162
Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMPMTs
2. Merefleksi isi puisi
Merefleksi adalah mencerminkan kata atau ucapan seseorang. Merefleksi isi puisi ialah mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi. Dapat diartikan pula memahami
makna puisi. Makna atau isi puisi seringkali disampaikan secara tersirat dan bukan secara terang-
terangan. Terkadang seorang penyair menggunakan kata-kata simbolik atau ungkapan tertentu dalam menyampaikan isi atau pesan suatu puisi. Hal ini membuat puisi terkadang
sulit untuk dipahami. Akan tetapi, hal tersebut juga menjadikan puisi lebih indah. Bagi pecinta puisi, keindahan kata-kata dalam puisi dapat memunculkan perasaan atau emosi
tertentu. Namun, puisi tidak harus selalu menggunakan kata-kata yang berbelit-belit.
Dalam memahami makna puisi diperlukan kejelian dan kecermatan dalam membaca kata-kata dalam puisi. Bahasa yang digunakan seringkali berbeda dengan bahasa sehari-
hari dengan pemilihan kata yang tepat, tersusun indah serta bermakna kuat. Perhatikan penggalan puisi berikut Bacalah dengan sungguh-sungguh dan
diskusikan dengan teman sebangku tentang maksud ungkapannya a.
Bila cinta memanggilmu, ikutlah dia. Walaupun jalannya terjal penuh liku. Bila sayapnya merengkuhmu, pasrahlah. Walau pedang di sela sayap itu melukaimu.
Kahlil Gibran, Bahasa Cinta b.
Dalam kesunyian aku meratap, dalam keramaian aku mengeluh. Meratapi jalan terjal penuh liku. Kabut gelap mengusik jiwa letihku. Sunyi-sepi-aku bosan.
Meskipun terkadang isi puisi diungkapkan secara tersirat oleh pengarangnya, kamu dapat menduga atau menafsirkan isinya dengan melihat judul puisi.
Bacalah puisi berikut dan pahamilah tiap kata-katanya Mentari tajam menyentuh
Menjemput kalbu berpasrah mengeluh Desah-resah-gelisah terengkuh
Luka mengoyak-rasa pun terbunuh
Mentari membelai angkuh Sapanya lukiskan kemenangan gaduh
Sorak tawa terderai bergemuruh Mengiris perih jiwa mengaduh
Mentari enggan menjauh Memaksa bumi makin melepuh
Lara sanubari tak jua sembuh Erang hati pilu menyeluruh
Bernadeth aya Nasrani
Setelah kamu membacanya, bagaimana pendapatmu tentang isi puisi tersebut? Dapatkah kamu mengetahui isi atau pesan yang ada? Pemakaian kata-kata dalam puisi
berbeda dengan bahasa sehari-hari, sehingga mungkin kamu mengalami kesulitan dalam
163
Mengenal Sastra
163
merefleksi isinya. Pemilihan dan penyusunan kata terdengar sangat indah. Pengarang menggunakan suku kata -uh- pada setiap akhir baris sebagai penguat
dalam puisi itu. Meskipun terlihat sulit dipahami, pengarang memberikan penjelasan maksud puisi pada baris akhir tiap bait. Dalam puisi tersebut, pengarang ingin
menggambarkan tentang perasaan sakit hati yang mendalam dan tidak juga terobati. Bacalah kembali dua baris terakhir puisi karya Bernadeth
aya Nasrani
dan akan kamu temukan kalimat yang menjelaskan isi puisi Kalimat tersebut adalah
Lara sanubari tak jua sembuh Erang hati pilu menyeluruh
Perhatikan juga puisi berikut
Buku
Memang hanya deretan aksara Kadang gambar juga
Dan tak bermakna apa-apa Jika hanya diletakkan di meja
Atau tertata di tempatnya Tapi jika kita baca
Ia akan memberikan Semua yang dimilikinya
Karsono H. Saputra Kumpulan Puisi Anak-Anak
Berbeda dengan puisi yang pertama, puisi berjudul Buku
ini jelas sekali isinya. Puisi tersebut mengatakan bahwa buku akan menjadi berguna apabila dibaca
sebab dengan membaca, kita akan memperoleh pengetahuan yang ada dalam buku tersebut.
Puisi tidak hanya bersumber dari pengalaman penyair atau orang lain. Puisi juga dapat berasal dari hasil pengamatan dan pemikiran penyair terhadap suatu
hal. Dapat juga merupakan ungkapan perasaan penyair terhadap seorang atau sesuatu, misalnya rasa kagum, rasa cinta, rasa sedih, atau yang lainnya. Puisi-
puisi berikut merupakan contoh.
Oh, Guruku
pedih dan pedasnya jari napas yang sesak akibat debu kapur
tak menyerahkan niat luhur tak meluluhkan niat luhur
maju dan pesatnya ilmu pengetahuan semua tumbuhkan hasrat mendidik
oh, guruku kau laksana pelita dalam gulita
jasamu tak terbeli entah kata apa yang pantas kuucap
sebagai tanda terima kasih