Analytical Hierarchy Process AHP

beragamnya kriteria, maka analytical hierarchy process AHP merupakan teknik untuk membantu menyelesaikan masalah ini Mulyono 2002. Dalam perkembangannya, AHP tidak saja digunakan untuk menentukan prioritas pilihan-pilihan dengan banyak kriteria, tetapi penerapannya telah meluas sebagai metode alternatif untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah, seperti memilih portofolio, analisis manfaat biaya, peramalan dan lain-lain. AHP menawarkan penyelesaian masalah keputusan yang melibatkan seluruh sumber kerumitan seperti yang diidentifikasikan diatas, hal ini dimungkinkan karena AHP cukup mengandalkan intuisi sebagai input utamanya, namun intuisi harus datang dari pengambilan keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah keputusan yang dihadapi Mulyono 1991. AHP adalah suatu hirarki fungsional dengan memanfaatkan persepsi dari key person yang terkait dengan masalah yang diteliti. Metode ini mempunyai kelebihan karena prosedurnya yang sederhana dan tidak memerlukan asumsi. Karena itulah metode ini sering digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang kompleks dengan permasalahaan yang tidak terstruktur, termasuk dalam penyelesaian masalah yang bersifat strategis dan makro, seperti pengolahan perikanan tangkap.

2.9 Linear Goal Programming LGP

Linear goal programming LGP merupakan pengembangan linear programing LP. Perbedaan utama antara LGP dan LP terletak pada struktur dan penggunaan fungsi tujuan. Dalam LP fungsi tujuannya hanya mengandung satu tujuan, sementara dalam LGP semua tujuan apakah satu atau beberapa digabungkan dalam sebuah fungsi tujuan. Ini dapat dilakukkan dengan mengekspresikan tujuan ini dalam bentuk sebuah kendala goal constrain, memasukkan suatu variabel simpangan deviational variabel dalam kendala itu untuk mencerminkan seberapa jauh tujuan dicapai dan menggabungkan variabel simpangan dalam fungsi tujuan. Dalam LP tujuannya bisa maksimisasi atau minimisasi, sementara dalam LGP tujuannya adalah meminimumkan penyimpangan-penyimpangan dari tujuan-tujuan tertentu. Ini berarti semua masalah LGP adalah masalah minimisasi Mulyono 2004. Penyimpangan dari tujuan-tujuan itu diminimumkan sehingga sebuah model LGP dapat menangani aneka ragam tujuan dengan dimensi atau satuan ukuran yang berbeda. Jika terdapat banyak tujuan, prioritas atau urutan ordinalnya dapat ditentukan, dan proses penyelesaian LGP itu akan berjalan sedemikian rupa sehingga tujuan dengan prioritas tertinggi dipenuhi sedekat mungkin sebelum memikirkan tujuan dengan peristiwa lebih rendah. Jika LP berusaha mengidentifikasi solusi optimum dari suatu himpunan solusi layak, LGP mencari titik yang paling memuaskan dari sebuah persoalan dengan beberapa tujuan, sekali lagi LGP ingin meminimumkan penyimpangan dari tujuan dengan mempertim- bangkan hirarki prioritas.

2.10 Kondisi Umum Perairan Maluku

Provinsi Maluku adalah provinsi kepulauan dengan luas wilayahnya 712.479,69 km 2 , terdiri dari 93,5 luas perairan 666.139,85 km 2 dan 6,5 luas daratan 46.339,80 km 2 . Total jumlah pulau yang teridentifikasi di Maluku adalah 1.340 pulau dengan panjang garis pantai mencapai 10.630,10 km. Secara geografis wilayah ini berbatasan dengan Provinsi Maluku Utara di sebelah Utara, Negara Timor Leste dan Australia di sebelah selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Barat, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Irian Jaya Barat. Provinsi Maluku terletak antara 2  30` - 8  30` Lintang Selatan dan 124  sampai 135  30` Bujur Timur, dengan luas wilayah 712.479,69 km 2 . Batas-batas wilayah Maluku adalah sebagai berikut: bagian Utara berbatasan dengan Provinsi Maluku Utara, bagian Selatan berbatasan dengan Negara Timor Leste, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Irian Jaya Barat. DKP Maluku, 2007. Secara administrasif Provinsi Maluku terdiri 8 KabupatenKota, 62 Kecamatan, dan 886 DesaKelurahan yang sebagian besar terletak di pesisir pantai BPS Maluku, 2007. Wilayah perairan Maluku merupakan laut dalam seperti Laut Banda dan Laut Seram, sedangkan Laut yang dangkal adalah Laut Arafura. Wilayah perairan Laut Banda merupakan wilayah laut dari Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram