- X1 0.319 - X1 0.266 - X1 0.152 - X1 - X1 0.164 - X2 0.219 - X2 0.172 - X2 0.122 - X2 - X2 0.192 - X2 0.122 - X2 0.186 - X2 0.227 - X2 - X3 0.201 - X3 0.182 - X3 0.195 - X3 0.149 - X3 - X3 0.140 - X3 0.099 - X3 0.129 - X3 0.191

67

4.2.4 Outer Weights

Hasil outer weight menunjukkan bahwa tiap indikator signifikan terhadap variabelnya, karena t-statistiknya lebih besar dari 1,96. T-statistik terendah yaitu pada indikator X 1.5 mengenai biaya pemesanan ordering cost pada variabel Pengendalian Bahan Baku X 1 yaitu sebesar 1,455. Sedangkan t-statistik tertinggi yaitu pada indikator X 3.3 mengenai daya guna produk pada variabel Pengendaliann Mutu Produk Akhir X 3 yaitu sebesar 9,623. Tabel 4.5 Nilai Outer Weights Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X1.1 - X1 0.338 0.329 0.057 5.953 0.000

X1.2 - X1 0.319

0.310 0.054 5.935 0.000

X1.3 - X1 0.266

0.262 0.059 4.492 0.000

X1.4 - X1 0.152

0.147 0.060 2.531 0.012

X1.5 - X1

0.126 0.119 0.087 1.455 0.146

X1.6 - X1 0.164

0.154 0.062 2.652 0.008

X2.1 - X2 0.219

0.219 0.032 6.782 0.000

X2.2 - X2 0.172

0.170 0.025 6.980 0.000

X2.3 - X2 0.122

0.118 0.026 4.638 0.000

X2.4 - X2

0.096 0.096 0.039 2.454 0.014

X2.5 - X2 0.192

0.187 0.032 6.081 0.000

X2.6 - X2 0.122

0.118 0.030 4.054 0.000

X2.7 - X2 0.186

0.184 0.025 7.331 0.000

X2.8 - X2 0.227

0.224 0.031 7.422 0.000

X2.9 - X2

0.109 0.109 0.036 3.009 0.003

X3.1 - X3 0.201

0.201 0.030 6.700 0.000

X3.2 - X3 0.182

0.183 0.026 7.041 0.000

X3.3 - X3 0.195

0.192 0.020 9.623 0.000

X3.4 - X3 0.149

0.149 0.031 4.744 0.000

X3.5 - X3

0.130 0.128 0.021 6.104 0.000

X3.6 - X3 0.140

0.139 0.039 3.588 0.000

X3.7 - X3 0.099

0.100 0.025 4.003 0.000

X3.8 - X3 0.129

0.127 0.024 5.268 0.000

X3.9 - X3 0.191

0.188 0.029 6.683 0.000 Y1.1 - Y1 0.265 0.267 0.030 8.761 0.000 Y1.2 - Y1 0.224 0.224 0.040 5.654 0.000 Y1.3 - Y1 0.204 0.204 0.035 5.799 0.000 Y1.4 - Y1 0.262 0.261 0.039 6.714 0.000 Y1.5 - Y1 0.171 0.164 0.047 3.664 0.000 Y1.6 - Y1 0.128 0.127 0.048 2.667 0.008 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013 68

4.2.5 Effect Size

Untuk mengetahui pengaruh antar variabel dalam hipotesis, dapat dilihat dari hasil effect size f 2 pada tabel 4.6. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa variabel X 1 memiliki pengaruh yang besar terhadap X 2 , begitu pula variabel X 2 terhadap X 3 dan X 3 terhadap Y 1, dapat dilihat dari hasil t-statistik yaitu masing-masing sebesar 1,646; 2,547; 0,542. Variabel X 1 memiliki pengaruh yang sedang terhadap Y 1 dilihat dari nilai t- statistiknya sebesar 0,434, begitu pula dengan variabel X 2 memiliki pengaruh yang sedang terhadap Y 1 dengan nilai t-statistik sebsar 0,203. Tabel 4.6 Nilai Effect Size f 2 Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X1 - X2 1.371 1.771 0.833 1.646 0.100 X1 - Y1 0.092 0.187 0.211 0.434 0.665 X2 - X3 3.497 4.253 1.373 2.547 0.011 X2 - Y1 0.013 0.046 0.064 0.203 0.839 X3 - Y1 0.168 0.295 0.310 0.542 0.588 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013

