b. Pelat lantai beton bertulang. c. Atap dengan baja ringan.
d. Komponen non struktural seperti lift dan tangga. e. Dinding geser pada basement.
4. Pembebanan gedung meliputi : a. Beban mati berupa berat sendiri stuktur .
b. Beban hidup berupa beban akibat fungsi bangunan sesuai dengan SNI 2002 .
c. Beban lateral berupa beban gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 Tata Cara
Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk
Gedung, tanpa
memperhitungkan beban angin . d. Peraturan pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Rumah dan Gedung SNI 03-1727- 1989. 5. Kriteria kinerja menggunakan ATC-40, Fema-256.
6. Perilaku struktur dianalisis dengan menggunakan metode pushover dengan bantuan program SAP 2000.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari dalam penelitian ini adalah : 1. Memperlihatkan kurva kapasitas, hubungan base shear dengan displacement,
pada kurva pushover sebagai representasi tahapan perilaku struktur saat dikenai gaya geser dasar pada level tertentu serta performance point.
2. Menentukan kriteria kinerja seismik struktur gedung rumah sakit dari hasil nilai performance point menggunakan code ATC-40.
3. Memperlihatkan skema kelelehan distribusi sendi plastis yang terjadi dari hasil perhitungan program SAP 2000.
4. Mengetahui pola keruntuhan bangunan sehingga dapat diketahui joint-joint yang mengalami kerusakan dan mengalami kehancuran.
BAB 2 LANDASAN TEORI
DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Mekanisme Gempa
2.1.1 Proses Gempa
Gempa bumi adalah pelepasan energi pada muka bumi, merambat melalui permukaan tanah. Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh benturangesekan
antara plat tektonik lempeng bumi atau amblesnya dasar laut. Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar bertumbukkan dengan lempeng benua
di zona tumbukan subduksi akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan
gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan dan geseran. Pada batas
elastisitas lempeng terlampui maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbulkan getaran partikel ke
segala arah yang disebut gelombang gempa. Pergeseranbenturan antar plat tektonik menyebabkan plat tektonik bergerak.
Pergerakan plat tektonik mengakibatkan permukaan tanah bergeser, sebagaimana pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Skema pergerakan permukaan tanah.
Sumber : WordPress.com, Blogs mengenai : Dongeng Geologi. 7