Dengan diskusi kelompok bersama teman sebaya dan adanya pemberian
penghargaan kelompok diharapkan dapat memicu semangat siswa dan menghilangkan kejenuhan siswa ketika pembelajaran, sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran biologi. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat. Dimana
variabel bebas adalah media komik pembelajaran biologi, dan variabel terikat adalah aktivitas dan penguasaan materi siswa pada materi ciri-ciri mahluk
hidup.
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X = Variabel bebas yaitu media komik dengan model
pembelajaran tipe STAD. Y = Variabel terikat yaitu aktivitas belajar dan
penguasaan materi Sugiyono, 2009: 154.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Media komik dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif
digunakan pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup dalam meningkatan aktivitas dan penguasaan materi
siswa”. Hipotesis statistik adalah sebagai berikut :
Y X
a. Ho = Penggunaan media komik dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD tidak efektif digunakan dalam meningkatkan penguasaan materi siswa kelas VII SMP Negeri 24 Bandar
Lampung pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup. H
1
= Penggunaan media komik dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan dalam meningkatkan penguasaan
materi siswa kelas VII SMP Negeri 24 Bandar Lampung pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup.
b. Ho = Penggunaan media komik dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD tidak efektif digunakan dalam meningkatkan aktivitas beelajar siswa kelas VII SMP Negeri 24 Bandar Lampung pada
Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup. H
1
= Penggunaan media komik dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan dalam meningkatkan aktivitas
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 24 Bandar Lampung pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Komik Pembelajaran
Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medium adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan Sadiman 2000: 6. Gagne dalam Sadiman, 2000:6 menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara itu Briggs dalam Sadiman, 2000:6 berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, film, kaset, film bingkai adalah
contoh-contohnya. Media pengajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Maksud dalam pengertian ini adalah, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran, metodologi pengajaran dan penilaian pengajaran. Unsur-
unsur tersebut biasa dikenal dengan komponen-komponen pengajaran Arsyad, 2003:4.
Fungsi utama media pengajaran sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan yang ditata serta diciptakan
oleh guru Arysad 2003:15, sedangkan Sudjana dan Rivai 2002:2 menyatakan bahwa fungsi media pengajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi proses belajar siswa.
Proses pembelajaran biologi di SMP dapat disajikan menggunakan media komik pembelajaran. Menurut Radjah 2007 : 122, media yang efektif dan
sekaligus menarik yang dapat dimuati pesan ialah komik pembelajaran. Melalui kekuatan gambar-gambar kartun disertai kata-kata atau kalimat yang
sesuai, menjadikan komik pembelajaran merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi siswa, melalui media komik pembelajaran siswa akan
mempunyai pemahaman yang benar. Handayani 2008 : 2 juga berpendapat komik adalah suatu bentuk media
komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah dimengerti. Hal ini dimungkinkan
karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita. Gambar membuatnya lebih mudah diserap, teks
membuatnya lebih mudah dimengerti, dan alur membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.
Shadely 1990:54 mengartikan media komik sebagai berikut: komik
berbentuk rangkaian gambar-gambar sedangkan masing-masing dalam kotak yang keseluruhannya merupakan rentetan suatu cerita. Gambar-gambar itu