Pajak dipungut berdasarkan undang undang Diperuntukan bagi Keperluan Pembiaayaan Pemerintah Tidak Dapat Ditunjukkannya kontraprestasi secara langsung Analisis Regresi Linier Berganda

✺✻✻✼✻✺ ✽✾✿ ❀❁❂ ❃❄ ❅❆ ❇✺✽✾✿ ✾✽ ❀ ❈ ❉ 2. ❊✻❄❈ ✻ ❃❈ ✾ ❆ ❀ ❋ ❃ ❀ ✺ ❆ ❀ ❄✾ ❈ ✾❈ ✽✻❋ ❃ ✻● ❀ y ❀❁ ❀❁ ✺ ❅ ❋ ❃ ❇ ✽✻❄ ✽ ✻❄ ❍ ❀ ❆ ❀❃ ✺ ✾ ❁ ✻❄ ■ ❀ ❋ ✻❄✻✺ ❀ . ❏❑ ▲❑ 4 Pajak ❊ ❀ ❆ ❀ ▼ ❇ ✺ ❇ ◆ ✾✽✾ ❖ ❇❄ ❁✾ ❀ P ❀ ❍ ❀ y ❇ 2006  22 ✽✻❄❆ ❀❃❀ ✽ ▼ ✻❄❋ ❀ ◗ ❀ ❋ macam batasan atau definisi tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah: 1. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani 2003, menyatakan bahwa : Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan peraturan umum undang undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan . 2. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro S.H 1991 menyatakan bahwa: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor pemerintah berdasarkan undang undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal tagen prestasi, yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum . Dari kedua definisi yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan tentang ciri ciri atau unsur pokok yang terdapat pada pengertian pajak, yaitu

1. Pajak dipungut berdasarkan undang undang

Merupakan hal yang sangat mendasar, dalam pemungutan pajak harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan. Pada hakikatnya yang, ❘ ❙ ❘ ❚❯ ❱❲ ❳ ❙❳❨❩ ❬ ❨❭❨ ❯ ❨❪ ❨ ❲ ❨ ❫ ❴ ❨ ❯ y ❨❵ , ❘ ❨❛ ❨ ❲ ❨ ❫ ❵❨ x base dan tax rate harus melalui persetujuan rakyat yang diwakili oleh lembaga perwakilan rakyat. ❜❝ ❞❡❢ ❡❣ ❤ ❡✐❡❥ ❤ ip ❡❣ s ❡❣ ❡ n Jika tidak dipenuhi kewajiban perpajakan maka wajib pajak dapat dikenakan tindakan hukum oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Fiskus selaku pemungut pajak dapat memaksakan nwajib pajak untuk mematuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakan. Tindakan hokum atas pelanggara peraturan perundang-undangan dikenakan sanksi administrasi maiupun sanksi fiscal UU No. 16 tahun 2000. Sanksi administrasi merupakan sanksi yang ditunjukkan bagi wajib pajak yang terlambat atau tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT masa atau tahunan.

3. Diperuntukan bagi Keperluan Pembiaayaan Pemerintah

Pemerintah dalam menjalankan fungsinya, seperti melaksanakan ketertiban, mengusahakan kesejahteraan, melaksanakan fungsi pertahanan, dan fungsi penegakan keadilan, membutuhkan dana untuk pembiayaanya. Dana yang diperoleh dalam bentuk pajak digunakan untuk memenuhi biaya atas fungsi fungsi yang harus dilakukan pemerintah tersebut.

4. Tidak Dapat Ditunjukkannya kontraprestasi secara langsung

Wajib pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung dengan apa yang telah dibayarkan pada pemerintah. Pemerintah tidak memberikan nilai atau ❦ ❧♠♥ ♦♣q♥ ♣♣♠ ♣ r ♣ s t❧ s♠ rs♠♥ ♣♠ t ❧❦♣ ✉♣ ✈♣✇①② ❦ ♣✇♣t ③ ❧④♣q♣ ⑤♣♠ ♥ ③ s ♠ ♥ . ⑥ ❦ ♣ y ♣♠ ♥ r ❧⑤♣ ♦ ✉ ①② ♣ y ♣ qt♣♠ ⑦ ⑤❧ ♦ ✈♣✇ ①② ❦♣✇♣t t ❧❦♣ ✉♣ ❦❧ ⑧ ❧q①♠ r ♣ ♦ ✉ ①♥ s♠♣t ♣♠ s ♠ rs t t ❧❦❧q⑤ s♣♠ s ⑧ s ⑧ ❦❧ ⑧ ❧q①♠ r ♣ ♦⑨

5. Berfungsi Sebagai Budgeter dan Regulerend

Fungsi budgeter anggaran, pajak berfungsi mengisi kas negara atau anggaran pendapatan negara, yang digunakan untuk keperluan pembiayaan umum pemerintah baik rutin maupun untuk pembangunan. Fungsi regulerend adalah pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau alat untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan negara dalam bidang ekonomi sosial untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.5 Keterkaitan antar Variabel Penelitian

