menyalurkanya kepada kelompok masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan dana tersebut serta memenuhi persyaratan tertentu untuk diberikan bantuan dana
tersebut. Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengendalkan
kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga
likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu. Di samping faktor likuiditas,
keberhasilan usaha bank juga ditentukan oleh kesanggupan para pengelola dalam menjaga rahasia keuangan nasabah yang dipercayakan kepadanya serta keamanan
atas uang atau aset lainnya yang dititipkan pada bank. Pengelola bank dalam melakukan usahanya ditutut untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara
pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya.
2.4 Azas, Fungsi dan Manfaat Bank
Asas yang melandasi bank melakukan kegiatannya dijelaskan dalam UU Nomor: 10 tahun 1998 sebagai berikut: perbankan dalam melakukan usahanya
berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Tujuan dari kegiatan perbankan Indonesia dijelaskan dalam UU Nomor: 10 tahun 1998,
untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak. Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat.
Menurut Rindjin 2000;67, fungsi bank dapat dikategorikan menjadi dua yaitu seperti berikut ini.
a. Fungsi perantara intermediation role. Fungsi perantara adalah penyediaan kemudahaan untuk aliran dana dari mereka yang mempunyai dana nganggur atau
kelebihan dana selaku penabung saver atau pemberi pinjaman lender kepada mereka yang memerlukan atau kekurangan dana untuk memenuhi berbagai
kepentingan selaku peminjam borrower.
b. Fungsi transmisi transmission role. Fungsi transmisi berkaitan dengan peranan bank dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dengan menciptakan
instrumen keuangan.
2.5 Pasar modal
2.5.1 Pengertian pasar modal
Pengertian pasar modal, sebagaimana pasar konvensional pada umumnya, adalah meruoakan tempat bertemunya penjual dan pembeli.Pasar market merupakan
sarana yang mempertemukan aktivitas pembeli dan penjual untuk suatu komoditas atau jasa.
Pegertian modal capital dapat dibedakan: 1. Barang modal capital goods seperti tanah, bangunan,dan mesin.
2. Modal uang fund yang berupa financial assets. Pasar modal capital market mempertemukan pemilik dana supplier of fund
dengan pengguna dana user of fund untuk tujuan investasi jangka menengah middle- term investment dan panjang long-term investment. Kedua pihak
melakukan jual beli modal yang berwujut efek. Pemilik dana menyerahkan sejumlah dana dan penerimaan dana perusahaan terbuka menyerahkan surat bukti
kepemilikan berupa efek. Menurut kamus besar bahasa Indonesia KBBI pengertian pasar modal adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan
permintaan atau merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga. UUPM pasal 1 angka 13 mendefinisikan pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.
2.5.2 Instrumen pasar modal
Pasar modal merupakan tempat orang menjual atau membeli surat efek yang baru dikeluarkan. Istilah lain yang popular dipakai adalah securitas market. Arti efek
menurut UUPM Pasal 1 angka 5 adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang , surat hak komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang. Unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derifatir dari efek. Yang termasuk dalam kategori efek yaitu :
1. Saham Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas PT
atau yang biasa disebut emiten.Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Ada dua macam yang diperdagangkan di Indonesia adalah
saham atas nama dan saham atas tunjuk. Sekarang ini saham yang diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas nama, yaitu yang nama
pemiliknya tertera diatas saham tersebut. 2. Obligasi
Obligasi pada dasarnya merupaka suatu pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat.Jangka waktu obligasi
telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayaranya telah ditetapkan dalam perjanjian. Obligasi ini dapat
diterbitkan baik oleh swasta ,pemerintah pusat atau daerah BUMD. 3. Derivatif dari efek
Yang termasuk dari derivative dari efek yaitu: 1. Right klaim
2. Waran 3. Obligasi Convertible
4. Saham Deviden 5. Saham Bonus
6. American Depository Recept ADR Continental Depository ReceptCDR 7. Sertifikat Reksadana.
2.6 Analisis Saham
Dalam penilaian saham dikenal ada tiga jenis nilai, yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai instrinstik saham.Nilai buku merupakan nilai yang dihitung
berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham emiten.Nilai pasar adalah nilai saham dipasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar.Sedangkan nilai
instrinstik atau yang lebih sering dikenal dengan nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenarnya atau yang seharusnya terjadi.
