Nilai Ekonomis Sektor Perikanan Laut

xvi Menjual atau penjualan di hadapan orang banyak dengan tawaran yang beratas-atasan. 5 Tempat Pelelangan Ikan Ruang atau wadah yang berfungsi untuk melakukan penjualan ikan laut di hadapan orang banyak dengan tawaran yang beratas-atasan. Regional Kabupaten Bantul Suatu batasan daerah yang meliputi wilayah Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Dermaga Kapal Nelayan dan Tempat Pelelangan Ikan Regional Kabupaten Bantul Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, bongkar muat barang bagi kapal milik orang yang penghidupannya tergantung pada usaha-usaha menangkap ikan, yaitu melakukan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan, mengambil, dan mendaratkan ikan atau hasil hayati perairan umum, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan ditambah dengan sarana pemasaran hasil-hasil perikanan dengan ruang atau wadah yang berfungsi untuk melakukan penjualan ikan laut di hadapan orang banyak dengan tawaran yang beratas-atasan dengan sekup pelayanan wilayah Kabupaten Bantul dan sekitarnya.

B. LATAR BELAKANG

1. UMUM

a. Nilai Ekonomis Sektor Perikanan Laut

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang hampir 23 wilayahnya merupakan perairan, dengan potensi sumber daya kelautan yang luar biasa besarnya. Di Indonesia serta beberapa negara di kawasan Asia Tenggara lainnya, perikanan sebagai sumber daya kelautan menjadi suatu komoditi yang sangat penting jika diukur dari sumbangannya terhadap indikator ekonomi seperti Produk Nasional Bruto Gross National Product atau Produk Domestik Bruto Bruto Domestic Product serta kesempatan kerja, dari pendapatan devisa dan dari penggantian impor. Nilai hasil tangkapan ikan nelayan bahkan mampu mencapai lebih dari 2,5 dari PNB dan dapat melampaui 5 , dibandingkan dengan situasi di banyak negara maju secara ekonomi yang nilainya 1 atau kurang. 6 Kesempatan kerja pada usaha perikanan laut barangkali lebih besar, sebagai contoh dapat memberi nafkah kepada lebih dari satu juta orang, seperti di Indonesia, atau 5 dari tenaga kerja, seperti di Vietnam dan Taiwan. 7 Belajar dari pengalaman beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Filipina dan Thailand, di mana sektor perikanan laut terbukti mampu menopang neraca pembayaran luar negeri serta pula mampu memberikan dorongan untuk 5 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1984. 6 Marr, Fishery and Resource Management in Souteast Asia, 1993. 7 Ian R. Smith, A Research Framework for Traditional Small-Scale Fisheries, ICLARM Studies and Riview No.2 Manila: International Center for Living Aquatic Resources Management, 1993. xvii pengembangan “perikanan ekspor”, baik melalui usaha patungan dengan pihak investor dari luar negeri maupun dari usaha dalam negeri seluruhnya. Memang, nilai ekspor perikanan laut merupakan bagian penting dari nilai ekspor total, umpamanya lebih dari 10 di Thailand pada tahun 1993 dan hampir mencapai 7 di Filipina pada tahun yang sama. 8 Berangkat dari potensi sumber daya kelautan kita yang luar biasa besarnya, sudah selayaknyalah aset kekayaan alam kita tersebut menjadi salah satu komoditi ekspor andalan. Apalagi, ikan sebagai salah satu jenis kekayaan alam laut, merupakan produk laut yang langsung dapat diperoleh melalui penangkapan. Keuntungan dari sektor perikanan laut sekali lagi adalah bahwa kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengembangbiakkan serta membesarkan ikan-ikan tersebut. Ditinjau dari kedudukannya dalam bahan makanan, ikan merupakan salah satu bentuk makanan dengan kandungan protein paling tinggi. Karena alasan kebudayaan dan karena hampir selalu merupakan bentuk yang paling murah dan relatif mudah diperoleh dari protein hewani, ikan merupakan sumber dari 40-80 protein hewani yang dikonsumsi di Kawasan Asia Tenggara. 9 Konsumsi ikan per kapita tiap tahun di negara-negara ASEAN berkisar antara 10 kilogram sampai hampir 50 kilogram, dengan konsumsi di kebanyakan negara lebih dari 20 kilogram, 10 sedangkan rata-rata konsumsi ikan dunia hanya 11 kilogram. Kebetulan, protein ikan berisi semua asam amino pokok, yaitu pembentuk dasar dari protein yang tidak dapat dihasilkan sendiri dalam tubuh manusia, dimana memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh manusia. Kata akhir tentang pentingnya sektor perikanan laut secara ekonomis adalah mengenai produktivitasnya dihubungkan dengan sektor pertanian. Kebijakan perekonomian dari negara-negara Asia Tenggara, kecuali negara kota perdagangan seperti Singapura, cenderung masih berorientasi pada sektor pertanian. Sangat menarik, dan bagi orang-orang tertentu barangkali mengherankan bahwa Produk Domestik Bruto PDB per kapita pada sektor perikanan laut, di negara-negara seperti Filipina dan Thailand hampir enam setengah kali lebih besar daripada PDB perkapita dari sektor pertanian. 11

b. Hukum Laut Internasional