2.1.5.1 Hubungan Sistem Informasi dalam Meningkatkan Produktivitas Aparat

Modernisasi perpajakan yang dilakukan merupakan bagian dari reformasi perpajakan secara komprehensif sebagai satu kesatuan dilakukan tiga bidang pokok yang secara langsung menyentuh pilar perpajakan yaitu bidang administrasi, bidang peraturan dan bidang pengawasan. Melalui modernisasi perpajakan, diharapkan terbangun pilar-pilar pengelolaan pajak yang kokoh sebagai fundamental penerimaan Negara yang baik dan berkesinambungan. ⑩ ❶❷❸ ❹ ❸ ❺ ❻❼ ❺ ❼ ❽ ❸ ❹❷ ❼ ❾ ❿ ❾➀❾ y ❸ 2010:109, ➁ ❶❷ y ❾❺❾ ➂❾ ❷ ➃❾➀ ➄❾ : ⑩ ❶❷ ❶❷ ❾ ❹❾ ➅ ➂ ❾ ❷ good govermance, ➁❶❹❸ ➅ ❾➂❾ ❷ ➅ ❶❷❶❹❾ ➅ ❾ ❷ ➆ ❼ ➆ ❺ ❶➁ ❾➇ ➁ ❼❷❼ ➆ ❺ ❹ ❾ ➆ ❼ ➅ ❶❹ ➅ ❾➈❾➂❾ ❷ y ❾ ❷➉ ❺ ❹ ❾ ❷ ➆ ➅ ❾ ❹❾ ❷ ➇ ❾ ❷ ❾➂❸ ❷ ❺❾➃ ❶ ➊ , ➇ ❶❷ ➉ ❾ ❷ ➁ ❶➁ ❾ ❷➋❾❾❺➂ ❾ ❷ ➆ ❼ ➆ ❺ ❶➁ ❼ ❷➋ ➌ ❹➁ ❾ ➆ ❼ ❺ ❶ ➂ ❷ ➌ ➊ ➌ ➉ ❼ y ❾ ❷➉ ➀❾ ❷➇❾➊ ➇ ❾ ❷ ❺ ❶❹ ➂ ❼❷ ❼ , ➅ ❶➁➃ ❶❹ ❼ ❾ ❷ ➅ ❶ ➊❾ y ❾ ❷❷❾ ❷ ➅ ❹ ❼➁ ❾ ➆ ❶ ➂ ❾➊ ❼ ➉❸ ➆ ➅ ❶❷➉❾➄ ❾ ➆ ❾ ❷ ❼❷❺ ❶❷ ❼ ➋ . ❻❶ ➊❾ ❼❷ ❼ ❺❸ ❸ ❷ ❺❸ ➂ ➁❶❷ ➍ ❾ ➅ ❾ ❼ ❺ ❼❷ ➉ ➂❾❺ ➂ ❶ ➅ ❾❺❸➀ ❾ ❷ ➅ ❾➈❾➂ y ❾ ❷➉ ❺ ❼❷ ➉ ➉ ❼ , ➁ ❶❷❼❷➉➂ ❾❺➂❾ ❷ ➂ ❶ ➅ ❶❹ ➍ ❾ y ❾❾ ❷ ❾ ➇ ➁❼❷❼ ➆ ❺ ❹ ❾ ➆ ❼ ➅ ❶❹ ➅ ❾➈❾➂ ❾ ❷ ➇ ❾ ❷ ➁❶❷ ➍ ❾ ➅ ❾ ❼ ❺ ❼❷➉➂ ❾❺ ➅ ❹ ➌ ➇ ❸➂ ❺ ❼ ➎ ❼ ❺❾ ➆ ➅ ❶ ➉❾➄❾ ❼ ➅ ❾➈❾➂ y ❾ ❷➉ ❺ ❼❷➉➉ ❼ . Program modernisasi ini ditelaah secara mendalam, termasuk perubahan- perubahan yang telah, sedang dan akan dilakukan, maka dapat dilihat bahwa konsep modernisasi ini merupakan suatu terobosan yang akan membawa perubahan yang cukup mendasar dan revolusioner. Untuk mewujudkan itu semua, maka program reformasi administrasi perpajakan perlu direncanakan dan dilaksanakan secara menyeluruh dan komprehensif. ➏ ➐➑➐ ➒➐➏ ➓ ubungan Restrukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak dalam Meningkatkan Produktivitas Aparat Pajak Program dan kegiatan dalam kerangka reformasi dan moderinasasi perpajakan dilakukan secara komprehensif meliputi aspek perangkat lunak, perangkat keras dan sumber daya manusia. Reformasi perangkat lunak adalah perbaikan struktur organisasi dan kelembagaan, serta penyempurnaan dan penyerdehanaan system operasi mulai dan penyebaran informasi perpajakan, pemeriksaaan dan penagihan, pembayaran, pelayanan, hingga pengawasan agar lebih efektif dan efisien. ➔ →➣↔ ↕ ↔ ➙ ➛➜ ➙ ➜ ➝ ↔ ↕➣ ➜ ➞ ➟ ➞➠➞ y ↔ 2010:118, ➡ →➣ y ➞➙➞ ➢➞ ➣ ➤➞➠ ➥➞ : ➟ → ➢➙↔ ➢➙↔ ↕➜ ➦ ➞ ➦ ➜ ➧ ↕ ➨ ➞ ➣ ➜ ➦ ➞ ➦ ➜ ➡ →➣➜➣ ➨ ➢ ➞➙➢➞ ➣ ➩ ↕ ➧ ➫ ↔➢ ➙ ➜ ➭ ➜ ➙➞ ➦ ➞ ➩ ➞ ↕ ➞➙ ➙ →↕ ➫ ➜↕➜ ➫ ➞ ↕➜ : 1. ➯↕ ➧ ➨ ↕➞ ➡ ↕→ ➧ ↕ ➨ ➞ ➣➜ ➦ ➞ ➦ ➜ ➲➜↕ → ➢➙ ➧ ↕ ➞➙ ➳ →➣ ➫ ↕ ➞➵ ➯ ➞➸➞➢ ➤ →↕ ➫ ➞ ➦ ➞ ↕ ➢➞ ➣ ➺↔ ➣ ➨ ➜ ➫ ➞ ➣ ➢ → ➵ ➧ ➡ ➩➧ ➢ ➻➞➸ ➜ ➤ ➯ ➞➸➞➢ ➼ 2. ➯↕ ➧ ➨ ↕➞ ➡ ➩ →➣ ➜➣ ➨ ➢➞➙➢ ➞ ➣ ➢ →➡ ➞ ➡ ➩ ↔ ➞ ➣ ➩ →➣ ➨ ➞➥ ➞ ➦ ➞ ➣ ➫ ➞ ➣ ➩ →➡ ➤ ➜➣ ➞➞ ➣ ➧ ➵ → ➠ ➢ ➞ ➣ ➙ ➧ ↕ ➩ ↔ ➦ ➞➙ ➝ ➞ ➣ ➥ ➜ ➵ ➲ ➳ ➯ . 3. ➯↕ ➧ ➨ ↕➞ ➡ ➩ →➣ y ↔ ➦ ↔ ➣➞ ➣ ➢ → ➤ ➜ ➸➞➢ ➞ ➣ ➤➞ ↕ ↔ ➡➞ ➣ ➞➸ →➡ →➣ ➛ ↔ ➡➤ →↕ ➲ ➞ y ➞ ➔➞ ➣↔ ➦ ➜ ➞ . 4. ➯↕ ➧ ➨ ↕➞ ➡ ➩ →➣➜➣ ➨ ➢ ➞➙➢➞ ➣ ➡↔➙↔ ➦ ➞ ↕ ➞ ➣➞ ➫ ➞ ➣ ➩ ↕ ➞ ➦ ➞ ↕ ➞ ➣➞ ➢ →↕ ➸➞ . 5. ➯↕ ➧ ➨ ↕➞ ➡ ➩ →➣ y ↔ ➦ ↔ ➣➞ ➣ ↕ →➣➽➞ ➣ ➞ ➢ →↕ ➸➞ ➧➩ →↕ ➞ ➦ ➜ ➧ ➣➞➵ . Keseluruhan operasi berbasis teknologi informasi dan ditunjang kerjasama operasi dengan instansi lain. Revisi undang-undang perpajakan dan peraturn terkait lainnya, juga penerapan praktik tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa goog governace dilaksanakan dalam konteks penegakan hokum dan keadilan yang memayungi semua lini dan tahapan operasional. ➾ ➚➪➚ ➶➚ ➹ ➘ ubungan Sistem Informasi dan Restrukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak dalam Meningkatkan Produktivitas Aparat Istilah sistem informasi akuntansi meliputi pemanfaatan teknologi informasi untuk menyediakan informasi bagi pemakai. Komputer digunakan pada seluruh jenis sistem informasi. Teknologi informasi mencakup komputer dan teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi. Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data. ➴ ➷➬➮ ➱ ➮ ✃ ❐❒ ✃ ❒ ❮➮✃ ❒❰ ➱ Ï 2004:6, Ð ➷➬ y ❒ ✃ ❒ Ñ ❒➬ ❰ ❒ Ò Ó❒ : Ô ➱Õ ❒➬ Ï Ö ❒Ö Ï ✃ ➷➱Õ❒➬✃➮ ➬ Õ × ❒ Ø ❒ Ö Ï Ö ✃ ➷ Ð Ï ➬ÙÚ ➱Ð ❒Ö Ï ➮ ➬✃➮Ñ Ð ➷ Ð ×➷➱ ✃ ❒ Ò ❒➬Ñ ❒➬ Ñ ➷ Ð ❒ Ð × ➮ ❒➬ ❰ ➷➱ Ñ ÚÐ ×➷ ✃Ï Ö Ï . Û ➬ÙÚ ➱ Ð ❒Ö Ï × ❒ Ø ❒ Ø ❒Ö ❒➱➬ y ❒ ❒ Ø ❒ Ü ❒ Ò Ö ➮Ð ❰➷➱ Ø ❒ y ❒ Ö ➷× ➷➱ ✃Ï Ò ❒ Ü ➬ y ❒ × ❒❰➱ ÏÑ Ø ❒ ➬ × ➷➱❒ Ü ❒ ✃ ❒➬ Ý Þ ➱ ÚØ ➮Ñ ✃Ï ß Ï✃ ❒Ö à Ö ➷❰ ❒Õ❒ Ï Ö ➮ ❒ ✃➮ Ò ❒ Ü y ❒ ➬Õ ×➷➬✃ Ï ➬ Õ ❒ Õ❒➱ ✃ ➷ ✃ ❒× ÑÚ Ð × ➷ ✃Ï✃ÏÙ , Ø ❒×❒ ✃ Ø Ï✃Ï ➬ÕÑ ❒ ✃Ñ ❒➬ Ð ➷ Ü ❒ Ü ➮Ï Ö y Ö ✃ ➷ Ð Ï ➬ÙÚ ➱ Ð ❒ Ö Ï y ❒➬ Õ Ü ➷❰ ÏÒ ❰❒ ÏÑ á . Þ ➷➬ÕÚ Ü ❒ Ò ❒➬ Ø ❒ ✃ ❒ Ð ➷➱ ➮ × ❒ Ñ ❒➬ ❒× Ü ÏÑ ❒Ö Ï Ö Ï Ö ✃ ➷ Ð Ï ➬ ÙÚ ➱ Ð ❒Ö Ï y ❒➬ Õ × ❒ Ü Ï ➬ Õ Ð ➷➬Ø ❒ Ö ❒➱ Ø ❒ Ü ❒ Ð Ö ➷ ✃Ï ❒× Ú ➱Õ ❒➬ Ï Ö ❒Ö Ï . Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah berevolusi dari struktur organisasi sederhana yang meliputi beberapa orang saja sampai struktur organisasi sederhana yang meliputi beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks yang banyak specialis yang bermutu. â ã â äå r æç gk æ èå mikr æç Setelah berkurangnya pendapatan minyak dan gas bumi, pajak menjadi sektor pendapatan Negara yang sangat penting. Mengingat pentingnya peranan Pajak yang merupakan salah satu penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dalam menunjang penyelenggaraan negara menyebabkan pemerintah mulai mengoptimalkan penerimaan yang berasal dari pajak. Penerimaan pajak merupakan jumlah iuran yang dibayar oleh masyarakat dimana dipungut berdasarkan undang-undang yang berlaku yang diterima oleh negara dalam suatu masa yang nantinya digunakan oleh negara untuk membayar pengeluaran negara berupa pemeliharaan berbagai fasilitas untuk digunakan umum. éêëêì íîê ïðñ ï íñì òó ô ò ðêó í ê õ ê ï ö ÷ ø ó ö ùó ñú ÷ ê ûê õ÷ ü ý ê õ ê ï ö ÷ ü ñî ÷ ïñ í ñî þ ê y ê êó òóð ò ï ìñëê ï ú êó ê ï êó ú ò êð ò ú ÷ ú ðñì ö ÷ ì êóê û ê õ÷ ü ý ê õ ê ï ì ñó ô ÿ ÷ ð ò ó ô , ìñì í ñî ÿ ÷ ð òó ôïêó ì ñìü ê y êî , öêó ì ñëê íùî ïêó ú ñó ö ÷ î ÷ íê õ ê ï y êó ô ðñî òðêó ô , ú ñ ÿ ÷ ó ôôê ìñëêë ò ÷ ú ÷ ú ðñì ÷ ó ÷ êö ì ÷ ó ÷ ú ðî êú ÷ íñî íê õ ê ïêó ö ÷ ÿ êîê í ï êó öê íêð ö ÷ ëê ïú êóê ïêó ö ñó ô êó ëñü ÷ ÿ îê í ÷ , ðñ î ï ñó öêë ÷ , ú ñö ñî ÿ êó ê , öêó ì òöê ÿ òóð ò ï ö ÷íê ÿ êì ÷ ù ëñ ÿ êó ô ôù ðê ìêú y êîê ïêð ✁ê õ÷ ü í ê õ ê ï✂ ✄ñó ò î òð ☎ êðê ✆ ò ðêü î ÷ 2004:14, ì ñó y êðê ïêó ü ê ÿ ✁ê : ✆ ÷ ú ðñì ÷ ó ✝ ù îì êú ÷ êö êëê ÿ ú ñü ò ê ÿ ú ÷ú ðñì ÷ ó ✝ùîì êú ÷ ì ñó ô ò ì íòë ï êó ìñì íî ùú ñú ì ñó y ÷ ì í êó , ì ñó ôêóêë ÷ ú ÷ ú öêó ìñ ó y ñü êî ï êó ÷ ó ✝ù î ìêú ÷ ò ó ð òï ðò õò êó y êó ô ú íñú ÷✝ ÷ï . Program dan kegiatan dalam kerangka reformasi dan modernisasi perpajakan dilakukan secara komprehensif meliputi aspek software, hardware dan humanware. Tercangkup dalam reformasi perangkat lunak software adalah perbaikan struktur organisasi dan kelembagaan, serta penyempurnaan dan peneyerdahanaan sistem operasi mulai dari pengenalan dan penyebaran informasi, pemeriksaan dan penagihan, pembayaran, pelayanan hingga pengawasan agar lebih efektif dan efisien. Keseluruhan operasi berbasis teknologi informasi dan ditunjang oleh kerja sama operasi dengan instansi lain. ✞✟✠ ✡✟☛ ☞✌✍ ✠ ✎✏ ✑ ☞ ✒ ✍ ☛✟ ✓✟✠ ✔☛✔ ☞ ✕ ✍☞✍ ✎✔ ☞✍ ✖☛ ✌ 2004:77, ✓✟✠ y ✍☞✍✗ ✍ ✠ ✖ ✍✘✒ ✍ : ✞ ✟☛ ✍ ✠ ✡ ✗✍☞ ✙ ✔✠ ✍✗ ✗ ✏ ✓ ✚ ✔ ☞ ✟☛ ✍☞✍ ✔ ✚ ☛✏ ✡ ☛ ✍✓ ✛ ✏ ✓ ✚ ✔ ☞ ✟☛ ✓ ✟ ✓✔ ✍☞ ✌ ✠ ☞ ☛ ✔ ✗ ✜ ✌ - ✌ ✠ ☞ ☛ ✔ ✗ ✜ ✌ y ✍ ✠ ✡ ✢ ✌ ✖ ✔ ☞ ✔ ✘✗ ✍ ✠ ✏ ✙ ✟ ✘ ✓✟ ✜ ✌ ✠ ✑✌ ✜ ✌✗ ✍☞✍ ✔ ✚ ✟☛ ✍ ✠ ✡✗ ✍☞ ✗✟☛ ✍ ✜ ✔ ✠ ☞ ✔ ✗ ✓✟ ✙ ✟✠ ✡✗ ✍ ✚ ✌ ☞ ✔ ✡✍ ✜ - ☞ ✔ ✡ ✍ ✜ y ✍ ✠ ✡ ✢ ✌ ✚ ✟☛ ✙ ✔ ✗✍ ✠ ✣ . ✎ ✟✢ ✍ ✠ ✡ ✗✍ ✠ ✚ ✟✠ ✡ ✟☛ ☞✌✍ ✠ ✤✍ ☛✢ ✒ ✍ ☛ ✟ ✓ ✟✠ ✔ ☛✔ ☞ ✕ ✍☞✍ ✎✔ ☞✍ ✖☛ ✌ 2004:77, ✓ ✟✠ y ✍☞✍✗ ✍ ✠ ✖ ✍✘✒ ✍ : ✚ ✟☛ ✍ ✠ ✡✗ ✍☞ ✗ ✟☛ ✍ ✜ ✗ ✏ ✓ ✚ ✔ ☞✟☛ ✓ ✟✠ ✛ ✍ ✠ ✡ ✗ ✔ ✚ ✑✌ ✜ ✌✗ y ✍ ✠ ✡ ✜ ✟ ✛ ✍ ☛ ✍ ✗✟ ✜ ✟ ✙ ✔☛ ✔ ✘ ✍ ✠ ✜ ✟☛ ✌ ✠ ✡ ✢ ✌ ✜ ✟✖✔ ☞ ✜ ✟✖ ✍ ✡✍✌ ✗✏ ✓ ✚ ✔ ☞ ✟☛ ✌☞ ✔ ✜ ✟✠✢ ✌ ☛ ✌ . Sistem Informasi Perpajakan SIP dikembangkan menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT yang dikendalikan oleh manajemen kasus case management system dalam sistem pemantauan proses administrasi perpajakan workflow system mengacu pada otomasi kantor mencakup pelayanan, pengawasan pembayaran. dan pemeriksaan dengan pengendalian proses, otorisasi, pengawasan pelaksanaan tugas serta pelaporan yang dirancang sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku. Produktivitas aparat KPP dalam mewujudkan penerapan sistem modernisasi perpajakan ditunjukan dengan adanya struktur organisasi berdasarkan fungsi, perbaikan pelayanan bagi setiap wajib pajak melalui pembentukan account representative dan compliant center untuk menampung keberatan Wajib Pajak. Selain itu, sistem administrasi perpajakan modern juga merangkul kemajuan teknologi terbaru di antaranya melalui pengembangan Sistem Informasi Perpajakan SIP ✥ ✦✧★ ✩✧ ✪ ✦ ✧ ✥✦ ✫✩✬✩✧ ✭✮✧ ★ ✯ ✰ ✱✦✧ ✲✩✥ ✰ ✳✰✯ ✬✦✱ ✴✥✱ ✰ ✧ ✰✯ ✬ ✵ ✩ ✯ ✰ ✶✦ ✵ ✪✩✲✩ ✫✩✧ ✷✦ ✵ ✪ ✩✥✮ ✳ ✴✶ ✷ y ✩✧★ ✥ ✰✫✦✧✥ ✩ ✸ ✰✫ ✩✧ ✹✸ ✦ ✺ ✻ ✩ ✯ ✦ ✱✩✧ ✩★✦✱ ✦✧✬ ✯ y ✯ ✬✦✱ ✥✩ ✸ ✩✱ ✼ ✹ ✵ ✫✭ ✸ ✹✼ ✯ y ✯ ✬✦✱ ✥✦✧ ★✩✧ ✽ ✦ ✵ ✽✩★ ✩ ✰ ✱ ✹ ✥✮ ✸ ✹ ✬ ✹ ✱✩ ✯ ✰ ✫ ✩✧ ✬ ✹ ✵ ✯ ✦ ✵ ✬✩ ✽ ✦ ✵ ✽ ✩★✩ ✰ ✪ ✦ ✸ ✩ y ✩✧✩✧ ✥✦✧ ★✩✧ ✽ ✩ ✯ ✰✯ e-system ✯ ✦✪✦ ✵ ✬ ✰ e-SPT, e-Filing, e-Payment, e-Registration, ✥✩✧ e-Counceling y ✩✧★ ✥ ✰ ✺ ✩ ✵ ✩✪ ✫ ✩✧ ✱ ✦✧ ✰ ✧ ★ ✫✩✬ ✫ ✩ ✧ ✱✦ ✫✩✧ ✰✯ ✱✦ ✫ ✹ ✧✬ ✵ ✹ ✸ y ✩✧★ ✸ ✦✽ ✰ ✺ ✦ ✭ ✦ ✫ ✬ ✰✭ ✥ ✰ ✬✮ ✧✲✩ ✧★ ✥✦✧ ★ ✩✧ ✪ ✦✧✦ ✵ ✩✪ ✩✧ ✾ ✹ ✥ ✦ Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang mengatur perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas. ✿❀❁ ❂❃❄ ❅ ❆ ❇❈ ❉ ❄ ❊ ❁ ❀ ❋ ❃ ❉ ● ❊ ❁ ❊ ❉ ❍ ❊❆ ■ ❉❊ ❀ ❊❆ ● ❀ ❊ ❂ ❊ ❁ ❏ ❑ ❃ ❆ ■ ▲❀❁ ❄❃ ❆ ■ ❊❆ ▼❍ ❊❆ ❍❃ ❉❊❆ ▼ ❍ ❊ ❑ ❃❄ ❀❍❀ ❉ ❊❆ ❆ y ❊ ● ❊ ▲ ❊ ❄ ◆ ❃ ❆ ❂ ■ ❍ ❁ ❍ ❃❄ ❊ ❍ ❃ ❉ ❊❆ ▼❍ ❊ ❑ ❃❄❀❍ ❀ ❉ ❊❆ ❁ ❃ ◆ ❊ ▼ ❊ ❀ ◆ ❃ ❉ ❀❍ ■ ❂ : ❖ P mbar 2.1 Skema Kerangka Berfikir Software Hardware Humanware ❑ ❃ ❉ ◆ ❊ ❀❍ ❊❆ ❁ ❂ ❉ ■ ❍ ❂ ■ ❉ ❈ ❉ ▼ ❊❆ ❀❁ ❊ ❁ ❀ ● ❊❆ ❍❃▲❃❄ ◆❊ ▼ ❊❊❆ ❑ ❃ ❆ y ❃❄❑■ ❉ ❆❊ ❊❆ ● ❊❆ ❑ ❃ ❆ ❃ y ❃ ❉ ● ❊ ◗ ❊❆ ❊❊❆ ❁ ❀❁ ❂❃❄ ❈ ❑ ❃ ❉ ❊ ❁ ❀ ❘ ❉ ❈ ● ■ ❍ ❂❀ ❙ ❀ ❊ ❂ ❊ ❁ ❊ ❑ ❊ ❉ ❊ ❂ ❘ ❃ ❆ ❃ ❉ ❊ ❑ ❊❆ ✿ ❀❁ ❂❃❄ ❅ ❆ ❇❈ ❉ ❄ ❊ ❁ ❀ ● ❊❆ ❚ ❃❁ ❂ ❉ ■ ❍❂ ■ ❉ ❀❁ ❊ ❁ ❀ ❯ ❉ ▼ ❊❆ ❀❁ ❊ ❁ ❀ ❱❲ ❘ ● ❊ ▲ ❊ ❄ ❳ ❃ ❆ ❀ ❆ ▼❍ ❊ ❂❍ ❊❆ ❘ ❉ ❈ ●■ ❍❂❀ ❙ ❀❂ ❊ ❁ ❨❑ ❊ ❉ ❊ ❂ ❘ ❊ ❩ ❊ ❍ ❨❑ ❉ ❊ ❂ ❑ ❊ ❩ ❊ ❍ ❬ ■ ❊ ▲❀❂ ❊ ❁ ❊ ❑ ❊ ❉ ❊ ❂ ❭ ❪❫ ❴ ipot ❵ sis ❛❜❝❜ ❞❡❢ ❣❝❤✐ ❡✐ ❥❤❦❜✐ ❜❧ ♠❜❦ ❡ ♥❜❝❜ hipo yang artinya lemah dan tesis berarti pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah, disebut demikian karena masih berupa dugaan yang belum teruji kebenarannya. Menurut Sugiyono 2010:64, menyatakan bahwa : Hipotesis penelitian adalah: Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif . Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Bedasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut: ♦ ♣ ♦ q r s ♣ t✉✈ ✇s ①♦ ♣ ②① t ✇r ♦ q ✇③④q ③ ✇ ♣ ♦①♦ ♣ ✈ ✇⑤① t♣ ♦①♦ ♣ ②♣ ✇r④q✈ ✇① q ⑥ r t② ✇① ⑦ ⑧①⑥ ①④ s r t♣ t ⑤ ④① q ④① t ⑧✇ ✈② ③④ q ♣ ⑨♣ q ①♦ ①⑧①✇① q ⑧①⑥ ①④ . 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

⑩❶ ❷❸❹ ❺ ❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ❿ ❸ r ➀ ❺ ❾❹❾ ❻ ➁ ❸ ➁ ➀ ❾ tu y ❾ ❻ ➂ ❿ ❸ ❻ ❷❾ ➃ ❽ ❺ ❸ r ➄ ❾ t ❽❾ ❻ ➃ ❾❼❾ ❿ su ❾ tu ❺ ❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ➅ ➆ ❶ ❷❸❹ ❺ ❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ❽ ❻ ❽ ❿ ❸ ❻ ❷❾ ➃ ❽ ➁ ❾ ➁ ❾ r ❾ ❻ ➃ ❾❼❾ ❿ ❺❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ➀❻ ➇ ➀ ❹ ❿ ❸ ❻ ➃ ❾❺ ❾ t ❹ ❾ ❻ ❷❾ w ❾ ❶ ❾ ❻ ❾ t ❾➀ ❺➀❻ ➁ ➆ ❼➀ ➁ ❽ ➃ ❾ r ❽ ❺ ❸ r ❿ ❾ s ❾❼❾ ➄ ❾ ❻ ➈ ➉ ➃ ❾❺ ➀ ❻ ❺❸ ❻ ➃ ❾❺ ❾ t ➊ ➀ ➁ ❸❽ ❻ ➋ ❿ ❾ r ➌ ➍➍ ➎➏➐ ➑ ❿ ❸ ❻ ❷❸❼❾ ➁ ❹❾ ❻ ❺❸ ❻ ➂ ❸ rt ❽❾ ❻ ➆ ❶ ❷❸❹ ❺ ❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ❾ ➃ ❾❼❾ ➄ ➁ ❸ ❶ ❾➂ ❾❽ ❶ ❸ r ❽❹➀ ➇ ➏ ⑩❶ ❷❸ ❹ ❺❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ❾ ➃ ❾❼❾ ➄ ❿ ❸ ❻ ❷❸❼❾ ➁ ❹ ❾ ❻ t ❸ ❻ ➇ ❾ ❻ ➂ ❾❺ ❾ ❾ t ❾ u ➁ ❽❾❺ ❾ y ❾ ❻➂ ❿ ❸ ❻ ❷❾ ➃ ❽ ➆ ❶ ❷❸❹ ❺❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ❷ u ➂ ❾ ➃ ❽ ❿ ❾ ❻ ❾ ➃ ❾ ❻ ❹ ❾❺ ❾ ❻ ❺ ❸ ❻ ❸❼❽ t ❽❾ ❻ ➃ ❽❼❾❹ ➀❹ ❾ ❻ ➈ ➒ ❽❾ s ❷➀➂ ❾ ➃ ❽ t ❾ ❿❶ ❾ ➄ ❹ ❾ ❻ ➄ ❾❼ ➓ ➄ ❾❼ ❼❾❽ ❻ ❷❽❹❾ ➃ ❽❾ ❻➂ ➂ ❾❺ ❺ ❸ r ❼ u . Objek penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah Sistem Informasi, Restrukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak dan Produktivitas Aparat Pajak. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di kantor pelayanan pajak di wilayah kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode dalam penelitian ini menggunakan ➔ → t ➣ ↔ → ↔ → ↕ ➙➛ ➜ t ➜➝ ↔➞➟ v → r ➜➝➜➙➞ t ➜➝ ➠ ➡→ ➟ ➢➞➟ ➔ → ➟ ➢➢ ➤➟➞ ➙➞➟ ➔ → t ➣ ↔ → t → r ↕ → ➥ ➤➦ ➤ ➟ ➦ ➤➙ ➔ → ➔ ➥ ➤ ➙ ➦ ➜➙➞➟ ➧ ➔ → ➟ ➢➢ ➤➟ ➢ ➙ ➞ ➨ ➙➞➟ ➧ ↔➞➟ ➔ → ➟ ➢ ➤ ➔ ➨ ➤ ➩ ➙ ➞➟ ➨ → r ➔ ➞↕ ➞ ➩ ➞ ➫ ➞➟ ➔ → ➟ ➭ ➞ ↔➜ ↕ ➞ tu ➭ ➞ w ➞➥➞➟ ↔ → ➟ ➢➞➟ ➞ tu r ➞➟ ➯ ➞ tu r ➞➟ y ➞ ➟➢ t → ➩ ➞ ➫ ↔➜ t → t ➞ ➨ ➙➞➟ ↕ → ➲ ➞ r ➞ ↕ ➜ st → ➔ ➞ t ➜ ↕ ➠ ➳ → ➟ ➤ ➛ u t ➳ ➣ ➲ ➫ ➠ ➵ ➞↕ ➜ r ➸ ➺ ➺➻➼ ➻➽ ➨ → ➟➢ → rt ➜ ➞➟ ➔ → t ➣ ↔→ ↔ → ↕ ➙ ➛ ➜ ➨ ➦ ➜➝ ➔ → y ➞ t ➞ ➙➞➟ ➥ ➞ ➫ ➾➞ ➼ ➳ → t ➣ ↔→ ↔→ ↕ ➙ ➛ ➜ ➨ t ➜➝ ➞ ↔➞ ➩ ➞ ➫ ↕ ➤➞ tu ➔ → t ➣ ↔→ ↔ ➞ ➩ ➔ ➔ → ➟ → ➩ ➜ t ➜ ststu s ➙→ ➩ ➣ ➔ ➨ ➣ ➙ ➔➞➟ ➤ ↕ ➜ ➞ ➧ ↕ ➤ ➞ tu ➣ ➥ ➭ →➙ ➧ s ➤➞ tu ↕ → t ➙➣➟ ↔➜ ↕ ➜ ➧ ↕ ➤➞ tu sy st → ➔ ➧ ➨ → ➔ ➜➙➜ r ➞➟ ➧ ➞ t ➞ u ➨ ➤ ➟ ↕ ➤ ➞ tu ➙→ ➩ ➞ s ➨ → r ➜ st ➜ w ➞ ➨ ➞ ↔ ➞ ➔➞↕ ➞ ↕ →➙➞ r ➞➟ ➢ ➚ ➠ ➳ → t ➣ ↔→ ↔→ ↕ ➙ ➛ ➜ ➨ ➦ ➜➝ ↔➜➢ ➤ ➟ ➞ ➙➞➟ ➤ ➟ ➦ ➤➙ ➔ → ➟➢ ➢➞➔ ➥➞ r ➙➞➟ r ➤ ➔ ➤ ↕ ➞➟ ➔➞ ➞ ➩ ➞ ➫ s ➞ tu ↕ ➞➔ ➨ ➞ ➜ t ➜ ➢ ➞ ➠ ➡ ➞ t ➞ y ➞➟ ➢ ↔➜ ➥ ➤ ➦ ➤ ➫ ➙➞➟ ➞ ↔ ➞ ➩ ➞ ➫ ↔ ➞ t ➞ y ➞➟ ➢ ↕ → su ➞ ➜ ↔→ ➟ ➢➞➟ ➔ ➞↕ ➞ ➩ ➞ ➫ ➯ ➔ ➞↕ ➞ ➩ ➞ ➫ y ➞➟➢ ➞ ↔➞ ↕ → ↕ ➤➞ ➜ ↔ → ➟➢ ➞➟ t ➤ ➭ ➤➞➟ ➨ → ➟ → ➩ ➜ t ➜ ➞➟ ➧ ↕ → ➫ ➜ ➟ ➢➢ ➞ ↔ ➞ t ➞ ↔ ➞ ➨ ➞ t ↔ ➜➙➤➔ ➨ ➤ ➩ ➙➞➟ ➧ ↔ ➜ ➞➟ ➞ ➩ ➜ ↕ ➜ ↕ ➧ ↔ ➞➟ ↔ ➜ t ➞ r ➜➙ ➙ → s ➜ ➔ ➨ ➤ ➩ ➞➟ ↔ → ➟➢ ➞➟ ➦ → ➣➛ ➜ ➯ t → ➣ r ➜ y ➞➟ ➢ t → ➩ ➞ ➫ ↔➜ ➨ → ➩ ➞ ➭ ➞ r ➜ ➠ ➪ →↔ ➞➟ ➢ ➙➞➟ ➔ → ➟ ➤ ➛ u t ➳ ➞ sy ➫ ➤ r ➜ ➸ ➺ ➺ ➶ ➼➽ ➻ ➨ → ➟➢ → rt ➜ ➞➟ ➳ → t ➣ ↔→ ➹ → r ➜➝ ➜➙ ➞ t ➜➝ ➔ → ➟ y ➞ t ➞ ➙ ➞➟ ➥ ➞ ➫ ➾➞ ➼ ➳ → t ➣ ↔→ Verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan . Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X 1 , X 2 dan Y terhadap yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalm melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian. Menurut Sugiyono 2009:13 penjelaskan proses penelitian meliputi : 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis 5. Metode penelitian 6. Menyusun instrument penelitian 7. Kseimpulan. Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : Desain penelitian yang digunakan peneliti dijelaskan sebagai berikut : 1. Sumber masalah Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan dasar penelitian. 2. Rumusan masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. rumusan masalah dalam penelitian ini telah ➘ ➴➷➬ ➷ ➬ r ➮➬➱ ➘➬ ✃ ➬ ❐ ✃ ➬ t ➬ r ❒ ❮✃ ➬ ➮➬➱ ❰ ➷❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴➬➱ ➘ ➬➱ ➘ ➴ ➷❮ r ➴➱ Ï➴ ➘➬ ✃ ➬ ❐ ➴➘ ❮ ➱ Ð ➴ Ñ➴ ➮ ➬ Ò ➴ ❐ ➬ Ò ➬ ✃ ➬ Ó ➘➬➱ ➷ ❮ r Ô ❐ Ô Ò ➬➱ ❐ ➬ Ò ➬ ✃ ➬ ÓÕ ÖÕ ×Ø ➱ Ò ❮➷ ➘ ➬➱ Ð❮ Ø Ù ➴ y ➬➱ ❰ r ❮✃❮ Ú ➬➱ ➘➬➱ ➷❮ ➱ ❮❐ Ô ➬➱ y ➬➱ ❰ r ❮✃❮ Ú ➬➱ Û➱ Ð Ô ➮ ❐❮ ➱ Ü➬ w ➬❒ r Ô ❐ Ô Ò ➬➱ ❐➬ Ò ➬ ✃ ➬ Ó y ➬➱ ❰ Ò ➴Ñ➬ t ➱ y ➬ Ò ❮❐ ❮ ➱ Ð ➬ r ➬ ❒ ❮ r Ó ➴➷ Ø Ð❮ Ò ➴ s Ý ❐ ➬ ➮➬ ➘ ➴ ➷❮ r ✃ Ô ➮ ➬➱ r ❮Ñ❮ r ❮ ➱ Ò ➴ t ❮ Ø Ù ➴ t ➴ s y ➬➱ ❰ r ❮✃❮ Ú ➬➱ ➘ ❮ ➱ ❰➬➱ ❐ ➬ Ò ➬ ✃ ➬ Ó ➘ ➬➱ ➘➬ ✃ ➬ ❐ ➷ ❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴➬➱ Ò ❮ ❒ ❮✃ Ô ❐➱ y ➬ ➘ ➬ ➷ ➬ t ➘ ➴ ❰ Ô ➱➬ ➮➬➱ Ò ❮ ❒➬ ❰➬➴ ❒ ➬ Ó ➬➱ Ô ➱ Ð Ô ➮ ❐ ❮❐ ❒ ❮ r ➴ ➮➬➱ Ü➬ w ➬❒➬➱ Ò ❮❐ ❮ ➱ Ð ➬ r ➬ y ➬➱ ❰ t ❮ r ➘➬ ➷➬ t ➷➬➘ ➬ × ➬➱ Ð Ø r Þ ❮✃ ➬ y ➬➱ ➬➱ Þ ➬Ü ➬ ➮ Õ ß Õ Þ ❮ ➱ ❰ Ô Ü➴➬➱ à➴ ➷ Ø Ð❮Ò ➴ s á ➬ w ➬❒➬➱ t ❮ r Ó ➬➘ ➬ ➷ r Ô ❐ Ô Ò ➬➱ ❐ ➬ Ò ➬ ✃ ➬ Ó y ➬➱ ❰ ❒ ➬ ru ➘➴➘ ➬ Ò ➬ r ➮➬➱ ➷➬➘ ➬ t ❮ Ø Ù ➴ ➘ ➬➱ ➘ ➴ ➘ Ô ➮ Ô ➱ ❰ Ø ✃❮ Ó ➷❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴➬➱ y ➬➱ ❰ r ❮✃❮ Ú ➬➱Ý t ❮ t ➬ ➷ ➴ ❒ ❮✃ Ô ❐ ➬➘ ➬ ➷❮❐❒ Ô ➮Ð ➴➬➱ Ò ❮ Ï➬ r ➬ ❮❐➷➴ r ➴ s âã äåæã ç ❐ ➬ ➮ ➬ Ü➬ w ➬❒ ➬➱ ➴ tu ➘ ➴ Ò ❮ ❒ Ô Ð Ó ➴ ➷ Ø Ð❮ Ò ➴ Ò Õ à➴ ➷ Ø Ð❮Ò ➴ s y ➬➱ ❰ ➘ ➴ ❒ Ô ➬ t ➘ ➬ ✃ ➬ ❐ ➷❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴➬➱ ➴➱➴ ➬➘ ➬ ✃ ➬ Ó ➬➱ ➬ ✃ ➴ Ò ➴ s ➷ ❮ ➱ ❮ r ➬ ➷➬➱ Ò ➴ st ❮❐ t ❮➮ Ø ✃ Ø ❰ ➴ ➴ ➱ Ñ Ø r ❐ ➬ Ò ➴ ➘ ➬➱ r ❮ Ø Ù ❰ ➬➱ ➴ Ò ➬ Ò ➴ è➴ r ❮➮ Ð Ø Ù ➬ t á ❮ ➱ ➘ Ù ➬ ✃ Þ ➬Ü➬ ➮ t ❮ r Ó ➬➘ ➬ ➷ ➷ Ù Ø ➘ Ô ➮ Ð ➴ Ú ➴ t ➬ s ➮➴➱ ❮ r Ü➬ ➬ ➷➬ r ➬ t ➷➬Ü ➬ ➮ Õ é Õ ê ❮ t Ø ➘ ❮ ➷❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴ ➬➱ Û➱ Ð Ô ➮ ❐ ❮ ➱ ❰ Ô Ü➴ Ó ➴ ➷ Ø Ð❮Ò ➴ s t ❮ r Ò ❮ ❒ Ô Ð ➷ ❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴ ➘ ➬ ➷➬ t ❐❮❐➴ ✃ ➴ Ó ❐ ❮ t Ø ➘ ❮ ➷❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴➬➱ y ➬➱ ❰ Ò ❮ su ➬➴Ý ➷ ❮ rt ➴ ❐ ❒ ➬➱ ❰➬➱ ➴➘ ❮ ➬ ✃ Ô ➱ Ð Ô ➮ ❐ ❮❐ ➴ ✃ ➴ Ó ❐ ❮ t Ø ➘ ❮ ➴ tu ➬➘ ➬ ✃ ➬ Ó t ➴➱ ❰ ➮ ➬ t ➮ ❮ t ❮✃ ➴ t ➴➬➱ ➘ ➬ t ➬ y ➬➱ ❰ ➘➴ Ó ➬ r ➬ ➷➮➬➱ ➘ ➬➱ ➮ Ø ➱ Ò ➴ st ❮ ➱ y ➬➱ ❰ ➘ ➴ ➮❮ Ó ❮ ➱➘ ➬ ➮ ➴ Õ ë ❮ ➘ ➬➱ ❰ ➮ ➬➱ ➷ ❮ rt ➴ ❐❒➬➱ ❰ ➬➱ ➷ Ù ➬ ➮ t ➴ Ò ➴ ➬➘ ➬ ✃ ➬ Ó Ý t ❮ r Ò ❮ ➘➴➬➱ y ➬ ➘➬➱ ➬Ý w ➬ ➮ Ð Ô Ý ➘ ➬➱ ➮❮❐ Ô ➘ ➬ Ó ➬➱ y ➬➱ ❰ ✃ ➬➴➱ Õ Þ ➬➘ ➬ ➷❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴➬➱ ➮ ➬ ✃ ➴ ➴➱ ➴ ❐❮ t Ø ➘ ❮ ➷❮ ➱ ❮✃ ➴ t ➴➬➱ y ➬ ➱ ❰ ➘➴ ❰ Ô ➱➬ ➮➬➱ ➬➘ ➬ ✃ ➬ Ó ❐ ❮ t Ø ➘ ❮ su r ì í y î íïð ñï t í ò ïóò ñïñô ó õ ó s î ñ t ñ ö íïðð ÷ ï ñ ò ñï ö í t ø î í ñïñô ó õ ó s ò ÷ñô ó t ñ t óù î ñï ö í t ø î í ò ñ u ñï ú ó t ñ t óù û ü û ý íï y ÷ õ ÷ï ó ïõ ú r ÷ö íï ú þ íï íô ó t ó ñï ÿ í t íôñ ö í t ø îí þ íïíô ó t ó ñï y ñïð s íõ ÷ñ ó îóþó ô ó ✁ ö ñ ò ñ þ íïíô ó t ó î ñ þ ñ t ö íï y ÷õ ÷ ï ó ïõ ú r ÷ö íï ú þ íï íô ó t ó ñ ï û ✂ ï str ÷ö íï ú ó ï ó îóð ÷ ïñ ò ñï s í✄ ñ ð ñ ó ñô ñ t þ íïð ÷öþ ÷ô îñ t ñ û ó ïõ ú r ÷ö íï ú þ ñîñ þ íïíô ó t ó ñï ó ïó ✄í r ✄ íï ú ÷ò îñ t ñ y ñïð îó îñ þ ñ t ò ñï îñ r ó îñ t ñ y ñï ð îó t í r óö ñ î ñ r ó ☎ ñï ú ø ✆ ✝íôñ ï y ñï ✝ñ ✞ ñ ò y ñï ð t í r ö ñ su ò ò íî ñôñ ö þ íï íô ó t ó ñï û ✟û ☎ íõ óöþ ÷ôñï ☎ íõ óöþ ÷ôñï ñî ñôñ ôñïðò ñ t í r ñ ò ó r î ñ r ó õ ÷ñ tu þ í r óø î í y ñïð ✄í r ÷þ ñ ✞ ñ w ñ✄ ñï t í r ñî ñ þ t ÷ö ÷ õ ñï ö ñõ ñôñ û ✠ íï ð ñï ö íï í ò ñï ò ñï þ ñîñ þ í ö í ✡ ñ ñï ö ñõ ñôñ ✄ í r ÷þ ñ ó ïùø r ö ñõ ó ö íïð í ïñ ó õ ø ô÷ õ ó ö ñõ ñôñ y ñïð ✄ í r ö ñïù ññ t õ í✄ ñ ð ñ ó î ñõ ñ r ÷ ï ú ÷ ò þ í ö ✄ ÷ñ t ñï ò í þ ÷ ú u õ ñï û Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang digunakan Unit analisis Time Horizon ☛ ☞✌ ✍✎✏ ✑✒ ✓✔✕ ✓ ✖✎ verikatif Explanatory Survey ☎ ✝✝ w ó ôñ y ñ ò ø ú ñ ✗ ñïî ÷ïð Cross Sectional ☛ ☞✘ Descriptive verikatif Explanatory Survey ☎ ✝✝ w ó ôñ y ñ ò ø ú ñ ✗ ñïî ÷ïð Cross Sectional ☛ ☞✙ Descriptive verikatif Explanatory Survey ☎ ✝✝ w ó ôñ y ñ ò ø ú ñ ✗ ñïî ÷ïð Cross Sectional

