4.2 KoefIsien Determinasi R
2
Pertama sekali akan dilakukan uji determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model, yaitu variabel independen menerangkan variasi variabel
dependen. Hal ini dilakukan sebelum uji hipotesis. Nilai koefisien determinasi R
2
dapat dilihat pada table 4.1 di bawah ini:
Table 4.1 Nilai Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .541
a
.293 .238
218.3976 Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2015.
Nilai koefisien determinan R
2
yang hasilnya sebesar 0,293 atau 27,30 . Ini berarti apabila variabel bebas dikurang maka pengaruhnya lebih besar terhadap
tingkat harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa 23,80 harga saham dipengaruhi oleh CAR, RORA, ROA dan LDR dan sisanya sebesar 76,20 di pengaruhi oleh
variabel diluar penelitian Ghojali 2006;154
4.3 Analisis Hasil Penelitian
4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diproleh dari
www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan perbankan dari
tahun 2011 sampai tahun 2013. Variable dari penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Risked Asset RORA, Return on Assets ROA,
dan Load to Deposit Ratio LDRsebagai variable independen dan harga saham sebagai variabel dependen. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari perusahaan
perbankan selama periode 2011-2013 disajikan dalam table berikut.
Table 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation HARGA SAHAM
57 43.0
876.0 373.123
250.2607 CAR
57 9.41
23.19 15.5082
3.52475 RORA
57 2.09
83.21 21.6807
14.28495 ROA
57 .43
4.45 2.1316
1.13780 LDR
57 44.24
104.42 81.2114
10.86961 Valid N listwise
57
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2015. Berdasarkan table 4.1 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari harga saham adalah
sebesar 43.0 yang bermakna bahwa sesungguhnya terdapat sejumlah emiten yang memiliki harga saham yang rendah yang terdaftaf di BEI. Sedangkan harga saham
yang tertinggi adalah 876.0 yang menunjukkan bahwa emiten telah tumbuh dan berkembang dengan baik dan diharapkan terus berkembang dimasa yang akan dating.
Secara rata-rata dapat dilihat bahwa harga saham emiten yang menjadi sampel dalam penelitian ini berada pada kisaran harga sebesar
373.123.
Nilai CAR terendah adalah 9.41 dan tertinggi sebesar 23.19, hal ini berarti bahwa perusahaan perbankan yang listing di BEI memiliki tingkat kecukupan modal
yang dapat menunjang aktiva yang mengandung risiko adalah berkisar 9.41 hingga 23,19 sedangkan secara rata-rata yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
sebesar 15,5082. Nilai RORA terendah adalah 2,09 dan tertinggi sebesar 83,21 hal ini berarti
bahwa perusahaan perbankan yang listing di BEI memiliki kemampuan dalam mengoptimalkan aktiva yang mengandung risiko untuk memproleh laba. Sedangkan
secara rata-rata yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebesar 21.6807. Nilai ROA terendah adalah 0,43 dan tertinggi sebesar 4,43 yang menunjukkan
bahwa kemampuan bank dalam menghasilkan laba berdasarkan nilai ROA adalah 0,43 hingga 4,43. Rata-rata nilai ROA sepanjang waktu penelitian ini adalah sebesar
2.1316. Dari table diatas dapat dilihat nilai LDR terendah adalah 44,24 dan tertinggi
adalah sebesar 104,42. Situasi nilai tersebut menunjukkan bahwa selama penelitian bank dapat dikatakan likuidapabila nilai LDR perusahaan perbankan yang telah
delisting di BEI berkisar 44,24 hingga 104,42 sedangkan rata-rata nilai LDR sepanjang waktu penilaian ini adalah sebesar 81.2114.
4.4 Uji Asumsi Klasik