Meskipun semuanya dinyatakan dalam per lembar saham, ketiga jenis tersebut ditambah nilai nominal pada umumnya adalah tidak sama besarnya. Nilai nominal
dan nilai buku dapat dicari didalam atau dapat dilihat dan ditentukan didalam laporan keuangan perusahaan.Nilai pasar dapat dilihat pada harga saham di bursa efek.
Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis saham yakni 1. Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis yang digunakan untuk menilai instrinstik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Secara umum untuk
menganalisis perusahaan dengan menggunakan analisis fundamental terdiri dari empat langkah, yaitu:
a. Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan Kondisi ekonomi dipelajari untuk menghitung kondisi ekonomi secara
keseluruhan di pasar saham, berkaitan dengan tingkat inflasi, suku bunga, neraca perdagangan, dan sebagainya.
b. Menghitung kondisi industri secara keseluruhan Industri perusahaan secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan
tersebut.Saham yang paling baik pun dapat menghasilkan pengembalian yang tidak menguntungkan jika industri secara keseluruhan lemah.
c. Menghitung kondisi perusahaan Karena pasar saham adalah pasar ekspektasi dimana seluruh pemegang saham
mengharapkan perusahaannya selalu menghasilkan laba yang pada akhirnya mempengaruhi deviden maka perlu diperhitungkan kesehatan keuangan
perusahaan tersebut.Menghitung kondisi keuangan perusahaan biasanya dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan.
d. Menghitung nilai saham perusahaan Setelah memperhitungkan kondisi ekonomi, industri dan perusahaan selanjutnya
yang dilakukan adalah menghitung apakah saham suatu perusahaan over valued, under valued ataupun pas harganya.
Dalam melakukan analisis perusahaan, investor harus mendasarkan kerangka pikirnya pada dua komponen utama dalam analisis fundamental, yaitu earning per
share perusahaan EPS dan price earning ratio PER. Ada tiga alasan yang mendasari penggunaan 2 komponen tersebut.Pertama, karena pada dasarnya kedua
komponen tersebut bisa dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham.Analisis fundamental bertujuan untuk menentukan nilai intrinstik saham
perusahaan.Dalam kaitan tersebut, nilai intrinstik suatu saham bisa dihitung dengan mengalikan kedua komponen tersebut. Selanjutnya nilai intrinstik saham yang telah
dihitung tersebut, jika dibandingkan dengan harga pasar saham yang bersangkutan, akan berguna untuk menentukan keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Kedua, deviden yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning. Ketiga, adanya hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.
Analisis perusahaan akan terkait dengan penentuan saham-saham perusahaan manakah dalam industri terpilih yang mampu menawarkan keuntungan bagi investor.
Dengan kata lain, saham-saham manakah yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsiknya undervalued, sehingga layak untuk dibeli, serta saham-saham manakah
yang harga pasarnya lebih tinggi dari nilai intrinsiknya overvalued, sehingga menguntungkan untuk dijual.
2. Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham
dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga dan volume. Penganut analisis teknikal berpendapat bahwa dalam
kenyataannya harga bergerak dalam suatu tren tertentu, dan hal ini akan berulang- ulang. Analisis teknikal didefinisikan sebagai studi terhadap suatu sekuritas atau
pasar secara keseluruhan berdasarkan permintaan dan penawaran. Salah satu prinsip dasar yang muncul dalam definisi analisis teknikal tersebut adalah bahwa sekali suatu
trend baru muncul, maka diasumsikan bahwa hal tersebut akan berlanjut hingga tersedia cukup indikasi terdapat sinyal yang merupakan kebalikannya. Analisis
teknikal tidak menjanjikan bahwa analis dapat mengidentifikasi titik puncak atau titik bawah, melainkan area puncak dan area bawah.
2.7 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham