Penerapan Sistem Informasi Dan Restrukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak Dalam Meningkatkan Produktivitas Aparat Pajak
The Application of Information System and the Organizational
Restructuring of Directorate General of Taxes in Improving the
Productivity of Tax Authorities
(Survey of Pratama Tax Service Center in Bandung City Region)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
R. FEBRIAN AZHAR
21107066
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
i
This research is conducted in Pratama Tax Service Center in Bandung City
region. The phenomenon occurred here is the existence of unprofessional / corrupted
human resources that have no brilliant strategies to improve the tax administration
for the taxpayers complaints. The purpose of this research is to discover the impact
of information system and the organizational restructuring of Directorate General of
Taxes on the productivity of tax authorities in Pratama Tax Service Center in
Bandung city region.
This research exercises descriptive and verificative methods. The analysis
units in this research are the 55 section chiefs of Pratama Tax Service Center in
Bandung city region. The statistical tests used are Pearson s correlation, multiple
linear regression and hypothetical test, with help from application program of SPSS
18.0 for Windows.
From the data analysis, it is found that the correlation coefficient is 0.751.
This proves that there is a strong positive correlation of the information system and
organizational restructuring of Directorate General of Taxes with the productivity of
tax authorities in Pratama Tax Service Center in Bandung City region. The
hypothesis shows that there is a 75.1% significance of the impact of the information
system and organizational restructuring of Directorate General of Taxes on the
productivity of tax authorities in Pratama Tax Service Center in Bandung City
region. This research has given empirical evidence that the information system and
organizational restructuring of Directorate General of Taxes have impact on the
productivity of tax authorities in Pratama Tax Service Center in Bandung City
region.
Keywords: information system, organizational restructuring, tax authority
productivity
(3)
ii
Penelitian ini ini dilakukan pada Kantor Pelayannan Pajak Pratama yang ada
di Kota Bandung. Fenomena yang terjadi adalah Adanya Sumber Daya Manusia di
DJP yang tidak profesional (korupsi), dan tidak memiliki strategi yang briliyan untuk
memperbaiki administrasi perpajakan atas keluhan wajib pajak. Tujuan penelitian ini
yaitu Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi restrukturisasi organisasi
Direktorat Jendral Pajak terhadap produktivitas aparat pajak pada kantor pelayanan
pajak pratama di wilayah kota Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kepala seksi Kantor Pelayannan
Pajak Pratama yang ada di wilayah kota Bandung yang berjumlah 55 orang.
Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan korelasi
pearson, analisis
regresi linier berganda, uji hipotesis, dan menggunakan bantuan program aplikasi
SPSS 18.0 for windows.
Dari analisis data hasil yang diperoleh yaitu koefisien korelasi sebesar 0,751.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan korelasi positif yang kuat antara sistem
informasi dan restrukturisasi organisasi Direktorat Jendral Pajak terhadap
produktivitas aparat pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di wilayah kota
Bandung.
Hipotesa menunjukan terdapat pengaruh
sistem informasi dan restrukturisasi
organisasi Direktorat Jendral Pajak terhadap produktivitas aparat pajak
pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama di wilayah kota Bandung dengan besar pengaruh 75,1%.
Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa sistem informasi dan restrukturisasi
organisasi
Direktorat Jendral Pajak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas aparat
pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di wilayah kota Bandung.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Restrukturisasi Organisasi, Produktivitas
Aparat Pajak
(4)
iv
❂
u
k
u
r
y
❃❄ ❃l
❅ ❆❇m
il
❃h
❈❉n
u
lis
❈ ❃n
j
❃❊❃t
n
k
❉ ❄ ❃❅❋r
❃t
●ll
❃h
❂WT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kemampuan, dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan
penelitian ini, penulis melaksanakan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama di Wilayah Kota Bandung.
Skripsi ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
dalam menempuh program studi Strata 1 pada program studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul
yang
diambil
yaitu:
❍✴E
✶E
✸ ✲✴ ✲✶ ■❏ ■✳E
❑ ❏✶▲▼✸ ❑✲■❏ ◆ ✲✶✸
E
■✳✸❖ ✱✳❖✸ ❏■✲■❏ ▼✸✷ ✲✶❏ ■✲■❏ ◆ ❏✸E
✱✳ ▼✸ ✲✳ P✵✶◆✸ ✲◗ ✴ ✲P ✲✱ ◆ ✲◗✲❑❑E
✶❏ ✶✷ ✱ ✲✳ ✱✲✶✴✸ ▼◆❖ ✱✳ ❏❘❏ ✳✲■✲✴ ✲✸ ✲✳✴ ✲P ✲✱❙ ❚Penulis tidak bisa memungkiri bahwa dalam menyusun skripsi ini, penulis
menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat ibu Ely Suhayati, SE., M.Si.,
Ak. Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna
membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga
demi selesainya penyusunan skripsi ini, akhirnya dengan doa, semangat ikhtiar
penulis mampu melewatinya.
Selama penyusunan usulan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak khususnya kepada kedua orang tuaku yang selalu
memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran, baik
(5)
❯❱❲ ❳❨
r
❳❱❲ ❩ ❬tu
n
j
❯❭❯ ❭❪ ❫❨❪❬m
❱p
n
❫❨❨❴❨❪r
❬ ❨m
n
u
u
p
❯❨❲ ❨n
t
n
m
ril
o
❵❨n
m
❨❱t
r
il.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segenap ketulusan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. Selaku Ketua Porgram Studi Akuntansi,
Wali Kelas Akuntansi-2.
4. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis
dengan pengetahuan.
5. Semua Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia
Bandung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
6. Untuk Arni Purwanti yang sama-sama sedang menyusun skripsi semoga
diberi kelancaran, penulis ucapkan terima kasih karena selalu membantu,
menyempatkan waktu serta dukungan yang sangat besar kepada penulis.
7. Semua sahabat dan teman-teman ku kelas Akuntansi-2 terima kasih atas
dukungan dan bantuannya.
8. Semua keluarga besar Victory English School terima kasih atas dukungan
dan bantuannya.
9. Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
(6)
❛❜
m
❝ ❞ ❡❢ll
❡h
❛WT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
Terima kasih.
W
❣❤ ❤ ❣✐ ❣❥❦ ❣❧✐ ❣♠k
❦ ❥W
♥♦♣q♦Bandung, Juli 2011
Penulis
R. Febrian Azhar
21107066
(7)
1
⑤ ⑥⑦⑧ ⑨⑩ ⑨❶❷ ❸❹ ⑨❺⑨❻❼❽❸❻ ❸❹❾⑩❾ ⑨❻(Delis:2009), Reformasi administrasi perpajakan yang menjadi landasan bagi
terciptanya administrasi perpajakan yang modern, efisien dan dipercaya masyarakat
telah dilaksanakan sejak tahun 2001. Konsep modernisasi administrasi perpajakan
pada prinsipnya adalah merupakan perubahan pada sistem administrasi perpajakan
yang dapat mengubah pola pikir dan perilaku aparat serta tata nilai organisasi
sehingga dapat menjadikan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjadi suatu institusi
yang profesional dengan citra yang baik di masyarakat. Salah satu tujuan pelaksanaan
reformasi administrasi perpajakan adalah untuk meningkatkan kinerja.
(Delis:2009), Pada praktiknya, banyak keluhan masyarakat yang berhubungan
dengan pemberian pelayanan oleh instansi pemerintah. Kebanyakan dari masyarakat
mengeluh atas lamanya waktu penyelesaian, prosedur birokratis yang berbelit-belit,
dan penentuan biaya diluar biaya resmi yang dipungut.
(Gunadi : 2005), Direktorat jenderal pajak sebagai lembaga harus berbenah
memberi pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak. Perbaikan pelayanan lewat
program perubahan
(change program)
, penegakan hukum
(law enforcement)
, dan
(8)
pelaksanaan kode etik yang lebih baik harus diprioritaskan agar adminstrasi
perpajakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
(Tulus : 1995),SDM DJP selama ini merupakan sumber keluhan masyarakat
Wajib Pajak dan menjadi sumber yang menimbulkan citra negatif DJP. Kondisi ini
harus direspon dengan melakukan perubahan dari sisi SDM. Sasaran perubahan ini
adalah dengan melakukan perbaikan pada remunerasi, perbaikan jenjang karir,
kompetensi dan pendidikan, perbaikan pada sisi
job grading
, serta internalisasi
nilai-nilai baru organisasi melalui penerapan kode etik .
(Tulus : 1995), Sumber Daya Manusia, yaitu SDM merupakan salah satu
unsur masukan atau input yang bersama dengan unsur lainnya seperti bahan, modal,
mesin dan teknologi diubah melalui proses manajemen menjadi keluaran atau output
berupa barang dan jasa dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan ..
(Delis:2009), Struktur organisasi DJP tidak sesuai lagi dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat yang dinamis dan cepat berubah. Struktur organisasi ini
mempengaruhi efektivitas pelayanan kepada masyarakat dan bahkan dapat
dimanfaatkan oleh pihak internal dan eksternal akibat adanya celah kelemahan dari
sisi struktur yang tidak terintegrasi. Di sisi lain, strategi segmentasi Wajib Pajak
hanya dapat dijalankan dengan lebih efisien, terarah dan fokus apabila struktur
organisasi DJP dirombak dengan tidak lagi berdasar jenis pajak tapi berdasar fungsi.
(9)
Perubahan struktur organisasi ini juga memberi pengaruh pada perbaikan proses
bisnis, mekanisme sistem dan prosedur, dan jalur koordinasi dan informasi.
(Gibson
et al.
1996),Seringkali, masalah yang sebenarnya di dalam
administrasi perpajakan adalah ada pada fiskus (pegawai pajak) sendiri. Masalah
SDM yang kurang memiliki integritas, ketidakprofesioanalan (korupsi), dan tidak
memiliki strategi yang brilyan untuk memperbaiki administrasi perpajakan atas
keluhan Wajib Pajak. Reformasi administrasi perpajakan harus dilakasanakan untuk
memperbaiki efektivitas dan efisiensi dari administrasi perpajakan. Untuk itu,
reformasi harus memperbaiki pelayanan, penegakan hukum (
law enforcement
), dan
perbaikan pelaksanaan kode etik fiskus itu sendiri.
(Gibson
et al.
1996), Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu
dimensi utama dalam organisasi dan pemeran sentral pendayagunaan sumber-sumber
yang lain. Keefektifan suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan akan sangat
diperngaruhi oleh kualitas dari anggota organisasi, khususnya perilaku dari para
anggota organisasi tersebut, atau dengan kata lain kinerja organisasi tergantung pada
kinerja individu.
(Switser dan Waters : 2004), Setiap pimpinan selalu berkeinginan untuk
meningkatkan kemampuan dari para karyawannya sehingga pekerjaannya dapat
menghasilkan kinerja yang baik. Kinerja yang baik berkaitan erat dengan faktor
individu, dan budaya kerja yang berlaku.
(10)
(Switser dan Waters : 2004), Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka
salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian adalah kebijaksanaan manajemen
sumber daya manusia dalam organisasi. Sebab kinerja organisasi yang baik akan
sangat ditentukan perilaku kerja karyawan tersebut dalam organisasi. Sedangkan
kinerja karyawan ditentukan perilaku kerja karyawan tersebut dalam organisasi.
Semakin positif perilaku yang ditunjukkan karyawan dalam kerja akan semakindapat
meningkatkan kinerjanya. Sebaliknya, jika perilaku yang ditunjukkan negatif, akan
menurunkan kinerja organisasi.
(Switser dan Waters : 2004), Aktifitas yang dominan (lebih dari 70%) dalam
bagian perpajakan
(tax department)
di suatu perusahaan adalah pengumpulan dan
rekonsiliasi data sehingga hanya menyisakan kurang dari 30% aktifitas untuk
menganalisa dan mengambil keputusan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan
dan direkonsiliasikan tersebut. Seharusnya perusahaan membalik keadaan tersebut
sehingga mayoritas waktu staf perpajakan digunakan untuk aktifitas analisa dan
pengambilan keputusan atau menciptakan suatu
tax value center
.
(Gunadi : 2005), Hubungan antara bahwa Wajib Pajak harus mempersiapkan
dua kepentingan pelaporan keuangan yang berbeda, yakni laporan keuangan
komersial dan laporan keuangan fiskal. Selanjutnya dijelaskan bahwa laporan
keuangan fiskal disusun berdasarkan proses rekonsiliasi dengan menggunakan dasar
standar akuntansi keuangan dan ketentuan perpajakan. Rekonsiliasi fiskal sebagai
(11)
proses untuk mengubah laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal
tanpa harus melalui proses akuntansi tersendiri.
(Gunadi : 2005), Program dan kegiatan dalam kerangka reformasi dan
modernisasi perpajakan dilakukan secara komprehensif meliputi aspek
software,
hardware
dan
humanware
. Tercangkup dalam reformasi perangkat lunak (
software
)
adalah perbaikan struktur organisasi dan kelembagaan, serta penyempurnaan dan
peneyerdahanaan system operasi (mulai dari pengenalan dan penyebaran informasi,
pemeriksaan dan penagihan, pembayaran, pelayanan hingga pengawasan) agar lebih
efektif dan efisien. Keseluruhan operasi berbasis teknologi informasi dan ditunjang
oleh kerja sama operasi denagn instansi lain.
(Gunadi : 2005), Proses rekonsiliasi fiskal merupakan akibat dari adanya
perbedaan standar di bidang pelaporan keuangan komersial dengan perpajakan.
Perbedaan standar ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan pada pajak fungsi
perpajakan dan/atau keuangan perusahaan. Akibat lebih jauh dari kondisi ini, menurut
hemat penulis adalah penting suatu perusahaan mengembangkan sistem informasi
yang dapat mengintegrasikan berbagai kepentingan tersebut dengan efektif dan
efisien.
(Delis:2009), Sistem administrasi pada kantor modern menggunakan
teknologi informasi sehingga meningkatkan keefisienan. Untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan, disusun SOP (
Standard Operating Procedure
) untuk
(12)
menyeimbangkan hak dan kewajiban Wajib Pajak dan aparat pajak untuk
meningkatkan kualitas kerja dan mendorong pelaksanaan kewajiban membayar pajak
.
(Delis:2009), Sistem informasi ini merupakan faktor utama yang menopang
bangunan sistem administrasi perpajakan yang dikelola DJP, karena mampu
menyajikan informasi secara akurat. Namun seandainya informasi yang tersaji tidak
akurat, dapat dibayangkan keputusan yang diambil pun akan menjadi tidak tepat.
Oleh karena masalah sistem informasi ini mempengaruhi produktivitas SDM dan
kualitas layanan kepada masyarakat, maka sasaran perubahan DJP berikutnya adalah
melakukan perbaikan produktivitas dari sisi sistem.
(Delis:2009), Untuk memberikan pelayanan dan pengawasan yang lebih baik,
DJP memerlukan dukungan teknologi informasi yang memadai. Sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi dan organisasi DJP, Sistem Informasi Perpajakan
(SIP), yang digunakan sejak tahun 1994, sudah tidak memadai untuk melayani dan
mengawasi Wajib Pajak secara menyeluruh. Oleh karena itu dalam pembentukan
Kanwil dan KPP WP Besar pada tahun 2002, SIP dikembangkan menjadi Sistem
Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) yang berbasis struktur organisasi
berdasarkan fungsi.