3.2.2 Operasional Variabel

✚ ✛✜✢ ✣ t ✤✢ ✥✦ y ✧ ✜✧ ★ ✩✪ ✩✫ ✬✭ ✚ ✛✜ y ✮ t ✮ ✯ ✮ ✜ ✰ ✮ ✱ ✲ ✮ ✫ Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati . Dari keterangan di atas, maka variabel yang menjadi fokus penelitian yang diamati adalah Sistem Informasi, Restrukturisasi Organisasi DJP, dan Produktivitas Aparat Pajak. Untuk menguji hipotesis ynag diajukan, maka variabel-variabel yang akan diteliti perlu diberi batasan-batasan sebagai berikut: 1. Variabel Independen X Variebel independen yaitu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain, bahkan variabel ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Sistem informasi dan Restrukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak. Sistem informasi dan Restrukturisasi Organisasi ditentukan dengan suatu ordinal, data-data diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. ✳ ✴ Variabel Dependen Y Variabel dependen adalah variabel terkait yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, yaitu produktivitas kinerja aparat pajak. Lebih jelas lagi mengenai operasionalisasi variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini . Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Skala No. Kuesioner Variabel X1 Sistem Informasi Sistem merupakan kesatuan kelompok yang mengintergrasikan bagian-bagian yang berfungsi untuk mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan informasi merupakan data-data yang sudah diolah sehingga mempunyai makna bagi pemakainya . Wilkinson 2004:59 a. Mengumpul kan Data b. Memproses data c. Menyimpan data d. Mendistribu sikan data Ordinal a. 1-4 b. 5-8 c. 9-12 d. 12-16 Variabel X2 Reorganis asi DJP Untuk melaksanakan perubahan secara lebih efektif dan efisien, skaligus mencapai tujuan organisasi yang diinginkan, peyesuaian struktur organisasi DJP merupakan suatu langkah yang harus dilakukan dan sifatnya cukup strategis. Siti Kurnia Rahayu,2010:110. a. Pelayanan kepada Wajib Pajak b. Pengawasan kepada Wajib Pajak Ordinal a. 1-3 b. 3-6 Variabel Y Prouktivita s Kinerja Aparat Pajak Produktivitas Prestasi Kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya . Mangkunegara,2005:9 a. Hasil yang dicapai dalam melaksanaka n tugas b. Tepat waktu Ordinal a. 1-3 b. 3-6

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti mengenai Penerapan Sistem Informasi dan Restrukturisasi Organisasi DJP dalam Meningkatkan Produktivitas Aparat Pajak adalah data primer. Pengertian data primer menurut Sugiyono 2009:137, menyatakan bahwa : Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan peneliti yang dilakukan, dalam hal ini wajib pajak dan aparat pajak.

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data

✵ ✶✷✸ ✹✷ ✺ ✶ ✸ ✻✼✽✺ ✼✾✿ ✸ ❀ ✿ t ✿ y ✿ ✸ ✻ ❀ ✹✻✼✸ ✿✷ ✿ ✸ ✺ ✶ ✸ ✼✾✹ s ✿❀ ✿✾ ✿❁ ❂ ❃ ✿❀✿ ✺ ✶ ✸ ✶✾✹ t ✹✿ ✸ ✹ ✸ ✹ ❀ ✿ t ✿ ❀ ✹✷✼✽✺ ✼✾✷ ✿ ✸ ✽ ✶✾✿✾✼✹ ❄ ✶ ❄ ✶ r ✿ ✺ ✿ t ✶✷ ✸ ✹✷ ✺ ✶ ✸ ✻✼✽ ✺ ✼ ✾✿ ✸ ❀ ✿ t ✿ ❅ y ✿✹ tu ❂ ❆❇ ❈ u ✶ ❉ ✹ ❊ ✸ ✶ r ❃ ✶ ✸ ✻✼✽✺ ✼✾✿ ✸ ❀✿ t ✿ ✽ ✶✾✿✾✼ ✹ ❀ ✿ ❋ t ✿ r ✺ ✶ rt ✿ ✸ y ✿✿ ✸ t ✶ rt ✼✾✹ s y ✿ ✸ ✻ ❀✹ ❉ ✼ ❉ ✼✸ ❉ ✶❀✶✽ ✹✷✹✿ ✸ r ✼ ✺ ✿ ❀ ✿ ✸ ❀✹ t ✼✸ ●✼ ✷✷ ✿ ✸ ✷✶ ✺ ✿❀✿ r ✶ ❉ ✺ ❊ ✸ ❀ ✶ ✸ ❄ ✶ r ✷ ✿✹ t ✿ ✸ ❀ ✶ ✸ ✻ ✿ ✸ ✽ ✿ s ✿✾✿❁ ✺ ✶ ✸ ✶✾✹ t ✹✿ ✸ ❇ ❍ ✶ ✸ ✼ ■ u t ❏ ✿ su t ✹ ❊ ✸ ❑ ▲ ▲▼ ❂ ❆ ❑ ◆ ❅ ✽ ✶ ✸ y ✿ t ✿✷ ✿ ✸ ❄ ✿❁ ❖ ✿ ❂ ❈ ✼✶ ❉ ✹ ❊ ✸ ✶ r ✿❀ ✿✾✿❁ ❀ ✿ ❋ t ✿ r ✺ ✶ rt ✿ ✸ y ✿ ✿ ✸ y ✿ ✸ ✻ ❀ ✹❀✹ str ✹ ❄ ✼ ❉ ✹✷ ✿ ✸ ✽ ✶✾ ✿✾✼ ✹ ✺ ❊ ❉ ✼ ✸ P ✼✷ ❀✹✹ ❉ ✹ ❀ ✿ ✸ ❀✹✷✶ ✽ ❄ ✿✾✹✷ ✿ ✸ ✿ t ✿ u ❀ ✿ ✺ ✿ t ❀ ✹●✿ w ✿ ❄ ❀✹ ❄ ✿ w ✿❁ ✺ ✶ ✸ ✻✼✿ s ✿✿ ✸ ✺ ✶ ✸ ✶✾✹ t ✹ . 2. Wawancara Meurut Moh. Nazir, 2004:242, menyatakan bahwa : Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat ◗❘❙❚❯ ❱◗ ❚ w ❲ ❳ ◗ ❨❚ paduan wawancara . Wawancara dilakukan pada pegawai pajak dan wajib pajak. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh berbagai teori dan asumsi yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti berupa buku-buku, dokumentasi perusahaan danrefernsi lain berkaitan dengan masalah yang diteliti. ❩❬ ❭❪ ❫ ❴ r ❵ ❛❫ ❜ ❭❪ ❫ ❴ r ❵ ❛❫ ❜ ❝ ❴ r ❞❡ ❛ ❢ ❛ ❣ ❫ ❞ ❛ tu ❡ ❤✐ ❫ ❴ s y ❛ ❣❥ ❢ ✐ ❝ ❡ ❦ ❴ ❢ ❫ ❧ ❫ ❞ ❛ tu ❡❤✐ ❫ ❴ s y ❛ ❣ ❥ t ❴ r ❫ ❞ ❫ ❞ ❣ ♠ ❛ r ❜ ❡ ❴ ❦ ❪ ❛ ❥ ❛❜ ❡ r ✐ ❫ ❴ s ❪ ❜ ✐ ❦✐ ❥ ❜ s ♠ ❛ ❣ ❡ ❫ ❜ ❢✐❦✐ ❥ ❜❫ ❬ ♥ ❛ ❦ ❛ ❝ ❡ ❴ ❣ ❴ ❦ ❜ t ❜❛ ❣ ❜ ❣ ❜ ❪❴ rt ❜ ❣ ♦ ❛ ❢ ❫ ❴❪ ❛ ❥ ❛❜ ❣✐ ❣❡ ❛ rt ❜❫ ❜ ❡ ❛ ❣ ❬ ❭❪ ❫ ❴ r ❵ ❛❫ ❜ ❣✐ ❣❡ ❛ rt ❜❫ ❜ ❡ ❛ ❣ ❛ ♠ ❛ ❦ ❛ ♣ ❡ ❴ ❣ ❴ ❦ ❜ t ❜ t ❜ ♠ ❛ ❢ t ❴ r ❦ ❜ ❪ ❛ t ❦ ❛ ❣❥ ❫ ❞ ❣❥ ♠❴ ❣ ❥ ❛ ❣ ✐ ❪ q ❴ ❢ y ❛ ❣ ❥ ♠ ❜❛ ❝ ❛ t ❜ ❬ r❴ ❣ ❴ ❦ ❜ t ❜ ♣ ❛ ❣ y ❛ ❫ ❴❪ ❛ ❥ ❛❜ ❡ ❴ ❣ ❥ ❛ ❝ ❛ t ❜ ❣ ♠ ❴ ❡ ❴ ❣ ♠❴ ❣ ❬

3.2.4 Metode Penarikan Populasi dan Sampel

3.2.4.1 Populasi

s ♠ ❛ ❡ ❞❣ ❡ ❴ ❣ ❥ ❴ rt ❜❛ ❣ ❡ ✐ ❡ ❞❦ ❛❫ ❜ ❝ ❴ ❣ ❞ ❤ u t t u ❥ ❜ y ✐ ❣ ✐ ✉ ✈ ✈✇①②② ③ ❝ ❴ ❣ y ❛ t ❛ ❢ ❛ ❣ ❪ ❛ ♣ ④❛ ① r ✐❡ ❞ ❦ ❛❫ ❜ ❛ ♠ ❛ ❦ ❛ ♣ w ❜ ❦ ❛ y ❛ ♣ ❥ ❴ ❣ ❴ r ❛ ❦ ❜❫ ❛❫ ❜ y ❛ ❣❥ t ❴ r ♠ ❜ r ❜ ❛ t ❛ s ① ✐ ❪ y ❴ ❢ ❛ t ❛ u ❫ ❞ ❪ ⑤ ❴ ❢ y ❛ ❣ ❥ ❝ ❴ ❝ ❡ ❞❣ y ❛❜ ❢ ❞ ❛ ❦ ❜ t ❛ s ♠ ❛ ❣ ❢ ❛ r ❛ ❢ ♦❴ r ❜ st ❜ ❢ t ❴ rt ❴ ❣ ♦ u y ❛ ❣ ❥ ♠ ❜ t ❴ t ❛ ❡ ❢ ❛ ❣ ✐ ❦ ❴ ♣ ❡ ❴ ❣ ❴ ❦ ❜ t ❜ ❞❣ ♦ ❞❢ ♠ ❜ ❡ ❴ ❦ ❛q❛ r ❜ ♠ ❛ ❣ ❢ ❴ ❝❞ ♠ ❜❛ ❣ ♠ ❜ t ❛ r ❜ ❢ ❢ ❴ s ❜ ❝❡ ❞❦ ❛ ❣ ❬ ⑥ ⑦ ❴ r ♠ ❛❫ ❛ r ❢ ❛ ❣ ♠ ❴ ⑧ ❜ ❣ ❜❫ ❜ ♠ ❜ ❛ t ❛❫ ❧ ❡ ✐❡ ❞ ❦ ❛❫ ❜ ❝ ❴ r ❞ ❡ ❛ ❢ ❛ ❣ ✐ ❪ y ❴ ❢ ❛ t ❛ u ❫ ❞ ❪ y ❴ ❢ y ❛ ❣ ❥ ❪❴ r ❛ ♠ ❛ ❡ ❛ ♠ ❛ ❫ ❞ ❛ tu w ❜ ❦ ❛ y ❛ ♣ ♠ ❛ ❣ ❝ ❴ ❝ ❴ ❣ ❞♣ ❜ sy ❛ r ❛ t t ❴ rt ❴ ❣ ♦ u y ❛ ❣❥ ❪ ❴ r ❢ ❛❜ t ❛ ❣ ♠ ❴ ❣ ❥ ❛ ❣ ❝ ❛❫ ❛ ❦ ❛ ♣ ♠ ❛ ❦ ❛ ❝ ❡ ❴ ❣ ❴ ❦ ❜ t ❜❛ ❣ ❬ r ✐ ❡ ❞❦ ❛❫ ❜ ❫ ❛❫ ❛ r ❛ ❣ ♠ ❛ ❦ ❛ ❝ ❡ ❴ ❣ ❴ ❦ ❜ t ❜❛ ❣ ❜ ❣ ❜ ❛ ♠ ❛ ❦ ❛ ♣ ③ ③ ❢ ❴ ❡ ❛ ❦ ❛ ❫ ❴ ❢ ❫ ❜ ❡ ❛q❛ ❢ ❡ ❛ ♠ ❛ ⑨❛ ❣ ♦ ✐❤ r❴ ❦ ❛ y ❛ ❣ ❛ ❣ r ❛q❛ ❢ r r ❛ t ❛ ❝ ❛ ♠ ❜ ⑩ ❜ ❦ ❛ y ❛ ♣ ⑨ ✐ ♦ ❛ ⑦ ❛ ❣ ♠ ❞ ❣ ❥ ❬

