BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Batasan Operasional
Adapun batasan operasional penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah meliputi :
a. Kinerja keuangan terdiri dari Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Risked Asset RORA, Return on Assets ROA dan Load to Deposit Ratio LDR.
b. Harga saham penutupan closing price sector industrin perbankanyang terdaftar listing di bersa efek Indonesia periode 2011 hingga 2013
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi penelitian
Poulasi penelitian adalah keseluruhan dari objek penelitian yang akan diteliti. Populasi sebagai kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen-elemen atau individu
yang merupakan sumber informasi dari suatu penelitian. Dua pengertian lain tentang istilah populasi adalah populasi target dan populasi contoh sampel.populasi target
adalah populasi yang merupakan sumber informasi yang diinginkan, sedangkan populasi sampel adalah populasi yang benar-benar diambil sampelnya. Populasi ini
terdiri dari unit-unit sampel dan terkumpul dalam sebuah kerangka sampel Sinaga, 1994.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011, 2012 dan 2013. Jadi dalam penelitian ini total populasi adalah 37 perusahaan.
3.2.2 Sampel Penelitian
Penarikan sampel yang dilakukan leh penulis adalah dengan menggunakan desain sampel nonprobabilitis dengan metode “Judgment Sampling”. “Judgment
sampling” adalah salah satu jenis purposive sampling dimana peneliti memiliki sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang
disesuaikan dengan maksud penelitian Kuncoro, 2003 : 119. Adapun kriteria dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2011, 2012, dan 2013
3. Laporan keuangan berakhir pada 31 Desember Dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan diatas maka total seluruh sampel
dalam penelitian ini adalah 19 perusahaan dengan laporan keuangan 3 tahun jadi total seluruh sampel dalam penelitian ini adalah 57.
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel
No Kode
Nama Emiten Kriteria Sampel
Sampel I
II III
1 AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
1
2 BABP
Bank ICB Bumi Putra Tbk
2
3 BACA
Bank Capital Indonesia Tbk
4
4 BAEK
Bank Ekonomi Raharja Tbk
5
5 BBCA
Bank Central Asia Tbk
6
6 BBKP
Bank Bukopin Tbk
7
7 BBMD
Bank Mestika Dharma Tbk -
8 BBNI
Bank Negara Indonesia PerseroTbk
- -
9 BBNP
Bank Nusantara Parahyangan Tbk
-
- 10
BBRI Bank Rakyat Indonesia PerseroTbk
8 11
BBTN Bank Tabungan Negara Persero Tbk
9 12
BCIC Bank Mutiara Tbk
10 13
BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
11 14
BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk
12 15
BJBR Bank Jabar Banten Tbk
_
- 16
BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
_
- 17
BKSW Bank Kesawan Tbk
13 18
BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
_
- 19
BMRI Bank Mandiri Persero Tbk
14 20
BNBA Bank Bumi Arta Tbk
_
- 21
BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
15 22
BNII Bank Internasional Indonesia Tbk
16 23
BNLI Bank Permata Tbk
- -
24 BSIM
Bank Sinar Mas Tbk
17
25 BSWD
Bank Swadesi Tbk
18
26 BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
19
27 BVIC
Bank Victoria International Tbk -
-
28 INPC
Bank Artha Graha International Tbk
_ -
29 MAYA Bank Mayapada International Tbk
-
- 30
MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk
-
- 31
MEGA Bank Mega Tbk
- -
32 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
_ -
33 NISP
Bank NISP OCBC Tbk
_ -
34 NOBU
Bank Nationalnobu Tbk
_ -
35 PNBN
Bank Pan Indonesia Tbk
_ -
Sumber :www.idx.co.id
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Bebas Independent Variabel
Yang dimaksud dengan variabel bebas independent variabel adalah variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini ada lima
variabel yang digunakan yaitu antara lain: 1. Capital Adequacy Ratio CAR
Rasio ini menunjukkan kecukupan modal yang ditetapkan lembaga pengaturan yang khusus berlaku bagi industri – industri yang berada dibawah
pengawasan pemerintah misalnya Bank, dan Asuransi. Rasio ini merupakan indikator kemampuan Bank untuk menutupi penurunan
aktivanya sebagai akibat kerugian – kerugian Bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Rasio dihitung dengan rumus:
CAR=
����� ���� ������ ��������� � ������� ������
X 100
2. Return on Risked Assets RORA
36 PNBS
Bank Pan Indonesia Syariah Tbk
_ -
37 SDRA
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
_ -
TOTAL SAMPEL PERUSAHAAN 19
RORA mengukur kemampuan bank dalam berusaha mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba.Semakin tinggi RORA
berarti semakin baik.Rasio ini dirumuskan sebagai berikut.Payamta, 2001. RORA =
���� ������� ����� ������ ������
x 100
3. Return on Assets ROA
Return on Assets ROA adalah rasio yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan selama periode
tertentu Dendawijaya, 2001 : 120. Rasio ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.
ROA =
���� ����� ℎ ����� ������
x 100
4. Loans to Deposit Ratio LDR Loans to Deposit Ratio LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima bank Dendawijaya, 2001 : 118. LDR merupakan suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro,
tabungan dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permodalan pinjaman loan request nasabannya.Rasio ini mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan
dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Berdasarkan kebijakan bank Indonesia, ketentuan LDR bank berkisar antara 85-
110 Dendawijaya, 2001 : 117.
LDR =
����� ℎ ������ ���� ��������� ����� ���� ��ℎ�� ������ −����−����� ����
x100
3.3.2 Variabel Terikat dependent variabel
Variabel terikat atau devenden variabel adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen .dalam penelitian ini variabel dependen adalah
harga saham. Harga saham merupakan tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas, seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk
memperoleh penghasilan dari saham tersebut
3.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dengan time series dari periode 2011 sampai dengan 2013. Sumber data
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI serta sumber-sumber terkait.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data untuk penelitian ini dapat dikumpulkan dengan metode dokumentasi, sehingga langkah yang dilakukan adalah dengan mencatat seluruh data yang
diperlukan untuk penelitian, yaitu laporan keuangan perusahaa manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011, 2012, dan 2013.