(Kusrini:2009), Selain itu, masih terdapat kelemahan dalam sistem pelaporan
Wajib Pajak yaitu pelaporan secara manual mengharuskan fiskus untuk melakukan
perekaman ulang yang rawan kesalahan serta memerlukan sumber daya yang tidak
sedikit. Melalui pengembangan teknologi informasi, Direktorat Jendral Pajak
(13)
mengembangkan beberapa program yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kepada Wajib Pajak berupa
e-SPT
dan
e-Filing
. Dalam sistem pembayaran pajak juga
ditemukan beberapa masalah antara lain pemalsuan Surat Setoran Pajak (SSP). Untuk
mencegah hal ini, Direktorat Jendral Pajak mengembangkan sistem pembayaran
secara elektronik yang dikenal dengan sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran
Pemeriksaan(MP3) .
(Kusrini:2009), Pajak Sistem ini masih banyak kendala dalam penerapannya.
Baik kendala yang dihadapi Direktorat Jendral Pajak maupun yang dihadapi Wajib
Pajak. Kendala yang dihadapi oleh Direktorat Jendaral Pajak adalah kendala dari segi
teknis dalam sistem online masih sering terjadi bertumpuknya data yang akhirnya
sistem online tersebut mengalami hambatan yang mengakibatkan proses pembayaran
menjadi terhambat. Sedangkan kendala yang dihadapi Wajib Pajak adalah masih
banyak Wajib Pajak yang belum memahami benar sistem MP3 dan belum
diharuskannya Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran secara Online.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis
memilih judul :
❿➀➀n
➁ ➂➁ ➃r
➄➅➀st
m
➆➃➇➁ ➈➅m
r
o
➉➁ ➃ ➊➀➅ ➈➁➈➅str
u
k
tu
r
➋ ➌➁➃➅ ➈➁ ➈➅r
(14)
↕➙ ➛ ➜ ➝➞➟➠➡➢➡➤ ➥➡
k
➦➤ ➥➤ ➧➤ ➨ ➝➤n
➩ ➞r
u
m
u
➥➤ ➟➦➤ ➥➤➧➤➨ ↕➙ ➛➙↕➜ ➝➞➡➢ ➡n
t
➤ ➥➡k
➦➤ ➥➤➧➤➨1. Dalam Sistem
e-SPT
dan
e-Filing
masih sering terjadi bertumpuknya data
yang akhirnya sistem online tersebut mengalami hambatan yang
mengakibatkan proses pembayaran menjadi terhambat.
2. Adanya Sumber Daya Manusia di DJP yang tidak profesioanal (korupsi), dan
tidak memiliki strategi yang briliyan untuk memperbaiki administrasi
perpajakan atas keluhan wajib pajak .
↕ ➙ ➛➙➛➩ ➞
r
u
m
u
➥➤➟➦➤➥➤➧➤➨1. Bagaimana pengaruh sistem informasi terhadap produktivitas aparat pajak
pada kantor pelayanan pajak pratama di wilayah Kota Bandung .
2. Bagaimana pengaruh restrukturisasi organisasi Direktorat Jendral Pajak
terhadap produktivitas aparat pada kantor pelayanan pajak pratama di wilayah
Kota Bandung.
3. Bagaimana pengaruh sistem informasi dan
restrukturisasi
organisasi
Direktorat Jendral Pajak terhadap produktivitas aparat pajak pada kantor
pelayanan pajak pratama di wilayah Kota Bandung.
(15)
➫➭ ➯ ➲ ➳➵➸ ➺➻➻➳ ➼➽➺ ➾➺➳➼➚➪ ➼➪ ➶➹➘➹➳➼
➫➭ ➯➭➫ ➲ ➳➵➸ ➺➻➚➪ ➼➪ ➶➹➘➹➳➼
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat Sistem
Informasi dan Restrukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak Terhadap
Produktivitas Aparat Pajak.
➫➭ ➯➭➴➽➺ ➾➺➳ ➼➚➪ ➼➪ ➶➹➘ ➹➳ ➼
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi terhadap produktivitas
aparat pajak pada kantor pelayanan pajak pratama di wilayah Kota
Bandung.
2. Untuk mengetahui pengaruh restrukturisasi organisasi Direktorat Jendral
Pajak terhadap produktivitas aparat pada kantor pelayanan pajak pratama
di wilayah Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi restrukturisasi organisasi
Direktorat Jendral Pajak terhadap produktivitas aparat pajak pada kantor
pelayanan pajak pratama di wilayah Kota Bandung.
➫ ➭➷➬➪➮➺ ➼➳ ➳ ➼➚ ➪ ➼➪ ➶➹➘➹➳ ➼
Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini
dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain:
(16)
➱ ✃❐✃ ➱❒❮❰ÏÐÑÑ ÐÒÓÑ Ô ❮Õ Ö× Ö
1. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
penulis mengenai Sistem Informasi dan Restrukturisasi Organisasi yang
merupakan tolak ukur Produktivitas Aparat Pajak.
2. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan,
umumnya mengenai dunia
perpajakan, khususnya mengenai
Sistem
Informasi, Restrukturisasi Organisasi, Produktivitas Aparat pada Direktorat
Jendral Pajak serta sebagai bahan referensi untuk penelitian dalam bidang
yang sama.
➱ ✃❐✃Ø❒❮❰ÏÐÑÑ ÐÙÚÑÓÛÖ×
Sebagai tambahan informasi mengenai Penerapan Sistem Informasi dan
Restrukturisasi Organiasi Direktorat Jendral Pajak dalam Meningkatkan
Produktivitas Aparat Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Bandung.
Diharapkan dapat dijadikan masukan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran
guna perbaikan dan perkembangan usaha serta untuk membantu pihak DJP dalam
melaksanakan Sistem Informasi untuk meningkatkan Produktivitas Aparat Pajak.
(17)
Ü ÝÞß àáâ ãäåâ æçâá èéêëæëìä èäâæ Ü ÝÞÝ Üßàáâãäêëæëìä èäâæ
Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Wilayah Kota Bandung, yaitu:
í â îëìÜ ÝÜ ß àáâ ãäêëæëìä èäâ æ
ï à ïâ ðâñ êê ò ìâ ðâ è
1
KPP Pratama Bandung Karees
Jalan Ibrahim Adjie
No. 372
2
KPP Pratama Bandung Cicadas
Jalan Soekarno Hatta
No. 781
3
KPP Pratama Bandung Tegalega
Jalan Soekarno Hatta
No. 216
4
KPP Pratama Bandung Cibeunying
Jalan Purnawarman
No. 19-21
5
KPP Pratama Bandung Bojonagara
Jalan Ir. Sutami No. 1
Ü ÝÞÝóçâ á èéêëæëìä èäâæ
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan mulai bulan Maret
2011 sampai dengan Juli 2011
.
(18)
ô õö÷øù úû üõýþ ÿ ÷✁÷ø✂þ✂õ✁
ôõ✄õ☎ ✆✝✞ ÷✟ÿ✆
✠ ÿø õ✁ ✡õ✆÷þ
û ☛ù ù
☞☎✆✂ø û☛ ùù
✡÷✂ û ☛ù ù
✌ÿ✁✂ û☛ ùù
✌ÿø✂ û ☛ù ù
✍
ô õ ✄õ☎ ÷✆✞✂õ☎ õ✁
1.Bimbingan dengan dosen
pembimbing
2.Membuat outline dan
proposal skripsi
3.Mengambil formulir
penyusunan skripsi
4.Menentukan tempat
penelitian
✍ ✍ô õ ✄õ☎ ÷ø õý✞ õ✁õ õ✁
1. Mengajukan outline dan
proposal skripsi
2.Penelitian di perusahaan
3.Penelitian di perusahaan
4. Penyusunan Skripsi
✍ ✍ ✍
ôõ✄õ☎ ÷ø õ☎✝ ✆ õ✁
1. Menyiapkan draft skripsi
2. Sidang akhir skripsi
3. Penyempurnaan laporan
skripsi
(19)
✎ ✏ ✧ ★✩★ ✩✙
ist
✮m
✓ ✬fo
✪ ✯✰rm
✱✲✳ ✴ ✵✶✶✴ ✷ ✵✸
y
✸ ✵✶y
✹ ✺✻✸ ✼✽✳✴ ✹ ✹ ✲ ✵✶✸ ✵ ✳✺ ✳ ✾✲✻ ✺ ✵✿❀ ❁✻ ✸✳ ✺ ✾✺✹ ✸ ✼ ✷ ✸ ❁✴✳ ✻✲✽✺ ❂✸✾ ✼✸ ✵ ✼❀✻ ❃✴✾✲ ❁,
✳ ✺✳ ✾✲✻ ✺ ✵✿❀ ❁✻ ✸✳ ✺y
✸✵✶ ✻✲ ✵✶✶✴✵✸ ✼✸ ✵ ✼ ❀ ✻ ❃✴ ✾✲ ❁ ❂✺✸✳ ✸ ✹✺✳ ✲ ❂✴ ✾ ✳ ✺✳✾✲ ✻ ✺ ✵ ✿❀ ❁✻✸✳ ✺ ❂✲ ❁❂✸✳ ✺✳ ✼❀ ✻ ❃✴ ✾✲ ❁(
❄ ❅❆❇ ❈❉❊❋ ● ❍■❊ ❏Iinformation Sytems atau
CBIS ).
❑✸✽✸✻ ❃ ❁✸✾✲ ✼ ✵✸y
,
✺✳ ✾✺✽✸✷ ✳✺ ✳ ✾✲✻ ✺ ✵✿❀ ❁✻ ✸✳ ✺ ✽✲ ❂✺✷ ✳ ✲ ❁✺ ✵✶ ✹✺ ❃✸ ✼✸✺ ✾✸ ✵ ❃✸ ✲✻ ❂✲✽-✲✻ ❂✲✽ ❂✲ ❁❂✸✳✺✳ ✼❀ ✻ ❃✴✾✲❁ ▲✸✽✸✴❃✸✴✵ ✹✸✽ ✸✻ ✼✲ ✵✸ ✾✸✸ ✵✵
y
y
✸ ✼ ❀ ✻ ❃✴ ✾✲ ❁ ✻✲ ❁✴ ❃✸ ✼✸ ✵ ❂✸✶✺✸ ✵ ✸y
✵✶ ❃✲ ✵✾✺ ✵✶.
Yang di maksud dengan sistem informasi disini adalah yang
berbasis komputer.
✧ ★✩★ ✩
.
✩✗✮ng
✮rti
✪✬✙ist
✮m
✓✬✪fo
rm
✯✰Pengertian Sistem informasi menurut
Amir
Abadi
Jusuf (2006:78)
menyatakan bahwa: Amir Abadi Jusuf (2006
Sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia
dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Sedangkan pengertian sistem informasi menurut Tata Sutabri (2004:6
▼menyatakan bahwa :
(20)
P◗❘ ❙ ❚❯❱ ❲◗ ❳❯❨ ❩❯❘ ❬❙◗❨ ❱❙◗ ❬◗❭ ❱◗ ❳◗ ❬ ❱ ❙❭ ❙❪ ❳ ❲❫❚◗❨ ❴◗ ❵❛◗ ❳❯❨ ❩ ❯❘ ❬❙◗❨ ❭ ❙❭ ❬❯❪ ❙❨❜ ❝❘❪◗❭ ❙◗❱◗ ❫◗ ❵❭ ❯❴ ❲◗ ❵❳❘❝❭❯❱❲❘ ❱ ◗❨❱ ◗ ❬◗
y
◗❨ ❩ ❱❙❳❘❝❭❯❭ ❪❯❨❞◗❱ ❙❭ ❯❴ ❲◗ ❵ ❙❨❜ ❝❘❪ ◗❭ ❙y
◗❨ ❩❱❙❙❭ ❬❘ ❙❴ ❲❭ ❙❚◗❨❚❯ ❳◗❱ ◗❳❯❪◗ ❚◗ ❙
.
❡❢ ❣❢ ❣❢❡❤
kunt
✐ ❥si
❦✐ ❥❧♠ng
♠m
bangan Sistem Informasi
♥❯❨❲❘ ❲ ❬♦❙❫❚❙❨ ❭❝❨
(2004:59),
❪❯❨◗ ❬◗ ❚◗❨y
❴ ◗ ❵❛◗:
♣ ❙❭ ❬❯❪ ❪❯❘ ❲ ❳◗ ❚◗❨ ❚❯ ❭◗ ❬❲◗❨ ❚❯ ❫❝❪ ❳❝❚ ◗❨ ❩
y
❪❯❨ ❩ ❙❨ ❬❯❘ ❩❘ ◗❭ ❙❚◗❨ ❴◗ ❩ ❙◗❨ -❴◗❩ ❙◗❨ ◗❨ ❩y
❴ ❯❘❜❲❨ ❩❭ ❙ ❲❨ ❬❲❚ ❪ ❯❨ q◗ ❳◗ ❙ ❪◗ ❚❭ ❲❱ ❱ ◗❨ ❬❲❞❲◗❨ r ♣❯❱ ◗❨ ❩ ❚◗❨ ❙❨❜ ❝❘❪◗❭ ❙ ❪❯❘ ❲ ❳◗ ❚◗❨ ❱ ◗ ❬◗-
❱ ◗ ❬◗y
◗❨ ❩ ❭ ❲❱ ◗ ❵ ❱ ❙❝❫◗ ❵ ❭ ❯ ❵❙❨ ❩ ❩◗ ❪ ❯❪ ❳ ❲❨◗y
❙ ❪◗ ❚❨ ◗❴ ◗❩ ❙❳❯❪◗ ❚◗ ❙❨◗y
.
Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian tersebut sistem informasi adalah seperangkat komponen yang
saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan.
Menurut Laudon (2005:19), menyatakan bahwa :
Dalam mempelajari sistem informasi tidak terbatas dalam praktek teori saja,
namun secara umum dapat dibagi menjadi pendekatan teknis, pendekatan
prilaku, pendekatan gabungan dari keduanya .
Pendekatan teknis pada sistem informasi menekankan pada model normatif
yang bersifat matematis untuk mempelajari sistem informasi, juga kecakapan
teknologi secara fisik dan formal dari suatu sistem. Pendektan perilaku diperlukan
(21)
✉✈✇ ①②✈ ③ ✈④✈ ⑤✈ ⑥
-
③ ✈④ ✈ ⑤✈ ⑥ ⑦ ①✇ ⑧⑤✈✉ ⑨ ④ ①⑦①✇ ⑩⑧ ⑨⑩⑧⑤⑧④ ✈④ ⑧ ④ ⑧④ ⑩①③,
⑧③ ⑦ ⑤①③ ①② ⑩✈④ ⑧ ④ ⑧④ ⑩①③ ❶✈ ② ✇✈ ②❷✈ ②❸✈ ② ✉✇ ①✈ ⑩⑧❹.
❺①❻①✇ ✈⑦✈ ✈ ⑥⑤⑧ ④❼④ ⑧❼⑤❼ ❸⑧ ③ ①③❹❼✉⑨ ④ ✉✈ ② ⑦ ✈❶✈ ⑦①②❸✈✇⑨⑥ ④ ⑧④ ⑩①③ ⑧②❹❼✇③✈④ ⑧ ⑦ ✈❶✈ ✉①⑤❼③ ⑦❼✉ ❽ ❼✇❸✈ ②⑧④ ✈④ ⑧ ❶✈ ② ③✈④✈✇✈✉ ✈ ⑩y
.
❾ ①❶ ✈ ②❸✉✈ ② ❶✈⑤✈③ ⑧⑤③ ⑨ ⑦④ ⑧✉❼⑤❼❸⑧ ❻①✇✉ ✈ ⑧⑩✈ ② ❶①②❸✈ ② ✇ ①④ ⑦❼② ⑧②❶ ⑧❿⑧❶ ⑨ ⑩①✇⑥✈❶ ✈⑦ ④ ⑧④ ⑩①③ ⑧②❹❼✇ ③✈④ ⑧ ❶ ✈ ② ③❼❶ ①⑤cognitive
❶ ✈ ② ⑦ ①✇⑧⑤✈✉ ⑨ ③ ✈ ②⑨ ④ ⑧✈.