4.2.6 Pengujian Hipotesis

Dalam menguji hipotesis, dasar yang digunakan adalah nilai yang terdapat pada hasil path coefficient dari perhitungan Bootstrap seperti berikut: a. Pengujian Hipotesis H 1 Tabel 4.7 Path Coefficient Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X1 - X2 0.760 0.779 0.066 11.579 0.000 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013 69 Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Pengendalian Bahan Baku X 1 terhadap Pengendalian Mutu Produk dalam Produksi X 2 koefisien parameter 0,760 dan signifikan karena memiliki nilai t-statistik diatas 1,96 yakni sebesar 11,579. b. Pengujian Hipotesis H 2 Tabel 4.8 Path Coefficient Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X2 - X3 0.882 0.893 0.026 33.319 0.000 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013 Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Pengendalian Mutu Produk dalam Produksi X 2 terhadap Pengendalian Mutu Produk Akhir X 3 koefisien parameter 0,882 dan signifikan karena memiliki nilai t-statistik diatas 1,96 yakni sebesar 33,319. c. Pengujian Hipotesis H 3 Tabel 4.9 Path Coefficient Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X1 - Y1 0.260 0.286 0.188 1.384 0.167 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013 Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Pengendalian Bahan Baku X 1 terhadap Kualitas Pengendalian Mutu Y 1 koefisien parameter 0,260 akan tetapi tidak signifikan karena nilai t-statistik dibawah 1,96 yaitu 1,384. Hal ini terjadi karena pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor memiliki kualitas bahan baku yang kurang bagus, mereka lebih mengutamakan pada standar 70 harga bahan baku yang rendah. Bahan baku yang dimiliki 30 UKM ini juga tidak mengikuti standar bahan baku yang sudah ditetapkan oleh BSNI. Sehingga hipotesis bahwa pengendalian bahan baku berpengaruh pada kualitas pengendalian mutu tidak terbukti pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor. d. Pengujian Hipotesis H 4 Tabel 4.10 Path Coefficient Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X2 - Y1 0.155 0.090 0.284 0.546 0.585 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013 Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Pengendalian Mutu Produk dalam Produksi X 2 terhadap Kualitas Pengendalian Mutu Y 1 koefisien parameter 0,155 namun tidak signifikan karena memiliki nilai t-statistik dibawah 1,96 yakni sebesar 0,546. Hal ini terjadi karena 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor setelah diteliti tidak memiliki standar khusus untuk proses produksinya. Mereka masih menggunakan cara tradisional untuk menjalankan produksinya. Alat dan peralatan yang digunakan pun masih sangat tradisional, dan lebih banyak dikerjakan oleh tangan. Kemudian dari segi tenaga kerja, 30 UKM ini biasanya memiliki karyawan yang sudah memiliki kemampuan untuk membuat sepatu. Namun sayangnya, tidak ada pelatihan-pelatihan khusus untuk mengembangkan kualitas tenaga kerjanya, sehingga UKM dirasa kurang mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Oleh sebab itu, 71 hipotesis bahwa pengendalian mutu produk dalam produksi berpengaruh terhadap kualitas pengendalian mutu tidak terbukti pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor. e. Pengujian Hipotesis H 5 Tabel 4.11 Path Coefficient Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X3 - Y1 0.485 0.532 0.262 1.852 0.065 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013 Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Pengendalian Mutu Produk Akhir X 3 terhadap Kualitas Pengendalian Mutu Y 1 koefisien parameter 0,485 namun tidak signifikan karena memiliki nilai t-statistik dibawah 1,96 yakni sebesar 1,852. Dikarenakan kualitas bahan baku serta proses produksi pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor masih rendah dan tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh BSNI, maka berpengaruh pada mutu produk akhir yang kurang mampu merepresentasikan kuliatas pengendalian mutu yang baik. Sehingga hipotesis bahwa pengendalian mutu produk akhir berpengaruh pada kualitas pengendalian mutu tidak terbukti pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor.

4.3 Analisis Statistical Quality Control