Aspek penangkapan bertanggung jawab sesuai CCRF
dikembangkan oleh Monintja 2001, 4 alokasi unit penangkapan ikan, menggunakan Linear Goal Programming LGP, 5 modifikasi prototipe alat
penangkapan ikan, menggunakan metode deskriptif komparatif, 6 strategi pengembangan perikanan tangkap, menggunakan SWOT dan AHP, seperti terlihat
pada Tabel 12. Tabel 12 Matriks metode analisis data
No Tujuan Analisis
Expected Output
1 Untuk mengetahui status SDI seperti:
potensi, tingkat pemanfaatan dan pengupayaan unit penangkapan ikan
Aspek biologi, dengan menggunakan metode
Shaefer 1957 Sumberdaya ikan dapat
diketahui tingkat pemanfaatannya
2 Untuk mendapatkan jenis armada penangkapan yang mempunyai keragaan
performance yang baik ditinjau dari aspek teknis, biologi, ekonomi dan sosial
Metode skoring Mendapatkan
armada yang efektif dan cocok
untuk pengembangan selanjutnya dimasa akan
datang. 3
Menyeleksi unit penangkapan ikan tertentu yang dapat menjamin
keberlanjutan ketersediaan sumberdaya ikan dan pemanfaatannya
Aspek keberlanjutan, mengacu pada CCRF,
Monintja 2001 Unit penangkapan ikan
terpilih dari aspek berkelanjutan
4 Menyeleksi apakah unit penangkapan ikan
memiliki sifat destruktif atau tidak terhadap SDI, ekosistem, lingkungan dan
masyarakat. Aspek ramah lingkungan
mengacu pada CCRF, Monintja 2001
Unit penangkapan ikan terpilih
5 Menentukan jumlah alokasi unit penangkapan ikan, berapa besar
ketercapaian tujuan yang dikehendaki sesuai target yang ditetapkan, berapa besar
sumberdaya yang dimanfaatkan dalam mencapai tujuan
Linear Goal Programming LGP
Mengoptimalkan alokasi alat penangkapan ikan
6 Modifikasi prototipe alat penangkapan ikan
Metode deskriptif
komparatif Modifikasi teknologi alat
penangkapan ikan 7
Menentukan prioritas pengembangan unit penangkapan ikan di Maluku
Metode SWOT dan AHP mengacu pada Saaty
1991 Prioritas pengembangan
unit penangkapan ikan terpilih.
Sumber: Data olahan 2009