3.2.4.2 Sampel

❶❷❸ ❹❺❸ ❻ ❷❸❷❼❽ t ❽ ❾ ❷ ❿ ❺ r ❺ ❾ ❺❻➀ ❷❼➁ ➂ ❽➃ ❺ r ❺ ➀ ➄ ❺❸ ➃❺❾ ❽❼ y ❺❸ ❹ t ❷❼❺➃ ➂ ❽ ➀ ❷ r ➅ ❼❷➃ ❺➄❺❸ ❻❷❻ ➆ ❷ r ❽➄❺❸ ➄ ❷ ❾ ❽❻➀ ➇ ❼❺❸ ❹❺❻ ➆ ❺ r ❺❸ ❾ ❷ ❾ ➇ ❺❽ ➂ ❷❸ ❹❺❸ ➄❺ r ❺➄ ➈ ❷ r ❽ st ❽➄ ➀➅ ➀ ➇ ❼❺ ❾ ❽ ➉ ➊ ❷❸ ➇ ➋ u t ➌ ➇ ❹❽ y ➅ ❸ ➅ ➍➎➎ ➏ ➐➑ ➑➒ ❻❷❸ y ❺ t ❺➄❺❸ ➆ ❺➃➓❺ ➐ ➔ ❺❹ ❽❺❸ ➂ ❺ r ❽ →➇ ❻❼❺➃ ➂ ❺❸ ➄ ❺ r ❺➄ ➈ ❷ r ❽ st ❽ ➄ y ❺❸ ❹ ➂ ❽❻❽❼❽➄ ❽ ➅ ❼❷➃ ➀ ➅➀ ➇ ❼❺ ❾ ❽ t ❷ r ❾ ❷ ➆ ➇ ➈ . Penentuan pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik ➣↔ ➣↕ ➙ ↔ ➛ ➜➛ ➝➞➝➟ y ➠ ➜➡ ↕ ➞➝ ➣ ➢ . Nonprobability Sampling menurut Sugiyono 2009:118 menyatakan bahwa : Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik sensus. Teknik sensus berarti mengambil seluruh subjek dalam populasi sebagai sampel, dalam hal ini sampel yang diambil yaitu seluruh populasi kepala seksi pajak pada KPP Pratama di Wilayah Kota Bandung yang berjumlah 55 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2006:134, yang menyatakan bahwa: Jika jumlah populasi penelitian dibawah 100 maka sebaiknya diambil semua, tetapi jika jumlah populasinya diatas 100 maka jumlah sampelnya dapat diambil 10-15 atau 20 25 atau lebih tergantung dari ketersediaan waktu, tenaga, dan dana serta kemampuan peneliti termasuk sempit luasnya wilayah penelitian. 3.2.5 Validitas dan Realibilitas 3.2.5.1 Validitas ➤ ➥➦➧ ➨ u t ➩➧ ➫➭ y ➯ ➦➯ ➲➳ ➵➳ ➸ ➲ ➺ ➥➦ ➫➥ rt ➭➻➦ ➼ ➻ ➽ ➭ ➾ ➚ ➥➦➪➻ t ➻ ➶ ➻➦ ➹ ➻ ➘ w ➻ ➸ ➤ ➥➦ ➧ ➦ ➴ ➧ ➶➶ ➻➦ ➾ ➥ r ➻ ➴ ➻ ➾ ➶ ➥ t ➥ ➺ ➻ t ➻➦ ➻➦ ➷ ➻ r ➻ ➾ ➻ t ➻ y ➻➦ ➫ s ➥ ➬ ➧ ➦ ➫➫➧➘ ➦ y ➻ t ➥ r ➴ ➻ ➾ ➭ ➺ ➻ ➾ ➻ ➯➹ y ➥ ➶ ➾ ➥➦ ➫➻➦ ➾ ➻ t ➻ y ➻➦ ➫ ➾ ➻ ➺ ➻ t ➾ ➭ ➶ ➧ ➚➺➧ ➽ ➶ ➻➦ ➯ ➽ ➥ ➘ ➺ ➥➦➥ ➽ ➭ t ➭➮➱ ✃ ➥ r ➾ ➻ ➬ ➻ r ➶ ➻➦ ➾ ➥ ❐ ➭➦➭ ➬ ➭ ➾ ➭ ➻ t ➻ ➬ ❒ ➚➻ ➶ ➻ ➼ ➻ ➽ ➭ ➾ ➭ t ➻ s ➾ ➻ ➺ ➻ t ➾ ➭➻ rt ➭ ➶ ➻➦ ➬ ➥➹ ➻➫➻➭ ➬ ➧ ➻ tu ➶ ➻ r ➻ ➶ ➷ ➥ r ➭ st ➭ ➶ ➾ ➻ r ➭ ➧ ➶➧ ➨➻➦ t ➥ r ➶ ➻➭ t ➾ ➥➦ ➫➻➦ t ➭➦ ➫ ➶ ➻ t ➺ ➥➦ ➫ ➧➶ ➧ ➨ ➻ ➦ ➬ ➥➹ ➧ ➻ ➘ ➻ ➽ ➻ t t ➥ st ➶ ➧ ➥ ➬ ➭➯➦ ➥ r ➾ ➻ ➽ ➻➚ ➚➥➦ ➫➧➶ ➧ ➨ ➬ ➥ ❮ ➻ r ➻ ➹➥➦ ➻ r ➻ ➺ ➻ y ➻➦ ➫ ➾ ➭➭➦ ➫➭➦ ➶ ➻➦ ➺ ➥➦ ➥ ➽ ➭ t ➭ ➧ ➦ ➷ ➧ ➶ ➾ ➭ ➧➶ ➧ ➨ ➮ ➩➧ ➻ tu ➻ ➽ ➻ t ➧ ➶➧ ➨ ➾ ➭ ➬ ➥➹ ➧ ➷ v ➻ ➽ ➭ ➾ ➹➭ ➽ ➻ ➾ ➭➻ ➚ ➥ ➽ ➻ ➶➧ ➶ ➻➦ ➻ ➺ ➻ y ➻➦ ➫ s ➥ ➘ ➻ r ➧ ➬ ➦ y ➻ ➾ ➭ ➽ ➻ ➶➧ ➶ ➻➦ ➾ ➻➦ ➚➥➦ ➫ ➧ ➶➧ r ➻ ➺ ➻ y ➻➦ ➫ ➬ ➥ ➘ ➻ r ➧ ➬ ➦ y ➻ ➾ ➭ ➧ ➶➧ ➨➮ Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Penelitian Kuesioner Variabel Pertanyaan Koefisien Validitas Titik Kritis Keterangan ❰ Ï ÐÑ ÒÓ ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù Ô Ï ÐÑÔ Ú ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù Û Ï ÐÔ Ü ❰ ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù Ñ Ï Ð Û ÒÏ ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù Ó Ï Ð Ü Ï Ü ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù Õ Ï Ð Ú Ò❰ ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù Ú Ï ÐÑÔ Ô ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù Ü Ï ÐÓ Û Û ÏÐ ÔÕ Õ v Ö× Ø Ù X1 Ý Þ ßà áÞ Þß âã ã v äå æ ç è Þ Þ ß á Ý à Þß âã ã v äå æ ç è è Þ ßéÝ Ý Þß âã ã v äå æ ç è â Þ ß á â Ý Þß âã ã v äå æ ç è á Þ ßà è ã Þß âã ã v äå æ ç è é Þ ß ê èë Þß âã ã v äå æ ç è à Þ ß ê à è Þß âã ã v äå æ ç è ã Þ ß ê à ë Þß âã ã v äå æ ç X2 è Þ ßã è Ý Þß âã ã v äå æ ç â Þ ßéÝ ë Þß âã ã v äå æ ç á Þ ßé è Ý Þß âã ã v äå æ ç é Þ ßàÝ é Þß âã ã v äå æ ç à Þ ß ê é ã Þß âã ã v äå æ ç ã Þ ß êë Þ Þß âã ã v äå æ ç Y è Þ ßéâ â Þß âã ã v äå æ ç â Þ ßàÞ á Þß âã ã v äå æ ç á Þ ßé ê ã Þß âã ã v äå æ ç é Þ ßàé ë Þß âã ã v äå æ ç à Þ ß á Ý á Þß âã ã v äå æ ç ã Þ ß ê é á Þß âã ã v äå æ ç ìíîí rt ï y ðñ ò t íó ð ô õ ïö íó ð÷ ø ð ñ î ð õ ð ñ ùí t úõ úóú òï î íñ íó ï t ïð ñ û ð ô üð ýñ t ý ø ù íñ ò ý öï þ ð ó ï õ t ï õ ðø ñ y ð s ý ð tu ð ó ð t ý ø ý ÿ õ ïò ý ñ ðø ð ñ îíñ õí ø ð t ð ñ ÷ í ð r ð st ð t ï st ïø ð ✁ y ðï tu ù íó ð óý ï ñ ï ó ðï ø ú í✂ ï÷ ï íñ øú ÿ íó ð÷ ï ÷ øú ÿ û ý ✄ ï r îí r ñ y ð t ðð ñ õ íñ ò ð ñ ÷ øú r t ú ✄ ð ó = 0,266 maka ☎ ✆ r ✝ y ✞ t ✞✞ ✝ t ✆ rs ✆ ✟✠ ✡ ☛ ☞✝ y ✞ t ✞✌✞ ✝ ✍✞✎ ☞ ☛ ☛ ✞ ✝ ✞☎✞ ✟ ☞ ✎✞ 0,266 berarti data tersebut dapat dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan rumus korelasi . Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi ✏✑✒✓ ✔ ✕✖ ✏ ✓ ✕✗✘ ✙✚ ✛ ✕ ✛✑✖ ✚ . Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan ✔ ✕✜ ✚ w ✒✓ ✑ ✢✣ ✢✢ 18 .0 for windows dengan metode korelasi pearson product moment yang rumusnya sebagai berikut: = [ ][ ] Sumber:Sugiyono 2009:248 Keterangan: r = Koefisien validitas X = Skor pada subyek item n Y = Skor total subyek n = Banyaknya sampel atau banyak data di dalam sampel

