Analisis Korelasi Penerapan Sistem Informasi Dan Restrukturisasi Organisasi Direktorat Jendral Pajak Dalam Meningkatkan Produktivitas Aparat Pajak

✄☎ ✆✝✞ ✟ ✠✝ r ✡ ☛☞ ✌✝✄ ✝ ✠✝✍✝✌ ✠ ✝ t ✝ t ✡ ✠ ✝✄ t ✎ r ✠✝✏✝ t ✑☎ ✍ t ✡✄ ✒✍✡✞✡ ✎ r ✡ t ✝ s ✓☎ ✔ ✝ r ✝ t ✡ ✕ ✖☞ ☞ ✗✘ ✗ ✙ ✖ ✚

c. Uji Heteroskedastisitas

✛ ✡ t ☎ ✝ ✜ ✡ ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠ ✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s ✝✄ ✝✞ ✌ ✎ ✞ y ✎ ✣ ✝ ✣ ✄ ✝✞ ✏ ✎ ✞ ✝✄ ✜ ✡ r ✝✞ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✥ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ r ✎✟ r ✎ ✜ ✡ ✌ ✎ ✞ ✔ ✝ ✠ ✡ t ✡ ✠ ✝✄ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✠ ✝✞ ✢ ✝ ✜ ✡✍ t ✝✄ ✜ ✡ r ✝✞ ✠ ✝✏ ✝ t ✌ ✎ ✞ ✔ ✝ ✠✡ ✄ ☎✆✝✞ ✟ ✝ t ✝ u ✌ ✎ ✍ ✎ ✣ ✡ ✢ ✡ ✠ ✝ r ✡ y ✝ ✞✟ ✜ ✎ ✌ ✎ st ✡✞ y ✝ ✚ ✦ ✎ ✞✟ ✝✞ ✠ ✎ ✌ ✡✄✡✝✞ ✕ ✝✟✝ r ✄ ✒✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✥ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ r ✎✟ r ✎ ✜ ✡ t ✡ ✠✝✄ ✌ ✎ ✞ y ✎ s ✝ t ✄ ✝✞ ✕ ✌✝✄ ✝ ✜ ✡ t ☎ ✝ ✜ ✡ ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s t ✎ r ✜ ✎ ✣ ☎ ✧ ✢ ✝ ru s ✠ ✡ ✢ ✡✍✝✞ ✟✄ ✝✞ ✠✝ r ✡ ✌ ✒✠ ✎ ✍ r ✎ ✟ ✆ ✎ ✜ ✡ ✚ ✓☎ ✔ ✝ r ✝ t ✡ ✕ ✖☞ ☞ ✗✘ ★☞ ✙ ✩ ✞ t ☎ ✄ ✌ ✎ ✞ ✟☎ ✔ ✡ ✝ ✠ ✝ t ✡ ✠ ✝✄ ✞ y ✝ ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠ ✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s ✠✡✟ ☎✞ ✝✄✝✞ ☎ ✔ ✡ ✥ r ✝✞ ✄ ✛ ✏ ✎ ✝ r ✌ ✝✞ y ✝✡ tu ✠ ✎ ✞✟ ✝✞ ✌ ✎ ✞✟ ✄ ✒✆ ✎ ✍✝ ✜ ✡✄✝✞ ✌✝ ✜ ✡✞✟ ✥ ✌✝ ✜ ✡✞ ✟ v ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✣ ✎ ✣ ✝ s t ✎ r ✢ ✝ ✠ ✝✏ ✞ ✡✍✝✡ ✝ ✣✜ ✒ ✍ u t ✠ ✝ r ✡ r ✎ ✜ ✡ ✠☎✝✍ ✚ ✪ ✡✄ ✝ ✞ ✡✍✝✡ ✄ ✒ ✎ ✤ ✡ ✜ ✡ ✎ ✞ ✄ ✒✆ ✎ ✍✝ ✜ ✡ ✠✝ r ✡ ✌ ✝ ✜ ✡✞✟ ✥ ✌✝ ✜ ✡✞✟ v ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✣ ✎ ✣ ✝ s t ✎ r ✢ ✝ ✠✝✏ ✞✡✍✝✡ ✝ ✣✜ ✒✍ u t ✠✝ r ✡ r ✎ ✜ ✡ ✠ ☎ ✝✍ ✫✬ ✬ ✭✬ ✝ ✠ ✝ y ✝✞ ✟ ✜ ✡✟✞ ✡ ✤ ✡✄ ✝✞ ✕ ✌ ✝✄✝ ✄ ✎ ✜ ✡✌✏ ☎✍✝✞ ✞ y ✝ t ✎ r ✠✝✏✝ t ✢ ✎ t ✎ r ✒ ✜ ✄ ✎✠ ✝ st ✡ ✜ ✡ t ✝ s ✮✝ r ✡✝✞ ✠✝ r ✡ r ✎ ✜ ✡ ✠☎✝✍ t ✡ ✠ ✝✄ ✢ ✒✌ ✒✟ ✎ ✞ ✚

