Sumber: BPS Kabupaten Pakpak Bharat 2013
Selengkapnya hasil analisis LQ untuk komoditas tanaman perkebunan tahunan dengan memakai data luas tanaman Tahun 2015 yang disajikan pada Lampiran 1.
Hasil analisis DS untuk komoditas tanaman perkebunan tahunan memakai data luas tanaman tahun 2010 dan 2015 menunjukkan bahwa Kecamatan Pagindar
merupakan kecamatan dengan komoditas unggulan paling sedikit dengan jumlah 3 komoditi yaitu gambir, kelapa dan kakao. Kecamatan Kerajaan merupakan
kecamatan dengan jumlah komoditas unggulan paling banyak dengan jumlah 7 komoditas yaitu kopi robusta, karet, kelapa, kemenyan, lada, nilam dan kelapa
sawit . Komoditas unggulan yang unggul secara kompetitif dari sisi luas tanaman ditandai dengan nilai DS 0 yang disajikan pada Lampiran 2.
Berdasarkan hasil analisis LQ dan DS untuk tanaman perkebunan tahunan seperti pada Lampiran 1 dan 2 didapatkan komoditas unggulan tanaman
perkebunan tahunan pada masing-masing kecamatan. Kecamatan Tinada, Pergetteng-getteng Sengkut dan Kerajaan merupakan kecamatan dengan komoditas
unggulan terbanyak yaitu 4 komoditas sedangkan Kecamatan Pagindar merupakan kecamatan dengan komoditas unggulan paling sedikit dengan jumlah 3 komoditas
dengan jenis Kelapa.
Pemilihan komoditas unggulan utama tiap kecamatan yang memiliki lebih dari satu komoditas unggulan digunakan dengan memakai kriteria berdasarkan
jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan sumber penghasilan utama pembudidayaan komoditas tersebut, luas tanaman dan sistem pengelolaan
monokultur. Jumlah rumah tangga dan sistem pengelolaan komoditas unggulan tanaman perkebunan tahunan di tiap kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat
disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30. Jumlah Rumah Tangga, Luas Tanaman dan Sistem Pengelolaan Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Tahunan di Tiap
Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Komoditas
Unggulan Jumlah
Rumah Tangga
Luas tanam ha
Sistem Pengelolaan
Salak Gambir
83 58.7 Monokultur
Kopi Arabika 798
244.8 Monokultur
Kulit Manis 6
- Polikultur
Sitellu Tali Urang Jehe Kelapa Sawit
202 411.6 Monokultur
Pagindar Kelapa
9 - Polikultur
Sitellu Tali Urang Julu Kemenyan
12 - Polikultur
Kulit Manis 2
- Polikultur
Pergetteng-getteng Sengkut
Gambir 203
143.6 Monokultur
Karet 138
119.2 Monokultur Lada
- - Polikultur
Tembakau -
- Polikultur
Kerajaan Kopi Robusta
913 280.1 Monokultur
Karet 479
413.8 Monokultur Kemenyan
20 - Polikultur
Lada -
- Polikultur Tinada
Kemenyan 5
- Polikultur
Lada -
- Polikultur
Nilam -
- Polikultur
Siempat Rube Kemenyan
28 - Polikultur
Kakao 109
36.3 Monokultur
Kulit Manis 12
- Polikultur
Kenyataan bahwa semua tanaman ditanam secara bersamaan dalam satu lahan memberikan kesulitan untuk mengestimasi luas lahan dan hasil dari setiap
jenis tanaman CI 2015. Hasil kajian CI pada Tahun 2015 juga menunjukkan bahwa tanaman kemenyan Styrax benzoin dan kulit manis Cinamomum
burmaini merupakan spesies yang banyak ditemukan dalam ekosistem hutan Kabupaten Pakpak Bharat. Kondisi ini juga turut menyebabkan kesulitan dalam
memperoleh data luas tanam kemenyan dan kulit manis yang dibudidadayakan oleh masyarakat.
Rekapitulasi jumlah rumah tangga, luas tanaman dan sistem pengelolaan komoditas unggulan tanaman perkebunan tahunan di tiap kecamatan se-Kabupaten
Pakpak Bharat yang disajikan pada Tabel 29 menunjukkan bahwa terdapat lima jenis komoditas unggulan utama yaitu kopi arabika, gambir, kelapa sawit, kakao
dan kopi robusta. Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu dan Kecamatan Pagindar merupakan kecamatan yang tidak memiliki komoditas unggulan. Rekapitulasi
komoditas unggulan tanaman perkebunan tahunan tiap kecamatan se-Kabupaten Pakpak Bharat disajikan pada Tabel 31.
