5. Ngiyau Bias
Sebuah gerakan kedua pergelangan tangan ke depan yang diukelputar dan kemudian ke samping kanan kiri, sedangkan posisi kaki tetap di lantai dengan
gerak Nginjak Lado. Gerakan ini memiliki makna gadis Lampung yang sedang menyuci beras.
6. Kenui Melayang
Kenui Melayang atau „elang melayang” yaitu sebuah gerakan yang lincah, dengan
lengan yang melambai ke belakang dan ke samping. Posisi kaki tetap di lantai seperti gerakan Nginjak Lado. Gerakan ini melambangkan kebebasan dan
kemerdekaan dalam berkreasi untuk untuk membangun jati diri. 7.
Lapah Ayun Adalah gerakan pergantian formasi atau pola lantai. Gerakan ini berarti berjalan
dengan pelan. 8.
Nginjak Lado Gerakan ini merupakan bahwa wanita mempunyai sifat kelembutan dan
memahami nilai-nilai kewanitaan yang harus pandai menjaga kepribadian serta mampu mengatur rumah tangga.
Menurut Igama 2011: 34 tari Cetik Kipas bermakna keperkasaan putera-putera Lampung dalam membela keluarganya atau sebagai bentuk tanggung jawab
seorang laki-laki untuk melindungi dan mensejahterakan keluarganya ini terpancar dari gerakannya yang gagah dan lincah, selanjutnya tari ini
memperlihatkan kelembutan dan kehalusan budi pekerti putri-putri Lampung dilihat dengan gerakan yang lemah gemulai sesuai dengan sifat kewanitaannya,
dan juga mencerminkan sikap ramah dan gembira terhadap kedatangan tamu agung. Jenis tari ini menurut fungsi dan tujuannya adalah tari upacara, sebab tari
ini ditampilkan pada acara-acara resmi acara adat yang dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu agung yang ditampilkan pada permulaan acara.
2.3.5. Teknik Menggunakan Kipas
Tari Melinting merupakan sebuah tarian yang menggunakan properti, yaitu kipas. Biasanya dalam menari keberadaan properti menjadi salah satu kendala dalam
melakukan gerak tari, untuk itu agar properti tidak menjadi penghambat dalam menari, dibutuhkan teknik memegang kipas yang baik dan benar. Teknik
memegang kipas yang benar adalah jari tengah dan jari manis masuk ke dalam pegangan kipas, kemudian jari telunjuk dan jari kelingking menahan kipas dari
atas, sedangkan ibu jari menahan kipas dari bawah.
Gambar 2.1. Teknik memegang kipas yang benar Foto: Arum, 2014
2.3.6. Iringan
Novrida dan Nurhayati 2004: 7 memperkirakan pada abad ke XVI yaitu pada masa silsilah ke 1 Keratuan Melinting Pangeran Panembahan Mas, pengaruh
agama Islam mulai mendominasi tata cara kehidupan masyarakat di wilayah Keratuan Melinting. Tari Melinting mempunyai ciri musik pengiring tari yng
khas dan baku, disiplin tidak ditabuh secara asal-asalan. Jenis tabuhan yang dipakai untuk mengiringi tari Melinting antara lain : tabuh arus, tabuh cetik, dan
tabuh kedanggung.
Adapun perangkat tabuhan yang dipakai meliputi:
Tabel 2.3. Musik Pengiring Tari Melinting
Nama Keterangan
a. Kolintang
terdiri dari sembilan atau 12 buah
b. Piang
Piang adalah alat musik sejenis gong yang lebih besar dari canang
dengan ketukan 12. Piang yang biasa digunakan terdiri dari satu
buah
Nama Keterangan
c. Petuk
Petuk berbentuk sama dengan Piang hanya saja petuk dibunyikan dengan 14
ketukan. Petuk yang digunakan terdiri dari satu buah.
d. Canang
Canang yang digunakan terdiri dari satu buah.
e. Gong
Terdiri dari dua buah, yaitu Gong besar dan Gong kecil.
f. KetapakRedepGendang
Terdiri dari satu buah.
Foto: Arum, 2015
Tabel 2.4 Diskripsi Uraian Penyajian Tari Melinting Tradisional
1 2
3 4
5 6
7 No
Pola lantai
Nama ragam
Penari Hitungan Musik
Keterangan
1 Babar
kipas Pria +
Wanita 2X8
Arus Penari pria
berada di depan yang di ikuti
penari wanita, jalan memasupi
panggung
2 Babar
kipas Pria +
Wanita 4X8
Arus Penari baris
bersap, turun duduk dan
nyembah Naik ke atas
seperti semula
3 Mapang
randu Surung
sekapan Nginyau
bias Kenui
melayang Pria
Pria Wanita
Wanita 1X8
1X8 1x8
1x8 Cetik
Cetik Cetik
Cetik Penari pria
mengambil posisi untuk
berpasangan Penari pria
berpasangan Penari wanita
mengambil posisi untuk
berpasangan
4 Mapang
randu Nginyau
bias Pria
Wanita 2x8
2X8 Kedenggung
Kedenggung Penari pria
mengambil posisi untuk
berpasangan dengan penari
wanita Penari wanita
maju kedepan membentuk dua
bagian