BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Health-care Associated InfectionsHAIs
a. DefinisiHealth-care Associated InfectionsHAIs HAIs ini dikenal sebagaiInfeksiNosokomial atau disebut juga
sebagai infeksi di rumah sakit yang merupakan komplikasi paling sering terjadi di pelayanan kesehatan.Infeksi nosokomial adalah
Infeksi yang didapatkan atau ditimbulkan pada waktu pasien di rumah sakit Badi A, M., 2007 dalam Nursalam, 2011.HAIs merupakan
infeksi yang didapat pasien selama menjalani prosedur perawatan dan tindakan medis di pelayanan kesehatan setelah ≥ 48 jam dan ≤ 30 hari
setelah keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan WHO, 2011. Menurut Potter Perry 2010, menyebutkan bahwa infeksi
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan HAIs infeksi nosokomial biasanya disebut dengan infeksi yang didapatkan dari
pelayanan kesehatan atau nosokomial, ialah infeksi yang dihasilkan dari penyampaian pelayan pada suatu sarana pelayanan kesehatan.
Infeksi dapat terjadi sebagai hasil prosedur yang invasif, pemakaian antibiotik, adanay organisme yang resisten dengan berbagai obat, dan
adanya pelanggaran dalam kegiatan pencegahan dan kontrol infeksi. Infeksi iatrogenik adalah jenis HAIs yang berasal dari suatu
prosedur diagnostik atau teraupetik.HAIs dapat bersifat eksogen atau
9
endogen.Organisme eksogen merupakan jenis organisme yang berada diluar klien, contohnya infeksi pascaoperasi.Sedangkan organisme
endogen merupakan bagian dari flora normal atau organism virulen yang menyebabkan infeksi. Infeksi endogen dapat timbul ketika bagian
dari flora klien menjadi berubah dan terus bertumbuh secara berlebih, contoh penggunaan antibiotic sehingga menyebabkan terkena infeksi
C.difficile Potter Perry, 2010. National Health and Medical Research Council 2010
menyebutkan bahwa terdapat sekitar 200.000 HAIs di Australia yang didapatkan dari fasilitas kesehatan perawatan akut dalam tiap tahun.
Hal ini menjadikan HAIs sebagai komplikasi yang paling umum mempengaruhi pasien di rumah sakit.Disebutkan juga bahwa pengaruh
dari masalah HAIs tersebut tidak hanya mempengaruhi pasien saja melainkan juga pekerja di rumah sakit seperti pengaturan kesehatan di
bagian apa pun, termasuk praktik berbasis kantor misalnyaklinik praktek umum, klinik gigidan fasilitas perawatan jangka panjang.
Department of Health and Human Services 2013, HAIs adalah infeksi yang pasien dapatkan ketika menerima pengobatan untuk
kondisi medis ataupun bedah. Menurut Centers for Disease Control and Prevention 2010, HAIs merupakan salah satu dari sepuluh
penyebab utama kematian di Amerika Serikat dan juga merupakan salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas
antara pasien yang mendapatkan perawatan di rumah sakit di seluruh
dunia. HAIs disebabkan oleh berbagai agen infeksius, termasuk bakteri, jamur, dan virus. Namun, mereka sebagian besar dapat
dicegah. b. Transmisi Infeksi di Pelayanan Kesehatan
Infeksiyang didapatkan dari rumah sakithospital aquired infectionsini dapat berasal dari dalam tubuh penderitamaupun luar
tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganismeyang semula memang sudah ada di dalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang
disebut dengan self infection atau auto infection, sedangkaninfeksi eksogen cross infection disebabkan oleh mikroorganisme yangberasal
dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.Penyebaran dan penularan infeksi di rumah sakit Darmadi, 2008.
Cruickshank M Ferguson J eds 2008 menyebutkan bahwa infeksi membutuhkan tiga elemen utama yaitu sumber agen infeksi,
mekanisme penularan infeksi, dan pejamu. Menurut Darmadi 2008, mekanisme penyebaran infeksi mode of
transmission yaitu melalui penularan langsung dan tidak langsung. Berikut penjabarannya :
1 Penularan langsung Melalui droplet nuclei yang yang berasal dari petugas, keluarga
atau pengunjung, melalui darah saat transfusi darah, dan penderita lainnya.
2 Penularan tidak langsung
a Vehicle-borne, yaitu penyebaran atau penularan mikroba melalui benda-benda mati, misalnya peralatan medis, bahan-
bahan atau material medis, peralatan makan dan minum penderita, tindakan-tindakan invasif pemasangan kateter,
infus, dan lain-lain, tindakan pembedahan bedah minor, pembedahan di kamar bedah, proses dan tindakan
obstetriginekologi, dan sebagainya. b Vector borne, penyebaran atau penularan dengan perantara
vektor seperti lalat. Contohnya yaitu pada kasus-kasus yang rentan dihinggapi lalat luka bakar, jaringan nekrotik, luka
terbuka, gangren, dan sebagainya. c Food borne, penyebaran atau penularan melalui makanan dan
minuman yang disajikan. d Water borne, kemungkinan terjadipenyebaran atau penularan
melalui air. e Air borne, penyebaranpenularan yang terjadi melalui udara.
Peluang terjadi infeksi silang melalui udara ini kejadian cukup tinggi karena terdapat ruanganbangsal yang tertutup, ventilasi
udara yang kurang baik, dan pencahayaan yang kurang. Hal ini dapat menjadi lebih buruk dikarenakan jumlah pasien yang
banyak. Agen infeksius juga disebut dengan patogen merupakan
agen biologis yang dapat menyebabkan penyakit atau yang
menderita penyakit.Terdapat banyak agen infeksi menular yang menyebar di pengaturan kesehatan.Para pasien dan pekerja layanan
kesehatan memiliki kemungkinan besar sebagai sumber penyebaran infeksi dan juga yang paling umum menjadi penderita
yang rentan. Pengunjung dan pekerja lain di layanan kesehatan kemungkinan juga dapat beresiko menularkan infeksi National
Health and Medical Research Council, 2010. c. Proses Terjadinya Health-care Associated Infections HAIs
Darmadi 2008 menyebutkan faktor-faktor yang memiliki peluang untuk terjadinya infeksi nosokomial HAIs tersebut yaitu :
1 Faktor-faktor yang terdapat dari diri penderita instrinsic factors seperti umur, jenis kelamin, kondisi umum penderita, risiko terapi
atau terdapat penyakit lain yang menyertai penyakit dasar pasien dan juga komplikasinya.
2 Faktor keperawatan, hal ini berkaitan dengan lamanya pasien dirawat di rumah sakit length of stay, menurunnya standar
keperawatan atau asuhan keperawatan yang diberikan, dan ruangan rawat inap yang padat.
3 Faktor mikroba patogen, seperti tingkat kemampuan invasi dan merusak jaringan, lamanya pemaparan length or exposure antara
sumber penularan reservoir dengan penderita. d. Dampak dari Health-care Associated InfectionsHAIs
Health-care Associated InfectionsHAIs memiliki beberapa dampak yang merugikan bagi berbagai pihak. Weston 2013
menyebutkan dampak Health-care Associated InfectionsHAIs yaitu : 1 Efek pada pasien dan keluarga mereka , ketakutan dan kecemasan ,
efek psikologis pengucilan di dalam ruangan atau isolasi, kehilangan pendapatan, bahaya, cacat atau kematian
2 Peningkatan lama perawatan 3 Tertunda kepulangan, kehilangan waktu tidur dan pendapatan
4 Pengeluaran untuk proses pengadilan, mengharuskan untuk menggunakan antibiotik, tambahan peralatan, penambahan staff
atau karyawan dan tambahan sumber pembersihan situasi wabah 5 Denda akibat kegagalan dalam menurunkan target dan
menghilangkan infeksi dari Departemen kesehatan dan komite pengawas kesehatan terkait.
6 Menurunnya kepercayaan masyarakat dengan buruknya pelayanan kesehatan dari rumah sakit
7 Merugikan masyarakat 8 Lemahnya keyakinan dan semangat para staf
Menghindari risiko Adakah proses alternatif atau prosedur yang dapat
mengeliminasi risiko
Gambar 1. Proses Manajemen Risiko pada HAIs Lardo, dkk., 2016
Proses manajemen risiko pada gambar 1 diatas, menurut National Health and Medical Research Council 2010 menjabarkan berdasarkan
standar AustraliaSelandia BaruterkaitManajemen RisikoASNZS berbasis ISO31000: 2009denganpendekatanbertahap untukmanajemen risikoyang
memungkinkan dalampeningkatan mutu berkelanjutan, tahapan itu meliputi:
Jika risiko tidak dapat dieliminasi, harus dikelola Identifikasi Risiko
Agen infeksi yang terlibat Bagaimana cara transmisinya, siapa yang berisiko
pasien atau petugas kesehatan Pengobatan Risiko
Analisis Risiko Apa yang akan dilakukan
pada risiko, siapa yang bertanggungjawab
Mengapa hal tersebut dapat terjadi kejadian
dan proses, apa yang dapat menjadi
konsekuensi Evaluasi risiko
Apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan atau mengeliminasi risiko
Bagaimana kondisi ini dapat diaplikasikan pada situasi tersebut staf, sumber
ba Monito
ring dan
Review Meyaki
nkan bahwa
risiko diidenti
fikasi, dianalis
is, dan diatasi
Kom un
ika si
dan konsul
t asi
Inf orm
asi ris
iko dan
penul ar
an diant
ar a
kelom p
ok
1 Menetapkan konteks dalam mengidentifikasi parameter dasar di mana risiko harus dikelolamisalnya jenis fasilitas kesehatan, tingkat dan
fasilitas yang mendukung untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi
2 Menghindari risiko- menetapkan apakah ada risiko dan apakah potensi risiko dapat dihindari. Misalnya dengan mempertanyakan apakah
proseduryang diperlukan. 3 Mengidentifikasi risiko merupakan proses yang sistematis
dankomprehensif yangmemastikan bahwa tidak adarisiko potensialdikecualikan darianalisis lebih lanjutdan pengobatanmis
menggunakananalisis akar penyebab 4 Menganalisis risiko dengan mengingat sumber risiko, konsekuensinya,
kemungkinan bahwa mereka konsekuensi dapat terjadi, dan faktor- faktoryang mempengaruhi konsekuensi dan kemungkinanmisalnya
ada kontrol. Analisis risiko penilaian risiko merupakan proses menganalisa
tingkat resiko, pertimbangan tingkat bahaya, dan mengevaluasi apakahsumber bahaya dapat dikendalikan atau tidak,
denganmemperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi.Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian antara lain :
a Adanya penilaian risiko untuk setiap bahaya yang ada. b Terdapat risk matrix. Untuk mengidetifikasi potensi kerugian
gunakan tabel matriks kualitatif.
