T-Tes Dua Sampel Independen Analisis Varians Dua Jalur

tidak. Pada penelitian ini digunakan uji barlet. Homogenitas varians diuji menggunakan rumus:       2 2 log 1 10 ln i i s n B x     Dimana ln 10 = 2,303 Dengan X 2 hitung X 2 tabel , maka kelompok-kelompok yang dibandingkan mempunyai varians yang homogen Sudjana dalam Purwanto, 2011: 180.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 T-Tes Dua Sampel Independen

Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen. 2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s x x t    Sparated Varian polled varian Keterangan: X 1 = rata-rata keterampilan sosial IPS Terpadu siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Time Token X 2 = rata-rata keterampilan sosial IPS Terpadu siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD 2 1 S = varian total kelompok 1 2 2 S = varian total kelompok 2 n 1 = banyaknya sampel kelompok 1 n 2 = banyaknya sampel kelompok 2 sugiyono, 2009:138                 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 n n n n s n s n n x x t Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu: a. apakah ada dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak b. apakah varian data dari sampel itu homogen atau tidak Berdasarkan dua hal tersebut maka berikut ini diberi petunjuk untuk memilih rumus t-test: 1 apabila jumlah anggota sampel n 1 = n 2 dan varians homogen, maka dapat menggunakan rumus t-test baik sparated maupun pooled varians untuk melihat harga t tabel maka digunakan dk yang besarnya dk = n 1 + n 2 – 2. 2 apabila n 1 ≠ n 2 dan varians homogen dapat digunakan rumus t- test dengan pooled varians, dengan dk = n 1 + n 2 -2. 3 apabila n 1 = n 2 dan varian tidak homogen, dapat digunakan rumus t-testdengan pooled varians maupun sparated varians, dengan dk = n 1 -1 atau n 2 -1, jadi dk bukan n 1 + n 2 -2. 4 apabila n 1 ≠ n 2 dan varians tidak homogen, untuk ini digunakan rumus t-test dengan sparated varians, harga t sebagai pengganti harga t tabel hitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n 1 – 1 dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil Sugiyono, 2005: 197-198.

3.9.2 Analisis Varians Dua Jalur

Analisis varians dua jalur merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menentukan apakah perbedaan atau variasi nilai suatu variabel terikat disebabkan oleh atau tergantung pada perbedaan variasi nilai pada dua variabel bebas. Untuk melakukan analisis menggunakan analisis varians dua jalan tahapnya tidak jauh berbeda dengan analisis varians satu jalan. Karena itu besaran angka yang dihasilkan oleh SPSS 17 digunakan untuk : 1. menentukan signifikan umum, 2. menentukan signifikan perpasangan, 3. menentukan besaran masing-masing komponen varian. Penelitian ini menggunakan analisis dua jalur untuk mengetahui tingkat signifikansi perbedaan dua model pembelajaran dengan sikap terhadap mata pelajaran IPS Terpadu. Tabel 3.6. Rumus Unsur Tabel Persiapan Analisis Varian Dua Jalan Sumber Variasi Jumlah Kuadrat JK Db MK F p Antara A N n JK T A A A 2 2      A-1 2 A A db JK D A MK MK Antara B N n JK T B B B 2 2      B-1 2 B B db JK D B MK MK Antara AB interaksi B A T B B B JK JK N n JK        2 2 db A x db B 4 AB AB db JK D AB MK MK Dalam d B B A d JK JK JK JK    db T – db A – db B – db AB D D db JK Total T N JK T T T 2 2     N-1 49 Keterangan: JK T = Jumah kuadrat total JK A = Jumlah kuadrat variabel A JK B = Jumlah kuadrat variabel B JK AB = Jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B JK d = Jumlah kuadrat dalam MK A = Mean kuadrat variabel A MK B = Mean kuadrat variabel B MB AB = Mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B MK d= Mean kuadrat dalam F A = Harga F untuk variabel A F B = Harga F untuk variabel B F AB = Harga F untuk interaksi variabel A dengan variabel B Arikunto, 2013: 429

3.9.3 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VII SM

0 12 103

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( Student Team Achievement Division ) PADA PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII di SMP NEGERI 1 BANDUNG.

0 0 48

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa dan prestasi belajar pada mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan.

2 12 298