3.6 Metode Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara variabel dependen dengan
variabel independen dengan menggunakan program SPSS, Tujuannya untuk
mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa variabel independen dengan variabel dependen maka digunakan model regresi linear berganda.
Sebelum melakukan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik agar tidak timbul masalah dalam penggunaan analisis regresi linear
berganda dan kita dapat menilai suatu model dengan baik dan tepat.
3.7 Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel -
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2009;134
3.8 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi
klasik regresi.Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal dan menentukan uji hipotesis yang akan digunakan. Apabila data berdistribusi dengan
normal, maka uji yang digunakan adalah uji statistik parametrik.Bila data tidak
berdistribusi secara normal maka uji yang digunakan adalah uji statistik non parametrik.Uji F dan uji t dalam penelitian ini termasuk kedalam uji statistik
parametrik, oleh karena itu data harus berdistribusi secara normal.
3.8.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinier atau dikenal juga dengan multikolinearitas berarti terdapar korelasi atau hubungan yang sangat tinggi diantara variabel independen. Yamin,
:2011;54. Multikolinearitas hanya terjadi dalam regresi liner berganda atau majemuk. Ada beberapa tanda suatu regresi linear berganda memiliki masalah dengan
multikolinearitas, yaitu nilai R square tinggi, tetapi hanya ada sedikit variabel independen yang signifikan atau bahkan tidak signifikan. Ada beberapa uji untuk
mendeteksi problem multikolinearitas, seperti Variance Inflating Faktor, indeks kondisi condition index – CI, dan Tolerance TOL. Pengaruh adanya multikolinier
terhadap model regresi adalah sebagai berikut: 1. Taksiran model regresi masih bersifat BLUE best linear unbias estimator, tetapi
memiliki varians dan kovarians yang besar sehingga sulit dipakai sebagai estimasi.
2. Interval taksiran cenderung lebar sehingga menyebabkan variabel independen tidak signifikan.
Jika terjadi nasalah multikolinearitas pada model regresi berganda, maka ada bebereapa hal untuk memperbaikinya, antara lain:
1. Menghilangkan salah satu variabel independen yang memiliki hubungan linear yang sangat tinggi dengan variabel lainnya.
2. Melakukan proses transformasi, misalnya dengan proses diferensiasi. 3. Menambah data bila memungkinkan.
4. Mengunakan regresi principal component, atau dengan regresi ridge apabila opsi 1,2 dan 3 tidak dapat dilakukan.
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan varian dan residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan
diantaranya adalah Uji Spearman’s rho, Uji Gletser, Uji Park, dan melihat pola grafik regresi pada Uji Spearman’s rho, jika signifikan korelasi kurang dari 0.05 maka pada
model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.
3.8.4 Uji Autokorelasi
Autokerelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji korelasi digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara residual antara satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Model regresi yang baik adalah yang
bebas autokorelasi.Metode pengujian menggunakan Uji Durbin – Watson Uji DW. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:
1. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari 4-dl, maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
2. Jika d terletak diantara du dan 4-du, maka hipotesis nol akan diterima, artinya tidak ada autokorelasi.
3. Jika d terletak antara dl dan du atau diantara d-du dan 4-dl, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
3.9 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka akan dilakukan dua uji yaitu uji hipotesis secara parsial untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji-t sedangkan uji yang kedua yang digunakan adalah uji hipotesis secara simultan untuk mengetahui hubungan
variabel independen dengan variabel dependen secara serempak.
3.9.1 Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi secara parsial Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Risked Asset RORA, Net Profit Margin
NPM, Return on Assets ROA, dan Load to Deposit Ratio LDRberpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
Langkah – langkah Uji t adalah : 1. Merumuskan hipotesis
Ho = secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha = secara parsial ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Menentukan tingkat signifikansi,
Tingkat signifikansi menggunakan 0.05 α = 0.05 3. Menentukan nilai t hitung dengan rumus
t αb¡
= b¡ dimana
b¡ = koefisien regresi variabel i αb¡ = Standar eror variabel i
4. Menentukan t tabel Tabel distibusi t dicari pada α = 5 :2 = 2.5 uji 2 sisi dengan derajat
kebebasan df n – k – 1 5. Kriteria pengujian
a. Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
b. Ho ditolak jika –t hitung -t tabel atau t hitung t table 6. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen.Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien
regresinya.
3.9.2 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik f
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Risked Asset RORA, Return on Assets ROA,
dan Load to Deposit Ratio LDRsecara bersama-sama simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam uji ini adalah: 1. Merumuskan hipotesis
Ho diterima = berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha diterima = berarti terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 α= 0.05
3. Menentukan F hitung 4. Menentukan F tabel
5. Kriteria pengujian yaitu: a. Ho diterima apabila F hitung
≤ F tabel b. Ho ditolak apabila F hitung F tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistic yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai
dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel,selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian
akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 22. Prosedur dimulai dengan memasukkan variable-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan
menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purpose sampling.
Oleh objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2013, dimana jumlah perusahaan tersebut
adalah 37 perusahaan. Setelah data terkumpul, seluruh perusahaan yang termasuk dalam populasi diseleksi berdasarkan criteria.Berdasarkan Kriteria tersebut maka
diperoleh 19 perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian dan diamati selama periode 2011-2013.
4.2 KoefIsien Determinasi R