Teknologi tepat guna Metode Pengumpulan Data

2 Aspek teknis, mencakup pengoperasian alat, jangkauan operasi pengaruh lingkungan fisik, selektivitas alat dan penggunaan teknologi dari setiap unit penangkapan. 3 Aspek sosial, mencakup parameter jumlah nelayan yang terserap setiap unit penangkapan ikan, penerimaan unit penangkapan baru oleh masyarakat, tingkat pendidikan, ada tidaknya konflik antar nelayan, pengalaman kerja, serta jumlah tenaga kerja setiap unit tangkap. 4 Aspek ekonomi, meliputi penerimaan kotor per trip, penerimaan kotor per jam operasi, penerimaan kotor per unit tangkap per bulan, penerimaan kotor per tahun, penerimaan kotor per tenaga kerja.

3.2.2 Aspek penangkapan bertanggung jawab sesuai CCRF

Pengumpulan data yang dilakukan berkaitan dengan aspek ramah lingkungan dilakukan terhadap unit penangkapan ikan yang dioperasikan di perairan Maluku dan mengacu pada FAO 1995 kemudian dikembangkan oleh Monintja 2001. Adapun data unit penangkapan ikan yang dikumpulkan adalah terkait dengan aspek ramah lingkungan antara lain: 1 Data selektifitas alat tangkap 2 Data tentang kerusakan habitat oleh unit penangkapan ikan 3 Data kualitas ikan hasil tangkapan 4 Data tingkat bahaya bagi konsumen dari konsumsi hasil tangkap 5 Data by-catch dari unit penangkapan ikan yang dioperasikan 6 Data yang berkaitan dengan biodiversity dari operasi alat tangkap 7 Data berkaitan dengan bahaya operasi unit penangkapan ikan terhadap ikan-ikan yang dilindungi 8 Data operasi penangkapan ikan yang diterima secara sosial di masyarakat

3.3 Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 analisis aspek potensi sumberdaya, menggunakan metode Schaefer 1975, 2 analisis aspek teknologi tepat guna menggunakan metode skoring, 3 analisis aspek ramah lingkungan dari unit penangkapan ikan, mengacu pada FAO 1995 yang dikembangkan oleh Monintja 2001, 4 alokasi unit penangkapan ikan, menggunakan Linear Goal Programming LGP, 5 modifikasi prototipe alat penangkapan ikan, menggunakan metode deskriptif komparatif, 6 strategi pengembangan perikanan tangkap, menggunakan SWOT dan AHP, seperti terlihat pada Tabel 12. Tabel 12 Matriks metode analisis data No Tujuan Analisis Expected Output 1 Untuk mengetahui status SDI seperti: potensi, tingkat pemanfaatan dan pengupayaan unit penangkapan ikan Aspek biologi, dengan menggunakan metode Shaefer 1957 Sumberdaya ikan dapat diketahui tingkat pemanfaatannya 2 Untuk mendapatkan jenis armada penangkapan yang mempunyai keragaan performance yang baik ditinjau dari aspek teknis, biologi, ekonomi dan sosial Metode skoring Mendapatkan armada yang efektif dan cocok untuk pengembangan selanjutnya dimasa akan datang. 3 Menyeleksi unit penangkapan ikan tertentu yang dapat menjamin keberlanjutan ketersediaan sumberdaya ikan dan pemanfaatannya Aspek keberlanjutan, mengacu pada CCRF, Monintja 2001 Unit penangkapan ikan terpilih dari aspek berkelanjutan 4 Menyeleksi apakah unit penangkapan ikan memiliki sifat destruktif atau tidak terhadap SDI, ekosistem, lingkungan dan masyarakat. Aspek ramah lingkungan mengacu pada CCRF, Monintja 2001 Unit penangkapan ikan terpilih 5 Menentukan jumlah alokasi unit penangkapan ikan, berapa besar ketercapaian tujuan yang dikehendaki sesuai target yang ditetapkan, berapa besar sumberdaya yang dimanfaatkan dalam mencapai tujuan Linear Goal Programming LGP Mengoptimalkan alokasi alat penangkapan ikan 6 Modifikasi prototipe alat penangkapan ikan Metode deskriptif komparatif Modifikasi teknologi alat penangkapan ikan 7 Menentukan prioritas pengembangan unit penangkapan ikan di Maluku Metode SWOT dan AHP mengacu pada Saaty 1991 Prioritas pengembangan unit penangkapan ikan terpilih. Sumber: Data olahan 2009

3.3.1 Analisis potensi sumberdaya ikan

Untuk mendapatkan data pendugaan potensi sumberdaya ikan dilakukan dengan cara mengolah data hasil tangkapan dari semua jenis alat tangkap yang dioperasikan dan upaya penangkapannya di Maluku. Dinamika sumberdaya ikan dapat diduga dengan menggunakan pendekatan ”Model Surplus Produksi” yang dikemukakan oleh Schaefer 1957 vide Clark 1985 yaitu dengan memplotkan hasil tangkapan per satuan upaya HTSU yang telah distandardisasi cf dalam satuan kgtrip dan upaya penangkapan yang telah distandarisasi f dalam satuan trip kemudian dihitung dengan model regresi linier, sehingga diperoleh nilai konstanta regresi b dan intersep a. Nilai intersep a dan konstanta regresi b