➀✈ ⑤✈③ ⑦ ①②❶ ①✉ ✈ ⑩✈ ② ⑦①✇ ⑧⑤✈✉⑨ ⑩⑧❶ ✈✉ ③①②❸✈❻✈ ⑧✉✈ ②⑩①✉②❼⑤❼❸⑧
,
✉ ✈✇ ①②✈ ⑩①✉②❼⑤❼❸⑧④ ⑧④ ⑩①③ ⑧②❹❼✇③✈④ ⑧④ ①✇⑧②❸③ ①✇⑨ ⑦✈✉ ✈ ②⑦①②❶❼✇❼②❸(stimulus)
❻✈❸⑧③ ⑨ ②❷⑨ ⑤②✈y
③ ✈④ ✈ ⑤✈ ⑥⑦ ①✇ ⑧⑤✈✉ ⑨ ➁❺①✇ ❶✈④ ✈✇✉ ✈ ② ⑥✈ ⑤ ⑩①✇④ ①❻⑨⑩
y
✈ ②❸ ❶⑧✉①③⑨ ✉✈✉ ✈ ② ❶ ⑧✈ ⑩✈④ ③✈✉ ✈ ❶ ⑧ ⑦①✇ ⑤⑨✉ ✈ ② ✈❶ ✈ ②✈y
⑦ ①②❶ ①✉ ✈⑩✈ ② ❸✈❻⑨②❸✈ ②❶①②❸✈ ②③ ①②❸❸⑨ ②✈✉✈ ② ❶⑨ ✈ ⑦①②❶①✉✈ ⑩✈ ② ④ ①✉✈ ⑤⑧❸⑨④ ➁ ➂①②❶ ①✉ ✈ ⑩✈ ② ❸✈❻⑨②❸✈ ② ✈ ②❸y
❻⑧✈④ ✈ ②✈y
❶⑧④ ①❻⑨ ⑩ ❶ ①②❸✈ ② ⑦ ①②❶ ①✉ ✈ ⑩✈ ② ④❼④ ⑧❼⑩①✉②⑧④ ✈ ②❸y
③①✇⑨⑦ ✈✉✈ ② ❸✈❻⑨②❸✈ ②✈② ⑩✈✇✈ ⑦①②❶①✉ ✈ ⑩✈ ②⑩①✉②⑧④ ❶✈ ② ⑦ ①②❶ ①✉ ✈ ⑩✈ ②⑦①✇ ⑧⑤✈✉⑨➁ ➃✈ ⑤ ⑧② ⑧ ⑩①✇➄✈❶ ⑧ ✉ ✈✇ ①②✈ ⑩⑧❶ ✈✉✈❶ ✈ ④✈ ⑩⑨⑦①②❶①✉ ✈ ⑩✈ ②⑦ ⑨ ②✈ ②❸y
③ ①②❸⑨②❸✉ ✈⑦✉ ✈ ②✇ ①✈ ⑤⑧⑩✈④④ ⑧④ ⑩①③⑧②❹❼✇③ ✈④ ⑧④ ①❷✈✇✈ ④ ①③ ⑦⑨ ✇ ②✈.
➅ ①②⑨✇⑨⑩ ➆✈❶ ⑧✇
(2003),
✈❶ ✈ ①③⑦ ✈ ⑩ ⑦ ①✇ ✈ ②✈ ② ⑦ ①② ⑩⑧②❸ ④ ⑧④ ⑩①③ ⑧②❹❼✇③✈④ ⑧ ❶ ✈ ⑤✈③ ⑦ ①✇⑨ ④✈ ⑥✈✈ ②④ ①❷✈✇✈⑨③ ⑨③, y
✈ ⑧⑩⑨➇1.
❺①✇⑦ ✈✇ ⑩⑧④ ⑧⑦✈④ ⑧❶ ✈ ⑤✈③⑦ ①⑤✈✉ ④✈ ②✈✈ ②⑩⑨❸✈④-
⑩⑨❸✈④ ➁2.
➅ ①②❸✈ ⑧⑩✉✈ ② ⑦ ①✇ ①②❷✈ ②✈✈ ②❽ ⑦①②❸①✇➄✈✈ ② ❶✈ ② ⑦①②❸①②❶ ✈ ⑤⑧✈ ② ❶ ✈ ⑤✈③ ④ ①❻⑨ ✈ ⑥ ④⑨❻④ ⑧④ ⑩①③.
3.
➅ ①②❸✉❼✇❶ ⑧②✈④ ⑧✉✈ ②④ ⑨❻④ ⑧④ ⑩①③-
④ ⑨❻④ ⑧④ ⑩①③.
4.
➅ ①②❸⑧② ⑩①✇❸✇✈④ ⑧✉✈ ②④ ⑨❻④ ⑧④ ⑩①③-
④⑨❻④ ⑧④ ⑩①③.
❾ ①❻⑨ ✈ ⑥ ⑦✇❼
y
①✉ ⑦①②❸①③❻✈ ②❸✈ ② ✈ ②✈ ⑤⑧④ ⑧④ ④ ⑧④ ⑩①③ ❻⑧✈④ ✈ ②y
✈ ⑩①✇ ❶✇ ⑧ ❶✈✇⑧ ⑩⑧❸✈ ❹✈④ ① ✈ ②✈ ⑤⑧④ ⑧④ ④ ⑧④ ⑩①③,
❶ ①④ ✈ ⑧② ④ ⑧④ ⑩①③ ❶✈ ② ⑧③⑦⑤①③ ①②⑩✈④ ⑧ ④ ⑧④ ⑩①③.
➈② ⑧⑤⑧④ ⑧④ ④ ⑧④ ⑩①③ ③①⑤⑧❻✈ ⑩✉ ✈ ②(22)
➊ ➋➌➍ ➎➍➌➏➌
y
➎➐ ➑➍➎➒ ➓ ➏➌➋➔ ➏➑➍➏➎➒ ➎➐ ➑➍➎➒ ➍➌ →➍ ➣ ↔➋➌ ↕➋➑➋ ➎➏➒ ➣ ➏➌ ↔➏➎ ➏➑➏➙➎➒ ➎→➋ ↔.
➛➌ ➏➑➒ ➎➒ ➎ ➎➒ ➎→➋ ↔ ↔➋➌➋ ➣ ➏➌ ➣ ➏➌ →➍➜➍ ➏➌ ➎➒ ➎→➋ ↔ ➎➋➝➏➞➏ ➣➎➋ ➑➍➞➍ ➙ ➏➌➟ ➠➏➎➏➞ ➓ ➏➞➒ ➏➌➏➑➒ ➎➒ ➎ ➒➌➒ ➏➓ ➏➑➏➙ →➒ ↔➡ ➏➑➡ ➏➑➒ ➣➏➌ → ➏➞→➍➜➍ ➏➌➎➒ ➎→➋ ↔.
➢➋➌ ➍➞➍ →
➤ ➍ ➓➒ ➢➟➥ ➏↔➡➍➌➏➌
(2006:90),
➥➍➜➍➏➌➍ ↔➍ ↔ ➏➌ ➏➑➒ ➎➒ ➎➎➒ ➎→➋ ↔➎➋➝➏➞➏ ➞➒➌➦➣➏➎➏➓➏➑➏➙➎➋ ➡➏➦➏➒➡➋➞➒ ➣➍→:
1.
➧➌ →➍ ➣↔➋➌➒➌➦➣➏→ ➣ ➏➌ ➣➍➏➑➒→ ➏➎➒➒➌ ➨➐➞↔ ➏➎➒.
2.
➧➌ →➍ ➣↔➋➌➒➌➦➣➏→➏➣➏➌➊➋ ➌➦➋➌➓ ➏➑➒ ➏➌➒➌ →➋➞➌ ➏➑.
3.
➧➌ →➍ ➣↔➋ ↔➒➌ ➒ ↔➏➑➣ ➏➌➡➒ ➏y
➏,
➜➒ ➣➏ ↔➋ ↔➍➌➦➣➒➌ ➣ ➏➌➟➢➋➌ ➍➞➍ → ➢➏➙➏➞➎➒
(2000),
➊➋➞➣➋ ↔➡ ➏➌➦➏➌ ➎➒ ➎→➋ ↔ ➒➌ ➨➐➞↔ ➏➎➒ ➓➏➑➏↔ ➊ ➋➞➍ ➎ ➏➙➏ ➏➌ ➩➓➒ ➎➒ ➎➒ ➑➏➒➌ ➓➏➊➏→ ↔➋➌ ➒ ↔➡➍ ➑➣ ➏➌ ➡➋ ➡➋➞➏➊➏ ➊➋➞↔➏➎ ➏➑➏➙ ➏➌ ➡ ➏➦➒ ➊➒ ➙ ➏➣ ➊ ➋➞➍ ➎ ➏➙➏ ➏➌ ➩y
➏➒→➍➏➌ → ➏➞➏➑➏➒➌➫1.
➧➌→➍ ➣ ↔➋➌➋➞➏➊ ➣ ➏➌ ➎➒ ➎→➋ ↔➒➌ ➨➐➞↔ ➏➎➒ ➓➏➑➏↔➊ ➋➞➍➎➏➙ ➏➏➌ ↔➋ ↔➋➞➑➍ ➣ ➏➌ ➡➒ ➏y
➏y
➏➌➦➡➋ ➎ ➏➞
.
2.
➭➋➌➦➋ ↔ ➡➏➌➦➏➌ ➎➒ ➎→➋ ↔ ➒➌➨➐➞↔➏➎➒ →➒ ➓➏➣ ➙ ➏➌y
➏ ↔➋ ↔➋➋➞➑➍➣➏➌ ➊ ➋➌➦➋→ ➏➙➍ ➏➌ ➣➋ ↔➏↔➊➍➏➌→➋ ➣➌ ➒ ➎➊ ➏➓ ➏➡➒ ➓ ➏➌➦➊➋ ➣➋➞➜➏➏➌→➋➞→➋➌ →➍ ➎ ➏➜➏,
→➋→ ➏➊ ➒➊ ➋➌➦➋→ ➏➙➍➏➌ →➋➌ → ➏➌➦ ➎➒ ➎→➋ ↔➒➌➨➐➞↔➏➎➒➙ ➏➞➍ ➎➓➒ ➣➋ ↔ ➡➏➌➦➣ ➏➌➟3.
➯➒ ➎→➋ ↔➒➌➨➐➞↔➏➎➒y
➏➌➦ ➓➒→➋➞➏➊➣➏➌ →➋➞➎➋ ➡➍→ ➙➏➞➍ ➎acceptable,
➏➞→➒➌y
➏➓ ➏➊ ➏→ ➓➒→➋➞➒ ↔ ➏➐ ➑➋ ➙➎➋ ↔➍➏➐➞➏➌➦y
➏➌➦↔➋➌➦➦➍➌➏➣ ➏➌ ➌y
➏.
4.
➭➋➞➣➋ ↔ ➡➏➌➦➏➌ ➎➒ ➎→➋ ↔➒➌➨➐➞↔➏➎➒➜➍➦➏↔➋ ↔➌➦➣➒➌ ➣ ➏➌➙➒ ➑➏➌➦➌➏y
➣➋ ➎➋ ↔➊ ➏→ ➏➌ ➣➋➞➜➏ ➣ ➙➎➍➎➌➏y
➡ ➏➦➒ ➣➏➞y
➏➲ ➏➌ →➒➌➦➣ ➏→ ➡➏➲ ➏➙➩ ➣➏➞➋➌ ➏ ➎➒ ➎→➋ ↔ ➒➌ ➨➐➞↔ ➏➎➒ ➓➏➊➏→↔➋➌➦➏↔ ➡➒ ➑➊ ➋ ➣➋➞➜➏➏➌↔➋➞➋ ➣ ➏.
5.
➠➋➌➦➏➌ ➎➋ ↔ ➏➣➒➌ ➝➏➌➦➦➒ ➙➌y
➏ ➎➒ ➎→➋ ↔ ➒➌ ➨➐➞↔➏➎➒ ➏➣ ➏➌ ↔➋ ↔➍➌➦➣➒➌➣➏➌ ↔➍➌➝➍ ➑➌y
➏➣➋➜➏➙➏→ ➏ ➌-
➣➋➜➏➙ ➏→ ➏➌ ➎➒ ➎→➋ ↔➒➌ ➨➐➞↔ ➏➎➒.
➧➌→➍➣ ↔➋➌➦➏→ ➏➎➒ ➡➋➞➡➏➦➏➒ ↔ ➏➎➏➑➏➙ ➏➌➦
y
→➒ ↔ ➡➍➑ →➋➞➎➋ ➡➍→ ↔ ➏➣➏ ➓➒ ➍ ➊ ➏y
➏➣ ➏➌ ➡➋➞➏➊➏ →➒➌➓➏➣ ➏➌➟ ➢➏➎➏➑ ➏➙resistanceto change
➙ ➏➞➍ ➎ ➓➒ ➙➒ ➑➏➌➦➣ ➏➌ ➩ ➣ ➏➞➋➌➏ ➙ ➏➑ ➒➌ ➒ ➓➏➊➏→ ↔➋ ➑➒ ➡➏→ ➣ ➏➌ ↔➋➌➍➞➍ ➌y
➏ ➊➞➐ ➓➍ ➣→➒➔ ➒→ ➏➎ ➩ ↔➋➌ ➒➌➦➣➏→ ➣ ➏➌ ➏➌➦➣ ➏ ➏➡➎➋➌➎➒ ➓➏➌(23)
➳➵➸ ➺➻ ➼➽➸➺ ➾➳ ➚ ➪➾ ➶➽➹➾ ➽ ➪➽➻ ➘➵➳ ➚➺➚ ➴➽➸➴ ➵ ➼➷➽
.
➬➵ ➮➽➾➸ ➾ ➪➻➘ ➵ ➼➮➻ ➳➵➳ ➱➵ ➼➾➴ ➽➸ ➴➵➹ ➽ ✃➽ ➼➽➸ ➘➽ ✃➽ ➴➽ ➼➽❐➽➸y
➱➽❒ ❐➽ ➘ ➵➸➺ ➺➻ ➸➽➹ ➾➹ ➪➵➳➾➸❮➚➼➳➽➹ ➾ ✃➽➘ ➽ ➪➳➵➳ ➱➵ ➼➴➽➸ ➳➽➸❮➽➽ ➪✃➽ ➮➽➳ ➷➽➸ ➺➴ ➽➘ ➽➸ ➷➽➸ ➺✃➽➸➳➵➸ ➻ ➸ ➷➻ ➴➴ ➽➸➴ ➵ ➮➵➳➽❒➽➸➹➾➹ ➪➵➳➮➽➳➽.