3.2.5.2 Realibilitas

✤ ✥✦✧ ★ u t ✩✧ ✪✫ y ✬ ✦✬ ✭✮ ✯✮ ✰✱ ✲ ✥✦ ✪✥ rt ✫✳✦ r ✥✴✫✳✵ ✫✴ t ✳ s ✶ ✥✦ y ✳ t ✳✷ ✳✦ ✵✳✸✹ ✳ ✰ ✺ ✥ r ✳ ✻ ✳ ✼ ✷ ✬✦ ✽ ✫ st ✥✦ ✽ ✫ ✾ ✷ ✥✳ ✻ ✥✪✳✦ ✼ ✳ t ✳ ✼ ✳✴✳✶ ✫✦ ✿ ✥ r ❀ ✳✴ w ✳✷ ✿ u t ✥ rt ✥✦ ✿ ✧ ❁ ❂ ❃ ✥ r ✼ ✳ ✽ ✳ r ✷ ✳✦ ✼ ✥❄ ✫✦✫ ✽ ✫ ✼ ✫✳ t ✳ ✽ ❅ ✶✳✷ ✳ r ✥✴✫✵✫✴✫ t ✳ s ✼ ✳✲ ✳ t ✼ ✫ ✳ rt ✫✷ ✳✦ ✽ ✥✵ ✳✪✳✫ su ✳ tu ✷ ✳ r ✳✷ ✿ ✥ r ✫ st ✫✷ t ✥ r ✷ ✳✫ t ✼ ✥✦✪ ✳✦ ✷✥✳✷✧ ★ ✳ t ✳✦ ❅ ✷ ✥ t ✥✴✫ t ✫✳✦ ❅ ✼ ✳✦ ✷✥✷ ✬✦ ✽ ✫ st ✥✦ ✳✦ ❁ ✩✧ ✳ tu ✳✴✳ t ✼ ✫ ✽ ✥✵✧ ✿ r ✥✴✫✳✵✥✴ ✳ ✲ ✳✵✫✴✳ ✼ ✳✴✳✶ ✵✥✵ ✥ r ✳ ✲ ✳ ✷✳✴✫ ✲ ✥✴✳✷ ✽ ✳✦✳ ✳✦ ✲ ✥✦ ✪ ✧ ✷ ✧ r ✳✦ t ✥ r ✸ ✳ ✼ ✳ ✲ ✷ ✥✴ ✬ ✶ ✲ ✬✷ ✽ ✧ ✵ ✻ ✥✷ ✽ ✳✶✳ ✽ ✥✷✳✴✫ ✼ ✫ ✲ ✥ r ✬ ✴✥✸ ✸✳ ✽ ✫✴ y ✳✦ ✪ r ✥✴✳ t ✫ ❄ ✽ ✳✶ ✳ ❅ ✽ ✥✴✳✶ ✳ ✳ ✽ ✲ ✥✷ y ✳✦ ✪ ✼ ✫ ✧ ✷ ✧ ★ ✼ ✳✴✳✶ ✼ ✫ r ✫ ✽ ✧ ✵ ✻ ✥✷ ✶✥✶ ✳✦ ✪ ✵ ✥✴ ✧ ✶ ✵✥ r ✧ ✵ ✳✸ ❁ ✺ ✳✴✳✶ ✸ ✳✴ ✫✦ ✫ r ✥✴✳ t ✫ ❄ ✽ ✳✶ ✳ ✵ ✥ r ✳ rt ✫ t ✥ t ✳ ✲ ✳ ✼ ✳✦ y ✳ t ✬ ✴✥ r ✳✦ ✽ ✫ ✲ ✥ r ✵✥ ✼ ✳✳✦ ❆ ✲ ✥ r ✵✥ ✼ ✳✳✦ ✷✥ ❇ ✫✴ ✼ ✫✳✦ ✿ ✳ r ✳ ✸✳ ✽ ✫✴ ✵ ✥✵✥ r ✳ ✲ ✳ ✷ ✳✴✫ ✲ ✥✦✪ ✧ ✷ ✧ r ✳✦ ❁ ❈ ✥✦✪✧ ✻ ✫✳✦ ✫✦ ✫ ✼ ✫✴✳✷ ✧ ✷✳✦ t ✥ r ✸✳ ✼ ✳ ✲ ✵ ✧ ✿ ✫ r ✲ ✥ rt ✳✦ y ✳✳✦ y ✳✦ ✪ t ✥ r ✶ ✳ ✽ ✧ ✷ ✼ ✳✴✳✶ ✷ ✳ t ✥✪✬ ★✫ ❀ ✳✴✫ ✼ ❁ ❈ ✥✦ ✪ ✧ ✻ ✫✳ ✦ r ✥✴ ✫✳✵ ✫✴✫ t ✳ s y ✳✦ ✪ ✼ ✫✪ u ✦ ✳✷✳✦ ✼ ✳✴✳✶ ✲ ✥✦ ✥✴✫ t ✫✳✦ ✫✦ ✫ ✳ ✼ ✳✴✳ ✸ ✼ ✥✦✪ ✳✦ ❉❊❋●❍ ❊■❏ ❑▲ ❊▼ ❉ ▼ ❋● ❊❑ y ❅ y ✳✫ tu ✼ ✫✴✳✷ ✧ ✷✳✦ ✼ ✥✦ ✪✳✦ ❇ ✳ r ✳ ✶✥✦ ❇ ✬✵ ✳✷ ✳✦ ✫✦ ✽ ✿ r ✧ ✶ ✥✦ ✽ ✥✷✳✴✫ ✽ ✳ ✻ ✳ ❅ ✷✥✶✧ ✼ ✫✳✦ ✼ ✫✳✦ ✳✴✫ s ✫ s ✼ ✥✦✪ ✳✦ ✶✥✦ ✪ ✪ ✧ ✦ ✳✷ ✳✦ ✽ ✧ ✳ tu t ✥✷ ✦✫✷ ✲ ✥ r ✸✫ t ✧ ✦✪ ✳✦ r ✥✴✫✳✵✫✴✫ t ✳ ✽ ❁ ◆ ✥✷ ✦✫✷ y ✳✦ ✪ ✼ ✫ ✪✧ ✦ ✳✷✳✦ ✧ ✦ ✿ ✧ ✷ ✶ ✥✦✪✧ ✻ ✫ ✷✥✳✦ ✼ ✳✴✳✦ ✷ ✧ ✥ ✽ ✫✬✦ ✥ r ✲ ✳ ✼ ✳ ✲ ✥✦✥✴✫ t ✫✳✦ ✫✦ ✫ ✳ ✼ ✳✴ ✳✸ ✶ ✥ t ✬ ✼ ✥ ▼ ❖ ❏❉❋ - P ■❏ ◗ ✼ ✳ r ✫ ❘❖ ● ■ ❍ ❙ ■❊ - ❚ ❍ ▲ ❯ ❊ ✶✥✦✧ ★ u t ✩✧ ✪✫ y ✬✦ ✬ ✭✮✮ ❱ ✰ ✯ ✭ ❲ ✼ ✥✦✪ ✳✦ ✴ ✳✦ ✪ ✷✳✸ ❆ ✴✳✦ ✪✷✳✸ ✶ ✥✦✳ y ✳ t ✳✷ ✳✦ ✵ ✳✸ ✹ ✳ ✰ ✯ ❁ ❃ u t ✫ r ❆ ✵✧ ✿ ✫ r ✫✦ ✽ ✿ r ✧ ✶ ✥✦ ✿ ✼ ✫ ✵✥✴✳✸ ✶✥✦ ✻ ✳ ✼ ✫ ✼ ✧ ✳ ✷ ✥✴✬✶✲ ✬ ✷ y ✳✫ tu ✷ ✥✴✬✶✲ ✬ ✷ ✫✦ ✽ ✿ r ✧ ✶✥✦ ✿ ✪✳✦ ✻ ✫✴ ✼ ✳✦ ✪✥✦ ✳ ✲ ❁ ✭ ❁ ✩✷ ✬★ ✧ ✦ ✿ ✧ ✷ ✶✳ ✽ ✫✦✪ ❆ ✶ ✳ ✽ ✫ ✦✪ ✲ ✥ rt ✳✦ y ✳✳✦ ✲ ✳ ✼ ✳ t ✫✳ ✲ ✵ ✥✴✳✸✳✦ ✼ ✫ ✻ ✧ ✶✴✳✸ ✷✳✦ ✽ ✥✸✫✦ ✪✪ ✳ ✶✥✦✪ ✸✳ ✽ ✫✴✷ ✳✦ ✼ ✧ ✳ ✽ ✷ ✬★ t ✬ ✿ ✳✴ ✧ ✦ ✿ ✧ ✷ ✶ ✳ ✽ ✫✦ ✪ ❆ ✶✳ ✽ ✫✦✪ r ✥ ✽ ✲ ✬ ✦ ✼ ✥✦ ❁ ❳ ❨ ❩❬❭ ❪❫❴ r ❬❵❛❜ ❝❫❛❭ ❜ ❫❴ r t ❴ ❞ ❛❵ ❜ ❛ tu ❡❬❭ ❪ ❛❭ ❜ ❫❴ ❢ t ❴ ❞ ❛❵ ❡❣❛ ❡❬❭ ❪❛❭ ❛❭ ❛❵❝ ❜ ❝ s ❫ ❴ ❢ ❬❵❛❜ ❝ ❤ ❨ ❩❬❭ ✐ ❛ r ❝ r ❬❵ ❝ ❛❥ ❝ ❵ ❝ t ❛ s ❣❭ ❞❣ ❫ ❫❬❜ ❬❵ u r ❣❦❛❭ ❧❬ rt ❛❭ y ❛❛❭ ❡ ❬❭ ❪ ❛❭ r ❣♠ u s ♥♦ ♣q r sq t ✉ r ✈✇ t ❜ ❬❥ ❛ ❪ ❛ ❝ ❥ ❬ r ❝❫❣ ❞ ① ② ② ③ ④ ④ ④   ⑤ ⑥ ⑦ ⑧ u ⑨⑩ ❶ r ❷ ⑧ u ❸❹ y ❺ ❻❺ ❼ ❽ ❽ ❾ ❷ ❿➀ ➁ ➂ ❬ t ❬ r ❛❭ ❪❛❭ ① r ➃ = reliabilitas internal seluruh instrumen r b = korelasi ♦ r ✈ ➄ ➅➆➇ s ✈ s♣ t ➇ antara belahan pertama dan kedua. Tabel 3.4 Standar Penilaian Untuk Reliabiltas ➈➉ ➊➋➌➍ ➎ ➏ ➐ ➋➑➒ ➉ ➓ ➒➑➒➊➏ ➔ ✈ ✈ ➄ 0,80 →➆➆♣ ♦ ➇q ➣↔♣ 0,70 ↕ q r ➙➛ t q ↔ 0,60 ➜ ✈✈ r 0,50 Sumber: Barker et al, 2002:70 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabiltas Penelitian Kueioner Variabel Index Realibilitas Nilai Kritis Keteranagan Sistem Informasi 0.861 0.7 Reliabel Restrukturisasi Organisasi 0.712 0.7 Reliabel Produktivitas Aparat Pajak 0.496

0.7 Cukup Reliabel

Selain valid instrumen penelitian juga harus andal, keandalan instrumen menjadi indikasi bahwa responden konsisten dalam memberikan tanggapan atas pernyataan yang diajukan. Seperti yang dikemukakan Barker ♣➇ q↔ 2002:70 ➝ ➞➟ ➠➡ ➢ ➠➤➥➦ ➧ ➠➨➩ r ➢ ➞ r ➦ y ➥ t ➥➥➦ y ➥➦➫ ➡ ➞ ➦➫ ➠ ➟ ➠➭ v ➥ r ➩➥➧➞ ➤ ➯ ➥➢➥ t ➯➩ t ➞ r ➩ ➡ ➥ ➲➩ ➟ ➥ ➡ ➞➡ ➩➤ ➟ ➩ ➟ ➳ ➞ ➵ ➩ ➝ ➩ ➞ ➦ ➭ ➞ ➤➩➥➧➩➤➩ t ➥ s ➤ ➞ ➧➩ ➸ ➧➞➝ ➥ r ➥ t ➥ u ➝ ➥ ➡ ➥ ➯➞ ➦➫ ➥➦ ➺➻➼ ➺➽

3.2.6 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis

➾➫ ➥ r ➢ ➞ ➦➞ ➤➩ t ➩➥➦ ➯➥➢ ➥ t ➡ ➞ ➦ ➫ ➸ ➥ ➝ ➩➤ ➟ ➥➦ ➟ ➞➝ ➩ ➡ ➢➠ ➤➥➦ y ➥➦➫ ➧ ➞ ➦ ➥ r ➻ ➡ ➥ ➟ ➥ ➯ ➥ t ➥ y ➥➦➫ ➯ ➩ ➢➞ r ➳ ➤ ➞ ➸ ➯ ➥➤➥ ➡ ➢➞ ➦ ➞ ➤➩ t ➩➥➦ ➸ ➥ ru s ➯ ➩➥➦ ➥➤➩ ➝ ➩ s ➯➞ ➦➫ ➥➦ t ➞ ➢ ➥ t ➻ ➚ ➞ ➸ ➠➦➫ ➠ ➦ ➫ ➥➦ ➯ ➞ ➦➫ ➥➦ ➸ ➥➤ t ➞ r ➝ ➞ ➧➠ ➨ ➡ ➥ ➟ ➥ ➢ ➞ ➦ ➠➤➩ s ➯ ➥➤➥ ➡ ➢➞ ➦ ➞ ➤➩ t ➩➥➦ ➩➦➩ ➡ ➞ ➦ ➫ ➫ ➠➦ ➥ ➟ ➥➦ t ➞➟ ➦➩ ➟ ➠➲➩ st ➥ t ➩ st ➩ ➟ ➽ ➪ ➥➤➥ ➡ ➡➞ ➤➥ ➟ ➠ ➟ ➥➦ ➥➦➥➤➩ ➝ ➩ s t ➞ r ➸ ➥➯ ➥➢ ➯ ➥ t ➥ y ➥➦➫ ➧ ➞ r ➸ ➥ ➝ ➩➤ ➯➩ ➟ ➠ ➡ ➢➠ ➤ ➟ ➥➦ ➠➦ ➨➠ ➟ ➡ ➞ ➦ ➶ ➥➢➥➩ ➝ ➠ ➥ tu ➟ ➞➝ ➩ ➡ ➢➠ ➤➥➦ ➢ ➞ ➦➞ ➤➩ t ➩➥➦ ➻ ➢➞ ➦➠ ➤ ➩ s ➡ ➞ ➦ ➫ ➫ ➠➦ ➥ ➟ ➥➦ r ➥➦ ➶ ➥➦ ➫ ➥➦ ➥➦ ➥➤➩ ➝ ➩ s ➯➥➦ ➢➞ ➦ ➫ ➠➲➩➥➦ ➸ ➩ ➢ ➳ ➨ ➞➝ ➩ s ➝ ➞ ➧ ➥ ➫ ➥➩ ➧➞ r ➩ ➟ ➠ ➨ ➹

