Seluruh elemen balok pada portal muncul sendi plastis dengan level A-B dan I-O yang mana masih bersifat elastic. Semua ditandai dengan warna merah muda
pink.
Gambar 4.19 Portal As-I pada Step 4
Sumber : Gambar hasil run pada simulasi 3D pada program Sap 2000. Sebagian sendi plastis elemen balok mencapai tahap leleh pertama dengan
perilaku nonlinear dengan ditandai warna biru terang.
Gambar 4.20 Sendi Plastis Step 6
Sumber : Gambar hasil run pada simulasi 3D pada program Sap 2000.
Sebagian sendi plastis elemen balok mencapai tahap leleh dengan keadaan struktur balok Collapse dengan perilaku nonlinear dengan ditandai warna kuning
terang.
Gambar 4.21 Sendi Plastis Step 14
Sumber : Gambar hasil run pada simulasi 3D pada program Sap 2000.
Pada step 14, program berhenti melakukan iterasi. Sendi plastis muncul hampir di seluruh elemen balok serta beberapa kolom dengan sifat in-elastis. Pada tahap ini
nilai D = 0.3886 m dan V = 1488.983 ton. Terjadi penurunan besarnya gaya geser dasar karena telah memasuki kondisi limit nonlinear. Pada kondisi ini mampu
memicu keruntuhan total bangunan dengan adanya balok dan kolom yang mengalami keruntuhan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah menganalisis dan mengevaluasi, sebagaimana pada bab 4, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Setelah melakukan pushover analysis, penulis dapat menyimpulkan : 1. Performance point gedung adalah sebagai berikut :
V Ton, D m 428. 206 ton; 0.056 m
Sa g, Sd m 0.012 g; 0.037 m
Teff second, ßeff 3.266 dtk; 0.097
2. Gedung termasuk dalam level kinerja immediate Occupancy yakni ada
kerusakan pada struktur dimana kekuatan dan kekakuannya hampir sama dengan kondisi sebelum gempa dan gedung dapat digunakan kembali.
3. Program SAP 2000 telah menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk analisis struktur berbasis kinerja seperti yang terdapat pada code ATC-40.
4. Dari kurva kapasitas tinjauan arah Y memberikan gambaran perilaku struktur mulai dari tahap kondisi elastis, in-elastis kemudian mengalami keruntuhan
yang ditunjukkan kurva dengan penurunan tajam. 5. Konsep desain strong colum weak beam telah dipenuhi. Hal ini ditunjukkan
terbentuknya sendi plastis diawali dari elemen balok yang kemudian pada saat mencapai performance point mayoritas elemen balok terbentuk sendi
plastis kemudian pada sebagian elemen balok mencapai kondisi batas in- elastis.
77
5.2. Saran
Penulis mempunyai beberapa saran, bila dimasa depan dilakukan penelitian lanjutan :
1. Analisis pushover perlu dicoba dengan time history method. 2. Parameter untuk analisis Pushover yang digunakan sebaiknya sesuai dengan
parameter perencanaan bangunan. 3. Membandingkan hasil evaluasi kinerja gempa struktur metode distribusi
statik ekuivalen dengan metode analisis respon riwayat waktu.