Periode 1921-1932 Uraian Hasil Penelitian 1 Pelabuhan Tanjung Priok

Untuk lebih jelasnya mengenai petikemas akan di perdalam dalam sub-bab periode tahun 1921-1932.

3. Periode 1921-1932

Sejalan dengan pertumbuhan periode pertama, untuk mengatasi kesulitan penyimpanan barang, telah di bangun pelabuhan petikemas dalam periode ketiga di Tanjung Priok. Dengan panjang dermaga 420- 500m, luas tamping dari lapangan petikemas 10 ha, yang terabagi maenjadi dua dengan masing-masing daya tampung 120.000.. soedjono, 1993:382 Semakin tahun semakin banyak barang yang masuk dan semakin banyak pula pengusaha yang menjadi pelopor perkembangan perdagangan. Pembangunan pelabuhan pada periode III yaitu tahun 1921- 1932, dimulai dengan pembangunan peluasan gudang dan perluasan jalan. Darusman,candra, 1984:30. Perluasan-perluasan wilayah semakin meningkat mengenai pembangunan dermaga labuhan untuk pengiriman barang dan penampungan barang yang meningkat dari tahun per tahun. Petikemas bisa juga disebut container, yaitu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, yang dapat dipakai berulang-ulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan mengangkut muatan yang ada di dalamnya. Petikemas dapat dibawa baik krndaraan itu berupa kapal laut, kereta api,dan truk.suyono. 2001:133 42 Ukuran muatan petikemas memiliki berbagagai macam variasi sesuai kegunaannya. Oleh karena itu, ukuran standar dari petikemas dimulai dari panjang 20 feet, maka satu petikemas 20’ dinyatakan sebagai 1 TEU yaitu twenty foot equivalent unit, dan petikemas 40’ dinyatakan sebagai 2 TEU . Meskipun ukuran petikemas dari luar adalah seragam atau sama. Namun petikemas dikeluarkan dalam berbagai variasi sesuai kegunaannya. Variasi tersebut dapat dilihat berdasarkan bentuk, ukuran, barang yang dimuat, dan cara pengisian kedalamnya. Ada petikemas yang berbentuk kotak, tabung. Ada yang berukuran kecil dan besar.suyono, 2001:135 Jenis-jenis dari petikemas yaitu general side continer yang biasa dipakai mengangkut muatan umum. lampiran 4. Open side container petikemas bagian sampingnya dapat dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan barang. lampiran 5. Open top container yaitu petikemas bagian atasnya dapat dibuka agar barang dapat dimasukan atau dikeluarkan lewat atas. lampiran 6suyono, 2001: 137 Keuntungan memakai petikemas yaitu cepat dan ekonomis dalam menangani petikemas, terutama dalam bongkar muat petikemas di pelabuhan. Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga, terutama untuk barang-barang kecil atau berharga. Sedangkan kerugian dari memakai petikemas yaitu kapal petikemas mahal. Harus dibuat terminal kusus untuk bongkar muat petikemas dan harus 43 menggunakan peralatan kusus untuk mengangkut dan menumpuknya. Dan jalan- jalan yang ada harus disesuikan untuk pengangkutan petikemas. Dalam memilih petikemas, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan di perhatikan. Semua hal tersebut terkait dengan tujuan penggunaan petikemas. Yang mesti di pertimbangkan adalah jenis muatan, besar muatan, berat muatan, kelembaban muatan, ukuran dan daya muat petikemas, dan kelayakan petikemas Suyono 2001: 140 148. Dalam memilih petikemas, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan di perhatikan. Semua hal tersebut terkait dengan tujuan penggunaan petikemas. Yang mesti di pertimbangkan adalah jenis muatan, besar muatan, berat muatan, kelembaban muatan, ukuran dan daya muat petikemas, dan kelayakan petikemas. Pemeriksaan petikemas dapat di bagi dalam beberapa tahap, yaitu sebelum mengisi petikemas, saat memuatnya, dan setelah menutup petikemas di pelabuhan pembongkaran yang dilakukan sebelum membongkar isinya, saat membongkar dan saat petikemas kosong. Pemadatan barang kedalam petikemas secara aman dan tidak bergerak adalah salah satu syarat utama dalam mengangkut petikemas, karena petikemas sendiri serta isi didalamnya adalah bagian dari intermodal transport sehingga mengalami gerakan dan guncangan secara bergantian dalam pengangkutannya Suyono, 2001:162, Selain petikemas, di tahap ini juga adanya tempat penyimpanan bagi barang yang masuk dan keluar yaitu pergudangan. Gudang adalah tempat penyimpanan barang yang akan di muat atau barang yang akan di bongkar dari kapal. 44 Tata letak gudang yang baik harus memenuhi persyaratan tata letak tertentu demi kelancaran arus masuk dan keluar barang, serta keamanan penyimpanan. Beberapa syarat tata letak gudang yaitu letak gudang harus sedekat mungkin dari tempat dilakukannya kegiatan bongkar muat. Gudang juga harus terletak ditempat aman dan mudah diawasi juga tidak mudah terkena bencana alam seperti banjir. Menurut bentuknya gudang bisa dibagi menjadi dua yaitu gudang tertutup dan terbuka. Gudang tertutup adalah gudang yang memiliki dinding dan penutup. Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang-barang yang harus terlindungi dari panas, kelembaban, juga air hujan. Sedangkan gudang terbuka bisa juga lapangan, lapangan ini merupakan gudang untuk menyimpan atau meletakan muatan yang tahan terhadap siraman hujan, sengatan matahari, atau kelembaban. Suyono 2001:247, Selain itu gudang juga memiliki fungsinya masing-masing yaitu pemindahan, penerimaan, penyimpanan, pengerjaan, pengiriman, dan pembungkusan. Pemindahan adalah kegiatan menerima atau mengeluarkan barang dengan menggunakan tenaga buruh atau mekanik. Penerima merupakan operasi menerima barang di gudang, biasanya dari truk, atau kapal yang kemudian dimasukan kedalam gudang dengan tenaga manusia. Penyimpanan barang diterima lalu disusun dan disimpan sesuai permintaan atau sesuai peraturan yang berlaku. Untuk itu akan dikeluarkan penyimpanan. Pengerjaan adalah pekerjaan operasi yang berhubungan dengan cara mengerjakan barang di dalam gudang. Yaitu menumpuk, menyortir, memperbaiki bungkusan, mengarungkan 45 kembali, menimbang, memeriksa dan meneliti serta pekerjaan yang berhubungan dengan barang yang ada. Pengiriman dapat dibagi menjadi dua yaitu pengiriman langsung dan tidak langsung. Pengiriman langsung yaitu pengiriman barang dari tempat penyimpanan langsung ketempatnyang diminta atau perdagangan. Sedangkan pengiriman tidak langsung adalah pengiriman dokumennya saja sambil menunggu instruksi lebih lanjut. Pembungkusan merupakan kegiatan membungkus barang atau muatan yang dimana barang yang tidak dibungkus akan mengalami Kerusakan Suyono 2001: 249.

1. Pengaruh dan dampak Pelabuhan Tanjung Priok Terhadap Pasar Tenaga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 85 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

7 83 104

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Riau

7 67 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

skripsi arisno bab 1 2 3 4 5

0 0 51