Analisis Statistical Quality Control

71 hipotesis bahwa pengendalian mutu produk dalam produksi berpengaruh terhadap kualitas pengendalian mutu tidak terbukti pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor. e. Pengujian Hipotesis H 5 Tabel 4.11 Path Coefficient Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values X3 - Y1 0.485 0.532 0.262 1.852 0.065 Sumber: Pengolahan data dengan SMART PLS 2013 Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Pengendalian Mutu Produk Akhir X 3 terhadap Kualitas Pengendalian Mutu Y 1 koefisien parameter 0,485 namun tidak signifikan karena memiliki nilai t-statistik dibawah 1,96 yakni sebesar 1,852. Dikarenakan kualitas bahan baku serta proses produksi pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor masih rendah dan tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh BSNI, maka berpengaruh pada mutu produk akhir yang kurang mampu merepresentasikan kuliatas pengendalian mutu yang baik. Sehingga hipotesis bahwa pengendalian mutu produk akhir berpengaruh pada kualitas pengendalian mutu tidak terbukti pada 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor.

4.3 Analisis Statistical Quality Control

Analisis statistical quality control digunakan untuk menganalisis data sampel yang dikumpulkan dalam kegiatan pengawasan kualitas untuk mengetahui suatu proses berada dalam keadaan in control atau out control. 72 Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah proses produksi UKM penghasil sepatu daerah Bogor dalam keadaan terkontrol atau tidak terkontrol, peneliti menggunakan garfik Kendali P atau grafik kendali prioritas dengan batas pengendali 3 sigma. Dalam analisis Statistical Quality Control peneliti mengambil 15 sample dari 30 UKM penghasil sepatu daerah Bogor yang dipilih berdasarkan kriteria bahan baku, jumlah produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah modal awal serta jumlah omset perbulan. Grafik Kendali P diolah menggunakan data perbandingan jumlah produk yang rusak dengan jumlah produk yang dihasilkan per hari selama 6 hari pengamatan produksi. Letak titik merupakan besarnya proporsi ṕ , nilai proporsi yang tidak stabil diakibatkan oleh jumlah produksi dan kerusakan sepatu yang terjadi setiap hari tidak tetap. Hal ini mengakibatkan garis UCL dan LCL tidak sama pada setiap UKM. 1. Kusnadi Home Industry Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0078; 0,1165; dan -0,1009. Kerusakan sepatu pada UKM Kusnadi Home Industry masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,023. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 2, 3 dan 4. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 5 dan 6. 73 d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 2. Assenda Sepatu Sendal Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0173; 0,1588; dan -0,1242. Kerusakan sepatu pada UKM Assenda sepatu sendal masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,038. b. Sebanyak 2 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 4 dan 5. c. Sebanyak 4 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 2, 3 dan 6. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.013 0.023 0.010 0.000 0.000 CL 0.0078 0.0078 0.0078 0.0078 0.0078 0.0078 UCL 0.1165 0.1165 0.1165 0.1165 0.1165 0.1165 LCL -0.1009 -0.1009 -0.1009 -0.1009 -0.1009 -0.1009 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 P rop or ti on Gambar 4.6 Kusnadi Home Industry P Chart of Damage 74 e. Namun pada titik nomor 4 posisinya berada di atas CL mengalami sedikit kenaikan dari posisi titik 1,2 dan 3. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 3. Mutiara Sepatu Sendal Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,02; 0,1683; dan -0,1284. Kerusakan sepatu pada UKM Mutiara Sepatu Sendal masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,040. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 4, 5 dan 6. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 2 dan 3. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.016667 0.013 0.015 0.038 0.020 0.000 CL 0.0173 0.0173 0.0173 0.0173 0.0173 0.0173 UCL 0.1588 0.1588 0.1588 0.1588 0.1588 0.1588 LCL -0.1242 -0.1242 -0.1242 -0.1242 -0.1242 -0.1242 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 P ropor ti on Gambar 4.7 Assenda Sepatu Sendal P Chart of Damage 75 e. Posisi titik 1, 2 dan 3 masih dalam posisi yang sama dibawah garis CL, mengalami kenaikan pada titik 4 dan 6, walaupun tetap masih terkontrol akan lebih baik jika UKM memeriksa letak kesalahan dan melakukan perbaikan. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 4. Meliska Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0133; 0,1432; dan -0,1166. Kerusakan sepatu pada UKM Meliska masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,040. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 1,2 dan 3. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 4, 5 dan 6. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.000 0.019 0.036 0.025 0.040 CL 0.0200 0.0200 0.0200 0.0200 0.0200 0.0200 UCL 0.1683 0.1683 0.1683 0.1683 0.1683 0.1683 LCL -0.1284 -0.1284 -0.1284 -0.1284 -0.1284 -0.1284 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 P rop or ti on Gambar 4.8 Mutiara Sepatu Sendal P Chart of Damage 76 Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 5. Azfa Collection Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0224; 0,1764; dan -0,1316. Kerusakan sepatu pada UKM Azfa Collection masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,050. b. Sebanyak 2 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 4 dan 6. c. Sebanyak 4 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 2, 3 dan 5. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. e. Posisi titik 1, 2 dan 3 masih dalam posisi yang sama dibawah garis CL, mengalami kenaikan pada titik 4 dan 6, walaupun tetap masih 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.02 0.040 0.020 0.000 0.000 0.000 CL 0.0133 0.0133 0.0133 0.0133 0.0133 0.0133 UCL 0.1432 0.1432 0.1432 0.1432 0.1432 0.1432 LCL -0.1166 -0.1166 -0.1166 -0.1166 -0.1166 -0.1166 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 P ropor ti on Gambar 4.9 Meliska P Chart of Damage 77 terkontrol akan lebih baik jika UKM memeriksa letak kesalahan dan melakukan perbaikan. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 6. Endang Home Industry Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0356; 0,2143; dan -0,1432. Kerusakan sepatu pada UKM Endang Home Industry masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0,022-0,067. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 2, 3 da 4. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 5 dan 6. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.020 0.000 0.044 0.020 0.050 CL 0.0224 0.0224 0.0224 0.0224 0.0224 0.0224 UCL 0.1764 0.1764 0.1764 0.1764 0.1764 0.1764 LCL -0.1316 -0.1316 -0.1316 -0.1316 -0.1316 -0.1316 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 P ropor ti on Gambar 4.10 Azfa Collection P Chart of Damage 78 e. Namun pada titik nomor 3 posisinya berada di atas CL mengalami sedikit kenaikan dari posisi titik 1 dan 2. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 7. Uyung Home Industry Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0206; 0,1704; dan -0,1292. Kerusakan sepatu pada UKM Uyung Home Industry masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,040. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 3, 4 dan 6. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 2 dan 5. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.0222222 0.040 0.067 0.044 0.020 0.020 CL 0.0356 0.0356 0.0356 0.0356 0.0356 0.0356 UCL 0.2143 0.2143 0.2143 0.2143 0.2143 0.2143 LCL -0.1432 -0.1432 -0.1432 -0.1432 -0.1432 -0.1432 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 P rop or ti on Gambar 4.11 Endang Home Industry P Chart of Damage 79 Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 8. VIVAN Shoes Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0111; 0,1335; dan -0,1112. Kerusakan sepatu pada UKM VIVAN Shoes masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0,000-0,033. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 3, 4 dan 6. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 2 dan 5. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. e. Namun pada titik nomor 4 posisinya berada di atas CL mengalami sedikit kenaikan dari posisi titik 1, 2 dan 3. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.01 0.020 0.029 0.040 0.000 0.025 CL 0.0206 0.0206 0.0206 0.0206 0.0206 0.0206 UCL 0.1704 0.1704 0.1704 0.1704 0.1704 0.1704 LCL -0.1292 -0.1292 -0.1292 -0.1292 -0.1292 -0.1292 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 P rop or ti on Gambar 4.12 Uyung Home Industry 80 Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 9. Bengkel Dr. Kevin Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0083; 0,1196; dan -0,1029. Kerusakan sepatu pada UKM Bengkel Dr. Kevin masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,020. b. Sebanyak 4 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 1,3,4 dan 5. c. Sebanyak 2 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 2 dan 6. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.017 0.000 0.033 0.000 0.017 CL 0.0111 0.0111 0.0111 0.0111 0.0111 0.0111 UCL 0.1335 0.1335 0.1335 0.1335 0.1335 0.1335 LCL -0.1112 -0.1112 -0.1112 -0.1112 -0.1112 -0.1112 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 P rop or ti on Gambar 4.13 VIVAN Shoes P Chart of Damage 81 Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 10. Balete Shoes Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0222; 0,1758; dan -0,1313. Kerusakan sepatu pada UKM Balete Shoes masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0,000-0,067. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 1, 4 dan 6. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 2, 3 dan 5. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. e. Namun pada titik nomor 4 posisinya berada di atas CL mengalami sedikit kenaikan dari posisi titik 1, 2 dan 3. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.01 0.000 0.010 0.020 0.010 0.000 CL 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 UCL 0.1196 0.1196 0.1196 0.1196 0.1196 0.1196 LCL -0.1029 -0.1029 -0.1029 -0.1029 -0.1029 -0.1029 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 P ropor ti on Gambar 4.14 Bengkel Dr. Kevin P Chart of Damage 82 Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 11. UKM Abdul Shoes Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0506; 0,2506; dan -0,1494. Kerusakan sepatu pada UKM Abdul Shoes masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0,000-0,067. b. Sebanyak 3 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 1, 4 dan 5. c. Sebanyak 3 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 2, 3 dan 6. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. e. Namun pada titik nomor 5 posisinya berada di atas CL mengalami kenaikan cukup tinggi dari posisi titik 1, 2, 3dan 4. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.033333 0.000 0.000 0.067 0.000 0.033 CL 0.0222 0.0222 0.0222 0.0222 0.0222 0.0222 UCL 0.1758 0.1758 0.1758 0.1758 0.1758 0.1758 LCL -0.1313 -0.1313 -0.1313 -0.1313 -0.1313 -0.1313 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 P rop or ti on Gambar 4.15 Balete Shoes P Chart of Damage 83 Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 12. Nugraha Sugih Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0089; 0,1225; dan -0,1048. Kerusakan sepatu pada UKM Nugraha Sugih masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0-0,020. b. Sebanyak 2 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 1 dan 5. c. Sebanyak 4 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 2, 3, 4 dan 6. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.066667 0.050 0.000 0.067 0.080 0.040 CL 0.0506 0.0506 0.0506 0.0506 0.0506 0.0506 UCL 0.2506 0.2506 0.2506 0.2506 0.2506 0.2506 LCL -0.1494 -0.1494 -0.1494 -0.1494 -0.1494 -0.1494 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 P ro p o rt io n Gambar 4.16 UKM Abdul Shoes P Chart of Damage 84 e. Pada titik pertama mengalami kenaikan yang cukup tinggi diatas garis CL namun tetap terkendali karena ada titik selanjutnya posisi titik berada dibawah garis CL. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 13. Bengkel H. Endang Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0385; 0,2220; dan -0,1449. Kerusakan sepatu pada UKM Bengkel H. Endang masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0,022-0,067. b. Sebanyak 4 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 1, 3, 4 dan 5. c. Sebanyak 2 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 2 dan 6. d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.0333333 0.000 0.000 0.000 0.020 0.000 CL 0.0089 0.0089 0.0089 0.0089 0.0089 0.0089 UCL 0.1225 0.1225 0.1225 0.1225 0.1225 0.1225 LCL -0.1048 -0.1048 -0.1048 -0.1048 -0.1048 -0.1048 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 P rop or ti on Gambar 4.17 Nugraha Sugih P Chart of Damage 85 e. Namun pada titik nomor 4 posisinya berada di atas CL mengalami kenaikan cukup tinggi dari posisi titik 1, 2 dan 3. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 14. Monita Shoes Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0275; 0,1921; dan -0,1371. Kerusakan sepatu pada UKM Monita Shoes masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0,000-0,080. b. Sebanyak 2 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 4 dan 6. c. Sebanyak 4 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 1, 2, 3 dan 5. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.04 0.022 0.040 0.067 0.040 0.022 CL 0.0385 0.0385 0.0385 0.0385 0.0385 0.0385 UCL 0.2220 0.2220 0.2220 0.2220 0.2220 0.2220 LCL -0.1449 -0.1449 -0.1449 -0.1449 -0.1449 -0.1449 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 P ropor ti on Gambar 4.18 Bengkel H. Endang P Chart of Damage 86 d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. e. Namun pada titik nomor 6 posisinya berada di atas CL mengalami kenaikan cukup tinggi dari posisi titik 1, 2, 3, 4 dan 5. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 15. She Must Wear Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan 3 sigma menunjukan hasil CL, UCL dan LCL adalah sebesar 0,0350; 0,2129; dan -0,1429. Kerusakan sepatu pada UKM She Must Wear masih berada dalam keadaan yang terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan setiap titik sebagai berikut: a. Titik 1 sampai 6 berada di bawah garis UCL dan diatas garis LCL, dimana nilai proporsinya berada pada kisaran 0,000-0,060. b. Sebanyak 4 titik berada diatas garis CL, antara lain titik 1, 2, 3 dan 4. c. Sebanyak 2 titik berada dibawah garis CL, antara lain titik 5 dan 6. 1 2 3 4 5 6 ṕ 0.01 0.025 0.000 0.040 0.010 0.080 CL 0.0275 0.0275 0.0275 0.0275 0.0275 0.0275 UCL 0.1921 0.1921 0.1921 0.1921 0.1921 0.1921 LCL -0.1371 -0.1371 -0.1371 -0.1371 -0.1371 -0.1371 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 P rop or ti on Gambar 4.19 Monita Shoes P Chart of Damage 87 d. Tidak ada titik yang menunjukkan perilaku tidak normal, karena semua tititk tidak ada yang mendekati garis UCL dan LCL. e. Namun pada titik nomor 4 posisinya berada di atas CL mengalami kenaikan cukup tinggi dari posisi titik 1, 2 dan 3. Akan lebih baik UKM memeriksa penyebabnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel

4.4 Analisis Lean Six Sigma