KERANGAKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

2.3. KERANGAKA BERPIKIR

Nilai cinta budaya pada anak-anak sekarang sangatlah kurang. Anak-anak lebih senang terhadap kebudayaan dari luar daripada budaya dari daerah sendiri. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena budaya daerah lama-lama akan terlupakan. Untuk mengatasi hal itu perlu peran sekolah untuk mendidik anak tentang budaya-budaya daerah. Salah satunya adalah dengan kegiatan ekstrakurikuler yang membina karakter siswa agar memiliki rasa cinta budaya. SD Antonius 01 yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa dalam upaya membina karakter cinta budaya pada siswa. SD Antonius 01 semarang sebagian besar muridnya berasal dari etnis Cina, walaupun demikian mereka tetap mau mempelajari karawitan jawa yang merupakan budaya asli jawa. Dengan mengikuti kegiatan karawitan jawa diharapkan nilai cinta budaya dapat tertanam dalam diri siswa, sehingga budaya daerah dapat dilestarikan melalui anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa. Gambar 2.14 Kerangka Berpikir 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. PENDEKATAN PENELITAN

Penelitian ilmiah pada dasarnya menggabungkan berpikir rasional, sistematis, dan empiris. Artinya, penelitian yang dirumuskan di satu pihak dapat diterima dengan akal sehat, kemudian penelitian dilakukan secara sistematis, teratur, serta dapat dibuktikan melalui data dan fakta secara empiris. Penelitian dimulai apabila muncul suatu permasalahan problem. Masalah yang dihadapi merupakan rangsangan kepada penelitian. Akal yang dirangsang oleh masalah, akan berpikir dan menganalisis suatu masalah Iskandar 2008: 8. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode kualitatif, artinya permasalahan yang dibahas bertujuan untuk menggambarkan dan menguraikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan keadaan atau status fenomena yang tidak berkenaan dengan angka-angka Moleong, 1994: 103. Metode kualitatif dalam penelitian pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan Jawa sebagai proses pembentukan nilai Cinta budaya menggunakan pendekatan fenomenologi, yaitu pendekatan yang berorientasi untuk memahami, menggali, menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena atau gejala-gejala sosial yang alamiah nature, digunakan sebagai sumber data, berdasarkan kenyataan lapangan Iskandar 2008: 204.