Hasil Penelitian yang Relevan

dengan pembawaan diri dalam bergaul. Sikap juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan, memiliki sikap yang positif merupakan hal yang baik untuk bersosialisasi di kehidupan bermasyarakat, sebaliknya sikap yang negatif memberi dampak buruk. Sikap timbul karena adanya kebiasaan yang terjadi di hidup individu tersebut. Sikap terhadap mata plajaran juga timbul karena adanya stimulus yang diberikan, sikap positif akan timbul pada diri siswa jika ia menyukai pelajaran tersebut sebaliknya, sikap negatif akan timbul jika ia tidak menyukai pelajaran tersebut. Faktor yang menentukan suka tidak suka terhadap suatu mata pelajaran adalah perasaan siswa tersebut. Jadi, sikap adalah cara seseorang berperilaku ketika mengalami senang tidak senang. Sikap yang ditimbulkan akan menimbulkan positif atau negatif. Sikap positif yang dirasakan oleh siswa akan dapat menimbulkan rasa senang pada mata pelajaran tersebut dan juga dapat meningkatkan hasil belajar yang baik, sedangkan sikap negatif dapat mempersulit siswa untuk pemahaman materi dan hasil belajar yang diperoleh pun akan menurun. Oleh karena itu sikap positif sangat diperlukan dalam peningkatan hasil belajar pada siswa.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

1. Eka Rizky Amalia 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Perbandingan Moralitas Pembelajaran Value Crarification Tecnique VCT Dan Group Investigation GI Dengan Memperhatikan Sikap Terhadap Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Seragi Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20122013”, menemukan bahwa ada perbedaan moralitas antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran VCT dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran GI pada mata peljaran IPS terpadu dengan hasil pengujian F hitung 5,802 F tabel 4,10. Moralitas siswa yang pembelajarannya mengguanakan VCT lebih baik dibandingkan menggunakan GI untuk siswa yang positif terhadap pembelajaran IPS terpadu dengan hasil pengujian T hitung 9,806 T tabel 2,10. Moralitas siswa yang pembelajarannya menggunakan GI lebih baik deibandingkan dengan VCT untuk siswa yang negatif terhadap pelajaran IPS Terpadu dengan pengujian T hitung 2,339 T tabel 2,10. Adapun interaksi antara penggunaan model pembelajaran IPS terpadu dan sikap pada mata pelajaran IPS Terpadu terhadap moralitas siswa dengan hasil pengujian hitung F hitung 50,026 F tabel 4,10. 2. Maria Kibtiyah 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Cooperative Games Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak- kanak”. Dengan hasil penelitiannya yang menunjukan ada perbedaan keterampilan sosial yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dengan t=10,191; p=0,000, kelompok eksperimen mempunyai keterampilan sosial yang lebih tinggi dengan mean=111,857 dibandingkan dengan kelompok kontrol mean=53,893. Berdasarkan hasil tersebut, maka permainan kooperatif efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial anak Taman Kanak-kanak. 3. Ade Irawan 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Numbered Heads Together NHT, Dan Student Team Achievement Divisions STADStudi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20112012 ” Dengan hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang pelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, NHT dan STAD. Peningkatan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa pada model pembelajaran tipe NHT paling tinggi dibandingkan dengan peningkatan rata-rata hasil belajar ekonomi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan STAD. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe NHT paling baik paling efektif dari ketiga model dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi. 4. Ana Ivar Iriyanti 2012 dengan penelitian nya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arend Pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Prambanan Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ” mengemukakan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arend pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil observasi peningkatan keaktifan siswa pada siklus II. Pada siklus I siswa yang melakukan keaktifan siswa yang mencapai kriteria cukup sebanyak 20 siswa, dimana skor yang diperoleh masih dibawah 70. Sedangkan yang mencapai kriteria baik 16 siswa sudah mendapat skor minimal 70. Pada siklus II yang mencapai kriteria cukup hanya 8 orang, dan yang mendapat kriteria baik 27 orang. Dari data tersebut bisa dilihat adanya peningkatan, di mana pada siklus I yang mendapat kriteria cukup dari 20 menurun menjadi 9 siswa pada siklus II, sedangkan yang mendapatkan kriteria baik dari siklus I sebanyak 16 siswa, naik menjadi 28 siswa. Dari hasil tersebut dapat dikatakan keaktifan siswa meningkat karena sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan, di mana yang mengikuti partisipasi aktif minimal 25 siswa dengan memperoleh skor minimal 70. Peningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari tahap Siklus I rata – rata yang diperoleh 72,08 naik menjadi rata – rata 81,94 pada tahap Siklus II. Dari rata – rata tersebut dapat diketahui terjadi peningkatan rata – rata 9,86 dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan dengan adanya peroleh nilai siswa rata – rata dari siklus I 72,08 meningkat pada siklus II dengan nilai rata – rata 81,94

2.3 Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VII SM

0 12 103

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( Student Team Achievement Division ) PADA PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII di SMP NEGERI 1 BANDUNG.

0 0 48

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa dan prestasi belajar pada mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan.

2 12 298