❰ ÏÐÏ ÐÏ
3 Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak
Ñ➵➸➺ ➵➳➱ ➽➸ ➺➽➸ Ò➵➴➸ ➚ ➮➚ ➺➾ Ó➸❮➚ ➼➳ ➽➹ ➾ Ô➾ ➪➷➵➸ Ñ➽ ➷➽➴ ✃➾➳➻➮➽➾ ➘ ➽ ✃➽ ➽❐➽ ➮
90-
➽➸Õy
➽➾ ➪➻ ✃➵➸ ➺ ➽➸ ➘➵➸ ➵ ➼➽➘ ➽➸ ÖÑ×➬
y
➽➸➺ ➱ ➵ ➼❮➻ ➸ ➺➹ ➾ ➻ ➸ ➪➻ ➴ ➳ ➵➸➺➽❐➽➹➾ ✃➽➸ ➳➵ ➸➺➵ ➶➽ ➮➻ ➽➹➾ ➘ ➵➳➱➽➽ ➼➽➸y
➘➽ ➷➽➴Ø Ñ➽✃➽ ➽❐➽ ➮1994,
➳ ➻ ➮➽➾ ✃➾➘ ➵ ➼➴➵➸ ➽ ➮➴ ➽➸ ➬➾➹ ➪➵➳ Ó➸❮➚ ➼➳ ➽➹ ➾ Ñ➵ ➼➘ ➽ ➷➽➴➽➸(
➬ÓÑ)
➻ ➸ ➪➻ ➴ ➳ ➵➸➺ ➺➽➸➪➾➴➽➸ ÖÑ×➬y
➽➸ ➺ ➱ ➵ ➼❮➻➸ ➺➹ ➾ ➹ ➵➱➽ ➺➽➾ ➹ ➽ ➼➽➸ ➽ ➘ ➵ ➼➵➸Ù➽➸ ➽➽➸ ➘➵➸ ➺➽❐➽➹ ➽ ➸ ➬ÑÒ ➹ ➵➴ ➽ ➮➾➺ ➻➹ ➻➸➪➴ ➳➵➸ ➺➽❐➽➹ ➾ ✃➽➸ ➳ ➵➸➺ ➵ ➶➽ ➮➻ ➽➹➾ ➘ ➵➳➱➽➽ ➼➽➸y
➘➽ ➷➽➴Õ ➹ ➵ ➼➪➽ ✃➽➘ ➽ ➪➷➻ ➺➽➱➵ ➼➘ ➵ ➼➽➸➹ ➵➱ ➽➺➽➾ ➹ ➽ ➼➽➸ ➽➘ ➵➸ ✃➻➴ ➻➸ ➺ ➘➵ ➸➺➽➳ ➱➾ ➮➽➸ ➴ ➵➘➻➪➻ ➹ ➽➸Ø ➬➵ ➷➽➴ ➪➽❒➻ ➸2004
ÔÚ Ñ ➳ ➵➸➵ ➼➽➘ ➽➴ ➽➸ ➽➘ ➮➾➴➽➹ ➾ ➱ ➽ ➼➻ ➽➸ ➺y
➱➽ ➼➻ ➽ ➸y
➺ ✃➾➸ ➽➳➽➴ ➽➸ Û ➼➽Ù➮➵.
Û ➼➽Ù➮➵y
➽➾ ➪➻Reltion Database Management System
(
ÜÔÝ➬ Þ➬)
➻ ➸ ➪➻➴➳ ➵➸➺➵ ➮➚➮➽➾➸❮➚➼➳➽ ➹➾➹ ➵Ù➽ ➼➽➪➵ ➼➱ ➻➴ ➽,
➴ ➚➳ ➘ ➼➵❒➵➸ ➹ ➾❮✃➽➸➪➵ ➼➾➸➪➵ ➼➺ ➼➽➹ ➾.
Þ➵➸ ➻ ➼➻➪ß
zan Fajri(2009), Oracle server menyediakan solusi yang efisien dan
eektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut :
1. Dapat bekerja dilingkungan client/server (pemrosesan tersebar).
2. Menangani manajemen space dan basis data yang besar.
3. Mendukung akses data secara simultan.
4. Performasi pemrosesan transaksi yang tinggi.
5. Menjamin ketersedian yang terkontrol.
6. Lingkungan yang terreplikasi.
(24)
àáâá ãäå
y
â æååâ åây
business process outsorcing
(
çà è)
éê ëå ìáâ ë íåâ îå ïðåâ ìáæåæêä ç à èy
åâ ë èïåñæá äâ ä îå îäòá.
óáì áâ îå ïå ôáâá ãy
äå æååâåây
çà è ì áâäð ìå îä õäååy
æáõ ä íïáâãå íãå ïä îö îåæ ðáôáìäæäðåâ ãåâìáäâ ëð å îðåâ ÷æáð øäõäæä îå øôáìå øåâ ëåâ ìáæåæêä ø îåâãå ï õá ïõ å øä ø îáð âö æöë ä èïåñæáy
å âë ñåâ ëëä í ôå ãå ìáïáðå.
èïëå â äøå øä õä øâä øend-user
ãåôå î ì áìäæäð ä øäø îáì ãåâ õá ïöôá ïå øä æáõ ä í ñáôå î ãåâ ì êæêø ãåâ ìáâäâ ëð å îðåâ ãååy
ðá ïéå øä øîáì îá ïõå ïêù úå îå ãå ïä ð åâ îö ï ôáæååâ åây
ôåéåð õ á ïå øåæ æåâ ë øêâ ë ãå ïä ôê øå î úä ïéáâ àåéåð øá íäâ ëë å øá îäåô ð åâ îöï ôåéåð ãåôå î ìáæ åð øåâåð åâ îê ëå øâåy
ãáâ ëåâá ÷áðîä ÷ãåâá ÷ä øäáâ.
û üýü ûþÿ
ng
ÿrti
✁✂rg
✁is
✄ ☎àáâë á ïîäåâö ïëåâä øå øäìáâ ê ïêî✆åæõïåä îíãåæåì✝á øøáæõ áäâá îå î
( 2006
; 108),
menyatakan bahwa :
Organisasi diciptakan dengan tujuan untuk melaksanakan strategi yang
ditetapkan sebelumnya. Strategi ini yang berbeda menimbulkan organisasi
yang berbeda. Kebutuhan organisasi yang dapat dikonfigurasi timbul dari
kemunduran daya tahan keunggulan kompetitif. Untuk melengkapi
intergritas dari organisasi, unsur-unsur perencanaan dan anggaran, sistem
pengupahan, kriteria seleksi dan promosi, jalur karier, penelaian kinerja,
pelatihan dan pengembangan dirancang dan diselaraskan satu sama lain juga
dengan struktur dan strategi organisasi .
Sedangakan menurut Osborne dan Gaebier (2006 ; 282), menyatakan bahwa :
Dalam hal reorganisasi pada organisasi pemerintah, Osborne dang abler
menyatakan bahwa dalam dunia sekarang ini sesuatu hanya akan berjalan
lebih baik jika mereka yang bekerja di organisasi public, pembangunan
perumahan umum, taman, program penelitian, mempunyai otoritas untuk
mengambil keputusan sendiri .
(25)
✞✟✠ ✡☛✟ ☞✌✍ ✎✟ ✏✟ ✑ ✒ ✡✠ ✓ ✡✑✔✟ ☛✕✟ ☛
y
✟,
✑✍☛✖✍✏ ✓✡✖✡☛✎ ✡✠ ✍ ☛✕✟ ☛ ✎✡✗ ✡☛✌✠✟ ✏☞✗✟ ✗☞ ✏✡✑✔ ✟✕✟-
✏✡✑✔ ✟✕✟,
✌ ✡✠ ✍✌✟ ✑✟ ✎ ☞ ✗✡✓✌✘✠ ✒ ✍✔✏☞ ✓✙ ✚✟ ✏ ☞ ☛☞ ✎☞✎ ✟ ✗✟✠ ☞ ✘✏✡✛ ✔ ✡✔✡✠ ✟✒✟ ✟ ✏✟ ✗✟ ☛✙ ✜ ✡✠✌✟ ✑✟,
✏✡✑✔ ✟✕✟y
✟ ☛✕ ✌ ✡✠✎✡✗ ✡☛✌✠✟ ✏☞ ✗✟ ✗☞ ✢✟✍✛ ✏✡✔☞✛ ✣ ✏✡✓☞✔ ✡✏ ✎ ✟✠☞✒ ✟✎✟y
✟ ☛✕ ✌ ✡✠ ✗ ✡☛✌✠ ✟ ✏☞ ✗✟ ✗☞,
✏✡✑✔ ✟✕✟ ✌ ✡✠ ✗ ✡✔✍ ✌ ✎✡☛✕ ✟ ☛ ✑✡✑✔ ✡✠ ☞ ✠ ✡✗✒✘☛ ✎ ✡☛✕✟ ☛ ✖✡✒ ✟✌ ✌ ✡✠✛✟✎ ✟✒ ✏☞ ☛✓✍ ☛✕✟ ☛✎✟ ☛✓ ✡✔ ✍✌✍✛✟ ☛✒ ✡✏✟ ☛✕ ✕✟ ☛✟ ☛y
✕✔✡✠✍✔ ✟✛.
✞ ✡✎✍ ✟
,
✏✡✑✔✟ ✕✟ ✌ ✡✠✎✡✗ ✡☛✌✠ ✟ ✏☞ ✗✟ ✗☞ ✢✟✍✛ ✏✡✔ ☞✛ ✡✣✡✓✌☞ ✣ ✎✟✠ ☞✒✟✎ ✟y
✟ ☛✕ ✌ ✡✗ ✡☛✌✠✟ ✏☞ ✗✟ ✗☞.
✜✟✠✟ ✒✡✓ ✡✠✢✟ ✎ ☞ ✏☞ ☛☞ ✎✡✒✟☛ ✟✎ ✟ ✏✟✛ ✟ ☛✕y
✒ ✟ ✏☞ ☛✕ ✎ ✡✓✟✌ ✎✡☛✕ ✟ ☛ ✑✟ ✗✟ ✏✟✛ ✎ ✟ ☛✒ ✡✏✍ ✟ ☛✕,
✑✡✠✡✓✟ ✌✟✛✍ ✟✒✟y
✟ ☛✕ ✗ ✡✔ ✡☛✟✠ ☛✟y
✌ ✡✠✢✟✎☞ ✢✟ ✑✎✡✑☞ ✢✟ ✑✎ ✟ ☛✛✟✠☞ ✎ ✡✑☞ ✛✟✠☞.
✞ ✡✌☞✕✟
,
✏✡✑✔ ✟✕✟y
✟ ☛✕ ✌ ✡✠✎✡✗ ✡☛✌✠✟ ✏☞ ✗✟ ✗☞ ✢✟✍✛ ✏✡✔ ☞✛☞ ☛✘✤✟✌☞ ✣ ✎ ✟✠☞✒✟✎ ✟y
✟ ☛✕ ✌ ✡✠ ✗ ✡☛✌✠ ✟ ✏☞ ✗✟ ✗☞.
✒✟✠✟✒ ✟ ✓✟✠✒✘✏☞✌☞ ✓✎☞Harvad s Konnedy School.
✥✖✛ ✘✘✏✘✣Government
✑✡☛ ✡✑✍✓✟ ☛ ✛✟ ✏ ☞ ☛☞ ✓ ✡✌☞ ✓✟ ✔ ✡✓ ✡✠✢✟ ✒ ✟✎✟Ford Foundation s Innovattion Awards.
✞ ✡✢✍✌✟ ☛ ✌ ✡✠ ✔ ✡✗✟✠ ✎✟✠ ☞ ✑✡✠✡✓✟ ✟✎✟ ✏✟✛ ✒✡☛✡✑✍✟ ☛ ✔ ✟✛ ✦✟ ☞ ☛✘✤✟ ✗☞ ✔ ☞✟ ✗✟ ☛✟y
✌☞ ✎✟ ✓✌ ✡✠✢✟✎ ☞ ✓✟✠ ✡☛✟✗ ✡✗ ✡✘✠✟ ☛✕y
✟ ☛✕✔✡✠✟✎ ✟✒✟✎ ✟✒✍✖✍✓✒ ☞ ✑✒ ☞ ☛✟ ☛✟ ☛✕y
✑✡✑✒ ✍ ☛✟☞y
✤☞ ✗☞ ✟ ☛✕y
✔ ✟☞ ✓✙ ✥✡✠☞ ☛✕ ✡✠ ✢✟✎☞ ☞ ☛✘✤✟ ✗☞ ✑✍ ☛ ✖✍ ✏ ✓✟✠ ✡☛✟ ✕ ✟✕✟ ✗✟ ☛y
✟ ☛✕ ✔ ✟☞ ✓ ✔ ✡✠✓✡✑✔✟ ☛✕ ✎ ✟✠☞ ✓✟✠y
✟✦✟ ☛y
✟ ☛✕✔✡☛✟✠
benar melaksanakan pekerjaan dan berhubungan dengan pelanggan.
Keempat, lembaga yang terdesentralisasi mengahsilkan semangat kerja yang
lebih tinggi, lebih banyak dan lebih besar produktivitas. Apabila manajer memberi
kepercayaan kepada karyawan unuk mengambil keputusan penting, itu pertanda
(26)
✧ ★✩ ★✪ ✫ ✧ ★✬ ✭✮ ✫✩✭ ✫✯ ✪✫✩
y
✫✰✫✬ ✬✫y
.
✯ ✬✯ ✱ ★✬✲✯ ✬ ✭ ✳ ★✪ ✫✴✯ ✵ ✫✴✫✧ ✶ ✩ ✭✫✬✯✳ ✫✳✯y
✫✬ ✭ ✱✫✩ ✫ ✱ ★✪ ★✩✷✫✬y
✫✸★✩✱ ★✬✭ ★✲✫✮✹✫✬✺✻★✬✹✩✹✲✻✯ ✴✴★✩✼★✳ ✳ ★✸★✯ ✬★✲✫✴
(2006:144),
✧ ★✬y
✫✲✫✪✫✬✸✫✮ ✰✫:
✽ ✬ ✲✹✪ ✵ ✫✱ ✫✲ ✧★✴✫✪✳ ✫✬ ✫✪ ✫✬ ✲✹✬✲✹✲✫✬ ✱ ★✩✫✬
y
✫✬ ✭ ✸✫✯✪ ✾ ✶ ✩ ✭✫✬✯✳ ✫✳✯ ✱★✩ ✴✹ ✧ ★✧✸✫✬ ✭✹✬ ✵✯ ✩✯ ✬y
✫ ✵★✬✭ ✫✬ ✫✳✹✧✳ ✯ ✿ ✴★✪✳ ✯✸✯ ✴✯ ✲✫✳✺ ❀ ✩✭✫✬✯✳ ✫✳ ✯ ✮✫✩✹✳ ✧ ★✬✯ ✫✱✪✫✬y
✵✯ ✩✯✧✹✬ ✲✹✪ ✸★✩ ✭★✩✫✪✾ ✸★✩ ✫✵ ✫✱✲ ✫✳✯ ✵ ✫ ✬ ✸★✩✹ ✸✫✮ ✳ ★✳✹✫✯ ✲✹✬✲✹✲✫ ✬ ✱★✩✹✸✫✮ ✫✬✴✯ ✬✭✪✹✬✭ ✫✬.
Diantara keterampilan yang perlu disebar oleh organisasi agar dapat bergerak
secara fleksibel yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja secara tim.
Keterampilan tersebut sangat penting sebab kelompok akan memainkan perannan
lebih besar dalam melaksanakan pekerjaan sebuah organisasi.
❁ ❂❃❂ ❁❂❃❄❅
strukris
❆ ❇❈❉rg
❆ ❊is
❆❇❈ ❋ir
❅ktor
❆ ●❍❅n
■r
❆ ❏❑❆ ▲❆k
Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:110), menyatakan bahwa :
Untuk melaksanakan perubahan secara lebih efektif dan efisien, skaligus
mencapai tujuan organisasi yang diinginkan, peyesuaian struktur organisasi
DJP merupakan suatu langkah yang harus dilakukan dan sifatnya cukup
strategis .
Lebih jauh lagi, struktur organisasi harus juga diberi fleksibilitas yang cukup
untuk dapat selalu menyesuaikan dengan lingkungan eksternal yang sangat dinamis,
termasuk perkembangan dunia bisnis. Implementasi konsep administrasi perpajakan
yang berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, aalah struktur organisasi DJP
perlu di ubah, baik di level kantor pusat sebagi pembuat kebijakan maupun di level
kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan.
(27)
1.
