lxvi
§ Kesan mengutamakan fasilitas bangunan bagi nelayan, pedagang, dan pengelola dicapai dengan klimaks bangunan pelelangan sebagai fasilitas bangunan utama dari rangkaian
kegiatan nelayan, sehingga dalam perencanaan hal tersebut dapat diungkapkan dengan mengangkat bangunan pelelangan sebagai focus point dari arah darat. Di dalam Dermaga
Kapal Nelayan dan Tempat Pelelangan Ikan, bangunan pelelangan menjadi focus point bangunan secara keseluruhan.
B. PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN
1. Analisis Penentuan Wilayah
a. Dasar Pertimbangan § Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Bantul
§ Rumusan dasar kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Bantul § Rumusan dasar kebijakan pengembangan fasilitas utilitas.
b. Kriteria Penentuan § Fungsi dan peran wilayah berdasarkan pembangian Satuan Wilayah
Pengembangan SWP § Eksisting pola dan struktur tata ruang serta kecenderungan di masa yang akan
datang § Potensi sektor perikanan laut wilayah
§ Adanya fasilitas utilitas sarana dan prasarana wilayah. c. Alternatif Wilayah
Berdasarkan dasar pertimbangan di atas, maka ditetapkan 3 alternatif wilayah untuk lokasi Dermaga dan TPI, yaitu :
§ Alternatif 1 : Wilayah Kecamatan Srandakan § Alternatif 2 : Wilayah Kecamatan Sanden
§ Alternatif 3 : Wilayah Kecamatan Kretek
lxvii
Gambar 6.1: Alternatif wilayah perencanaan Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek
d. Analisis Penentuan Wilayah 1 Alternatif 1 Wilayah Kecamatan Srandakan
§ Merupakan pusat pelayanan SWP IV, dengan pola pemanfaatan ruang yang diarahkan untuk pengembangan sektor perikanan laut, wisata, dan kawasan
pertanian lahan basah. § Diarahkan sebagai pusat pertumbuhan wilayah Kabupaten Bantul bagian barat.
§ Merupakan batas barat wilayah Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Kulon Progo, sehingga menjadi penghubung yang strategis dengan wilayah
Kabupaten Kulon Progo. Berdasarkan Rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana Wilayah Pemerintah Kabupaten PEMKAB Bantul, Jalan Srandakan
direncanakan untuk dibuka sebagai jalur pantai selatan, menyusul pembangunan Jembatan Sungai Progo yang sedang berjalan.
§ Aktifitas budidaya perikanan laut sudah berjalan, ditunjang dengan keberadaan 2 buah TPI, yaitu TPI Kwaru dan TPI Pandansimo yang terletak di Desa
Poncosari. § Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2001, Kecamatan
Srandakan telah memiliki fasilitas utilitas sebagai sarana penunjang bagi berdirinya dermaga dan TPI, meskipun secara kualitas dan kuantitas masih
perlu ditingkatkan. 2 Alternatif 2 Wilayah Kecamatan Sanden
§ Merupakan bagian dari SWP IV, dengan pola pemanfaatan ruang yang diarahkan untuk pengembangan sektor perikanan laut, wisata, dan kawasan
pertanian lahan basah. § Aktifitas budidaya perikanan laut sudah mulai dirintis, meskipun bukan
merupakan prioritas utama pengembangan potensi wilayah. Ditunjang dengan keberadaan sebuah TPI, yaitu TPI Samas yang terletak di Desa Srigading.
§ Merupakan wilayah kolektor hasil perikanan laut di Kabupaten Bantul. § Fasilitas utilitas sebagai sarana penunjang bagi berdirinya dermaga dan TPI
cukup ada namun perlu ditambah lagi sesuai dengan skala prioritas kebutuhan. 3 Alternatif 3 Wilayah Kecamatan Kretek
§ Merupakan bagian dari SWP IV, dengan pola pemanfaatan ruang yang diarahkan untuk pengembangan sektor perikanan laut, wisata, dan kawasan
pertanian lahan basah.
lxviii
§ Aktifitas budidaya perikanan laut sudah berjalan, ditunjang dengan keberadaan 2 buah TPI, yaitu TPI Mancingan dan TPI Depok yang terletak di Desa
Parangtritis. § Keberadaan objek wisata Pantai Parangtritis dan Parangkusumo sebagai aset
penyumbang PAD di Kabupaten Bantul harus dipikirkan mengingat lokasinya cukup dekat dengan TPI. Hal ini dimaksukan untuk mengantisipasi terjadinya
pergeseran fungsikarakter. Keberadaan Dermaga dan TPI yang direncanakan sedapat mungkin harus dapat memberikan kontribusi bagi keberlangsungan
dan perkembangan sektor pariwisata, minimal tidak menimbulkan dampak negatif akibat benturan fungsi dan kepentingan.
§ Pengembangan pemanfaatan ruang dengan pola intensifikasi pemanfaatan lahan, pengembangan dengan area baru harus memperhatikan dasar-dasar
kebijakan pemanfaatan ruang wilayah, dengan memperhatikan kendala lahan yang sudah ada.
§ Fasilitas utilitas sebagai sarana penunjang bagi berdirinya dermaga dan TPI cukup memenuhi, meskipun secara kualitas dan kuantitas masih perlu
ditingkatkan.
e. Penentuan Wilayah Berdasarkan dasar pertimbangan dan kriteria-kriteria penentuan wilayah tersebut di
atas maka dipilih wilayah Kecamatan Srandakan sebagai wilayah perencanaan, dengan pertimbangan :
§ Sesuai dengan kebijakan pengembangan wilayah, dimana pola pemanfaatan ruangnya diarahkan untuk pengembangan sektor perikanan laut, meliputi seluruh
wilayah di sepanjang garis pantai. § Tingkat aksesibilitas wilayah relatif mudah. Hal ini ditunjang dengan adanya sarana
transportasi jalan yang cukup memadai. Terdapat jalan kolektor primer yang menjadi penghubung dengan wilayah Kabupaten Kulon Progo dan Kota
Yogyakarta. § Fasilitas utilitas sarana dan prasarana yang diperlukan dalam perencanaan telah
tersedia. § Kecamatan Srandakan mempunyai prospek pengembangan sektor perikanan laut
yang cerah, baik dipandang dari segi potensi maupun lokasinya.
lxix
Gambar 6.2: Kecamatan Srandakan sebagai wilayah terpilih
2. Analisis Penentuan Lokasi Site