk ke dalam dunia baru, berhubungan dengan orang-orang di luar keluarganya, dan dia berkenalan dengan suasana baru dalam kehidupannya. Hal ini tentu saja akan banyak mempengaruhi kebiasaan makan mereka Moehji, 2003. Adanya aktivitas yang tinggi mulai dari sekolah, kursus, mengerjakan pekerjaan rumah PR dan mempersiapkan pekerjaan untuk esok harinya, membuat stamina anak cepat menurun kalau tidak ditunjang dengan intake pangan dan gizi yang cukup dan berkualitas Khomsan, 2004. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan commit to user 25 fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksik atau membahayakan Almatsier, 2004. Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan pertambahan berat badan. Obesitas yang muncul pada usia anak cenderung berlanjut hingga ke dewasa, dan lansia. Sementara obesitas itu sendiri merupakan salah satu faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes militus, artritis, penyakit kantong empedu, kanker, gangguan fungsi pernapasan, dan berbagai gangguan kulit Arisman, 2004. Intisari 1997 yang dikutip dalam Khomsan 2004 menyebutkan bahwa intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal, dimana pertumbuhan badan yang optimal mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Dampak akhir dari konsumsi gizi yang baik dan seimbang adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia. commit to user 26

A. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Keterangan : : Diukur : Tidak diukur

C. Hipotesis

Ada hubungan antara asupan energi, karbohidrat, dan protein dari makanan jajanan dengan status gizi anak sekolah dasar usia 9-12 tahun. Status Gizi Umur, aktifitas fisik, tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua, Budaya, Kebersihan lingkungan tempat tinggal, Alergi, Penyakit Kesenangan; kebiasaan; daya beli serta ketersediaan makanan; kepercayaan; aktualisasi diri; faktor agama serta psikologis; pertimbangan gizi serta kesehatan Pola Konsumsi Makanan Jajanan Asupan Energi, Karbohidrat, dan Protein dari Makanan Jajanan Sumber Bahan Makanan Jajanan

Dokumen yang terkait

Pemenuhan Kebutuhan Energi Dan Protein Yang Bersumber Dari Makanan Jajanan Dihubungkan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 060923 Simpang Marindal Medan Tahun 2005

5 45 79

Pemenuhan Kebutuhan Energi Dan Protein Yang Bersumber Dari Makanan jajanan Dihubungkan Dengan Status gizi Anak sekolah dasar (SD)Negeri No. 060923 Simpang Marindal Medan Tahun 2005

4 46 78

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN WIROLEGI 1 KABUPATEN JEMBER

3 65 24

Gambaran asupan karbohidrat dan status gizi anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta tahun 2015

1 18 58

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN MORBIDITAS DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KARTASURA

1 6 9

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA Hubungan Antara Asupan Protein Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (ENERGI, PROTEIN, LEMAK, KARBOHIDRAT) TERHADAP STATUS GIZI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK RAWAT JALAN DENGAN Hubungan Asupan Zat Gizi Makro (Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat) terhadap Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronik R

1 12 18

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI PONDOK MADRASAH Hubungan Antara Asupan Karbohidrat, Protein Dan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Pondok Madrasah Aliyah Al Manshur Popongan, Tegalgon

0 1 20

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI PONDOK MADRASAH Hubungan Antara Asupan Karbohidrat, Protein Dan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Pondok Madrasah Aliyah Al Manshur Popongan, Tegalgon

0 0 11

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Prasekolah Di Kelurahan Sangkrah Dan Semanggi Kecama

0 1 16