▼◆❖P◗ ❘❙❚ ❯ ◆P❱P ❘❚ ❲P❚ ❘ ▼ ◆❖P◗❘ ❙❚❯◆P ❳ ❨❙
(
▼❙ ❳ ❨❙)
❩❲❚P ❬ ❩❯❚ ◆❩❲ ◆❖ ❭❪ ❘❬◆❯ ◆❘❲ ◆❖ ❫❚ ❖ ❴❯ ❩ ◆❴◆❘ ❯❪ ❯❚◆❩ ❬ ❪ ❖ ❴◆❖ ❚❖❩P ❵❪ ❘P ❩❲◆❛ ❬ ❩❭◆❜◆❝❖◆y
.
▼❪ ❬ ❪❞◆❖❖◆y
▼❙ ❳ ❨❙ ❬ ❩❘◆❖❡ ◆❖❴ ❯❪ ❭◆❴ ❩ ❙❚ ❯ ◆P ❢❖ ◆❛❩❯ ❩❯ ❬ ◆❖ ❙❪ ❘❚ ❣❚❯◆❖ ▼❪ ❭ ❩❤ ◆❲◆❖(Center of
Policy Making and Analysis)
◆P ◆❚ ❝◆❖◆y
❣ ❪ ❖❤ ◆❛◆❖❲ ◆❖ P❚❴◆❯ P❚ ❴ ◆❯ ❬◆❖❞❪ ❲❪ ❘❤ ◆◆❖
y
◆❴❯ ❩❫ ◆P ❖◆y
❖◗❖◗❞ ❪ ❘◆❯❩◗❖◆❛.
✐❖P❚ ❲❣ ❪ ❖❴ ◆❖P ❩❯ ❩❞◆❯ ❩❞❪ ❘❲❪❣ ❭ ◆❖❴ ◆❖❬❚❖❩◆❭ ❩❯ ❖❩❯
y
◆❖ ❴❭❪❴❩P❚❡❪❞◆P,
❣ ◆❲ ◆ ❬ ❩❭❪ ❖P❚ ❲ ❬❩❘❪ ❲P◗❘◆P P ❘ ◆❖ ❯❫ ◗ ❘❣◆❯❩y
◆❖❴ ❭❪ ❘P ❴◆❯ ❚ ❖P❚ ❲ ❯❪❛◆❛❚ ❣ ❪❛◆❲❚❲◆❖ ❞❪❣ ❩❲ ❩◆❖❬◆❖❞❪ ❘❭ ◆❩❲◆❖ ❬ ❩ ❩❬◆❖❴bisines process,
❞❪❣ ◆❖❫◆◆P ◆❖P❪ ❲ ❖◗❛◗ ❴ ❩ ❩❖❫◗❘❣ ◆❯ ❩ ❬ ◆❖ ❲◗ ❣❚❖❩❲ ◆❯ ❩,
❯❪ ❘P ◆ ❞❪ ❖y
❪❣❞❚ ❘❖ ◆◆❖ ◗ ❘ ❴◆❖❩❯ ◆❯ ❩ ❬ ◆❖ ❯❚ ❣ ❭❪ ❘ ❬ ◆y
◆❣◆❖❚❯❩◆.
✐❖P❚ ❲❩P❚ ❯P ❘❚ ❲P❚ ❘▼❙❳ ❨❙❬ ❩❭ ◆❴❩❣ ❪❛❩❞❚ P ❩
:
◆
.
❳ ❩❘❪ ❲P◗ ❘◆Py
◆❖❴❣ ❪ ❖◆❖ ❴◆❖ ❩day-to-day operation.
❭❥ ❳ ❩❘❪ ❲P◗ ❘◆Py
◆❖❴❣ ❪ ❖◆❖ ❴◆❖ ❩❞❪ ❖❴❪❣ ❭ ◆❖❴ ◆❖❦P ◆❘❖ ❯❫◗❘❣ ◆❯ ❩.
❡
.
✐❖P❚❲ ❣ ❪❣❞❪ ❘❲❚ ◆P ❭❪ ❭❪ ❘◆❞◆ ❫❚❖❴ ❯❩y
◆❖ ❴ ❬❩◆❖ ❴❴◆❞ ❞❪ ❖P ❩❖❴,
❣ ◆❲ ◆ ❬❩❭❪ ❖P❚❲ ❭❪ ❭❪ ❘◆❞◆ ❬ ❩❘❪ ❲P◗ ❘◆P ❭◆❘❚ ❚❖P❚❲ ❣ ❪ ❖ ◆❖❴ ◆❖❩ ❩❖P❪❛❩❤❪ ❖ ❬ ◆❖ ❞❪ ❖y
❩❬ ❩❲ ◆❖ ❞❪ ❘❞◆❤ ◆❲ ◆❖❧ ❪ ❲ ❯P❪ ❖❯ ❩❫ ❩❲ ◆❯❩ ❞❪ ❘❞◆❤ ◆❲ ◆❖❧ ❬ ◆❖ ❝❚ ❭❚ ❖ ❴◆❖ ❣ ◆❯◆❘◆❲ ◆Py
(public relations).
(28)
♠♥ ♦ ♣q♣ rst s ♠ ✉ r♣✈ ✇① rs✇ q sr② s③ ④
y
⑤♣③s③ ④ s③ ✉ t♣③ ♣⑥✉ ✇✉ s③ t♣ rts⑦s✈s③ ⑧ ✈ ♣ ts✉⑨s③✉③✇♣ r③s⑥,
♠s③transfer pricing.
2.
⑩s③✇①r❶t♣rs❷✉ ①③s⑥s
.
♠s⑥s⑤ ⑤ ♣⑤ ②♠ s⑨✈ s③ ❸ s ⑦✉ q ❹ s⑦s✈ ⑧ ✈♣ ✇✉④s ⑦♣③ ✉❷ ✈s③ ✇① r t s⑦s✈y
s④ s♠sy
s✉ ✇② ⑩s③ ✇① r ❹♣⑥ s
y
s③s③ ❹ s⑦s✈(
⑩❹❹),
⑩s③ ✇① r ❹♣⑥ ss③ s③y
❹ s⑦s✈ q ②⑤ ✉ ♠s③ qs③ ④ ②③③s③(
⑩❹❹♦♦),
❷♣ r✇s ⑩s③ ✇① r❹♣⑤ ♣ r✉✈❷sss③ ♠s③ ❹♣③✉♠ ✉✈ s③y
❹ s⑦s✈(
⑩sr✉✈ t s),
♠ ✉⑥♣ q② r ⑤ ♣③ ⑦s♠ ✉ ⑩s③ ✇① r ❹♣⑥ ss③s③y
❹ s⑦s✈(
⑩❹❹).
❺♣③ ④ s③ ♠♣⑤ ✉✈✉ s③ ❸s⑦✉ q❹ s⑦s✈ ❻②✈ ② t♠ s✇s③ ④ ✈ ♣ ❷s✇②✈s③ ✇① r ❷s⑦s ②✇②✈ ⑤♣③♣⑥♣❷s✉✈ s③y
❷♣⑥ ②r ②⑨⑤ s❷s⑥ s⑨ t♣ r ts⑦s✈s③③y
s.
q♥ ❼ ✇r②✈ ✇② r q♣ rq s❷✉❷ ❽ ②③ ④❷✉ ♠✉ ✇♣ rst✈ s③ t s♠ s ⑩❹❹ ♠ ♣③④s③ ❷✉❷✇♣⑤ s♠ ⑤✉③✉❷✇rs❷✉ ⑤①♠ ♣ r③ ②③ ✇②✈ ♠sts✇ ⑤ ♣ s⑥✉❷s❷✉✈s③ ♠ ♣ q✉ r ①✈rs✇✉❷s❷✉ t♣⑥s
y
s③ s③ ❷♣✈s⑥✉④ ②❷ ⑤ ♣⑥ s✈❷s③s✈ s③ t♣③ ④ s❾s❷s③ ✇♣⑨s♠ st ❸ s⑦✉ q ❹ s⑦s✈ ❷♣ ❻srs⑥♣ q✉⑨❷✉❷✇♣⑤s✇✉❷ q♣ r♠s❷sr✈s③s③s⑥✉❷✉❷r♣❷✉✈①♥❻
.
❿③✉ ✇ ➀♣ r✇✉✈ s⑥ ❺ ➁❹ ♠✉ q♣♠ s✈s③ q♣ rs❷sr✈s③ ❷♣④⑤ ♣③ ✇s❷✉ ❸ s⑦✉ q ❹ s⑦s✈⑧y
s✉ ✇②➂
1.
⑩❹❹❸ s⑦✉ q❹ s⑦s✈♦♣❷sr(LTO-Large Taxpayers Office).
2.
⑩❹❹➃s♠y
s(MTO-Medium Taxpayers Office).
(29)
➄➅➆ ➇➈➆ ➉➅➊ ➋➈➇ ➌➈➆ ➍ ➅ ➉➉➅➎ ➏➌ ➌➆ ➌
,
➐ ➌➑➈➎➈ ➉➒ ➈➆ ➍ ➏➎➈ ➏➅➇➌ ➐➈➆ ➅➆➐➅➒ ➈ ➏➈➆ ➏➅➎➑ ➈ ➐➈ ➉➓➈➔➌➋➉➈➔➈➒➉→➆ ➐➈ ➉➈ ➏ ➐➌➅➍→➈ ➌➒➈➆ ➐➅➆ ➇ ➈➆➒➈➎➈➒➏➅➎ ➌➍ ➏➌➒➣➈➔➌➋ ↔➈➔➈➒ ➈➆ ➇y
➐ ➌➏➈➆ ➇➈➆ ➌,
➍ ➅➑➌➆➇ ➇➈ ➑➈➍ ➌↕y
➈➆ ➇ ➐➌➉➅➎ ➙↕➅➑ ➐➈ ➉➈ ➏ ↕➅ ➋➌➑ ➙ ➉➏➌➊➈↕.
➐➛ ➜➑→➍→➍ ➐➌ ➒➈➆➏➙➎ ➙ ➉➅➎ ➈➍ ➌➙➆ ➈↕
,
➏➅➎➐➈ ➉➈ ➏ ➉ ➙➍ ➌➍ ➌ ➋➈➎→ ➐➌➍ ➅ ➋→➏Account
Representtive, y
➈➆➇ ➊➅ ➊ ➉→➆➈ ➌y
➏→➇➈➍ ➈➆➏➈➎➈ ↕➈ ➌➆ ➊➅ ➋➅➎ ➌➒➈➆ ➋➈➆ ➏→➈➆➒➙➆ ➍→↕ ➏➈➍ ➌➉➅➎ ➉➈➔➈➒➈➆ ➒➅➉➈ ➐➈➣➈➔➌➋↔➈➔➈➒ ➝➊ ➅➊➋➅➎ ➌➏➈➑→➒ ➈➆ ➉➅➎ ➈➎→➎ ➈➆ ➉➅➎ ➉➈➔➈➒ ➈➆➈➆➇
y
➋➈ ➎→➝➐➈ ➆➊ ➅➆➇ ➈➓➈➍ ➌➒➅ ➉➈ ➏→➑ ➈➆➓➈➔➌➋➉➈➔➈➒➛➅
.
➞➆ ➏→➒ ↕➅ ➋ ➌➑ ➊ ➅➊ ➋➅➎ ➌➒ ➈➆ ➎ ➈➍➈ ➒ ➅ ➐ ➌↕➈➆ ➋➈ ➇ ➌ ➣➈➔➌➋ ↔➈➔➈➒➝ ➍➅↕→➎→➑ ➉➅➆➈➆ ➇➈➆ ➈➆ ➒ ➅ ➋➅➎ ➈ ➏➈➆ ➐ ➌↕➈➒→➒➈➆ ➙↕➅➑ ➜➈➆➏➙➎ ➣➌↕➈➈➑y
➈➆ ➇y
➊➅➎→➉➈➒➈➆ →➆ ➌➏ ➟➅➎ ➏➌➒ ➈↕ ➐ ➌ ➈ ➏➈➍ ➜↔↔y
➈➆ ➇ ➊➅➆ ➎ ➋ ➌➏➒➆ ➍→➎➈ ➏ ➒ ➅ ➏➅ ➏➈ ➉➈➆ ➉➈➔➈➒➍ ➅ ➋➈ ➇➈ ➌➑ ➈➍ ➌↕➐➈➎➌➉➅➊➅➎ ➌➒ ➍➈➈➆➉➈➔➈➒➛➠ ➡➢➡ ➠➡➠ ➤➥
l
➦ ➧s
➦ ➨➦➦ ➨➩➫➫ ➭➩➫ ➯➲➳ ➵➸ ➺➻➲➼→➈ ➏→ ➙➎ ➇➈➆➌➍➈➍ ➌ ➋➅➎ ➌➒→➏ ➍ ➌➍ ➏➅➊ ➆➈
y
➈➒➈➆ ➋➅➎➔➈↕➈➆ ➈➒➈➆ ➋➅➎➔➈↕➈➆ ➐➅➆➇ ➈➆ ➋➈➌➒ ➊➈➆➈➒ ➈↕➈ ➏➅➎ ➐➈ ➉➈ ➏➎➈➊➋→-
➎ ➈➊ ➋→ ➈➆➇y
➔➅↕➈➍ →➆➏→➒ ➊➅➊ ➈➆ ➐→ ➉➅↕➈➒➍ ➈➆➈➈➆ ➏→➇ ➈➍ ➐➈➆ ➉➅➒ ➅➎➔➈➈➆➈y
,
➍ ➅➎ ➏➈y
➈➆➇ ↕➅ ➋ ➌➑ ➉➅➆ ➏➌➆ ➇ ↕➈ ➇ ➌,
➒ ➙➆➍ ➌➍ ➏➅➆➍ ➌ ➌➊ ↕➅➊➅➆➏➈➍ ➌ ➎➈➊ ➋→-
➎➈➊ ➋→ ➏➅➎ ➍➅ ➋→➏.
(30)
➽➾➚ ➪➶ ➪➹➘➴ ➹➴➷ ➪➶ ➚➴ ➬➮ ➬➱ ➬➪
y
( 2010:110),
✃➾➚➬➹ ➬❐ ➬➚y
❒ ➬➱❮➬:
Elemen terakhir adalah pelaksanaan
good govermance
, seringkali
dihubungkan dengan integritas pegawai dan institusi.
Dalam praktek berorganisasi,
good govermance
biasanya dikaitkan dengan
mekanisme pengawasan
internal
(internal control)
yang bertujuan untuk
menimalkan terjadinya penyimpangan ataupun penyelewengan dalam organisasi,
baik itu dilakukan oleh pegawai maupun pihak lainnya, baik disengaja maupun
tidak.
Sebenarnya
good govermance
tidak hanya terbatas pada masalah intergritas,
tetapi juga menyakut efisiensi dan efektivitas, serta profesionalisme dan
akuntabilitas organisasi. Salah satu contoh konkritnya adalah penerapan manajemen
organisasi modern melalui pembuatan dan penerapan siklus perencanaan, implentasi,
dan evaluasi, yang disertai alat ukur yang jelas untuk menilai keberhasilan program
tersebut. Alat ukur tersebut dan berupa
key Performance Indicators
(KPI) untuk
aktivitas rutin organisasi, atau
policy Measures
untuk kebijakan baru. Dalam ilmu
manajemen dikenal ungkapan
what gets measured, get managed .
❰ ÏÐÏ
3 Pengertian Produktivitas
Produktivitas organisasi akan sangat ditentukan oleh unsur pegawainya karena
itu dalam mengukur kinerja suatu organisasi sebaiknya diukur dalam tampilan kerja
(31)
Ñ ÒÓÔ Õ Ö×ÒØÒÔÙÒ
y
.
