Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

yang dapat menunjang aktiva yang mengandung risiko adalah berkisar 9.41 hingga 23,19 sedangkan secara rata-rata yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 15,5082. Nilai RORA terendah adalah 2,09 dan tertinggi sebesar 83,21 hal ini berarti bahwa perusahaan perbankan yang listing di BEI memiliki kemampuan dalam mengoptimalkan aktiva yang mengandung risiko untuk memproleh laba. Sedangkan secara rata-rata yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebesar 21.6807. Nilai ROA terendah adalah 0,43 dan tertinggi sebesar 4,43 yang menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam menghasilkan laba berdasarkan nilai ROA adalah 0,43 hingga 4,43. Rata-rata nilai ROA sepanjang waktu penelitian ini adalah sebesar 2.1316. Dari table diatas dapat dilihat nilai LDR terendah adalah 44,24 dan tertinggi adalah sebesar 104,42. Situasi nilai tersebut menunjukkan bahwa selama penelitian bank dapat dikatakan likuidapabila nilai LDR perusahaan perbankan yang telah delisting di BEI berkisar 44,24 hingga 104,42 sedangkan rata-rata nilai LDR sepanjang waktu penilaian ini adalah sebesar 81.2114.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukanpengujian untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh penaksiran yangterbaik.Adapun uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali,2006:147.Uji normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data titik padasumbu diagonal pada grafik. Hasil perhitungan normalitas data pada lampiran menunjukkan bahwa penyebaran data titik berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal 45 , dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal Ghozali, 2006. Lebih jelasnya gambar mengenai penyebaran plot pada uji normalitas dapat di lihat pada grafik normalitas berikut: Gambar 4.1 Hasil Uji Normalita Sumber : Output SPSS, diolah oleh penulis, 2015 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Sumber : output SPSS, diolah penulis 2015.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antar variiabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF Varian inflation factor 10; dan jika tolerance 0,1. Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini : Table 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 24.759 265.652 .093 .926 CAR -3.949 8.875 -.056 -.445 .658 .870 1.149 RORA .628 2.187 .036 .287 .775 .873 1.146 ROA 118.240 29.167 .538 4.054 .000 .773 1.293 LDR 1.773 2.697 .077 .657 .514 .991 1.009 a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Output SPSS, diolah penulis,2015. Dari hasil analisis program SPSS, pada bagian koefisien untuk keempat variabel independen terlihat bahwa nilai tolerance dari variabel CAR 0,870; RORA 0,873; ROA 0,773 dan LDR 0,991. Sedangkan VIF CAR 1,149; RORA 1,146; ROA 1,293 dan LDR 1,009.Dari angka-angka tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heterokedastisitas