Waktu dan Tempat Penelitian Metode Penelitian

Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1877-1932. Menunjukan pelabuhan yang mampu menarik banyak peminat untuk berlabuh di pelabuhan tersebut. hal itu terjadi karena pelabuhan tersebut memiliki sarana yang memadai sebagai pelabuhan yang nyaman. Pengaruh pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok terhadap mata pencaharian penduduk asli sebagai berikut: pengangkat barang, pengatur lalu lintas di pelabuhan, juga sebagai petugas kebersihan. Sebagai penduduk asli Tanjung Priok dapat memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai mata pencarian. Penulis mencoba mengungkapkan tentang sejarah pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok 1877-1932, baik yang menyangkut masalah latar belakang pencetus ide, pelaksana pembangunan, dan bagaimana keadaan pelabuhan tersebut sebagai kawasan pelabuhan, serta pengaruh pembangunan pelabuhan terhadap mata pencaharian masyarakat setempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam menentukan tempat dan waktu penelitian , penulis menggunakan penelitian historis, dimana dalam metode penelitian ini berusaha untuk mencari 15 penjelasan tentang masa silam dan masih memungkinkan untuk mengadakan penelitian pada masa kini dan juga yang akan datang. Intepretasi penelitian terhadap fakta yang ada memberikan dampak terakhir bagi penulisan kembali pada peristiwa sejarah secara diskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan penulis adalah sosiologi, politik dan ekonomi. Serta pendekatan penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga hasil akhir yang diharapkan penulis dari penulisan ini dalam bentuk penjelasan naratif dan untuk mendapatkan data-data juga sumber yang dibutuhkan maka penulis memperoleh bahan kajian didapat dari dokumen dan kajian pustaka yang penulis lakukan di Arsip Nasional Indonesia, Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Perpustakaan Universitas Indraparasta PGRI, Perpustakaan Nasional Indonesia. Adapun waktu penelitian penulis targetkan selama empat bulan dimulai bulan Maret-Agustus 2015.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis ialah metode sejarah. Motode Sejarah adalah proses menguji serta menganalisa secara kritis terhadap rekaman serta peninggalan masa lampau Gottschalk 1986:32. Sementara Sartono Kartodirdjo, seperti yang dikutip Helius Sjamsudin membedakan antara metode sebagai “bagaimana orang memperoleh pengetahuan” How to Know dan metodologi 16 sebagai “mengetahui bagaimana harus mengetahui” to know how to know, Sjamsudin, 2007:14. Teknik penulisan skripsi ini menggunakan studi literatur sebagai tehnik yang dipergunakan dalam memperoleh data-data yang bersifat teoritis, sehingga diperoleh data akurat yang dibutuhkan dalam menulis skripsi. Dalam upaya yang dilakukan penulis untuk merekontruksi peristiwa sejarah yang menjadi objek kajian ialah melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memperoleh informasi dari berbagai buku dan artikel-artikel melalui internet yang relevan sesuai dengan masalah ynag diangkat dan dikaji, berdasarkan uraian tersebut penulis melakukan empat langkah penting penelitian dalam menyususn skripsi ini. Sjamsudin 1996:67-187 menjelaskan dalam bukunya Metodelogi Sejarah, antaranya: 1 Heuristik, yaitu proses pencairan dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan dengan penelitian. 2 Verifikasi Kritik, yaitu melakukan penilaian terhadap sumber sejarah yang telah dikumpulkan sehingga menghasilkan fakta-fakta. 17 3 Interpretasi, yaitu memberikan penafsiran terhadap fakta-fakta yang memberikan penafsiran terhadap fakta-fakta yang diperoleh selama penelitian. 4 Historiografi, yaitu proses penyusunan dan penuangan seluruh hasil penelitian kebentuk tulisan. Sedangkan untuk mengetahui bagaimana sejarah dengan menggunakan metodologi dapat dilakukan dengan pendekatan teoritis Leirissa, 1999:40-59. Empat tahap atau fase yang harus dilalui dalam metode sejarah secara berurutan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Heuristik Heuristik, berasal dari kata Yunani heuriskhein yang artinya memperoleh. Adalah tahap atau fase pertama dalam kegiatan penelitian sejarah, dimana peneliti melakukan kegiatan penelusuran dan menghimpun sumber-sumber sejarah yang memilki relevansi dengan permasalahan yang akan dibahas. Pada tahap ini penulis melakukan penelusuran di Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI, Perpustakaan Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Unindra, Pepustakaan Pusat Universitas Indonesia UI. Yang dilakukan dari bulan Maret 2015 sampai bulan Juni 2015. Sumber-sumber yang didapat dapat berupa buku-buku, artikel, hasil penelitian laporan, majalah atau jurnal. 2. Verifikasi atau Kritik 18 Untuk tahap selanjutnya berupa berupa verifikasi atau kritik yaitu mencoba memberikan pemilihan terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan sehingga sumber-sumber yang ada itu diharapkan diperoleh sumber yang sesuai dengan topik penelitian. Secara teoritik kritik terhadap sumber dapat dilakukan melalui : a. Kritik Intern yaitu menilai otentisitas atau keabsahan dari sumber yang ditemukan bisa dilihat dari bahan dan tulisan. b. Kritik Ekstern yaitu menilai keabsahan kredibilitas dari isi atau materi yang dikandung oleh sumber yang ditemukan dengan menggunakan pendekatan “Hermeneutika” memahami suasana zaman ketika dokumen dihasilkan. 3. Interpretasi atau Penafsiran Fase ketiga dari metode sejarah. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti memberikan penjelasan eksplanasi terhadap data-data sejarah yang telah dihimpun dan diseleksi dengan cara membuat analisis untuk menghasilkan sintesis berdasarkan atas interpretasi atau penafsirannya. Pada fase inilah seorang peneliti dituntut untuk mencurahkan kemampuannya dalam memhami peristiwa yang sedang diteliti, dan hal ini akan menentukan kualitas karya ilmiah yang dihasilkannya. Dalam penelitian sejarah, hasil penelitian dan pembahasan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hasil penelitian sejarah berupa data-data sejarah dalam bentuk kutipan atau suntingan dari sumber sejarahnya, sedangkan pembahasan adalah analisis terhadap data-data sejarah sebagai bukti kebenaran peristiwa yang dibahas. Analisis dapat berupa pandangan, pernyataan setuju atau tidak setuju berdasarkan interpretasi atau penafsiran penulisnya. 4. Histioriografi atau Penulisan Sejarah 19 Tahap atau fase terakhir dari metode sejarah adalah histioriografi. Dari fakta baru yang merupakan hasil interpretasi yang penulis lakukan pada tahap sebelumnya, selanjutnya direkonstruksi kembali dengan senantiasa memperhatikan aspek-aspek historis berdasarkan tema-tema penting sehingga akan menghasilkan sejarah yang keobjektifasannya dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah dengan memihak kepada bukti-bukti yang didapatkan.

C. Sumber Sejarah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 85 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

7 83 104

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Riau

7 67 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

skripsi arisno bab 1 2 3 4 5

0 0 51