14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Definisi Pasar modal
Pasar Modal adalah pasar yang mempertemukan mereka yang memerlukan dana jangka panjang dan mereka yang dapat menyediakan dana
tersebut. Jual beli dana jangka panjang ditunjukkan dengan kegiatan perusahaan yang menerbitkan saham, obligasi, dan sekuritas-sekuritas lain
yang bersifat jangka panjang. Bursa efek merupakan bentuk kegiatan pasar modal. achsien,2003 dalam buku Sholahuddin 2008 : 267.
Dalam undang-undang pasar modal No. 8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, s
erta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.” Jadi di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham, obligasi,
waran, right, obligasi konvertibe, dan berbagai produk turunan derivative seperti opsi put atau call, maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain
Sertifikat Bank Indonesia SBI, Surat Berharga Pasar SBPU, Commercial Paper Notes, Call Money, Repurchase Agreement, Banker’s Acceptence,
Treasury Biils, dan lain-lain.
14
15
Sedangkan pasar modal syariah menurut fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No. 40DSN-MUIIX2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, adalah : Pasar Modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek
yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah memenuhi prinsip-prinsip syariah.
b. Instrumen Pasar Modal Syariah
1. Emiten Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah wajib
menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah dan memiliki syariah compliance officer.
Dalam pasar modal, jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau perusahaan Publik
yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip- prinsip syariah. Adapun jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip Syariah, antara lain: a. Perjudian dan permainan yang tergolongan judi atau perdagangan yang
dilarang. b. Lembaga keuangan konvensional ribawi, termasuk perbankan dan
asuransi konvensional. c. Produsen, distributor, danatau penyedia barang-barang ataupun jasa yang
merusak moral dan bersifat mudharat.
16
d. Melakukan investasi pada emiten perusahaan yang pada saat transaksi tingkat nisbah hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi
lebih dominan dari modalnya 2. Efek Syariah
Efek syariah mencakup saham syariah, obligasi syariah, reksadana syariah, kontrak investasi kolektif efek beragun aset KIKEBA syariah, dan
surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa.
3. Obligasi Syariah Obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip-prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi syariah berupa bagi hasilmarginfee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Reksadana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harga Shahib al-malRabb al-mal dengan manajer investasi, begitu pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al mal, maupun
antara manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan penggunaan investasi. Sholahuddin 2008 :267-269
17
2. Investasi Saham Syariah a. Definisi Saham Syariah
Produk Investasi berupa saham pada prinsipnya sudah sesuai dengan ajaran Islam. Saham sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan, dapat
dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan pembelian saham tersebut. Saham menjadi halal jika saham tersebut kegiatan usahanya bergerak dibidang
yang halal dan atau dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi, bukan untuk spekulasi judi. Untuk lebih amannya, saham yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index JII dan Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI merupakan saham-saham yang insya Allah sesuai syariah. Rodoni
2009: 61.
b. Sejarah Indeks Syariah
Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Indeks diharapkan memiliki lima fungsi di pasar
modal yaitu : a. Sebagai indikator trend saham
b. Sebagai indikator tingkat keuntungan c. Sebagai tolak ukur benchmark kinerja suatu portofolio
d. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif e. Memfasilitasi berkembangnya produk derivative
Dalam kontek ekonomi Islam, pada pola investasi syariah, equity fund dan indeks saham syariah pertama kali justru diluncurkan di negara yang