✄☎ ✆✝✞ ✟ ✠✝
r
✡ ☛☞
✌✝✄ ✝ ✠✝✍✝✌
✠ ✝
t
✝
t
✡ ✠ ✝✄
t
✎
r
✠✝✏✝
t
✑☎ ✍
t
✡✄ ✒✍✡✞✡ ✎
r
✡
t
✝
s
✓☎ ✔ ✝
r
✝
t
✡ ✕ ✖☞ ☞ ✗✘
✗ ✙
✖ ✚
c. Uji Heteroskedastisitas
✛ ✡
t
☎ ✝ ✜
✡ ✢
✎
t
✎
r
✒ ✜
✄ ✎✠
✝
st
✡ ✜
✡
t
✝
s
✝✄ ✝✞ ✌
✎ ✞
y
✎ ✣
✝ ✣
✄ ✝✞ ✏ ✎
✞ ✝✄ ✜
✡
r
✝✞ ✄
✒ ✎ ✤
✡ ✜
✡ ✎ ✞
✥ ✄
✒ ✎ ✤
✡ ✜
✡ ✎ ✞
r
✎✟
r
✎ ✜
✡ ✌ ✎
✞ ✔
✝ ✠ ✡
t
✡ ✠ ✝✄
✎ ✤
✡ ✜
✡ ✎ ✞
✠ ✝✞
✢ ✝
✜ ✡✍
t
✝✄ ✜
✡
r
✝✞ ✠
✝✏ ✝
t
✌ ✎
✞ ✔ ✝ ✠✡
✄ ☎✆✝✞ ✟ ✝
t
✝
u
✌ ✎ ✍ ✎
✣ ✡
✢ ✡
✠ ✝
r
✡
y
✝ ✞✟ ✜
✎ ✌
✎
st
✡✞
y
✝ ✚
✦ ✎
✞✟ ✝✞ ✠ ✎
✌ ✡✄✡✝✞ ✕
✝✟✝
r
✄ ✒✎
✤ ✡
✜ ✡ ✎
✞ ✥
✄ ✒ ✎
✤ ✡
✜ ✡ ✎
✞
r
✎✟
r
✎ ✜
✡
t
✡ ✠✝✄ ✌ ✎
✞
y
✎
s
✝
t
✄ ✝✞ ✕ ✌✝✄ ✝
✜ ✡
t
☎ ✝ ✜
✡ ✢
✎
t
✎
r
✒ ✜
✄ ✎✠✝
st
✡ ✜
✡
t
✝
s t
✎
r
✜ ✎
✣ ☎ ✧
✢ ✝
ru s
✠ ✡
✢ ✡✍✝✞ ✟✄ ✝✞
✠✝
r
✡ ✌
✒✠ ✎ ✍
r
✎ ✟ ✆ ✎
✜ ✡
✚ ✓☎ ✔
✝
r
✝
t
✡ ✕ ✖☞ ☞ ✗✘
★☞ ✙
✩ ✞
t
☎ ✄ ✌ ✎
✞ ✟☎ ✔ ✡
✝ ✠ ✝
t
✡ ✠ ✝✄ ✞
y
✝ ✢
✎
t
✎
r
✒ ✜
✄ ✎✠
✝
st
✡ ✜
✡
t
✝
s
✠✡✟ ☎✞ ✝✄✝✞ ☎ ✔
✡ ✥
r
✝✞ ✄ ✛
✏ ✎ ✝
r
✌ ✝✞
y
✝✡
tu
✠ ✎ ✞✟ ✝✞
✌ ✎
✞✟ ✄ ✒✆ ✎ ✍✝
✜ ✡✄✝✞
✌✝ ✜
✡✞✟ ✥
✌✝ ✜
✡✞ ✟
v
✝
r
✡✝ ✣
✎ ✍
✣ ✎
✣ ✝
s t
✎
r
✢ ✝ ✠
✝✏ ✞ ✡✍✝✡
✝ ✣✜
✒ ✍
u t
✠ ✝
r
✡
r
✎ ✜
✡ ✠☎✝✍ ✚
✪ ✡✄ ✝
✞ ✡✍✝✡ ✄ ✒ ✎
✤ ✡
✜ ✡ ✎
✞ ✄ ✒✆ ✎
✍✝ ✜
✡ ✠✝
r
✡ ✌ ✝
✜ ✡✞✟
✥ ✌✝
✜ ✡✞✟
v
✝
r
✡✝ ✣
✎ ✍
✣ ✎
✣ ✝
s t
✎
r
✢ ✝ ✠✝✏
✞✡✍✝✡ ✝
✣✜ ✒✍
u t
✠✝
r
✡
r
✎ ✜
✡ ✠ ☎ ✝✍
✫✬ ✬ ✭✬ ✝ ✠
✝
y
✝✞ ✟ ✜
✡✟✞ ✡ ✤
✡✄ ✝✞ ✕ ✌ ✝✄✝
✄ ✎
✜ ✡✌✏ ☎✍✝✞ ✞
y
✝
t
✎
r
✠✝✏✝
t
✢ ✎
t
✎
r
✒ ✜
✄ ✎✠
✝
st
✡ ✜
✡
t
✝
s
✮✝
r
✡✝✞ ✠✝
r
✡
r
✎ ✜
✡ ✠☎✝✍
t
✡ ✠ ✝✄
✢ ✒✌ ✒✟ ✎
✞ ✚
2. Analisis Korelasi
✯ ✞ ✝✍✡
✜ ✡
s
✄ ✒✆ ✎ ✍✝
✜ ✡
✣ ✎
rt
☎ ✔
u
✝✞ ☎ ✞✧☎ ✄
✌ ✎
✞ ✟☎✄ ☎
r
✄ ✎ ✄ ☎ ✝
t
✝✞ ✝
✜ ✒
✜ ✡✝
✜ ✡
✢ ☎
✣ ☎ ✞ ✟✝✞
✍✡✞ ✡ ✎
r
✝✞✧✝
r
✝ ✠
☎ ✝
v
✝
r
✡✝ ✣
✎ ✍
✚ ✰ ✒
r
✎ ✍✝
✜ ✡
✔
u
✟✝
t
✡ ✠ ✝✄
✌ ✎ ✞ ☎✞
✔ ☎✄ ✄✝✞
✢ ☎
✣ ☎✞ ✟✝✞
✤ ☎✞ ✟
✜ ✡ ✒
✞ ✝✍ ✚
✦ ✎
✞ ✟✝✞ ✄✝
t
✝ ✍✝✡✞
✕ ✝✞✝✍✡
✜ ✡
s
✄ ✒✆ ✎ ✍✝
✜ ✡
t
✡ ✠ ✝✄
✌ ✎
✌ ✣
✎✠✝✄✝✞ ✝✞ ✧✝
r
✝ ✮
✝
r
✡✝ ✣
✎ ✍
✠ ✎ ✏
✎ ✞ ✠ ✎
✞ ✠✎
✞ ✟✝✞ ✮✝
r
✡ ✝ ✣
✎ ✍
✡✞ ✠ ✎ ✏ ✎
✞ ✠✎
✞ ✚
✦ ✝✍✝✌
✝✞ ✝✍✡ ✜
✡
s r
✎ ✟ ✆ ✎
✜ ✡ ✕
✝✞✝✍✡ ✜
✡
s
✄ ✒
✆ ✎
✍✝ ✜
✡
y
✝✞✟ ✠
✡✟☎ ✞✝✄ ✝✞ ✔
u
✟✝ ✌
✎ ✞☎ ✞ ✔
u
✄✄ ✝✞ ✝
r
✝ ✢
✢ ☎
✣ ☎✞ ✟✝✞
✝✞ ✧✝
r
✝
v
✝
r
✡✝ ✣
✎ ✍
✠ ✎ ✏ ✎
✞ ✠ ✎
✞ ✠ ✎
✞ ✟✝✞ ✮
✝
r
✡✝ ✣
✎ ✍
✡✞ ✠ ✎ ✏ ✎
✞ ✠✎
✞ ✜
✎ ✍✝✡✞
✌ ✎ ✞ ✟☎✄ ☎
r
✄ ✎ ✄ ☎✝
t
✝✞ ✝
s
✒ ✜
✡✝ ✜