Gambar 2 matrix risiko Analisa matrik grading risiko KKP-RS, 2008:
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan
probabilitasnya. a Dampak Consequences Penilaian dampak akibat suatu insiden
adalah seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.
b Probabilitas Frekuensi Likelihood Penilaian tingkat probabilitas frekuensi risiko adalah seberapa
seringnya insiden tersebut terjadi.
Gambar 3. Penilaian Dampak Klinis Konsekuensi Severity
Gambar 4. Penilaian Probabilitas Frekuensi Tingkat
risiko Deskripsi
Kegiatan 1
solid Peraturan ada, fasilitas ada dilaksanakan
2 Good
Peraturan ada,faslitas ada, tidak selalu dilaksanakan
3 fair
Peraturan ada, fasilitas ada,tidak dilaksanakan 4
poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada tidak
dilaksanakan 5
None Tidak ada peraturan
Gambar 5. Penilaian sisem yang ada Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui, dimasukkan dalam
Tabel Matriks Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
a Skor Risiko Menurut Health Service Executive 2013, dua elemen ditentukan
ketika menilai tingkat risiko yang ditimbulkan oleh risiko yang telah diidentifikasi:
1 Kemungkinan bahwa risiko mungkin terjadi atau terulang kembali. 2 Dampak merugikan pengguna layanan, staf, layanan, lingkungan atau
organisasi. Tingkat risiko merupakan perkalian dari skor probabilitasdan skor
dampak yang didapat dari responden Well-Stam, et.al., 2004. Nilai risiko
merupakan perkalian dari skor probabilitasdan skor dampak, skor risiko didapat dari responden Hillson, 2002.Untuk mengukur risiko dapat
menggunakan rumus :
R P I
�
keterangan : R = Tingkat risiko
P = Kemungkinan Probability risiko yang terjadi I= Dampak Impact risiko yang terjadi
Cara menghitung skor risiko :Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko gambar 5:
1 Tetapkan frekuensi pada kolom kiri 2 Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan,
3 Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi
dan dampak. b Bands Risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna “bands” akan
menentukan Investigasi yang akan dilakukan : jika Bands BIRU dan HIJAU : Investigasi sederhana, jika Bands KUNING dan MERAH :
Investigasi Komprehensif RCA
Gambar 6. Matrix Grading Risiko
Levelbands Tindakan
Exterem sangat tinggi
Risiko ekstrem, dlakukan RCA palin lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera. Perhatian sampai ke direktur, perlu pengkajian yang
sangat dalam High tinggi
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,membutuhkan tindakan segera serta membutuhkan tindakan Top manajemen
Moderate sedang
Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu, manajerpimpinan klinis sebaiknya menilai dampak terhadap bahaya
dan kelola risiko Low rendah
Risiko rendah dilakukan invesigasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dengan prosedur rutin
Gambar 7.
Tindakan Berdasarkan Tingkat dan bands risiko 5 Mengevaluasirisiko dengan membandingkan tingkat risikoyang
ditemukanselama prosesanalisisdengansebelumnyadidirikankriteriarisiko
danmenilaipilihan yang tersediauntuk kemudahanimplementasi dandampak,menghasilkandaftar prioritasrisikountuktindakan lebih
lanjut 6 Tindak lanjut risiko yaitu menerapkan opsipengelolaan yang
tepatuntuk menanganirisikoyang
teridentifikasimisalnya memodifikasiprosedur, protokolataupraktek kerja, memberikan
pendidikan, dan pemantauansesuai denganprosedurpencegahan
danpengendalian infeksi. 7 Monitoring dan reviewmerupakan komponenpenting dari
prosesmanajemen risiko. Hal ini memastikan bahwa: a Risiko barudiidentifikasi
b Analisisrisikodiverifikasi terhadapdata real, jika memungkinkan c perlakuan resikodiimplementasikansecara efektif.
8 Komunikasi dan konsultasijuga unsur-unsurkunci darimanajemenrisiko klinis.
Interaktifpertukaran informasi antaramanajemen, pekerjakesehatan,
pasien danpemangku
kepentingan
lainnyamemberikandasar untukmeningkatkankesadaranpentingnya pencegahandanpengendalian infeksi, identifikasi risikosebelum mereka
munculdanmanajemenyang cepatdaririsikoyang terjadi.
2. ICRA Infection Control Risk Assesment