3.2.6.1 Metode Analisis kualitatif

➘➞ t ➳ ➯ ➞ ➟ ➠➥➤➩ t ➥ t ➩ ➵ y ➥➩ tu ➡ ➞ t ➳ ➯➞ ➢➞ ➦➫ ➳ ➤➥ ➸ ➥➦ ➯ ➥ t ➥ y ➥➦➫ ➡➞ ➦ ➲ ➞ ➤ ➥ ➝ ➟ ➥➦ ➢➞ r ➥➦ ➥➦ ➯ ➥➦ ➸ ➠➧ ➠➦➫ ➥➦ y ➥➦ ➫ ➯➩➦ y ➥ t ➥ ➟ ➥➦ ➯➞ ➦ ➫ ➥➦ ➟ ➥➤➩ ➡ ➥ t ➽ ➾ ➦➥➤➩ ➝ ➩ s ➟ ➠ ➥➤➩ t ➥ t ➩ ➵ ➯ ➩ ➫ ➠➦ ➥ ➟ ➥➦ ➠➦ ➨➠ ➟ ➡➞ ➤➩ ➸ ➥ t ➵ ➥ ➟ ➨ ➳ ➭ ➢ ➞ ➦ y ➞ ➧ ➥➧ ➽ ➴➥➦➫➟ ➥ ➸ ➷ ➤ ➥➦➫➟ ➥ ➸ y ➥➦➫ ➯ ➩➤➥ ➟ ➠➟ ➥➦ ➯➥➤➥ ➡ ➟ ➠➥➤➩ t ➥ t ➩ ➵ ➥➯ ➥➤➥ ➸ ➝ ➞ ➧➥ ➫ ➥➩ ➧ ➞ r ➩ ➟ ➠ ➨ ➹ ➬ ➽ ➚ ➞ t ➩ ➥➢ ➩➦ ➯➩ ➟ ➥ t ➳ ➭ y ➥➦➫ ➯➩➦ ➩➤➥➩ ➳ ➤ ➞ ➸ r ➞➝ ➢ ➳ ➦➯➞ ➦ ➻ ➯➩ ➟ ➤➥ r ➩ ➵ ➩ ➟ ➥ ➝ ➩ ➟ ➥➦ ➤➩ ➡ ➥ ➥➤ t ➞ r ➦➥ t ➩ ➵ ➲➥ w ➥➧ ➥➦ ➯➞ ➦➫ ➥➦ ➡ ➞ ➦➫➫ ➠➦ ➥ ➟ ➥➦ ➝ ➟ ➥➤➥ ➳ ➭➯ ➩➦➥➤ y ➥➦➫ ➡➞ ➦➫ ➫ ➥ ➡ ➧➥ r ➟ ➥➦ ➢➞ r ➩➦➫➟ ➥ t ➲➥ w ➥➧ ➥➦ ➽ ➪ ➥ t ➥ ➟ ➠ ➥➦➨➩ t ➥ t ➩ ➵ ➯➥➤➥ ➡ st ➥ t ➩ st ➩ ➟ ➯ ➥➢➥ t ➧ ➞ r ➠ ➢➥ ➯➥ t ➥ ➧ ➞ r ➝ ➟ ➥➤➥ ➳ r ➯➩➦ ➥➤ ➽ ➪ ➥ t ➥ ➝ ➟ ➥➤➥ ➳ ➭➯ ➩➦➥➤ ➥➯➥➤➥ ➸ ➯➥ t ➥ y ➥ ➦ ➫ ➯➩➢➞ r ➳ ➤ ➞ ➸ ➯➞ ➦ ➫ ➥➦ ➶ ➥ r ➥ ➟ ➥ t ➞➫ ➳ r ➩ ➝ ➥ ➝ ➩ ➥ t ➥ u ➟ ➤➥ ➝ ➩ ➵ ➩ ➟ ➥ ➝ ➩ ➽ ➾➟ ➥➦ t ➞ t ➥➢ ➩ ➯➩➥➦ ➨➥ t ➥ ➟ ➥ t ➞➫ ➳ ➭➩ ➝ ➥ ➝ ➩ ➯➥ t ➥ t ➞ r ➝ ➞ ➧ ➠➨ t ➞ r ➯ ➥➢➥ t ➸ ➠ ➧➠ ➦ ➫ ➥➦ ➮ t ➮ u ➱✃❐➱ ➮ ❐ ❒ y ➮ ❐ ❒ ❮✃❐ ❰❐ ➱❰ Ï Ï➮ ❐ Ï✃ t ÐÑ ➮ÏÒ ✃ t ➮ r ➮➮ ❐ Ó Ô❐ Õ ❰ Ï Ñ ➮ t ➮ Ö✃ r Ò Ï➮×➮ Ø ÙÑÐ❐ ➮× Ú ✃ rt ➮ ❐ y ➮➮ ❐ Û Ú ✃ rt ➮ ❐ y ➮➮ ❐ Ñ ➮×➮ ❮ Ï ❰ ✃Ò ÐØ ❐✃ r ❮ ✃❐ ❒❒❰ ❐ ➮Ï➮ ❐ Ò Ï➮×➮ × Ð Ï✃ rt Ó Tabel 3.6 Skala Likert Jawaban responden Skor Positif Skor Negatif Ü➮ ❐ ➮ ❒ t Ü ✃ t ❰➱❰ Ý Ü✃ ×➮× ❰ ÝÞØÒ Ð t Ð ß à á Ü✃ t ❰ ➱❰ÝÜ✃ r Ð❐ ❒ÝÞØÒ Ð t Ð ß â ã ä ➮ ❒ u Û r ➮ ❒ ❰Ý å ➮ Ñ ➮ ❐ ❒ Û Ï➮ Ñ ➮ ❐❒ Ý æ ✃ tr ➮× ç ç è ÐÑ ➮Ï Ò ✃ t ❰➱❰ Ý é ➮ ❮ Ú Ð r è ÐÑ ➮Ï Ú ✃ r ❐ ➮êÝ❐✃❒ ➮ t Ð ß ã â Ü ➮ ❐❒ ➮ t t ÐÑ ➮Ï Ò ✃ t ❰➱❰ Ý t ÐÑ ➮Ï Ú ✃ r ❐ ➮ê á à ë ❐ ❒ Ï ➮ á Ò ➮ ❮ Ú ➮ Ð à tr Ò ✃ Ö ❰ Õ ê➮ ❐ y ➮ ❮ ✃ r ❰ Ú ➮Ï➮❐ Ò Ð❮ Ö Ø × ➮ t ➮ u Ö❰ Ï ➮ ❐ ➮ ❐❒ Ï ➮ Ò ✃ Ö ✃❐ ➮ r ❐ y ➮ Ñ ➮ ❐ Ö✃ r Ò Ðß ➮ t r ✃ ×➮ t Ð ß Ó ã Ó ìÐ ê Ð t ❰ ❐❒ t Ø Õ➮× Ò Ï Ø Ù st Ð ➮ Ú í ➮ r Ð ➮Ö ✃ × ÝÒ ❰ Ö í➮ r Ð ➮Ö✃ × = jum lah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden. 3. Dihitung skor setiap variabelsubvariabel = rata-rata dari total skor 4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik. 5. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penelitian sebagia berikut ini : = n = jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini ada 80 m = jumlah alternatif jawaban tiap îïðñ 5 alternatif untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari perbandingan skor aktual dan ideal. Skor aktual adalah jawaban seluruh r òó ôõ ö÷ òö ø t ø s ù ú òó ûõ ö ò r y ø öü t ò ýøþ ÷ ûøÿ ú ù ø ö ✁ùõ ✂ û÷ ò øý ø÷ øýøþ ó ù õ✂ ø t ø u ✄õ ✄õ t t ò rt û ö ü üû ø t ø u ó ò ☎ úø r òó ô õ ö ÷ òö ÷ûø ó ú ☎ ó ûùø ö ☎ ò ☎ ûýûþ ÿø w ø✄ ø ö ó ùõ ✂ t ò t û öüüû ✆ò r õ ý ò þø ö öûýøû ó ùõ ✂ øù ✝ u øý ÷ø ö û÷ ò øý ö ø ☎ ôøù ó òô ò rt û ÷ û ✄ ø w øþ û ö û ✞ = skor aktual skor ideal X 100 ✆ òö ÿ ò ýø ó ø ö ✄õ ✄õ ✝ öûýøû ó ùõ ✂ ø ✟ t úøý ó ò ✄ø üøû ✄ ò r ûù ú✝ ✞ Tabel 3.7 Kriteria Presentase Tanggapan Responden No. Jumlah Skor Kriteria ✠ ✡☛ ☛ ☛ ☞ ✌ ✍ ✎ ☛ ☛ ☞ ✏û ÷ øù ✄øûù ✡ ✍ ✎ ☛ ✠ ☞ ✌ ✑ ✡ ☛ ☛ ☞ ✒ u r ø ö ü ✓øûù ✍ ✑ ✡ ☛ ✠ ☞ ✌ ✎ ✔ ☛ ☛ ☞ ✕ úù ú ô ✖ ✎ ✔ ☛ ✠ ☞ ✌ ✔ ✖ ☛ ☛ ☞ ✓øûù ✑ ✔✖ ☛✠ ☞ ✌ ✠ ☛☛ ☞ ✁ ø öüø t ✓ øûù ✁ú ☎ ✄ ò r ✞ ✗ ☎ û ✘ ø r û ☎ ø w ø t û ✡☛☛ ✙ ✞ ✔✖

3.2.6.2 Metode Analisis Kuantitatif

✚ òöú✂ u t ✁úüû y õ öõ ✡ ☛ ✠☛ ✞ ✔ ø öøýû ó û s ù úø ö ✝û t ø t û ✛ ☎ òö y ø t øùø ö ✄øþ w ø ✞ ✚ ò t õ÷ ò ô òöò ýû t ûø ö y ø öü ✄ ò r ýø ö ÷ ø ó ùø ö ôø÷ø ✛û ý ó ø ✛ø t ô õ ó û t û ✜ û ó ☎ ò ✢ ÷ûü úöøùø ö úö✝úù ☎ òöò ýû t û ôø÷ø ô õ ôúýø ó ò ø t ø u ó ø ☎ ô ò ý t ò rt òö ✝ ú ✢ ôòöü ú ☎ ô ú ýø ö ÷ ø t ø ☎ òö ü ü ú ö øù ø ö û ö ó ✝ r ú ☎ òö ôòö ò ýû t ûø ö ✢ ø öøýû ó û s ÷ ø t ø ✄ ò r ó û ✛ ø t ù úø ö ✝û t ø t û ✛✣ st ø t û st ûù ✢ ÷ òöüø ö ✝ ú ÿ úø ö ú ö ✝ úù ☎ òöü úÿû þû ôõ✝ òó û s y ø öü t ò ýøþ ÷ û t ò t ø ôùø ö ✤ ✚ ò t õ÷ ò y ø öü ÷ ûü ú ö øù ø ö ÷øýø ☎ ô òöò ýû t ûø ö û ö û ø÷øýøþ ☎ ò t õ÷ ò ù úø ö ✝û t ø t û ✛ ✥ û ☎ ø ö ø ✜ ø r ûø✄ ò ý X 1 Sistem Informasi dan X 2 Restrukturisasi Organisasi dipasangkan dengan data variabel Y Produktivitas Aparat Pajak yang dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka sebelum diolah data ordinal terlebih dahulu dikonversi menjadi data interval menggunakan ✦ ✧★✩ ✪✫✧ ✬✭ ✮✮✯✰ ✱✲ ✯ ✳✴✵✯✶ ✴✷✸ ✹✺ ✻ ✼ ✽✾✿ ❀❁✾ ❂ ❃❄ ✾✿ ❀❁ ✾ ❂ tr ✾✿ ❅ ❆ ❇❈❉✾ ❅ ❊ ❋✾ t ✾ ❇❈❋ ❊ ✿ ✾❄ ❁ ● ❋ ✾ t ✾ ❊ ✿ ❍ ● r ■ ✾❄ y ✾ ❊ tu ❏ ✾✼ ✹ ● ❉ ❑ ● r ❂ ✾ t ❊ ❁ ✾✿ s ● t ❊ ✾ ❑ ▲ ▼ ❍ ❊ r ◆✾ w ✾▲ ✾✿ r ●❅ ❑ ❇ ✿ ❋ ● ✿ ❋✾ r ❊ ❁ ▼ ●❅ ❊❇ ✿ ● r y ✾✿ ❀ ❋ ❊❅ ● ▲✾ r ❁ ✾✿✼ ▲✼ ❖✾❋✾ ❅ ● t ❊ ✾ ❑ ▲ ▼ ❍ ❊ r y ✾✿ ❀ ❋ ❊ t ● ✿ ❍ ▼ ❁ ✾✿ ❋ ❊❂ ❊ t ▼ ✿ ❀ ❉ ✾ ❅ ❊ ✿ ❀ ❃❉✾ ❅ ❊ ✿❀ ❆ r ● ❁ ▼ ● ✿ ❅ ❊ ◆✾ w ✾▲ ✾✿ r ●❅ ❑ ❇ ✿ ❋ ● ✿ ✼ P✼ ✺ ● t ❊ ✾ ❑ ❆ r ● ❁ ▼● ✿ ❅ ❊ ❋ ❊ ▲✾ ❀ ❊ ❋ ● ✿ ❀✾✿ ▲✾✿ y ✾❁✿ y ✾ r ●❅ ❑ ❇✿❋ ● ✿ ❋✾✿ ❂ ✾ ❅ ❊ ❄✿ y ✾ ❋ ❊❅ ● ▲ ▼ ❍ ❑ ❈ ❇❑ ❇ ❈ ❅ ❊ ✼ ❋✼ ✹ ● ✿ ● t ▼ ❁ ✾✿ ❑ r ❇ ❑❇❈ ❅ ❊ ❁ ▼❉ ▼❄✾ t ❊ ❆ ❋ ● ✿ ❀✾✿ ◆✾❄✾✿ ❉ ● ✿◆ ▼❉❄✾ ❂❁✾✿ ✿ ❊ ❄✾ ❊ ❑ r ❇ ❑ ❇ ❈ ❅ ❊ ❅ ● P✾ r ✾ ▲ ● ru ru t ✾✿ ❑ ● r ❁ ❇❄ ❇ ❉ ❅ ❁ ❇❈✼ ● ✼ ✹ ● ✿❀ ❀ ▼✿✾❁ ✾✿ ◗✾▲ ● ❄ ❘❊ str ❊ ▲ ▼❅ ❊ ❙❇❈❉✾❄ ❚ ❂❊ t ▼✿❀ ✿ ❊ ❄✾ ❊ Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. f. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan Tabel Tinggi Densitas. g. Menggunakan skala dengan rumus. Density at Lower Limit Density at Upper Limit NS = Area Below Upper Limit Area Below Upper Limit Keterangan: ❯ ✯ ✴ ✰ ✱ ✵ y ✷ ✵ ❱❲ ❳ ✯✶ ❱ ✱ ❨ ✱ ✵ = kepadatan batas bawah ❯ ✯ ✴ ✰ ✱ ✵ y ✷ ✵ Upper Limit = kepadatan batas atas Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas atas Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas bawah ❩❬ ❭❪❫ ❴❵❛❜❵ ❝ ❝❛❞❵❛ ❫ ❜❵❞❵ ❡ ❢❣❛ ❝ ❵❞ ❜❪ ❛ ❝❤❪ r ✐❵❞❥ y ❵❛ tu ❭❜❵❞❵ Value SV yang nilainya terkecil harga negatif yang terbesar diubah menjadi sama dengan jawaban responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini: [NS + | NS min | +1 ] = Y Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer yaitu ❦ ❧♠♥ ♦♣ ♦qr s qq❧ ♠t Excel 2007 Analize. Hasil data yang telah dikonversi tersebut selanjutnya diolah menggunakan analisis berikut :

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono 2009:149 analisis linier regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikanditurunkan. Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat 2007:325 menyatakan bahwa : Garis regresi regression lineline of the best fitestimating line adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik scatter diagram sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya positif atau negatifnya. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh Sistem Informasi dan Restukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak terhadap Produktivitas Aparat Pajak. ✉✈ ✇①②③ ② s r ④⑤ r ④③ ② ⑤ ✇ ✈ ⑥ ✇ ⑥ ② ⑤ ⑦✈ ✇ ⑧ ✇ ✈ ⑦ ✈ ⑨ ⑦ ⑧ ⑩ ④ r ✇⑩✇① ⑧ ✇ ✈ ❶ ✇⑤ ✇②⑩✇ ✈ ✇ ⑧ ④✇ ⑥ ✇✇ ✈ ✈ ✇② ⑧ tu r ⑦✈ ✈ y ✇ ❷ ✇ r ②✇ ❶ ④① ⑥ ④ ❸ ④ ✈ ⑥ ④ ✈ ❹ ❶ ②①✇ ⑥ ⑦ ✇ ✇ t ✇ u ①④ ❶ ② ❺ ❷ ✇ r ②✇ ❶ ④① ② ✈⑥ ④ ❸ ④ ✈ ⑥ ④ ✈ ③ ④ ❶ ✇ ⑤ ✇② ② ✈⑥ ② ⑧ ✇ t ❻❼ ❽ ✉✈ ✇①②③ ② s ② ✈ ② ⑥ ②⑤⑦✈ ✇ ⑧ ✇ ✈ ⑥ ④ ✈ ⑤ ✇ ✈ ⑩ ④① ② ❶ ✇ t ⑧ ✇ ✈ ⑥ ⑦ ✇ ✇ t ✇ u ①④ ❶ ② ❺ v ✇ r ②✇ ❶ ④① ❶ ④ ❶ ✇ s ✇ ✈ ⑨ ✇ r ✇ ❷ ✇ r ②✇ ❶ ④① ⑥ ④ ❸ ④ ✈⑥ ④ ✈ Y dan variabel independen X 1 dan X 2 . Persamaan regresinya sebagai berikut: Sumber: Sugiyono; 2010 Dimana: Y = variabel tak bebas Produktivitas Aparat Pajak a = bilangan berkonstanta b 1 ,b 2 = koefisien arah garis X 1 = variabel bebas tahap Sistem Informasi X 2 = variabel bebas Restukturisasi Organisasi Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X 1 dan X 2 metode kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b 1 , dan b 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono,2009 : 279 Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik. Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan ❾ ❿➀➁➂➃➀ ➄ ➅ ➂ ➆ ➄ ➇ ➈ ➉ ➄➊ ➈ ➄➋ ➋ ➂➌ ➆ sebagai alat untuk Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y = an + b 1 X 1 + b 2 X 2 X 1 Y = ➍ X 1 + b 1 X 1 2 +b 2 X 1 X 2 X 2 Y = ➍ X 2 + b 1 X 1 X 2 + b 2 X 2 2 ➎ ➏➐➑ ➒➐ ➒ ➓➔→ ➔ s ➣ ➏➐ ➑ ➒ r ↔ ↕ ➙ ➒ r ➔ ➒ ➛ ➏ ➓ ➜➙ ➒ r ➔ ➒ ➛ ➏ ➓ y ➒➐➑ ➝➔ t ➏ ➓➔ t ➔➞ ➟ ➏ ➛ ➏ r ➒➣➒ ➒ → ↔➎ → ➔ ➔ tu ➝➔➒➐ ➠ ➒ r ➒➐ y ➒ ➡

