72
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
2. Hasil Uji Signifikan t
a. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t
Uji Statistik t ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi harus lebih kecil dari 0,05 Ghozali,2013:93. Adapun pengambilan keputusan
yaitu dengan cara membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
dengan kriteria Sujarweni, 2013:93.
Jika t
hitung
t
tabel
= H ditolak dan H
a
diterima Jika t
hitung
t
tabel
= H diterima dan H
a
ditolak
Tabel 12.4 Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
3,584 1,389
2,580 ,013
inflasi -,002
,006 -,038
-,393 ,696
M2 ,692
,090 1,205
7,708 ,000
SBIS -,003
,006 -,038
-,438 ,663
hargaminyak ,003
,001 ,652
4,288 ,000
a. Dependent Variable: issi
73
Berdasarkan tabel 5.4 diatas, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen Inflasi, Jumlah Uang Beredar, SBIS dan
Harga Minyak Dunia secara parsial terhadap variabel dependen Indeks Saham Syariah Indonesia. Pembahasan mengenai hasil pengujian hipotesis
adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 :
Inflasi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,696. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,696
menunjukan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sedangkan variabel tersebut dikatakan signifikan apabila nilai signifikansinya dibawah 0,05
0,696 0,05, dan nilai t
hitung
3,93 t
tabel
1,6706. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima H
dan menolak H
a
. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa Inflasi tidak signifikan. Hal ini berarti H
1
yang menyatakan Inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia.
Hipotesis 2 :
Jumlah Uang Beredar X
2
terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000. dilihat dari nilai signifikansi
sebesar 0,000 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, dan nilai t
hitung
7,708 t
tabel
1,6706. Hal tersebut menunjukan bahwa
74
hipotesis dalam penelitian ini menolak H dan menerima H
a
. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa Jumlah Uang Beredar mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI. Hal ini berarti H
2
menyatakan Jumlah Uang Beredar berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI.
Hipotesis 3
Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia. Variabel SBIS X
3
menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,663. dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,663 menunjukan bahwa nilai
tersebut lebih besar dari 0,05 0,663 0,05,dan nilai t
hitung
-4,38 t
tabel
1,6706. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima H
dan menolak H
a
. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa SBIS tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia
ISSI. Hal ini berarti H
3
yang menyatakan SBIS tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI.
Hipotesis 4
Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia. Variabel Harga Minyak Dunia X
4
menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000. dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukan bahwa nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05,dan nilai t
hitung
4,288 t
tabel
75
1,6706. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H
dan menerima H
a
. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa Harga Minyak Dunia mempunyai pengaruh signifikan terhadap Indeks Saham
Syariah Indonesia ISSI. Hal ini berarti H
4
yang menyatakan Harga Minyak Dunia berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien regresi diatas, maka dapat dianut suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 3,584 – 0,002X
1
+ 0,692X
2
– 0,003X
3
+ 0,003X
4
Keterangan :
Y = Indeks saham Syariah Indonesia ISSI X
1
= Inflasi X
2
= Jumlah Uang Beredar X
3
= Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS X
4
= Harga Minyak Dunia Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi
diatas adalah sebagai berikut : 1. Apabila X
1
, X
2
, X
3
bernilai 0, maka Y adalah 3,584 maksudnya adalah jika Indeks Saham Syariah Indonesia tidak melakukan kegiatan
operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode Mei 2011 – Mei 2016
jumlah Indeks Saham Syariah Indonesia sebesar 35,84.
76
2. X
1
= -0,002 maksudnya adalah jika penurunan 1 X
1
akan menyebabkan meningkatnya Y sebesar 0,2 dengan catatan variabel lain
dianggap konstan. 3. X
2
= 0,692 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1 X
2
akan menyebabkan menurunnya Y sebesar 6,92 dengan catatan variabel lain
dianggap konstan. 4. X
3
= - 0,003 maksudnya adalah jika setiap penurunan 1 X
3
akan menyebabkan meningkatnya Y sebesar 0,2 dengan catatan variabel lain
dianggap konstan. 5. X
4
= 0,003 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1 X
4
menyebabkan menurunnya Y sebesar 0,3 dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
b. Uji Signifikasi Simultan Uji F Tabel 13.4
Uji Signifikan Simultan Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
,406 4
,102 22,712
,000
b
Residual ,250
56 ,004
Total ,657
60 a. Dependent Variable: issi
77
b. Predictors: Constant, hargaminyak, inflasi, SBIS, M2
Uji F ini digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel independen yaitu Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia
Syariah dan Harga Minyak Dunia mempunyai kemampuan dalam menjelaskan variabel dependen yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia.
. Berdasarkan hasil output uji F pada tabel diatas diperoleh hasil bahwa
nilai F hitung sebesar 22,712 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,000000 0,05. Maka penelitian ini menolak H
dan membuktikan bahwa variabel yaitu Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Harga
Minyak Dunia berpengaruh terhadap variabel dependen Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI secara simultan. Karena tingkat probabilitas lebih
kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI.
c. Uji Koefisien Determinasi R
2
Dalam perhitungan statistik ini nilai R2 yang digunakan adalah adjusted R square. Adjusted R square adalah suatu indikator yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R square telah dibebaskan dari
pengaruh derajat kebebasan degree of freedom yang berarti nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan bagaimana pengaruh variabel independen
Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Harga
78
Minyak Dunia terhadap variabel dependen Indeks Saham Syariah Indonesia.
Tabel 14.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Model R
R Square Adjusted R Square
1 ,787
a
,619 ,591
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil regresi table 14.4, nilai Adjusted R-squared R
2
menunjukkan bahwa pengaruh variable-variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 0,619 atau 61,9. Semakin mendekati 100, model
akan semakin baik. Dalam penelitian ini berarti masih ada factor-faktor lain yang mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia yang belum
dimasukkan ke dalam model regresi, yaitu sebesar 100 - 61,9 atau sebesar 38,1.
3. Analisis Ekonomi