Tabel 31. Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Tahunan
Kecamatan Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Tahunan
Komoditas Unggulan Utama
Komoditas Unggulan Penunjang
Salak Kopi Arabika
Gambir Sitellu Tali Urang Jehe
Kelapa Sawit -
Pagindar -
- Sitellu Tali Urang Julu
- -
Pergetteng-getteng Sengkut
Gambir Karet
Kerajaan Kopi Robusta
Karet Tinada
- -
Siempat Rube Kakao
-
Hasil kompilasi komoditas unggulan per sub sektor di masing-masing kecamatan disajikan pada Tabel 32.
Tabel 32. Rekapitulasi Komoditas Unggulan Tiap Kecamatan
Kecamatan Komoditas Unggulan
Tanaman Pangan dan Palawija
Tanaman Buah- Buahan
Tanaman Perkebunan
Tahunan Salak
Padi Sawah Jeruk
Kopi Arabika Sitellu Tali Urang Jehe
- -
Kelapa Sawit Pagindar
- -
- Sitellu Tali Urang Julu
Padi gogo -
- Pergetteng-getteng
Sengkut Kacang Tanah
Jeruk Gambir
Kerajaan Jagung
Jeruk Kopi Robusta
Tinada Padi Sawah
- -
Siempat Rube Padi Sawah
Nenas Kakao
Berdasarkan hasil analisis LQ dan DS serta pertimbangan akan jumlah rumah tangga usaha pertanian, luas tanaman dan sistem pengelolaan yang telah
dilakukan untuk tanaman pangan, tanaman buah-buahan serta tanaman perkebunan tahunan menunjukkan bahwa terdapat 3 kecamatan yang memiliki komoditas
unggulan untuk masing-masing sub sektor pertanian tersebut yaitu Kecamatan Salak, Pergetteng-getteng Sengkut dan Kerajaan. Kecamatan Pagindar merupakan
satu-satunya kecamatan yang tidak memiliki komoditas unggulan. Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu hanya memiliki komoditas unggulan tanaman padi sawah
dari sub sektor tanaman pangan, hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yang hanya memiliki komoditas unggulan dari sub sektor tanaman
perkebunan tahunan yaitu kelapa sawit. Tanaman padi sawah dan jeruk merupakan komoditas unggulan yang paling banyak penyebarannya.
Kelayakan Usaha Komoditas Unggulan
Kelayakan suatu komoditas tertentu untuk diusahakan dapat dilihat melalui nilai manfaat yang lebih besar atau sama dengan nilai biaya yang dikeluarkan.
Komoditas yang dianalisis menggunakan RC ratio adalah komoditas setahun berupa tanaman pangan dan palawija. Kelayakan usahatani untuk komoditas
tanaman buah-buahan dan tanaman perkebunan tahunan menggunakan analisis finansial. Biaya produksi seperti tenaga kerja, sarana produksi berupa bibit, pupuk,
dan pestisida serta pendapatan hasil penjualan produk merupakan data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan analisis usahatani. Biaya investasi pengadaan lahan
sewa lahan tidak disertakan dalam penghitungan karena diasumsikan pengembangan dilakukan di area lahan milik sendiri.
1. Kelayakan Usahatani
Komoditas tanaman pangan merupakan komoditas tanaman satu tahun yang periode tanam antara 1 satu sampai 3 tiga kali dalam satu tahun. Perhitungan
kelayakan usahatani dilakukan untuk satu periode pemeliharaan sampai dengan masa panen. Perhitungan kelayakan usahatani untuk komoditas tanaman nenas
dilakukan juga dengan penghitungan RC ratio dikarenakan bahwa tanaman nenas yang dibudidayakan di Kabupaten Pakpak Bharat menggunakan modal atau biaya
sendiri.
Hasil analisis kelayakan usahatani masing-masing komoditas unggulan tanaman pangan dan tanaman buah-buahan dengan komoditas nenas menunjukan
bahwa tanaman nenas merupakan komoditas dengan nilai
RC ratio
paling tinggi sebesar 2.26. Hasil analisis kelayakan usahatani masing-masing komoditas
unggulan yang disajikan secara lengkap pada Tabel 33.
Tabel 33. Hasil Analisis Kelayakan Usahatani Komoditas Unggulan
No Komoditas
Pendapatan Rp Biaya Rp Keuntungan RC ratio
1 Padi Sawah
20,000,000 16,267,500
3,325,000 1.23
2 Padi Gogo
7,800,000 6,520,000
1,280,000 1.20
3 Jagung
15,900,000 11,770,000
4,130,000 1.35
4 Kacang Tanah
13,350,000 10,000,000
3,350,000 1.33
5. Nenas
25,000,000 11,750,000
13,290,000 2.26