Ú ÖÓÑ ÒÕÒÚ Û ÖÛÖÓ ÒÕÒ ÕÖÙ×ÖÓÚÔÒÙ ÑÒÓ Ô ÕÓ ÜÑ ÝÞÚÔ ßÔÚÒà ÒÙ×y
Ñ Ô ÝÙ×Þ ÒÕÞ ÒÙ ÜáÖâÛ ÖÛÖÓ ÒÕÒÕ ÒÞ ÒÓÛ ÖÓÔÞÝÚÔÙÔ.
ãÖÙ×ÖÓÚÔÒÙ Õ Ó ÜÑÝÞ ÚÔ ßÔÚÒà ÒÙ×
y
ÑÔÞÖäÝÞÒÞ ÒÙ ÜáÖâ åÔÙ ÝÙ ×ÒÙ(2003:12)
äÖÙÒÚÒÞÒÙy
ÛÒâØÒ:
ãÓ ÜÑ ÝÞÚÔ ßÔÒÚÒà ÒÑÒáÒâ à ÖÛÒ ×ÒÔ âÝÛ ÝÙ×ÒÙ ÒÙ ÚÒÓÒ âÒàÔá ÙÒÚÒ
y
äÒ ÝÕ ÝÙ æÔà ÔÞ(
ÛÒÓ ÒÙ×-
ÛÒÓÒÙ× ÒÚÒ Ý çÒà Ò)
ÑÖÙ ×ÒÙ äÒà ÝÞ ÞÒÙ ÒÙ×y
à ÖÛ ÖÙÒÓ ÙÒy
ÒÚÒ Ý ÝÞ ÝÓÒÙÖæÔàÔ ÖÙ à ÔÕÓÜÑÝÞ ÚÔæ
.
Sedangkan menurut, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9), menyatakan
bahwa:
Produktivitas Karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya .
Sedangkan penegertian Kinerja pegawai menurut Bambang Kusriyanto
(2007:175), menyatakan bahwa :
Produktivitas pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu
organisasi .
(32)
èéê ë ì íîëïé ð íñ ï íê îëéñ ò ëé îéó òé ðé î ò ëó ëô ðõ öì éñ ÷é øùé ðêú òõìîëû ëîéó ì íê üé é òé öé øøéó ëöìíê üé òé öéôó õé îõú ê ïéñ ëó éó ë
y
éñïò ë õì õêó íýéê éì õé ö ëîéó òéñ ìõ éñ îëîéóy
éñïò ëýé ðé ëòé öéôôíöéì óéñ éìéñîõïéó ñé
y
.
þñ îõ ì ðêúòõ ì îëûëîéó éñ ï
y
ðé öëñï îíê ì íñ é ö ÷íêì é ëîéñ îíñ é ïé ì íêüé òé ðé î òëøëîõ ñ ïò íñïéñôíô÷ é ïë ð íñ ïíöõ éêéñú öíøüõ ô öé øùéì îõéñïy
ò ëïõñ éì éñé îéõüéô -üéô ìíê üé ú êéñï.
ÿéô õ ñ ò íô ëìëéñ îíê üé òë ì íê õ ïëéñ ì éê íñ é é òéñéy
ð íô ÷é îéó éñ ÷é øùé ð íê÷ éñ ò ëñ ïéñ ðê ú òõìîëû ëîéó éñ îéê ú ê ïéñ ëó éó ë òé ðé î ì íöëê õ üëì é ú ê ïéñ ëó éó ë îíê ó í÷îôíô ëöëìëîíñé ïéìíê üéòéñð íñëñ ïì é îéñôúòé öy
éñï÷íê÷íòé.
✁✂ ✄✂☎ ✂ ✄✆✝
o
✞uktivit
✟✠✡ ☛✞ivi
✞u
✟☞✌ íñ ëöé ëéñðêúòõ ì îëû ëîéóì ëñ íêüé÷íê øõ÷ õñïéñ ò íñ ïéñ ðíñ
y
íöíó é ëéñ îõ ïéó-
îõïéó îíêîíñ îõ é ðéìé ø ÷íê øéó ëö é îéõ ïé ïé ö òëýé ðé ë úöíø ðíìíê üé.
✌ íñýé ðé ëéñ ëñë üõïé ðíê öõ ò ëìé ëîì éñ òíñïéñ ðíêëöéìõ òéê ë ðíìíê üéó íöéôé ðê úó íó ð íñ ëöé ëéñ ✍✌êúòõ ì îëûëîéó ì ëñ íêüé òé öéô ðíñíöëîëéñ ëñ ë ÷ íêøõ ÷õ ñ ïéñ òíñïé ñ ðíñýé ðé ëéñ ó íêéñïìé ëéñ îõ ïéó -îõïéó ú öíø ëñ ò ëû ëòõé ö.
✎ëñíê üéy
éñï ó íô éì ëñ îëñïï ë ô íöë÷é îì éñ ìú ô÷ëñéó ë òéñ ðíñëñïì é îéñ í✏ëó ëíñ ó ë,
ðíñëñ ïìé îéñ í✏íìîë✏ëîéó ðíñëñïìé îéñ ðêú òõìîëû ëîéó òéñ ðíñëñïì é îéñ ìõ é öëîéó✍ ✌êúòõ ì îëûëîéó ìëñ íê üé éñïy
öí÷ ëø ÷ é ëì éìéñ îíêýé ðé ë üëì é ëñòëûëòõ òé ðé î ô íô íñõøë ì í÷ õ îõøéñ ëñòëûëòõ é ö òé öéô ô íöéìó éñé ìéñ òéñ ô íñy
íöíó é ëìéñ îõïéó(
✑ú ú ò øõíòéñ ✒øú ô ðó ú ñ ✓006).
✔õ ïíñï òéñ ✕ñòê ëéñîúêú
(2006)
ô íñòí✏ëñëó ëìéñ òéô ðéì ðê ú òõìîëûëîéó ì ëñíê üé ó í÷é ïé ë ð íñýé ðé ëéñ ó íêé ñ ïì é ëéñ îõïéó úöíø ëñ ò ëû ëòõ✍ ✔é ôé ò íñïéñ ð íñíöëîëéñ éñïy
(33)
✖ ✗✘✙✚✛ ✚ ✙✜ ✢✘✣✤ ✥✢ ✢✖✤✛✣ ✖ ✙✜ ✦ ✤✢ ✧★✩ ✢✜
(2006)
★ ✪✢✖ ✛ ✚✫✗✬✗✫ ✙✩ ✚✗✜ ✣✪ ✭✙y
✙✜ ✮ ✫✗✜ ✮✮✗ ✧✣✜ ✮ ✙✜ ✖✛ ✜ ✮ ✙✪✫✗ ✫ ✣✪ ✭✙✖ ✗✜✙y
★✣✜✗✜ ✮ ✚ ✙✫ ✙✜ ✣✯✗✩ ✗ ✣✜✩ ✗,
✣✯✣✚✫✗✬✗✫ ✙✩ ✙✫✙✛ ✚✛ ✙✘✗✫ ✙✩ ✫✗✜✮ ✮✗.
✦ ✗✜ ✮ ✚ ✙✫ ✚✣✩ ✣✩ ✛ ✙✗ ✙✜ ✫✛✮ ✙✩ ✫ ✣✚✜ ✢ ✘✢ ✮✗ ✙✜ ✮y
✫✗✜✮ ✮✗ ✙✚✙✜ ✖ ✙★✙✫ ✧✣✜ ✗✜ ✮ ✚ ✙✫ ✚✙✜ ✖✙✧★ ✙✚ ✚✗✜ ✣✪ ✭✙ ★ ✣ ✧✙✚ ✙✗ ✫ ✣✚✜ ✢ ✘✢ ✮✗ ✫ ✙✜★✙ ✧ ✣✧★✣✪ ✤ ✙✫✗ ✚✙✜ ✩ ✗✫✛ ✙✩ ✗ ✙★✙ ✫✣✚✜✢✘✢✮ ✗ ✖ ✗✧ ✙✜✯✙✙✫ ✚✙✜(
✩ ✛ ✚ ✙✪ ✣✘✙✙✫ ✙✛✫ ✣✪★✙✚✩ ✙).
✰✙✖✙✩ ✛ ✙✫✛✫✗✜✮✚✙✫★✣✧✙✜✯✙✙✫ ✙✜✫ ✣✪✫ ✣✜ ✫✛y
✙✜ ✮ ✘✣✱✗ ✤ ✱✣✩ ✙✪ ✖✙✪✗ ✜ ✢ ✘,
✩ ✛✙✫✛ ✫ ✣✚✜ ✢ ✘✢ ✮✗ ✙✜ ✮y
✧✣✧✗ ✘✗ ✚✗ ✫✗✜✮✚✙✫ ✚✣✩ ✣✩ ✛ ✙✗✙✜ ✫✛✮✙✩ -✫ ✣✚✜ ✢✘✢ ✮✗y
✙ ✜ ✮ ✫✗✜ ✮ ✮✗ ✙✚ ✙✜ ✧ ✣✜✗ ✧✱✛✘✚ ✙✜ ✚✗✜ ✣✪ ✭✙y
✙✜ ✮ ✘ ✣✱✗ ✤ ✱✙✗ ✚ ✚✙✪✣✜ ✙ ✫ ✣✚✜ ✢ ✘✢ ✮✗ ✫ ✣✪✩ ✣✱✛ ✫ ✘✣✱✗ ✤ ✖✙★✙✫ ✧✣✧✣✜✛✤✗ ✚✣✱✛✫✛ ✤ ✙✜ ✫✛✮✙✩ ✗✜✖ ✗✬✗✖ ✛✲ ✳✣✜ ✮ ✙✜ ✖✣✧✗ ✚✗✙✜ ★ ✪✢✖ ✛ ✚✫✗✬✗✫ ✙✩ ✚✗✜ ✣✪ ✭✙ ✗✜✖ ✗✬✗✖ ✛ ✧✣✪✛ ★ ✙✚✙✜ ✯✛ ✜ ✮✩ ✗ ✖✙✪✗ ★✣✧✙✜✯✙✙✫ ✙✜ ✫ ✣✚✜ ✢✘✢✮✗ ✖ ✙✜ ✚ ✣✩ ✣✩ ✛ ✙✗ ✙✜✫✛ ✮ ✙✩-
✫ ✣✚✜✢✘✢✮ ✗.
✰✣✜✗ ✘✙✗ ✙✜ ✚✗✜ ✣✪✭✙✩ ✣✤ ✙✪✛ ✩ ✜
y
✙✱✣✪ ✖ ✙ ✩ ✙✪ ✚ ✙✜ ★ ✙✖✙✫✛ ✮ ✙✩-
✫✛ ✮ ✙✩✫ ✣✪✫ ✣✜ ✫✛y
✙✜ ✮✖✙★ ✙✫ ✙✫ ✙✛✮✙✮ ✙✘✖✗✴✙★✙✗✢✘✣✤★✣✚✣✪ ✭✙,
✖ ✙✜ ✙★ ✙✱✗ ✘✙✴✢✴✢✚,
✧✙✚ ✙★ ✣✪ ✘✛✖ ✗ ✘✙✚✛✚✙✜✗✖✣✜✫✗✯✗ ✚✙✩ ✗ ★✣✪✗ ✘✙✚✛★ ✣✚ ✣✪ ✭✙✖ ✙✘✙✧✧ ✣✘✙✚✛ ✚ ✙✜★ ✣✚ ✣✪ ✭✙✙✜✩ ✣✘✙✧✙ ★ ✣✪✗✢ ✖ ✣ ★✣✜✗ ✘✙✗ ✙✜✲ ✳✙✧★✙✚ ✚✗✜✣✪ ✭✙ ✖✙✘✙✧ ★✣✜ ✣✘✗✫✗ ✙✜ ✗✜ ✗ ✱✣✪ ✤✛✱✛✜ ✮ ✙✜ ✖ ✣✜ ✮ ✙✜ ★ ✣✜✴✙★ ✙✗ ✙✜ ✩ ✣✪✙✜✮✚✙✗✙✜ ✫✛✮✙✩ -✫✛✮✙✩ ✢ ✘✣✤ ✗✜ ✖✗✬ ✗✖✛✙✘.
✵✗✜ ✣✪✭✙y
✙✜ ✮ ✩ ✣✧ ✙✚✗✜ ✫✗✜ ✮✮ ✗ ✧ ✣✘✗✱✙✫ ✚ ✙✜ ✚✢✧✱✗✜✙✩ ✗ ✖✙✪✗ ★✣✜✗✜✮✚✙✫ ✙✜ ✣✯✗✩ ✗ ✣✜✩ ✗,
★✣✜✗✜ ✮ ✚ ✙✫ ✙✜ ✣✯✣✚✫✗✬✗✫ ✙✩✶ ★✣✜✗✜ ✮ ✚ ✙✫ ✙✜ ★✪ ✢✖ ✛ ✚✫✗✬✗✫ ✙✩ ✖ ✙✜ ★✣✜✗✜✮✚✙✫ ✙✜ ✚✛✙✘✗✫ ✙✩✲✷✜ ✫✛ ✚✖ ✙★✙✫✧✣✜ ✗✜✮ ✚ ✙✫ ✚✙✜ ✚✗✜✣✪ ✭✙✚ ✣✫✗✜✮ ✚ ✙✫y
✙✜ ✮ ✘✣✱✗✤✫✗✜✮ ✮✗ ✧✙✚ ✙ ✙✚✫✗✬ ✗✫ ✙✩ ✚ ✣✪ ✭✙ ✤✙✪ ✛✩ ✖ ✙★✙✫ ✖ ✗✗✖ ✣✜ ✫✗✯✗ ✚✙✩ ✗ ✚ ✙✜ ✖ ✙✜ ✖✗ ✙✜✙✘✗✩✗✩✲ ✥✢ ✢✖✤✛✣ ✖ ✙✜ ✦ ✤✢ ✧★✩ ✢✜(2006)
✧✣✜y
✙✫✙✚ ✙✜ ✱✙✤✸ ✙ ✛ ✚✛✪✙✜ ✬✙✪✗ ✙✱✣✘ ✖✙✧★✙✚ ✚✗✜✣✪ ✭✙ ✖ ✗✜y
✙✫ ✙✚ ✙✜ ✖✙✘✙✧2
✣✘✣✧ ✣✜✹(34)
✺✻✻✼✻✺ ✽✾✿ ❀❁❂❃❄ ❅❆ ❇✺✽✾✿ ✾✽ ❀❈ ❉
2.
❊✻❄❈✻ ❃❈✾ ❆❀❋ ❃ ❀✺ ❆ ❀❄✾ ❈✾❈ ✽✻❋ ❃✻● ❀y
❀❁ ❀❁ ✺❅ ❋ ❃ ❇✽✻❄ ✽✻❄ ❍ ❀❆❀❃ ✺ ✾ ❁✻❄ ■ ❀❋ ✻❄✻✺ ❀
.
❏❑ ▲❑
4 Pajak
❊ ❀❆ ❀ ▼❇✺❇ ◆✾✽✾ ❖❇❄ ❁✾ ❀ P❀❍ ❀
y
❇2006
22
✽✻❄❆❀❃❀✽ ▼✻❄❋ ❀◗❀❋macam
batasan atau definisi tentang "pajak" yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya
adalah:
1. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani (2003), menyatakan bahwa :
Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan
peraturan umum undang
undang dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran
pengeluaran umum berhubung tugas negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan .
2. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro S.H (1991) menyatakan bahwa:
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
peralihan kekayaan dari
sektor partikulir ke sektor pemerintah
berdasarkan undang
undang
dapat dipaksakan
dengan tiada mendapat jasa timbal
tagen prestasi
,
yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran umum .