2. Analisis Korelasi

✯ ✞ ✝✍✡ ✜ ✡ s ✄ ✒✆ ✎ ✍✝ ✜ ✡ ✣ ✎ rt ☎ ✔ u ✝✞ ☎ ✞✧☎ ✄ ✌ ✎ ✞ ✟☎✄ ☎ r ✄ ✎ ✄ ☎ ✝ t ✝✞ ✝ ✜ ✒ ✜ ✡✝ ✜ ✡ ✢ ☎ ✣ ☎ ✞ ✟✝✞ ✍✡✞ ✡ ✎ r ✝✞✧✝ r ✝ ✠ ☎ ✝ v ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✚ ✰ ✒ r ✎ ✍✝ ✜ ✡ ✔ u ✟✝ t ✡ ✠ ✝✄ ✌ ✎ ✞ ☎✞ ✔ ☎✄ ✄✝✞ ✢ ☎ ✣ ☎✞ ✟✝✞ ✤ ☎✞ ✟ ✜ ✡ ✒ ✞ ✝✍ ✚ ✦ ✎ ✞ ✟✝✞ ✄✝ t ✝ ✍✝✡✞ ✕ ✝✞✝✍✡ ✜ ✡ s ✄ ✒✆ ✎ ✍✝ ✜ ✡ t ✡ ✠ ✝✄ ✌ ✎ ✌ ✣ ✎✠✝✄✝✞ ✝✞ ✧✝ r ✝ ✮ ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✠ ✎ ✏ ✎ ✞ ✠ ✎ ✞ ✠✎ ✞ ✟✝✞ ✮✝ r ✡ ✝ ✣ ✎ ✍ ✡✞ ✠ ✎ ✏ ✎ ✞ ✠✎ ✞ ✚ ✦ ✝✍✝✌ ✝✞ ✝✍✡ ✜ ✡ s r ✎ ✟ ✆ ✎ ✜ ✡ ✕ ✝✞✝✍✡ ✜ ✡ s ✄ ✒ ✆ ✎ ✍✝ ✜ ✡ y ✝✞✟ ✠ ✡✟☎ ✞✝✄ ✝✞ ✔ u ✟✝ ✌ ✎ ✞☎ ✞ ✔ u ✄✄ ✝✞ ✝ r ✝ ✢ ✢ ☎ ✣ ☎✞ ✟✝✞ ✝✞ ✧✝ r ✝ v ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✠ ✎ ✏ ✎ ✞ ✠ ✎ ✞ ✠ ✎ ✞ ✟✝✞ ✮ ✝ r ✡✝ ✣ ✎ ✍ ✡✞ ✠ ✎ ✏ ✎ ✞ ✠✎ ✞ ✜ ✎ ✍✝✡✞ ✌ ✎ ✞ ✟☎✄ ☎ r ✄ ✎ ✄ ☎✝ t ✝✞ ✝ s ✒ ✜ ✡✝ ✜ ✡ ✢ ☎ ✣ ☎✞ ✟✝✞ ✚ ✱✲✳✴✵ ✶✷✴✵ ✸✵ ✹✸✷ ✺ ✲ ✵ ✻ ✴ r ✼ ✷ ✽ ✲✾✼✿ ✼ ✲ ✵ ✷ ✽ ❀ ✲ ❁✴✿ ✼ ✴✵ ✹✴ r ✴ ❂✴ r ✼✴❃ ✲ ❁ X 1 dan Y, Variabel X 2 dan Y, X 1 dan X 2 sebagai berikut: = [ ] Sumber: Nazir 2003: 464 Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut: a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X 1 terhadap Y, bila X 2 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ❄ ❅ ❆❇❈❉❊❋ ❊❈ ● ❍ ❇■❈❏❑ r ❆❇ ❈❉ ❊ ❋ ❊❈ ● ❍❇ ■ ❈❏❑ r r X 2 terhadap Y, apabila X 1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X 1 dan X 2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 : 1. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. 2. Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : 1. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya. 2. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah. b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X 2 terhadap Y, apabila X 1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X 1 dan X 2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 : 1. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. 2. Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : 1. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya. 2. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah. b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X 2 terhadap Y, apabila X 1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X 1 dan X 2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 : 1. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. 2. Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : 1. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya. 2. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah. Sumber: Umi Narimawati 2007:89 ▲▼◆❖P ◗❘❖P ❙❖ r ◗ ❖ r ❖❘❖P ◆❚ ❘ ❯P ❱ ❲❳ t ❖❱ ❚ ❘❖P ◆ ▼ P ◗ ❖P t ❖ ❨❳ ▼ ❚ P ❩ ▼ r ❬ ❭ ▼ st ❖❱ ❚ P ❚ ❳❖ ❚ r s ▼❨❖ ◗ ❖ ❚ ❨▼ r ❚ ❘ ❲ ❩ ❪ Tabel 3.8 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan ❫❴ ❫ ❫ 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiono 2006:183

3. Koefisiensi Determinasi

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 102 44

Analissi perbandingan sebelum dan sesudah penggunaan internet berdasarkan sistem informasi derektorat jenderal pajak (SIDJP) terhadap penerimaan pajak : studi kasus pada kantor pelayanan pajak pratama serpong

9 85 94

Sistem Informasi Direktorat jenderal Pajak (SIDJP) Wajib Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Terdaftar Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Atas Kegiataan Esktensifikasi Pada KPP Majalaya

1 14 1

Tinjauan Atas prosedur pengolahan SPT Masa PPh Pasah 23/26 Pada Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak Di kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara

0 2 1

Pengaruh Program Aplikasi SIDJP (Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak) Terhadap Kinerja Karyawan Pada Seksi Pelayanan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Soreang

0 3 1

Pengaruh Komitmen Manajemen Terhadap Implementasi Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP) Dengan Pendekatan Business Intelligence System Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kota Bandung

1 19 126

Pengaruh Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dan Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya Bandung)

3 31 67

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak (Survei Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

0 8 48

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 23 Perusahaan Sebelum dan Sesudah Penerapan Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor: Per-178/PJ/2006.

0 1 21

ABSTRAK APARAT PAJAK

0 0 1