Budi Pekerti
51
Selain media cetak, kamu juga dapat memperoleh informasi dari media elektronik. Saat kamu menonton televisi, kadang-kadang di bagian bawah layar televisi terdapat tulisan yang
bergerak terus. Tulisan tersebut merupakan informasi. Apabila kamu mengenal internet, kamu juga dapat menemukan informasi dalam internet tersebut. Semua informasi tersebut, baik
yang ada dalam media cetak maupun media elektronik ditampilkan dalam bentuk tulisan yang dapat kamu baca.
Membaca merupakan suatu keterampilan. Kemampuan membaca setiap orang tidak sama. Kemampuan seseorang dalam membaca dapat diketahui dari kecepatan membacanya.
Pada umumnya, kecepatan membaca diukur dari banyaknya jumlah kata yang terbaca dalam satu menit. Setiap orang dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca cepat.
Kecepatan membaca ini juga harus diimbangi dengan keefektifan membaca, artinya mampu memahami isi bacaan.
Bagaimana cara untuk meningkatkan kecepatan membaca? Ada banyak cara untuk meningkatkan kecepatan membaca, antara lain.
1. Berlatih konsentrasi
Saat membaca, terjadi kerja sama antara mata dan otak. Jika mata atau otak tidak bekerja dengan baik, hasil membaca juga tidak baik. Oleh karena itu, konsentrasi juga
perlu dilatih. Setiap orang mempunyai cara sendiri untuk membaca dengan konsentrasi. Ada orang yang dapat berkonsentrasi jika mendengarkan musik, ada pula yang lebih
enak jika membaca sambil makan. Ada pula yang memilih membaca dalam suasana hening. Seorang pembaca yang terlatih dapat berkonsentrasi membaca dalam berbagai
situasi.
Ia dapat membaca saat suasana hening, diiringi musik, saat dalam kendaraan selama perjalanan atau dalam situasi lain. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu seorang
pembaca yang terlatih?
Untuk melatih konsentrasi kamu, hitunglah jumlah tanda berikut tanpa menggunakan bantuan tangan. Gunakan gerakan mata saja
ÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌ ÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌÌ
ÌÌ
Ì
ÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌ ÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌ ÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌ
52
Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMPMTs
Latihan 3.3
2. Berlatih membaca dalam hati tanpa suara
Apakah saat membaca kamu masih bersuara? Membaca dengan bersuara merupakan kebiasaan yang kurang baik, bahkan terkadang dapat mengganggu
orang lain. Misalnya saja kamu membaca di perpustakaan sambil bersuara, or- ang-orang yang ada di perpus-takaan itu pasti akan merasa terganggu. Selain akan
mengganggu orang lain, kebiasaan tersebut juga dapat mengurangi konsentrasi sebab otak kita melakukan empat pekerjaan sekaligus. Keempat pekerjaan itu
adalah membaca, bersuara, mendengar, dan memahami isi bacaan.
Bagaimana cara mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan bersuara saat membaca? Kamu bisa menggerakan bibir saja tanpa mengeluarkan suara.
Dapat juga membaca sambil makan atau mengunyah sesuatu. Namun, dua hal tersebut harus dilakukan seminimal mungkin agar tidak menjadi kebiasaan yang
tidak baik.
Bacalah bacaan berikut tanpa suara Hitunglah berapa menit kamu menyelesaikan bacaan tersebut Sudahkah mencapai 200 kata per menit?
1. Liontin Lusi
Lusi mempunyai sebuah liontin. Itu pemberian seorang nenek yang pernah ditolongnya. Nenek itu terjatuh ketika jembatan di atas sungai patah.
Untunglah Lusi ada di situ. Ia melompat ke dalam sungai untuk menolong si Nenek. Sebagai hadiah, Nenek memberinya liontin itu.
Kalau kau menaruh foto seseorang di dalam liontin ini, maka nasib orang itu akan selalu sial, kata Nenek itu sebelum pergi.
Tentu saja Lusi tidak pernah memasukkan foto siapa pun ke dalam liontin itu. Ia tidak ingin menyakiti siapa pun. Liontin itu ia simpan di laci
meja riasnya. Suatu hari, Ruth adiknya melihat liontin itu. Ruth suka sekali berdandan. Ia lalu meminjam liontin itu saat mereka akan pergi ke pasar.
Kak Lus, aku pinjam liontinmu ya? Aku pakai ke pasar ya? ujar Ruth. Lusi mengangguk mengizinkan.
Setibanya di pasar, Lusi sibuk belanja, sesuai daftar belanja dari ibunya. Hari itu, ibu Lusi menengok Nenek yang sakit. Itu sebabnya Lusi mendapat
tugas belanja. Ruth berjalan-jalan melihat berbagai dagangan di pasar. Beberapa saat kemudian, Ruth muncul di dekat Lusi dengan wajah
riang. Kak, Kak, lihat Aku menukar liontin tua Kakak, dengan dua liontin
baru ini. Nih, satu buat Kakak, satu buat aku kata Ruth gembira. Lusi memerhatikan kedua liontin itu dengan mata melotot terkejut.
Astaga Ruth…kamu ditipu Liontinku terbuat dari perak asli dan ukirannya antik. Liontin ini cuma imitasi murahan. Kamu dapat di mana
ini? Aduuh…maaf Kak Itu…aku menukar leontin itu di penjual barang
antik… kata Ruth penuh penyesalan.