Dari kedua definisi yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan
tentang ciri
ciri atau unsur pokok yang terdapat pada pengertian pajak, yaitu
1. Pajak dipungut berdasarkan undang
undang
Merupakan hal yang sangat mendasar, dalam pemungutan pajak harus
didasarkan pada peraturan perundang-undangan. Pada hakikatnya yang,
(35)
❘ ❙❘ ❚❯ ❱❲ ❳ ❙❳❨❩ ❬ ❨❭❨❯ ❨❪ ❨❲ ❨❫ ❴ ❨❯❨❵
y
,
❘ ❨❛ ❨❲ ❨❫ ❵❨x base dan tax rate harus
melalui persetujuan rakyat yang diwakili oleh lembaga perwakilan rakyat.
❜❝ ❞❡❢ ❡❣❤ ❡✐❡❥❤
ip
❡❣s
❡❣ ❡n
Jika tidak dipenuhi kewajiban perpajakan maka wajib pajak dapat dikenakan
tindakan hukum oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Fiskus selaku
pemungut pajak dapat memaksakan nwajib pajak untuk mematuhi dan
melaksanakan kewajiban perpajakan. Tindakan hokum atas pelanggara
peraturan perundang-undangan dikenakan sanksi administrasi maiupun sanksi
fiscal (UU No. 16 tahun 2000). Sanksi administrasi merupakan sanksi yang
ditunjukkan bagi wajib pajak yang terlambat atau tidak menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) masa atau tahunan.
3. Diperuntukan bagi Keperluan Pembiaayaan Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan fungsinya, seperti melaksanakan ketertiban,
mengusahakan kesejahteraan, melaksanakan fungsi pertahanan, dan fungsi
penegakan keadilan, membutuhkan dana untuk pembiayaanya. Dana yang
diperoleh dalam bentuk pajak digunakan untuk memenuhi biaya atas fungsi
fungsi yang harus dilakukan pemerintah tersebut.
4. Tidak Dapat Ditunjukkannya kontraprestasi secara langsung
Wajib pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung dengan apa yang
telah dibayarkan pada pemerintah. Pemerintah tidak memberikan nilai atau
(36)
❦ ❧♠♥ ♦♣q♥ ♣♣♠♣ r♣ st❧ s♠ rs♠♥ ♣♠t ❧❦♣ ✉♣ ✈♣✇①② ❦ ♣✇♣t ③❧④♣q♣ ⑤♣♠ ♥ ③ s♠ ♥
.
⑥❦ ♣y
♣♠ ♥ r❧⑤♣ ♦ ✉①② ♣♣ qt♣♠y
⑦⑤❧ ♦ ✈♣✇ ①② ❦♣✇♣t t ❧❦♣ ✉♣ ❦❧⑧❧q①♠r♣ ♦ ✉①♥ s♠♣t ♣♠ s♠rst t ❧❦❧q⑤ s♣♠s⑧s⑧❦❧⑧❧q①♠r♣ ♦⑨5. Berfungsi Sebagai Budgeter dan Regulerend
Fungsi
budgeter
anggaran
, pajak berfungsi mengisi kas negara atau
anggaran pendapatan negara, yang digunakan untuk keperluan pembiayaan
umum pemerintah baik rutin maupun untuk pembangunan. Fungsi
regulerend
adalah pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau alat untuk
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan negara dalam bidang ekonomi sosial
untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.5
Keterkaitan antar Variabel Penelitian
2.1.5.1 Hubungan Sistem Informasi dalam Meningkatkan Produktivitas Aparat
Modernisasi perpajakan yang dilakukan merupakan bagian dari reformasi
perpajakan secara komprehensif sebagai satu kesatuan dilakukan tiga bidang pokok
yang secara langsung menyentuh pilar perpajakan yaitu bidang administrasi, bidang
peraturan dan bidang pengawasan.
Melalui modernisasi perpajakan, diharapkan terbangun pilar-pilar pengelolaan
pajak yang kokoh sebagai fundamental penerimaan Negara yang baik dan
berkesinambungan.
(1)
❃ ❄❅ ❆ ❇❆ ❈
❉❊ ❋●❍ ■❏❑❇▲▼❇▲❋❇◆❇▲
❖P◗❉❘❙ ❚❯ ❱❲❳❨❩
❬❭❪❭❫❴❵ ❛❭ ❜❝❫ ❞❡ ❢❭ ❜❣❴ ❤❴ ✐❴ ❜ ❛ ❭ ❢❥❴❵❴ ❡❴ ❜ ❢❭ ❜ ❣❭ ❜❴ ❞ ❬ ❞❡❪❭ ❢ ❦❜ ❧♠♥ ❢❴❡❞ ❤❴ ❜
♦❭❪♥❝ ✐❪❝♥❞❡❴ ❡ ❞ ♣♥ ❣❴ ❜❞❡❴ ❡ ❞ q❞♥❭ ✐❪ ♠♥❴❪ r❭ ❜❤ ♥❴❫ s❴t❴ ✐ q❴❫❴ ❢ ✉❭ ❜ ❞❜❣✐❴❪ ✐❴ ❜
s♥ ♠❤❝✐❪ ❞✈ ❞❪❴ ❡ ✇❛ ❴♥❴❪ s❴t❴ ✐ s❴❤❴ ①❴ ❜❪ ♠♥ s❭❫❴ ②❴ ❜❴ ❜ s❴t❴ ✐s♥❴❪❴ ❢❴ q❞ ③ ❞❫❴②❴❵ ① ♠❪❴
④❴❜❤❝❜ ❣⑤ ❢❴ ✐❴ ❛❭ ❜❝❫ ❞❡ ❤❴❫❴ ❢ ❥❴ ❥❞❜ ❞❴ ✐❴ ❜❢❭ ❢⑥♠❥❴ ❢❭ ❜❴♥ ❞✐❡❝❴❪❝ ✐❭ ❡ ❞❢❛ ❝❫❴ ❜❤ ❴ ❜
❢❭ ❢ ❥❭♥❞✐❴ ❜❡❴♥ ❴ ❜ ❥❭♥❤ ❴ ❡❴♥ ✐❴ ❜❴❪❴ ❡❝ ♥❴ ❞❴ ❜②❴ ❜ ❣❪ ❭❫❴❵❛ ❭ ❜❝ ❫ ❞❡ ✐❭ ❢❝✐❴ ✐❴ ❜❤❴❫❴ ❢ ❥❴ ❥
❡❭ ❥❭❫❝❢❜②❴⑦
❃⑦ ④❭♥ ❤❴ ❡❴♥ ✐❴ ❜❵ ❴ ❡❞❫❛ ❭ ❜❭❫ ❞❪ ❞❴ ❜❪❭♥ ❥❝ ✐❪ ❞❥❴❵ ⑧❴ ❡❞ ❡❪❭ ❢❞❜ ❧♠♥❢❴ ❡ ❞❢❭ ❢❞❫ ❞✐❞❛❭ ❜ ❣❴♥❝ ❵
②❴ ❜ ❣ ❡❞❣ ❜❞❧ ❞✐❴ ❜ ❪❭♥❵ ❴❤❴ ❛ ❛ ♥ ♠❤❝✐❪ ❞✈❞❪❴ ❡ ❴❛ ❴♥❴❪ ❛❴t❴ ✐ ❛ ❴❤❴ ①❴ ❜❪ ♠♥ s❭❫❴②❴❜❴ ❜
s❴t❴ ✐s♥❴❪❴ ❢❴ ❤ ❞ ⑧❞❫❴②❴❵① ♠❪❴ ④❴ ❜❤❝❜❣⑦❬ ❞❡❪❭ ❢❞❜❧ ♠♥ ❢❴ ❡ ❞②❴❜❣ ❡❭❢❴ ✐ ❞❜ ❥❴❞✐
❢❴ ✐❴ ❛ ♥ ♠❤❝✐❪ ❞✈❞❪❴ ❡ ❴❛❴♥ ❴❪ ❛ ❴t❴ ✐ ❴ ✐❴❜ ❢❭ ❜ ❞❜ ❣✐❴❪ ❴❪❴❝ ❡❭ ❢❴ ✐ ❞❜ ❥❴❞✐⑤ ⑨❴ ❫ ②❴❜❣
❤❞❝ ❛❴ ②❴ ✐❴ ❜ ♠❫❭ ❵ ♠❪ ♠♥❞❪❴ ❡❛ ❴t❴ ✐❴ ❣❴♥❛ ♥ ♠❤ ❝ ✐❪ ❞✈❞❪❴ ❡❴❛❴♥❴❪ ❛ ❴t❴ ✐❤❴❛ ❴❪ ❢❭❜❞❜❣✐❴❪
❡❭⑥❴♥❴❭❧❭ ✐❪❞❧②❴❞❪❝ ❤❭❜ ❣❴❜❵❴❡❞❫②❴ ❜❣❤ ❞⑥❴❛❴ ❞❤❴❫❴ ❢❢❭❫❴✐❡❴❜❴✐❴ ❜❪❝ ❣❴ ❡❤❴ ❜❪❭❛❴❪
⑧❴ ✐❪❝
❤❴❫❴❢❢❭ ❜②❭❫❭ ❡❴ ❞✐❴ ❜❪❝ ❣❴❡⑦
⑩⑦ ④❭♥ ❤❴ ❡❴♥ ✐❴ ❜❵❴ ❡ ❞❫❛ ❭ ❜❭❫ ❞❪ ❞❴ ❜❪❭♥❥❝✐❪ ❞❥❴❵ ⑧❴♥❭ ❡❪♥❝✐❪❝♥ ❞❡❴ ❡ ❞♠♥ ❣❴ ❜❞❡❴ ❡ ❞q❞♥❭ ✐❪ ♠♥ ❴❪
r❭ ❜❤ ♥❴❫ s❴t❴ ✐ ❢❭ ❢❞❫ ❞✐❞ ❛❭ ❜ ❣❴♥ ❝❵ ②❴ ❜ ❣ ❡❞❣ ❜❞❧❞✐❴ ❜ ❪❭♥ ❵❴❤ ❴❛ ❛♥♠❤ ❝ ✐❪ ❞✈❞❪❴ ❡ ❴❛❴♥❴❪
❛ ❴t❴ ✐ ❛❴❤ ❴ ①❴ ❜❪ ♠♥ s❭❫ ❴②❴ ❜❴ ❜ s❴t❴ ✐ s♥❴❪❴ ❢❴ ❤ ❞ ⑧❞❫❴ ②❴❵ ① ♠❪❴ ④❴ ❜❤ ❝ ❜ ❣⑦
(2)
❶❷ ❸
❹ ❺❻ ❼❽ ❾❿➀➁➀❿ ➂➃ ➂❹➂❺ ➂❿ ❹➂➄➂❾ ➂❾ ➂➅ ➆➇ ➅➀ ➅➈ ❾➂❿ ➂❿ ➂❽ ➃ ➇➆➂❾➀ ➅ ➉➂➀❾ ➊ ➋➂➌ ➍➂ ➅➈
❼➀❽ ❹ ➂➍➂❾ ➂➅ ❻ ➌➇➎❻ ❿❻❺ ➀❿ ➂➃❹➂➄➂❾ ➂➈ ➂❺❹ ❺❻ ❼❽ ❾❿➀➁➀❿ ➂➃ ➂❹ ➂❺ ➂❿ ❹➂➄➂❾ ❼➂❹➂❿ ➆➇ ➅➀ ➅➈ ❾ ➂❿
➃ ➇➏ ➂❺ ➂➇➐➇❾❿➀ ➐ ➍➂➀❿❽ ❹ ➇➌➂➍ ➂➅ ➅➂➅❾ ➇❹ ➂❼➂➑ ➂➄➀➉❹ ➂➄➂❾
❼ ➂➅❹ ➇➅➈ ➂➑ ➂➃➂➅❾➇❹ ➂❼➂➑➂➄➀ ➉ ❹ ➂➄➂❾➊