a. Uji Normalitas

➢➤ ➔ ➐ ➥➦ ➎ ➒ ➓➔ t ➒ s ➝➔➑↔ ➐➒ ➧ ➒➐ ↔ ➐ ➠ ↔ ➧ ➎ ➏➐➑↔ ➤ ➔ ➒➣ ➒ ➧ ➒↕ ➎ ➥ ➝ ➏ ➓ r ➏➑ r ➏ → ➔ ➎ ➏ ➎ ➣↔ ➐ y ➒ ➔ ➝ ➔ str ➔➛↔ → ➔ ➐ ➥ ➦ ➎ ➒ ➓ ➒ t ➒ ↔ ➧ ➒↕ t ➔ ➝ ➒ ➧ ➞ ➨ → ↔ ➎→ ➔ ➐ ➥ ➦ ➎ ➒ ➓➔ t ➒ s ➎ ➏ r ↔ ➣➒ ➧ ➒➐ ➣ ➏ rsy ➒ r ➒ t ➒➐ y ➒➐➑ → ➒➐➑ ➒ t ➣➏➐ ➠ ➔ ➐ ➑ ➣➒➝ ➒ ➣➏➐➑↔ ➤ ➔ ➒➐ ➧ ➏ ➛ ➏ r ➎ ➒ ➧ ➐➒ ➒➐ → ➔➑ ➐ ➔ ➩ ➔ ➧ ➒➐→ ➔ ➧ ➥ ➏ ➩ ➔→ ➔ ➏➐ r ➏ ➑ ➦ ➏ → ➔➞ ➫ ➥ ➝ ➏ ➓ r ➏ ➑ r ➏ → ➔ y ➒➐➑ ➛ ➒ ➔ ➧ ➒➝ ➒ ➓ ➒↕ ➎ ➥ ➝➏ ➓ r ➏ ➑ r ➏ → ➔ y ➒➐➑ ➎ ➏ ➎ ➔ ➓➔ ➧ ➔ ➝➔ str ➔➛↔ → ➔ ➐ ➥➦ ➎ ➒ ➓ ➒ t ➒ u ➎ ➏➐ ➝➏ ➧ ➒ t ➔ ➐ ➥ ➦ ➎ ➒ ➓ ➭ → ➏↕➔ ➐ ➑ ➑ ➒ ➓ ➒ y ➒ ➧ ➝➔➓ ➒ ➧ ↔ ➧ ➒➐ ➣ ➏➐ ➑ ↔ ➤ ➔ ➒➐ → ➏ ➯ ➒ r ➒ st ➒ t ➔ st ➔ ➧ ➞ ➫ ➏➐ ↔ ➦ u t ➲ ➔ ➐➑ ➑➔ ↕ ➲ ➒➐ ➠ ➥ → ➥ ➳ ➵ ➵ ➳ ➡ ➸ ➺➸ ➭ ➝➒ → ➒ r ➣ ➏➐ ➑ ➒ ➎➛ ➔➓ ➒➐ ➧ ➏➣ ↔ ➠ ↔→ ➒➐ ➛ ➔→ ➒ ➝ ➔➓ ➒ ➧ ↔ ➧ ➒➐ ➛ ➏ r ➝➒ s ➒ r ➧ ➒➐ ➣ r ➥ ➛ ➒ ➛ ➔➓➔ t ➒ s ➻ ➼ ➽➾➚➪➚ ➶➹ ➘ ➶➴➷ ➶➬➶➹➮➷ ➹➱ ➭ ➎ ➏➐ y ➒ t ➒ ➧ ➒➐ ➛ ➒↕ ✃ ➒ ➡ ➒ ➞ ❐ ➔ ➧ ➒ ➣ ➦ ➥ ➛ ➒ ➛ ➔➓➔ t ➒ s 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal Singgih Santoso, 2002:322 Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal ❒❮ ➪ ❰ ➮❰ ➶ Ï ➶ ➚ y ❒Ï➪ ➚ ➼ dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. ÐÑÒÓÔÕ Ô tu u Ö Ô Õר ÙÓ Ò Ô t Ó s ÚÔ ÛÜ ÕÓÝÓ Õ Ü ÕÞÜÝ Ù ÑÕÛ Ñ t ÓßÜ Ô àÓß áÓ Ú Ó t Ó y Ó ÕÛ Ú ÔÓ Ù à Ô Ò à Ñ r Ó â Ó Ò Ú Ó r Ô ã × ã Ü Ò Ó â Ô à Ñ r ÚÔ str Ôà Ü â Ô Õר Ù Ó Ò ä å Ö Ô y Ó Õ Û ÚÔ ÛÜ ÕÓÝÓ Õ Ü ÕÞÜÝ Ù ÑÕÛ Ü Ö Ô Ý ÑÕ × Ø ÙÓ Ò Ó Õ ÓÚ Ó Ò Óß Ü Ö Ô æ ×ÒÙ ×Û × Ø ×ç èÐ Ù Ô r Õ × ç ä é Ñ r ÚÓ â Ó r ÝÓ Õ â Ó Ù ã ÑÒ Ô Õ Ô ÓÝ Ó Õ Ú ÔÜ Ö Ô ßÔ ã ×Þ Ñ â Ô s Õ× Ò àÓß áÓ â Ó Ù ã ÑÒ t Ñ r â Ñ à ÜÞ à Ñ r Ó â Ó Ò Ú Ó r Ô ã × ã Ü Ò Ó â Ô à Ñ r Ú Ô str ÔàÜ â Ô Õר ÙÓ Ò ÙÑÒ Ó w Ó Õ ßÔ ã × Þ Ñ â Ô s t Ó ÕÚÔ Õ Û Ó Õ à ÓßáÓ ã × ã Ü ÒÓ â Ô à Ñ r Ú Ô str ÔàÜ â Ô t ÔÚÓÝ Õר Ù Ó Ò ä

b. Uji Multikolinieritas

êÜ Ò t ÔÝ ×Ò Ô ÕÔ Ñ r Ô t Ó s ÙÑ r Ü ã ÓÝÓ Õ â ÜÓ tu â Ô t ÜÓ â Ô Ú ÔÙÓ Õ Ó à Ñ à Ñ r Ó ã Ó Ó t Ó u â ÑÙ Ü Ó çÓ r ÔÓà ÑÒ à Ñ à Ó s à Ñ r Ý ×Ø ÑÒ Ó â Ô ÝÜ Ó t ä ë ÔÝÓ t Ñ r ÚÓ ã Ó t Ý × Ø ÑÒ Ó â Ô y Ó Õ Û ÝÜ Ó t ÚÔ Ó Õ ÞÓ r Ó â Ñ â Ó Ù Ó ç Ó r ÔÓà ÑÒ ÔÕÚ Ñ ã ÑÕ Ú ÑÕ Ù ÓÝ Ó Ý ×Õ â Ñ Ý Ü ÑÕ â Ô Õ y Ó ÓÚÓ Ò Óß ì í ä æ× Ñ î Ô â Ô ÑÕèÝ × Ñ î Ô â Ô ÑÕ Ø ÑÛ r Ñ â Ô Ù ÑÕÖ ÓÚ Ô t ÔÚ ÓÝ Ú Ó ã Ó t ÚÔ t ÓÝ â Ô r ä ï ä ð Ô Ò ÓÔ st Ó Õ Ú Ó r Ñ rr × Ø â Ñ t ÔÓ ã Ý × Ñ î Ô â Ô ÑÕ Ø ÑÛ r Ñ â Ô Ù ÑÕÖ ÓÚ Ô t ÔÚ ÓÝ Þ Ñ r ß Ô ÕÛ Û Ó ä ñÑÕ Û Ó Õ Ú ÑÙÔÝÔÓ Õ à Ñ r Ó rt Ô â ÑÙÓÝ Ô Õ à Ñ â Ó r Ý × r ÑÒ Ó â Ô Ú ÔÓ Õ ÞÓ r Ó s Ñ â Ó Ù Ó v Ó r ÔÓà ÑÒ ÔÕÚ Ñ ã ÑÕ Ú ÑÕò Ù ÓÝ Ó t Ô ÕÛÝÓ t Ý Ñ â Ó Ò ÓßÓ Õ ÚÓ r Ô Ý ×Ñ î Ô â Ô ÑÕ r ÑÛ r Ñ â Ô â ÑÙ ÓÝ Ô Õ à Ñ â Ó r y Ó Õ Û ÙÑÕÛÓÝÔà Ó t ÝÓ Õ st Ó ÕÚÓ r Ñ rr × Ø Õ y Ó â ÑÙÓÝÔ Õ à Ñ â Ó r ã Ü Ò Ó ä ó Ó r Ó y Ó Õ Û Ú Ô Û Ü Õ ÓÝ Ó Õ Ü ÕÞÜÝ ÙÑÕ Ú Ñ t Ñ Ý â Ô ÓÚ Ó t ÔÚ ÓÝ Õ y Ó Ù Ü Ò t ÔÝ × Ò Ô Õ Ô Ñ Ó r Ô t Ó s ÓÚÓ Ò Óß Ú ÑÕÛÓ Õ ì ÙÑ Õ Û Û Ü ÕÓÝ Ó Õ Variance Inflation Factors VIF ä ô u õö r ö t ÷ ø ù ú úûü ûýþ ÿ ñ Ô ÙÓ Õ Ó ✁ ✂ ÓÚÓ Ò Óß Ý × Ñ î Ô â Ô ÑÕ Ú Ñ t Ñ r Ù Ô ÕÓ â Ô y Ó Õ Û ÚÔ ã Ñ r ×ÒÑ ß Ú ÑÕ Û Ó Õ Ù Ñ r ÑÛ Ø Ñ â ÔÝ Ó Õ â Ó Ò Óß â Ó tu ç Ó r ÔÓà ÑÒ à Ñ à Ó s X i terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya 2 i R 1 1 VIF   ✄☎ ✆✝✞ ✟ ✠✝ r ✡ ☛☞ ✌✝✄ ✝ ✠✝✍✝✌ ✠ ✝ t ✝ t ✡ ✠ ✝✄ t ✎ r ✠✝✏✝ t ✑☎ ✍ t ✡✄ ✒✍✡✞✡ ✎ r ✡ t ✝ s ✓☎ ✔ ✝ r ✝ t ✡ ✕ ✖☞ ☞ ✗✘ ✗ ✙ ✖ ✚

c. Uji Heteroskedastisitas

✛ ✡ t ☎ ✝ ✜ ✡ ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠ ✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s ✝✄ ✝✞ ✌ ✎ ✞ y ✎ ✣ ✝ ✣ ✄ ✝✞ ✏ ✎ ✞ ✝✄ ✜ ✡ r ✝✞ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✥ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ r ✎✟ r ✎ ✜ ✡ ✌ ✎ ✞ ✔ ✝ ✠ ✡ t ✡ ✠ ✝✄ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✠ ✝✞ ✢ ✝ ✜ ✡✍ t ✝✄ ✜ ✡ r ✝✞ ✠ ✝✏ ✝ t ✌ ✎ ✞ ✔ ✝ ✠✡ ✄ ☎✆✝✞ ✟ ✝ t ✝ u ✌ ✎ ✍ ✎ ✣ ✡ ✢ ✡ ✠ ✝ r ✡ y ✝ ✞✟ ✜ ✎ ✌ ✎ st ✡✞ y ✝ ✚ ✦ ✎ ✞✟ ✝✞ ✠ ✎ ✌ ✡✄✡✝✞ ✕ ✝✟✝ r ✄ ✒✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✥ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ r ✎✟ r ✎ ✜ ✡ t ✡ ✠✝✄ ✌ ✎ ✞ y ✎ s ✝ t ✄ ✝✞ ✕ ✌✝✄ ✝ ✜ ✡ t ☎ ✝ ✜ ✡ ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s t ✎ r ✜ ✎ ✣ ☎ ✧ ✢ ✝ ru s ✠ ✡ ✢ ✡✍✝✞ ✟✄ ✝✞ ✠✝ r ✡ ✌ ✒✠ ✎ ✍ r ✎ ✟ ✆ ✎ ✜ ✡ ✚ ✓☎ ✔ ✝ r ✝ t ✡ ✕ ✖☞ ☞ ✗✘ ★☞ ✙ ✩ ✞ t ☎ ✄ ✌ ✎ ✞ ✟☎ ✔ ✡ ✝ ✠ ✝ t ✡ ✠ ✝✄ ✞ y ✝ ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠ ✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s ✠✡✟ ☎✞ ✝✄✝✞ ☎ ✔ ✡ ✥ r ✝✞ ✄ ✛ ✏ ✎ ✝ r ✌ ✝✞ y ✝✡ tu ✠ ✎ ✞✟ ✝✞ ✌ ✎ ✞✟ ✄ ✒✆ ✎ ✍✝ ✜ ✡✄✝✞ ✌✝ ✜ ✡✞✟ ✥ ✌✝ ✜ ✡✞ ✟ v ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✣ ✎ ✣ ✝ s t ✎ r ✢ ✝ ✠ ✝✏ ✞ ✡✍✝✡ ✝ ✣✜ ✒ ✍ u t ✠ ✝ r ✡ r ✎ ✜ ✡ ✠☎✝✍ ✚ ✪ ✡✄ ✝ ✞ ✡✍✝✡ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✄ ✒✆ ✎ ✍✝ ✜ ✡ ✠✝ r ✡ ✌ ✝ ✜ ✡✞✟ ✥ ✌✝ ✜ ✡✞✟ v ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✣ ✎ ✣ ✝ s t ✎ r ✢ ✝ ✠✝✏ ✞✡✍✝✡ ✝ ✣✜ ✒✍ u t ✠✝ r ✡ r ✎ ✜ ✡ ✠ ☎ ✝✍ ✫✬ ✬ ✭✬ ✝ ✠ ✝ y ✝✞ ✟ ✜ ✡✟✞ ✡ ✤ ✡✄ ✝✞ ✕ ✌ ✝✄✝ ✄ ✎ ✜ ✡✌✏ ☎✍✝✞ ✞ y ✝ t ✎ r ✠✝✏✝ t ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠ ✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s ✮✝ r ✡✝✞ ✠✝ r ✡ r ✎ ✜ ✡ ✠☎✝✍ t ✡ ✠ ✝✄ ✢ ✒✌ ✒✟ ✎ ✞ ✚

2. Analisis Korelasi

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 102 44

Analissi perbandingan sebelum dan sesudah penggunaan internet berdasarkan sistem informasi derektorat jenderal pajak (SIDJP) terhadap penerimaan pajak : studi kasus pada kantor pelayanan pajak pratama serpong

9 85 94

Sistem Informasi Direktorat jenderal Pajak (SIDJP) Wajib Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Atas Kegiataan Esktensifikasi Pada KPP Majalaya

1 14 1

Tinjauan Atas prosedur pengolahan SPT Masa PPh Pasah 23/26 Pada Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak Di kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara

0 2 1

Pengaruh Program Aplikasi SIDJP (Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak) Terhadap Kinerja Karyawan Pada Seksi Pelayanan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Soreang

0 3 1

Pengaruh Komitmen Manajemen Terhadap Implementasi Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP) Dengan Pendekatan Business Intelligence System Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kota Bandung

1 19 126

Pengaruh Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dan Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya Bandung)

3 31 67

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak (Survei Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

0 8 48

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 23 Perusahaan Sebelum dan Sesudah Penerapan Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor: Per-178/PJ/2006.

0 1 21

ABSTRAK APARAT PAJAK

0 0 1