✡ ✢
☎ ✣
☎✞ ✟✝✞ ✚
✱✲✳✴✵ ✶✷✴✵ ✸✵ ✹✸✷
✺ ✲ ✵ ✻
✴
r
✼ ✷ ✽ ✲✾✼✿
✼ ✲ ✵
✷ ✽ ❀ ✲ ❁✴✿
✼ ✴✵ ✹✴
r
✴ ❂✴
r
✼✴❃ ✲
❁
X
1
dan Y, Variabel X
2
dan Y, X
1
dan X
2
sebagai berikut:
= [
]
Sumber: Nazir 2003: 464
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
1
terhadap Y, bila X
2
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
❄ ❅ ❆❇❈❉❊❋
❊❈ ● ❍ ❇■❈❏❑
r
❆❇ ❈❉ ❊
❋ ❊❈ ● ❍❇ ■
❈❏❑
r r X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r
1 : 1.
Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. 2.
Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
1. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel
kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya.
2. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara
variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r
1 : 1.
Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. 2.
Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
1. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel
kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya.
2. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara
variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X
2
terhadap Y, apabila X
1
dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r
1 : 1.
Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. 2.
Apabila + berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
1. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel
kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya.
2. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara
variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
Sumber: Umi Narimawati 2007:89
▲▼◆❖P ◗❘❖P ❙❖
r
◗ ❖
r
❖❘❖P ◆❚
❘ ❯P ❱ ❲❳
t
❖❱ ❚ ❘❖P
◆ ▼ P
◗ ❖P
t
❖ ❨❳ ▼ ❚
P ❩ ▼
r
❬ ❭ ▼
st
❖❱ ❚ P ❚
❳❖ ❚
r s
▼❨❖ ◗ ❖ ❚
❨▼
r
❚ ❘ ❲ ❩
❪
Tabel 3.8 Pedoman untuk memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
❫❴ ❫ ❫
0,199 0,20
0,399 0,40
0,599 0,60
0,799 0,80
1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sumber: Sugiono 2006:183
3. Koefisiensi Determinasi