❷ ➊ ➒ ➇❺ ❼ ➂➃➂❺ ❾➂➅➎➂➃➀➌ ❹➇➅➇➌➀❿➀ ➂➅❿ ➇❺ ➉❽ ❾❿➀ ➉➂➎➑ ➂➃➀ ➃❿ ➇➆➀ ➅➐❻ ❺ ➆ ➂➃➀ ❼➂➅ ❺➇➃❿❺❽❾❿❽ ❺➀ ➃ ➂➃➀
❻ ❺➈ ➂➅➀ ➃➂➃➀ ➓➀❺ ➇❾❿❻❺➂❿ ➔➇➅❼❺ ➂➌ →➂➄➂❾ ➆➇➆➀➌➀ ❾➀❹➇➅➈➂❺❽➎ ➍ ➂➅➈ ➃➀➈ ➅➀ ➐➀ ❾ ➂➅ ❿ ➇❺➎➂❼➂❹
❹ ❺❻ ❼❽ ❾❿➀➁➀❿ ➂➃➂❹➂❺ ➂❿❹➂➄➂❾❹➂❼➂➣➂➅❿❻❺ →➇➌ ➂➍ ➂ ➅➂➅→➂➄➂❾→❺ ➂❿ ➂➆➂❼➀➑➀➌ ➂➍ ➂➎➣❻ ❿➂
➒ ➂➅ ❼❽➅➈➊ ↔➀ ➃❿ ➇➆ ➀➅ ➐❻ ❺ ➆➂➃➀ ❼➂➅ ❺ ➇➃❿❺❽ ❾❿❽❺ ➀ ➃➂➃➀ ❻❺ ➈ ➂➅➀ ➃ ➂➃➀ ➓➀❺➇❾❿❻ ❺ ➂❿ ➔➇➅❼❺ ➂➌
→➂➄➂❾ ➍➂ ➅➈ ➃ ➇➆➂ ❾➀➅ ➉➂➀ ❾ ➆➂❾ ➂❹❺ ❻ ❼❽ ❾❿➀➁ ➀❿ ➂➃➂❹ ➂❺➂❿❹ ➂➄➂❾ ➂❾ ➂➅ ➆➇➅➀➅➈ ❾ ➂❿ ➂❿ ➂❽
➃ ➇➆➂❾➀ ➅ ➉➂➀ ❾➊➋➂➌➍ ➂➅➈ ❼➀❽ ❹ ➂➍➂❾ ➂➅❻➌➇➎❻ ❿❻❺ ➀❿ ➂➃❹ ➂ ➄➂❾ ➂➈➂❺❹ ❺❻ ❼❽ ❾❿➀➁➀❿ ➂➃➂❹➂❺ ➂❿
❹➂➄➂❾ ❼➂❹➂❿ ➆➇➅➀➅➈ ❾ ➂❿ ➃ ➇➏ ➂❺ ➂ ➇➐➇❾❿➀ ➐ ➍➂➀❿❽ ❼ ➇➅➈ ➂➅ ➎➂➃➀➌ ➍ ➂➅➈ ❼➀➏ ➂❹ ➂➀ ❼➂➌➂➆
➆➇➌ ➂❾➃➂➅➂❾ ➂➅❿❽➈ ➂➃↕ ❿➇❹ ➂❿ ➑ ➂❾❿❽
❼➂➌ ➂➆ ➆➇➅➍➇➌➇➃➂➀❾➂➅❿❽➈ ➂➃↕ ❹ ➇➌➂➍ ➂➅ ➅➂➅ ❾➇❹ ➂❼➂ ➑➂➄➀➉❹ ➂➄➂❾
❼➂➅❹ ➇➅➈ ➂➑➂➃➂➅❾➇❹ ➂❼➂➑ ➂➄➀➉❹ ➂➄➂❾➊
➙ ➛➜➝➞➟ ➞➠
↔➇❿ ➇➌ ➂➎ ❹➇➅❽ ➌➀ ➃ ➆➇➆ ➉➇❺ ➀ ❾➂➅ ❾ ➇➃➀ ➆❹❽ ➌ ➂➅ ❼➂❺ ➀ ➎➂➃➀➌ ❹➇➅➇➌➀❿➀ ➂➅ ❿ ➇➅❿ ➂➅➈ ↔➀ ➃❿ ➇➆
➡ ➅ ➐❻ ❺ ➆➂➃➀ ❼ ➂➅ ➢ ➇❿❺❽❾❿❽❺➀ ➃ ➂➃➀ ➤❺➈➂➅➀ ➃ ➂➃➀ ➓➀❺➇❾❿❻ ❺ ➂❿ ➔➇➅ ❼❺ ➂➌ →➂➄➂❾ ➓➂➌ ➂➆
➥➇➅➀ ➅➈ ❾ ➂❿ ❾ ➂➅→❺❻❼❽❾❿➀➁ ➀❿ ➂➃ ➦❹ ➂❺➂❿ →➂➄➂❾↕ ➆ ➂❾ ➂❹ ➇➅❽➌➀ ➃ ➂❾ ➂➅➆ ➇➆➉ ➇❺➀ ❾➂ ➅➉ ➇➉➇❺➂❹ ➂
➃ ➂❺ ➂➅ ➍ ➂➅➈ ❼ ➂❹➂❿ ❼➀➈❽➅➂ ❾➂➅❻ ➌ ➇➎ ➣➂➅❿❻❺ →➇➌ ➂➍ ➂➅ ➂➅ →➂➄➂❾ →❺ ➂❿ ➂➆ ➂ ❼➀ ➑➀➌ ➂➍ ➂➎ ❾❻❿➂
➒ ➂➅ ❼❽➅➈ ❿ ➇❺ ❽❿ ➂➆ ➂ ➉ ➂➈➀ ➣ ➂➅❿❻❺ →➇➌ ➂➍ ➂ ➅➅ ➂➅ →➂➄➂❾ →❺➂❿ ➂➆➂ ➍ ➂➅➈ ➆ ➂➃➀➎ ➆➇➆➀➌➀❾➀
(3)
➨➩ ➫
➨ ➭ ➯➲➳➵➸➺ ➲➻ ➼➽➾➺ ➚ ➳➲ ➪➶ ➹ ➘➚➾ ➴ ➳ ➷ ➲ ➵ ➲➻ ➬ ➮➚➵ ➮➚➻ ➮ ➴➚ ➱➲➚➵➚ ➳➻ ✃➚ ❐➚➷➚ ➮➸ ➱➲➺ ➚ ❒➚➻ ➵ ➽➾
➹➸ ➱➚✃➚ ➻➻ ➚➻ ➹➚❮➚ ➮ ➹➾➚➵➚➺ ➚ ➷➲ ❰➲➱➚✃➚➘ ❒ ➽➵➚ Ï➚➻➷➴➻ ➬ ➚➬➚➾ ➱➸Ð➲➘ ➸ ➼➸ ➮➵➲➼ ➷ ➚➻
Ñ➸ ❐➚➵➷➚ ➱➚➺➺ ➸ ➱➚✃➚➻➲Ò➚❮➲Ð ❐➚❮➚ ➮➭
Ó➭ Ô➸ ➳➵➾ ➴➮➵ ➴➾➲➳➚ ➳ ➲ ➽➾ ➬➚➻➲➳➚ ➳ ➲ ➪➲➾➸ ➮➵ ➽➾ ➚➵ ➶➸➻ ➷➾ ➚ ➱ ➹➚❮➚ ➮ ➘ ➚➾ ➴➳ ➷ ➲➵ ➲➻ ➬➚ ➮➚➵ ➮➚➻ ➚➬➚➾
➚ ❐➚➾➚➵ ❐➚❮➚ ➮ ➷ ➲➱➲➻ ➬ ➮ ➴➻ ➬➚➻ ➵➸➾ ➳➸Ð➴➵ Ð➲➳➚ ➺ ➸ ➱➚ ➮ ➴➮➚➻ ❐➸➻ ➬➚Ò➚ ➳➚➻ ➮➸ Ò➚❮➲Ð➚➻
❐➸➾ ❐➚❮➚ ➮➚➻ ➷ ➚➻ ➺ ➸➺Ð➸➾ ➲➮➚➻ ❐➸ ➱➚ ✃➚➻ ➻➚➻ ➮➸ ❐➚➷➚ ❰➚❮➲Ð ➹➚❮➚ ➮ ➺ ➸➻❮➚➷➲
➺ ➚ ➮➳ ➲➺➚ ➱➭ Õ➚ ➱ ➲➻➲ Ð➸➾ ➵ ➴❮➴➚➻ ➴➻➵ ➴ ➮ ➷➚ ❐➚➵ ➺ ➸➻ ➲➻ ➬ ➮➚➵ ➮➚➻ ❐➾ ➽➷➴➮➵ ➲Ö ➲➵➚ ➳ ➚ ❐➚➾➚➵
❐➚❮➚ ➮➱➸Ð➲➘Ð➚ ➲➮➭
➩ ➭ ➹➾ ➽➷ ➴ ➮➵ ➲Ö➲➵➚ ➳➚ ❐➚➾➚➵ ❐➚❮➚ ➮➷ ➲ Ò➲➱➚ ✃➚➘ ➮➽➵➚ Ï➚➻➷➴➻ ➬ ❐➸➾ ➱➴ ➷➲❐➸➾➵➚➘ ➚➻ ➮➚➻ ➚➬➚➾
➮ ➴➚ ➱➲➵➚ ➳➚ ❐➚➾➚➵ ❐➚❮➚ ➮➳➸➺➚ ➮ ➲➻➵ ➲➻➬ ➬ ➲×➷ ➸➻ ➬➚➻ ❐➸➺Ð➸➾ ➲➚➻ ØÙÚ Û ØÜ Ð➚➬ ➲✃➚➻ ➬ ➚ ➮➵ ➲➼
(4)
ÝÞ ß
àáâã áäåæçãáè á
éêëìí î ïðñò óñò ï ôñ ô õö÷ øñùëú ûüü ýú þÿ ✁ ✂✄☎ ✂✆ ✝ ✞ ✟✠ ✟✡ ✝☛☎ ✁ ☎ ✂☞✌ ✍ì ôñêñò ✎ ✏
✑òëð ìêí ë✒ñí✓ë✔÷ òì ✎÷ê ÷ú
ú
✕÷ óò ñêî õì÷ê ✎ì ✖ ó ñò ✗ ëùùëñ ô ✍ú ✖÷÷✔✘÷ ÷ó ✙ñ ôëê é ✚ñó ë ✛✜í ✜ ✢ óñò ✣ ✜ó ë ✤ú
✥ñ ô ✚✜ òñò î ✦ìòìê✧ìôñ ö★ú ûüü ýú ✩✝✆✄ ✟✪ ✫✂✬✭✡✪☎ ✆ ✝ ÿ ✁✂✄☎ ✂✆ ✝ú ✛ñ✮ñê✒ñ ✏
✍ñùì ô✚ñ✯ô✔ñ✒ú
✓ñê ôëò ëî ✍ñ✎✜ ò ✎ ✣ ñëú ûü ü✰ú ✱ÿ ✂☎ ☛✝✆ ✝✆ ✲☎ ✄✭✡✳✬☎ ✄✭✡ ✴☎ ✂✵ ✶✟✪✠ ✟✂✵☎ ✡✁✷✝
✸✟✪☎✂✬☎ ☎✄☎✂ ✹✟ ✂✭☛✭✵✝ ✫✂✬✭✡✪☎ ✆ ✝ ✺☎ ✂ ✸✟✂✵☎✡ ✁✷ ✸✟✪☎✂✬☎ ☎✄☎✂ ✺☎✂
✞✟✠✟✡ ✻☎✴☎ ☎ ✂ ✄ ✟✡✷☎✺☎✠ ✹✟ ✂✭☛✭✵✝ ✫✂✬✭✡✪☎ ✆ ✝ ✠☎✺☎ ✞✝✂✟✡ ✼☎ ✫✂✺✝✽ ✝✺✁ ☎☛ ✠☎✺☎
✾ ☎ ✂ ✸✟✡ ✡ ✟✺✝✄☎✂✿☎ ✴☎✄✺✝✞ ☎✾ ✁ ✠☎✄ ✟✂✹☎ ✾☎✂☎✂ ✩ ✡ ✝✠✆ ✝
Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana Denpasar .
Ghozali, Imam, 2005.
þ ÿ✠☛ ✝ ☎✆ ✝ ÿ ✂☎ ☛✝✆ ✝✆ ✶✁☛✄ ✝✽☎✡ ✝☎ ✄ ✟ ✺✟✂✵☎✂ ✸✡✭✵✡ ☎✪ ✩✸✸✩☞❀Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Goodhue, D.I dan Thompson. R. L. 1995.
þ✹☎✆ ❁T
✟✻✷✂✭☛✭✵ ✴ ☎ ✂✺ ✫✂✺✝✽ ✝✺✁ ☎☛✸✟✡✬✭✡✪☎✂✻ ✟☞
. Mis Quarterly, Juni 213-236.
Kadir Abdul. 2003.
þ✸✟✂✵✟✂☎ ☛☎ ✂✩✝✆ ✄ ✟✪✫✂✬✭✡✪☎ ✆ ✝☞✌Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Laudon,
Kenneth. 2005.
þ❂✁✆ ✝✂✟✆ ✆ ✫✂✬✭✡✪☎ ✄ ✝✭✂ ✩✴✆ ✄ ✟✪✌☞The Drdenn Press.
United state of America.
Maharsi, Sri. 2000.
þ✸✟✂✵☎ ✡✁✷ ✸✟✡ ✟✪✾ ☎ ✂✵☎✂T
✟ ✂✭☛✭✵✝ ✫✂✬✭✡✪☎✆ ✝ ✄ ✟✡✷☎✺☎ ✠ ❂✝✺☎ ✂✵ÿ ✁ ✂✄☎ ✂✆ ✝M
☎✂☎ ✼ ✟✪✟✂✌ ☞Jurnal Bisnis Akuntansi.
Mardiasmo.2009.
✸✟✡ ✠☎✼☎ ☎ ✂❃✺✝✆ ✝✿ ✟✽ ✝✆ ✝❄ ❅❅ ❆.Yogyakarta: Andi
Mohammad Nazir, 2003.
M
✟✄✭✺✟✸✟✂ ✟☛ ✝✄ ✝☎✂. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pribadiyono, 2001,
❂ ✟✷☎ ✽ ✝✭✡ ☎☛✸✟✡✬✭✡✪☎ ✂✻ ✟✸✡✭✺✁ ✻✄ ✝✽ ✝✄✴M
☎ ✂☎✵✟✪✟✂✄, Press
(5)
❇ ❈
8
❉ ❊❋ ❊●❍■❏❑▲❑▼❍◆ ❖ ❑❊P◗❘ ❙❘P❚ ❯❱❚❲ ❳❲ ❨❲ ❩❬ ❩❭❪ ❩❯❫ ❬❲ ❴❨ ❵ ❛❜ ❝❞
&
❲❜ ❞ ❝❡❢❵ ❣ ❤✐❥P ❦❧♠●❊♥ ❊◆▲❊♦♣◆ ❊❋ ❊qrs ❍P❏❑▲❑▼❍◆❖❑❊❉❊❋ ❊●❍■t❊❖✉r ●❏❍ ❋❊ ●❊▲❑■ ◗❘ ❙❘■❚❝❣ ❞✐✈✐❡ ✐❛❴✇① ❧◆ ❑t❊❖✇①♥❖❑②
③①◆❋❑▲❍ ❖♠ ❊❖■❦ ❧♠●❊♥❊◆ ▲❊♦ ♣◆ ❊❋❊qrs ❍
❏❍♠ ❑ ●❧❖ ❧P ◗❘ ❘ ④P⑤
M
❝ ⑥❵ ⑦❝❚❝ ❛❝❥ ⑧⑥⑧✐ ❛⑨ ⑧❜ ❛⑧❜ ⑩P❶ ❊❖t❍❖♠♦❷r ❸ ❊❹① ▲❊P❏❍♠ ❑ ●❧❖ ❧P ◗❘❙❘ P
M
❝ ⑥❵ ⑦❝❚❝ ❛❝❥ ⑧⑥⑧✐ ❛❨❺✐❛ ⑥⑧⑥✐⑥⑧❻❼❨❺✐❥ ⑧⑥✐⑥⑧❻⑦ ✐ ❛❱&
❭P ❶ ❊❖t ❍ ❖♠ ♦ ❷r ❸❊❹① ▲❊P❏❍❽ ❊❖♠ ❊▲■ ❷❖t❑P ◗❘❘④P❫⑥✐⑥⑧❜ ⑥⑧❡ ✐❴ ❭✐❥ ✐❤❨✐✈⑧✐ ❛❭❝❜ ❡❣ ⑧❞ ⑥⑧❻❼ ❬❛❻❝❣❝ ❛❜ ⑧❼ ⑦ ✐ ❛
❩❵❛❞✐❣ ✐❤❝ ⑥❣ ⑧❡ P❾❊♥ ❊◆▲❊♦▼① ❖❿❊❖ ❊P
➀ ❑r♥❑❖② ❧❖■ ❾P➀ ❊❖t ➁①◆❍rr ❧ ➂P ❏P ◗❘ ❘➃ P ⑤❲➄❵ ❵❺❛⑥⑧❛➅ ❬ ❛❻❵❣ ❤ ✐ ⑥⑧❵ ❛ ❫ ➆❜ ⑥❝❤⑩❴
(6)
➊➋ ➊
➌ ➍➎➏ ➍➐➐➑ ➒➍➓➍➏ ➔➑➌ →➣
↔↕➙ ↕➛ ➜➝➞ ↕↔ ➝
➟➠➡➠➢➤➥ ➦➧ ➠➨ ➩ ➫ ➭➯➤ ➲➳ ➵➠➥➸➺ ➻➠➳
➼➤➡ ➨➠➽➽➠➥ ➦ ➦➠➾➾➠ ➻ ➵➳ ➩ ➚➠➥➪➶➥ ➦➹➊➘➯➤ ➲➳➶➠➳ ➵➊➴ ➷➴
➸➦➠➡ ➠ ➩ ➬➮➾➠➡
➱➤➥ ➵➮✃➤➾➠➡➵➥ ➩ ➢➠➧ ➵❐➢➠➧ ➵
✃➤❒➠➳ ➦➠➥➤ ➦➠➳➠ ➠➥ ➩ ➬➥➪❮➥ ➤➮ ➵➠
➸➾➠➡➠➽ ➩✃❮ ➡➨➭➚ ➶➡➵➸➮ ➳ ➵❰➤➧ ➠➳➳ ➠ ➻➠Ï➶➚➾❮ ➧➬ÐÑ➴
➟❮➭➊ Ò Ó
↔↕➙ ↕➛Ô Õ↔ ➝↔ ➝Ö↕Õ
× Ð➸××➸➢➢➸❰➬ ➚➠➥➪➶➥ ➦ ➊➴➴ Ø❐ ÙÒÒ Ò
× Ð➟➸➟ Ú✃➸×➸Û ➚➠➥➪➶➥ ➦ ÙÒÒ Ò❐ ÙÒÒ ➊
×➢➼ Ü➟➊Ñ➚➸➟ÐÝ➟Ú ➚➠➥➪➶➥ ➦ ÙÒÒ ➊❐ ÙÒÒÓ
× ❰➸➟➚ Ü➬➬ ➚➠➥➪➶➥ ➦ ÙÒÒÓ❐ ÙÒÒ➘
×➠➡➨ ➠ ➵ ➮ ➤➧➠➳➠➥ ➦ ➡➠➮ ➵➻ ➽➤➳Þ➠➽➠➽ ➮ ➤ ➲➠➦➠ ➵ ❰➠ ➻➠➮ ➵➮ ❒➠ ➪➵ Ý➟➬ Ûß➫×➬➼➸×