Ruang Lingkup Bidang Usaha Pengertian Ergonomi .

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha terbagi atas 4 macam yaitu: 1. Bidang Usaha Hasil Laut 2. Bidang Usaha Produksi Makanan Ringan 3. Bidang Usaha Wisata 4. Bidang Usaha Simpan Pinjam

2.3. Organisasi dan Manajemen

Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang- orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi dapat pula didefenisikan sebagai struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

2.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur organisasi KSU Baimbai adalah line structure karena pimpinan umumnya adalah pemilik dari perusahaan itu sendiri. Semua keputusan baik yang bersifat strategis Universitas Sumatera Utara maupun operasional akan diambil sendiri oleh pemilik. Strategi utama yang diterapkan pada tipe organisasi usaha semacam ini adalah bagaimana perusahaan dapat terus dijalankan dan tetap ada permintaan di pasar. Struktur organisasi KSU baimbai dapat dilihat pada Gambar 2.1. Pemilik UKM pembuatan tikar purun UKM pembuatan kerupuk UKM pembuatan sampan Gambar 2.1. Struktur Organisasi KSU Baimbai

2.3.2. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab pada KSU Baimbai dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Pemilik Pimpinan tertinggi dalam perusahaan ini adalah pemilik KSU Baimbai yang memiliki keseluruhan modal selama proses produksi berlangsung. Pemilik bertanggung jawab untuk memberikan upah dan memperhatikan kesejahteraan operator yang bekerja Adapun tugas pemilik adalah sebagai berikut: a. Bertugas mengawasi jalannya proses produksi dan kinerja dari operator. b. Merencanakan, mengarahkan, menganalisa dan mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara c. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap pekerja dan menjalin hubungan baik. d. Membantu memasarkan produk-produk yang dibuat oleh setiap UKM. 2. UKM Pembuatan Tikar Purun UKM Pembuatan tikar purun terdiri dri 2 orang pekerja. Proses pembuatan tikar purun yaitu: a. Meletakkan daun purun di atas alat pemipih purun b. Memipihkan daun purun dengan gerakan membolak balikkan daun purun c. Melepas dan mengikat kembali daun purun yang sudah ditumbuk d. Memipih purun dengan gerakan naik turun dengan menggunakan alat pemipih purun e. Mencat purun dengan menggunakan wantek warna pakaian f. Menganyam purun sampai berbentuk tikar. 3. UKM Pembuatan Kerupuk a. Bahan baku diambil dan dijemur b. Bahan baku dibubuhi tepung c. Bahan baku digoreng dan dikemas 4. UKM Pembuatan Sampan Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Pekerja dan Jam Kerja Perusahaan

Jumlah pekerja yang dibutuhkan agar usaha ini berjalan dapat dilihat pada Tabel 2.1: Tabel 2.1. Daftar Pekerja No Uraian Jumlah Pekerja 1 Pemilik 1 orang 2 UKM Pembuatan Tikar Purun 3 orang 3 UKM Pembuatan Kerupuk 10 orang 4 UKM Pembuatan Sampan 4 orang Jumlah 18 orang Adapun jam kerja perusahaan adalah 5 jam kerja produktif yaitu mulai pukul 10.00 WIB –14.00 WIB. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Ergonomi

Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Di Amerika Serikat, ergonomi disebut sebagai “human faktor engineering”. Ergonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau dari aspek anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan Nurmianto, 2008. Ergonomi terkait dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja. Dalam ergonomi diperlukan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya, saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Setiap pekerjaan yang dilakukan, apabila tidak dilakukan dengan ergonomis akan mengakibatkan ketidaknyamanan, biaya tinggi, kecelakaan dan meningkatnya penyakit akibat kerja, performansi kerja menurun yang berakibat kepada efisiensi dan penurunan daya kerja Tarwaka dkk., 2004. Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun design maupun rancang ulang redesign. Hal ini dapat meliputi perangkat keras, seperti misalnya perkakas kerja tools, bangku kerja branches, platform kursi, pegangan alat kerja work holders, sistem pengendali controls, alat peraga display, pintu doors, jendela windows, dan lain-lain Nurmianto, 2008. Universitas Sumatera Utara

3.2. Kelelahan

3.2.1. Pengertian Kelelahan

1 Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih kanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara sentral oleh otak. Kelelahan otot memiliki dua kategori terjadinya kelelahan yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat. Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder. Sedangkan pada teori syaraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan dihantarkannya ransangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot.

3.2.2. Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan

2 Kelelahan yang disebabkan kerja statis berbeda dengan kerja dinamis. Kerja statis menengeluarkan tenaga 50 dari kekuatan maksimum otot hanya dapat bekerja selama 1 menit sedangkan pada pengeluaran tenaga 20 kerja fisik dapat berlangsung lama. Tenaga otot statis sebesar 15-20 akan 1 Tarwaka , Ergonomi, Untuk Keselamatam, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Denpasar, 2004, h. 107. 2 Ibid., h. 108-109. Universitas Sumatera Utara menyebabkan kelelahan dan nyeri jika pembebanan berlangsung sepanjang hari. Kerja otot statis merupakan kerja berat karena mengkonsumsi energi yang lebih tinggi dan denyut nadi meningkat. Kontraksi otot baik statis maupun dinamis dapat menyebabkan kelelahan otot setempat. Kelelahan tersebut terjadi pada waktu ketahanan endurance time otot terlampaui. Waktu ketahanan otot tergantung pada jumlah tenaga yang dikembangkan oleh otot sebagai suatu presentase tenaga maksimum yang dicapai oleh otot. Kemudian pada saat kebutuhan metabolisme dinamis dan aktivitas kapasitas energi yang dihasilkan oleh tenaga kerja, maka kontraksi otot akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi. Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikapkerja yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal keseluruh anggota tubuh.

3.3 .

Standard Nordic Questionnaire SNQ 3 Standard Nordic Questionnaire SNQ merupakan salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengenali sumber penyebab keluhan kelelahan otot. Melalui Standard Nordic Questionnaire dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak sakit sampai sangat sakit. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh seperti Gambar 3.1. 3 Kuorinka, I., Jonsson, B., Kilbom, A., Vinterberg, H., Biering-Sorensen, F., Andersson, G., Jorgensen, K, Standardised Nordic Questionnaores Applied Ergonomics, 1987. Universitas Sumatera Utara maka diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja. Dimensi-dimensi tubuh tersebut dapat dibuat dalam format Standard Nordic Questionnaire. Standard Nordic Questionanire dibuat atau disebarkan untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja akibat pekerjaanya. Standard Nordic Questionnaire bersifat subjektif, karena rasa sakit yang dirasakan tergantung pada kondisi fisik masing-masing individu. Keluhan rasa sakit pada bagian tubuh akibat aktivitas kerja tidaklah sama antara satu orang dengan orang lain. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Peta Tubuh Keterangan: 0. leher bagian atas 1. leher bagian bawah 2. bahu kiri 3. bahu kanan 4. lengan atas kiri 5. punggung 6. lengan atas kanan 7. pinggang 8. bokong 9. pantat 10. siku kiri 11. siku kanan 12. lengan bawah kiri 13. lengan bawah kanan 14. pergelangan tangan kiri 15. pergelangan tangan kanan 16. tangan kiri 17. tangan kanan 18. paha kiri 19. paha kanan 20. lutut kiri 21. lutut kanan 22. betis kiri 23. betis kanan 24. pergelangan kaki kiri 25. pergelangan kaki kanan 26. kaki kiri 27. kaki kanan Universitas Sumatera Utara

3.4. Uji Keseragaman dan Kecukupan Data