Wilayah Gempa Ketentuan Umum Bangunan Gedung Dalam Pengaruh Gempa.

dibagi dalam 6 wilayah Gempa WG , wilayah gempa disusun berdasarkan atas 10 kemungkinan gerak tanah oleh gempa rencana dilampui dalam periode 50 tahun yang identik dengan periode ulang rata-rata 500 tahun. Gambar 2.3 Pembagian wilayah gempa di Indonesia Sumber : Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung Standar Nasional Indonesia 03-1726,2002.hal.21

5. Percepatan Puncak Batuan Dasar

Wilayah gempa dicirikan oleh nilai Percepatan Puncak Efektif Batuan Dasar PPEBD di masing-masing wilayah dan dinyatakan dalam fraksi dari konstanta gravitasi g. Wilayah Gempa 1 adalah PPEBD = 0.03g sedangkan wilayah gempa 6 menyandang wilayah kegempaan tertinggi dengan PPEBD = 0.3g. Pembagian wilayah gempa di Indonesia ada 6, sebagaimana pada Gambar 2.4. kota Surakarta di peta indonesia terletak pada wilayah gempa 3 sebesar = 0.15g. Tabel 2.5 Percepatan puncak batuan dasar dan percepatan puncak muka tanah untuk masing-masing wilayah gempa Indonesia. Wilayah Gempa Percepatan Puncak Batuan Dasar ‘g’ Percepatan Puncak Muka Tanah Ao ‘g’ Tanah Keras Tanah Sedang Tanah Lunak Tanah Khusus 1 0.03 0.04 0.05 0.08 Diperlukan evaluasi khusus disetiap lokasi 2 0.10 0.12 0.15 0.20 3 0.15 0.18 0.22 0.30 4 0.20 0.24 0.28 0.34 5 0.25 0.28 0.32 0.36 6 0.30 0.33 0.36 0.38 Sumber : Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung Standar Nasional Indonesia 03-1726,2002.hal.17 6. Waktu Getar Alami Perhitungan waktu getar alami diatur dalam SNI 1726 dengan ketentuan sebagai berikut: a. Nilai waktu getar alami fundamental struktur gedung untuk penentuan faktor respons gempa ditentukan dengan rumus-rumus empirik. b. Nilai waktu getar alami harus lebih kecil dari .n untuk mencegah penggunaan struktur gedung yang terlalu fleksibel. Waktu getar alami struktur gedung dapat dihitung dengan rumus-rumus pendekatan menurut PPKGURG 1987 sebagai berikut : 1. Untuk struktur-struktur gedung berupa portal-portal tanpa unsur pengaku yang dapat membatasi simpangan : T = 0.085 x H 0.75 untuk portal baja 2.2 T = 0.060 x H 0.75 untuk portal beton 2.3 2. Untuk struktur gedung yang lain : T = 0.090 x H. B -0.5 2.4 dimana : T : waktu getar gedung pada arah yang ditinjau, dt B : panjang gedung pada arah gempa yang ditinjau, m H : tinggi puncak bagian utama struktur, m Waktu getar alami struktur gedung dapat dihitung dengan rumus-rumus menurut Federal Emergency Management Agency -356 FEMA-356 sebagai berikut : T = C t . H n . β 2.5 Dimana T = Waktu Getar Alami Fundamental C t = 0.035 untuk sistem bangunan baja. = 0.018 untuk sistem bangunan beton. = 0.030 untuk sistem bracing bangunan baja. = 0.060 untuk sistem bangunan kayu.