Gambar 3. Matriks Internal Eksternal IE
berdasarkan sembilan sel matriks IE seperti pada Gambar 3. Secara garis besar dikelompokkan ke dalam tiga strategi utama, yaitu:
1. Growth Strategy, merupakan strategi yang didesain untuk pertumbuhan sendiri
sel 1, 2 dan 5 atau melalui diversifikasi sel 7 dan 8. 2.
Stability Strategy, merupakan penerapan strategi yang dilakukan tanpa
mengubah arah strategi yang ditetapkan sel 4. 3.
Retrenchment Strategy, merupakan strategi dengan memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan.
Kekuatan Internal Jumlah Nilai IFAS Kuat
3.0-4.0 Rata-rata
2.0-2.9 Lemah
1.0-1.9
Kekuatan Eksternal Jumlah
Nilai EFAS
Tinggi 4.0-3.0
4.0 3.0
2.0 1.0
Sedang 2.99-2.0
3.0 I
II III
Rendah 1.99-1.0
2.0 IV
V VI
1.0
VII VIII
IX
Analisis Matriks Space
Analisis matriks space digunakan dalam penelitian ini sebagai upaya untuk mempertajam strategi pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Pakpak
Bharat. Hasil analisis matriks space memberikan informasi mengenai perpaduan faktor internal dan eksternal yang berada pada kuadran dari matriks space yang
dibuat. Pengambilan suatu keputusan untuk memilih alternatif strategi sebaiknya dilakukan setelah suatu wilayah pengembangan diketahui terlebih dahulu posisi
kuadran yang mana dari matriks space Marimin, 2008. Menurut Rangkuti 2009, matriks space digunakan untuk mempertajam posisi dan arah perkembangan dari
analisis matriks internal dan eksternal.
Informasi mengenai posisi kuadran suatu wilayah pengembangan akan memberikan pengambilan strategi yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi
internal dan eksternal daerah saat ini. Posisi kuadran suatu wilayah pengembangan dapat dikelompokkan dalam 4 empat kuadran yaitu Kuadran I, II, III, dan IV
Gambar 4. Menurut Marimin 2008, pada kuadran I strategi yang tepat adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran III strategi turn around
dan kuadran IV menggunakan strategi defensif.
Kuadran I menandakan posisi sangat menguntungkan, dimana suatu wilayah pengembangan memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat
menerapkan strategi pertumbuhan yang agresif. Kuadran II menunjukkan suatu wilayah pengembangan menghadapi berbagai ancaman, namun masih mempunyai
kekuatan sehingga strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan menerapkan strategi diversifikasi.
Kuadran III pada kuadran ini pemerintah daerah mempunyai peluang yang sangat besar namun di sisi lain memiliki kelemahan internal. Menghadapi situasi ini suatu
wilayah pengembangan harus berusaha meminimalkan masalah-masalah internal untuk merebut peluang pasar. Kuadran IV menunjukkan suatu wilayah
pengembangan berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena disamping menghadapi ancaman juga menghadapi kelemahan internal.
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman Gambar 4. Model Matriks Space
4. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN