Menentukan tingkat signifikan Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

➙ ➛ ➜ = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi terhadap terhadap Produktivitas Aparat Pajak. H a : 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi terhadap terhadap Produktivitas Aparat Pajak. H o : = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Restrukturisasi Organisasi terhadap Produktivitas Aparat Pajak. H a : 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Restrukturisasi Organisasi terhadap Produktivitas Aparat Pajak. 2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F. H o : = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi dan Restrukturisasi Organisasi terhadap terhadap Produktivitas Aparat Pajak. H a : 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi dan Restrukturisasi Organisasi terhadap Produktivitas Aparat Pajak.

2. Menentukan tingkat signifikan

Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n k l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk ➝ ➞ w ➟➠➡➢➡ ➤ ➥➦ ➥➧ ➨ ➟ ➧ ➩ ➟ r ➡ ➟ ➦ ➞ ➢ variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam suatu penelitian. a Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus : y r 1 1 k n y r t 2 1 1 1     dan y r 1 1 k n y r t 2 2 2 2     Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung b Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : Sumber: Sugiyono 2010:192 Dimana: R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut : c Hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan kriteria : ➫ ➭ ➯➲➫ t ➳➵ tu ➸ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t dengan ketentuan sebagai berikut, = 0,05 dan dk = n-k-1 d Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Terima Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif.

4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis a Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t ➺ ➻➼➽ ➾➚ ➻ dengan ketentuan sebagai berikut, = 0,05 dan dk = n-k-1 d Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Terima Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif.

4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis a Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t dengan ketentuan sebagai berikut, = 0,05 dan dk = n-k-1 d Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Terima Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif.

4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

5. Penarikan Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 102 44

Analissi perbandingan sebelum dan sesudah penggunaan internet berdasarkan sistem informasi derektorat jenderal pajak (SIDJP) terhadap penerimaan pajak : studi kasus pada kantor pelayanan pajak pratama serpong

9 85 94

Sistem Informasi Direktorat jenderal Pajak (SIDJP) Wajib Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Atas Kegiataan Esktensifikasi Pada KPP Majalaya

1 14 1

Tinjauan Atas prosedur pengolahan SPT Masa PPh Pasah 23/26 Pada Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak Di kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara

0 2 1

Pengaruh Program Aplikasi SIDJP (Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak) Terhadap Kinerja Karyawan Pada Seksi Pelayanan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Soreang

0 3 1

Pengaruh Komitmen Manajemen Terhadap Implementasi Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP) Dengan Pendekatan Business Intelligence System Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kota Bandung

1 19 126

Pengaruh Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dan Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya Bandung)

3 31 67

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak (Survei Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

0 8 48

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 23 Perusahaan Sebelum dan Sesudah Penerapan Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor: Per-178/PJ/2006.

0 1 21

ABSTRAK APARAT PAJAK

0 0 1