Etika Penelitian METODE PENELITIAN

consent sebagai bentuk lembar persetujuan antara peneliti dengan respondeninforman Notoatmodjo, 2010. Kemudian subjek juga mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang dilaksanakan, hak memilih dan memutuskan, dan penjelasan data yang diperoleh hanya dipergunakan untuk pengembangan ilmu Nursalam, 2013. 2. Beneficience Penelitian ini tidak membahayakan, tidak memiliki resiko negatif dan hal yang dapat merugikan informan. 3. Menghormati privasi dan kerahasiaan respect for privacy and confidentiality Peneliti menperhatikan hak responden untuk tidak memberitahukan apa yang diketahui kepada orang lain dengan arti lain peneliti menjaga kerahasiaan mengenai informasi yang didapatkan, hasil penelitian, dan masalah terkait lainnya Notoatmodjo, 2010. Dalam hal ini semua bentuk informasi yang diperoleh oleh penelitibaik dari data primer maupun primer dijaga kerahasiaannya hanya dipergunakan untuk penelitian ini saja.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan manajemen risiko infeksi dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tabel 4.1Gambaran Hasil Surveilens HAIs Tahun 2015 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta No Program kegiatan Standar Realisasi Surveilans HAIs Phlebitis = 10 ‰ Phlebitis = 8.75‰ IADP = 10 ‰ IADP = belum ada yang terpasang CVC pd th 2015 ISK = 10 ‰ ISK = 2,84‰ VAP = 10 ‰ VAP = 0‰ IDO = 2 IDO = 3,74 Pada tabel 4.1 memperlihatkan bahwa Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi di Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping menunjukkan angka lebih tinggi dari standard yang ditentukan yaitu 3.74 dari standard 2. Tabel 4. 2 Pelaksanaan manajemen risiko dalam program pencegahan dan pengendalian infekai di RS PKU Muhammadiyah Gamping Tinjauan Sistem manajemen risiko infeksi Proses sistem manajemen risiko infeksi Evaluasi proses sistem manajemen risiko infeksi Program pelaksanaan PPI yang sudah dilakukan Pelaksanaan : 1. Baru berjalan 1 tahun dan sudah berjalan cukup baik 2. Program belum disosialisasikan secara menyeluruh Tujuan : 3. Upaya pencegahan dan penularan HAIs Dukungan : 4. Dari pihak manajemen 5. Pelatihan Program PPI belum berjalan optimal tetapi sudah Ada dukungan dari manajemen. 43 Tinjauan Sistem manajemen risiko infeksi Proses sistem manajemen risiko infeksi Evaluasi proses sistem manajemen risiko infeksi 6. Keterlibatan IPCLN 7. Penyediaan sarana dan prasarana 8. Kegiatan cuci tangan Keterlibatan petugas Partisipasi petugas: 1. Ikut berpartisipasi sesuai standar operasional, tindakan sesuai prosedur Peranan kepala ruang, IPCN, IPCLN: 2. Mengawasi, memantau, mengingatkan terkait penggunaan APD, pelaksanaan cuci tangan, pelaksanaan 5 moment 3. Melaporkan kegiatan surveilans melalui SIM Adanya keterlibatan dan partisipasi petugas kesehatan dalam pelaksanaan penurunan HAIs di unit Komunikasi dan informasi Penyebaran informasi : 1. Komunikasi dan informasi didapatkan dengan mudah dapat diakses melalui komputer di masing-masing unit 2. Informasi terbaru didapatkan melalui diskusi, pertemuan rapat, pelatihan, pelaporan, media posterleafleat 3. IPCLN menyampaikan informasi ke unit tugas masing-masing Transfer informasi dari PPI ke petugas kesehatan di unit lebih mudah Pengaruh pimpinan Peranan pimpinan : 1. Memiliki kontribusi yang besar 2. Pimpinan sangat mendukung program PPI Kekurangan peran pimpinan yang dirasakan : 1. Kurang adanya peran langsung dari pimpinan 2. Tidak ada evaluasi atau umpan balik untuk perbaikan 3. Belum adanya reward-punishment Ada dukungan penuh, dari pimpinan yang proaktif dalam pelaksanaan PPI Budaya sadar risiko HAIs Budaya sadar risiko : Semua sudah sadar risiko infeksi Kegiatan yang dapat menurunkan dan mencegah infeksi : 1. Cuci tangan 2. Menggunakan APD Perilaku budaya sadar risiko : 1. Pelaksanaan kadang untuk pemakaian APD ada yang masih belum sesuai 2. Kepatuhan cuci tangan belum optimal 3. Kadang masih lupa 6 langkah cuci tangan dan melewatkan pelaksanaan 5 moment Budaya sadar risiko infeksi sudah ada tetapi perilaku sadar risiko masih belum optimal Hambatan pelaksanaan Kendala pelaksanaan program : 1. Kelengkapan pengadaan sarana prasarana di unit Kendala bersumber dari sumber daya manusia yang kurang