Penelitian yang dilakukan oleh Dawood, dkk 2010 yang berjudul

bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan pengelolaan demam pada anak. 2. Penelitian yang dilakuakan oleh Alex-hart, dkk 2011 di Nigerian yang berjudul Mothers perception of fever management in Children dalam penelitiannya menggunakan metode pengumpulan data kuesioner dengan desain analitik cross sectional, sampel yang digunakan sebanyak 151 ibu yang berpartisipasi berusia 19 tahun sampai 54 tahun. Hasil dari penelitiannya ini didapatkan Gejala yang umum dari demam adalah hilangnya nafsu makan 71,5. Ibu mengukur suhu tubuh anak mereka dengan menyentuh dahi anak 115 6,2, sementara yang menggunakan termometer 21 13,9. Tindakan yang paling umum diambil ketika anak demam adalah dengan memberikan parasetamol 107 70,9 . Komplikasi umum dari demam yang teridentifikasi adalah kejang 86 67,7. Kesimpulan yang didapatkan bahwa pengetahuan demam ibu yaitu baik, namun perlu adanya pendidikan tentang penggunaan termometer dan penggunaan obat yang tepat.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dawood, dkk 2010 yang berjudul

Parents knowledge and management of their childrens ailments in malaysia.Penelitiannya ini menggunakan metode cross sectional dengan kuesioner dan sampel yang digunakan sebanyak 197 orang tuamengisi kuesioner dari 48,2 adalah respondennya laki-laki. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan sedang 6,11 SD = 3,6 dan manajemen sedang 4,39 SD = 2,7. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat manajemen penyakit P=0,033. Mengenai tingkat pendidikan orang tua dan status sosial ekonomi, p- value menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan orang tua P=0,012 . Penanganan demam pada anak selft management dengan menggunakan terapi obat dan non self management . 4. Penelitian yang dilakukan oleh Oshikoya, dkk 2008 di Nigeria yang berjudul Fever in childern : mother’s perceptions and their home managementdalam penelitiannya menggunakan metode pengumpulan data kuesioner dengan desain analitik cross sectional, sampel yang digunakan sebanyak 144 ibu rumah tangga. Penelitianya didapatkan sebagian besar ibu merasakan panas anak diseluruh tubuh disebut dengan demam 83,3. Kebanyakan ibu mengetahui penyebab demam yang paling sering adalah infeksi 43,8. Sebanyak 66,7 ibu melakukan pengelolaan demam dirumah self management. Pengelolaan demam yang dilakukan ibu dirumah adalah mengurangi pakaian atau menggunakan anak dengan baju tipis dan memberikan aliran udara, tepid sponge serta penggunaan parasetamol. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan yaitu mayoritas ibu memiliki pengetahuan yang tinggi tentang demam dan melakukan self managementsebagai pengelolaan pertama pada demam anak. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Tarigan dkk, 2007 yang berjudul Pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua tentang demam dan pentingnya edukasi oleh dokter. Penelitiannya ini dilakukan di RS. Dr. Pirngdi medan. Metode pengumpulan data yang di gunakan yaitu menggunakan kuesioner dengan desain analitik cross sectional, sampel yang digunakan sebanyak 100 ibu. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Kebanyakan orang tua mengetahui demam pada anak dari telapak tangan 38, lokasi untuk merasakan demam adalah dahi 77, dan jenis termometer yang dimiliki adalah digital 20 dengan tempat pengukuran di ketiak 56. Persentase batas demam menurut orang tua terbanyak menjawab 37,5°C 31. Hal yang ditakutkan orang tua bila anak demam yang terbanyak, dapat menyebabkan kejang 70. Persentase terbanyak orang tua mendapat informasi tentang bahaya demam dari tenaga kesehatan 56, obat penurun panas dari dokter adalah sirup 65, jenis sendok dijelaskan oleh dokter 68 dan dosis juga dijelaskan oleh dokter 71. Tetapi kebanyakan dokter menganjurkan kompres dengan air dingin yaitu 46 dan hanya 22 22 yang menganjurkan kompresdengan air hangat. Lokasi yang diajarkan untuk kompres adalah kebanyakan di dahi 57, dan yang menganjurkan diketiak selangkangan 18.

E. Kerangka Teori