Merefleksi isi puisi Aktif Berbahasa Indonesia Kelas 7 Dewi Indrawati Didik Durianto 2008

163 Mengenal Sastra 163 merefleksi isinya. Pemilihan dan penyusunan kata terdengar sangat indah. Pengarang menggunakan suku kata -uh- pada setiap akhir baris sebagai penguat dalam puisi itu. Meskipun terlihat sulit dipahami, pengarang memberikan penjelasan maksud puisi pada baris akhir tiap bait. Dalam puisi tersebut, pengarang ingin menggambarkan tentang perasaan sakit hati yang mendalam dan tidak juga terobati. Bacalah kembali dua baris terakhir puisi karya Bernadeth aya Nasrani dan akan kamu temukan kalimat yang menjelaskan isi puisi Kalimat tersebut adalah Lara sanubari tak jua sembuh Erang hati pilu menyeluruh Perhatikan juga puisi berikut Buku Memang hanya deretan aksara Kadang gambar juga Dan tak bermakna apa-apa Jika hanya diletakkan di meja Atau tertata di tempatnya Tapi jika kita baca Ia akan memberikan Semua yang dimilikinya Karsono H. Saputra Kumpulan Puisi Anak-Anak Berbeda dengan puisi yang pertama, puisi berjudul Buku ini jelas sekali isinya. Puisi tersebut mengatakan bahwa buku akan menjadi berguna apabila dibaca sebab dengan membaca, kita akan memperoleh pengetahuan yang ada dalam buku tersebut. Puisi tidak hanya bersumber dari pengalaman penyair atau orang lain. Puisi juga dapat berasal dari hasil pengamatan dan pemikiran penyair terhadap suatu hal. Dapat juga merupakan ungkapan perasaan penyair terhadap seorang atau sesuatu, misalnya rasa kagum, rasa cinta, rasa sedih, atau yang lainnya. Puisi- puisi berikut merupakan contoh. Oh, Guruku pedih dan pedasnya jari napas yang sesak akibat debu kapur tak menyerahkan niat luhur tak meluluhkan niat luhur maju dan pesatnya ilmu pengetahuan semua tumbuhkan hasrat mendidik oh, guruku kau laksana pelita dalam gulita jasamu tak terbeli entah kata apa yang pantas kuucap sebagai tanda terima kasih 164 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMPMTs untaian kata indah halusnya rajutan sutra tak sebanding, tak cukup tuk seorang pahlawan tanpa tanda jasa sepertimu Eni Nuraini Republika, Minggu 20 Maret 1994 Penjual Sayur… Aku tahu kau sangat lelah Bekerja dari pagi sampai petang Tanpa kenal waktu Ketika mentari terbenam Kau tinggalkan pasar Dengan buah tangan Kau bawakan untuk anak-anakmu Penjual sayur… Dengan senyum ramahmu Kau penuhi kebutuhan hidupku Terima kasih … sayurmu Ryan Puspa Bobo, No. 47 Tahun XXXIV, 1 Maret 2007 Puisi dengan judul Oh, Guruku dan Penjual Sayur merupakan ungkapan kekaguman penulis terhadap jasa guru dan penjual sayur. Guru sebagai seorang pendidik digambarkan oleh penyair sebagai seorang pahlawan, yang begitu besar jasanya bagi maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan. Guru merupakan seorang yang tak pernah menyerah dan tak kenal lelah. Wujud kekaguman penyair diungkapkan dengan kalimat sebagai berikut. Kau laksana pelita dalam gulita Jasamu tak terbeli Pada puisi Penjual Sayur , penyair mengungkapkan kekagumannya terhadap penjual sayur yang bekerja sepanjang hari dan tanpa mengenal waktu. Meskipun merasa lelah, penjual sayur tetap tersenyum ramah dalam melayani. Kekaguman dan ungkapan penyair diungkapkan lewat kalimat berikut. Aku tahu kau sangat lelah Bekerja dari pagi sampai petang Tanpa kenal waktu Dengan senyum ramahmu Kau penuhi kebutuhan hidupku Terima kasih … sayurmu 165 Mengenal Sastra 165 Latihan 9.1 1. Bacalah puisi berikut dan refleksikan isinya AKU ADA Ketika aku sedang sedih menyesali masa lampauku Dan memikirkan masa depan dengan penuh kecemasan, Tuhan berfirman, Nama-Ku adalah AKU ADA Ia berhenti sejenak, aku pun menaati …. Kemudian dengan suara lembut Ia melanjutkan, Bila hidupmu hanya memikirkan masa lampau dengan kesalahan-kesalahan dan penyesalan-penyesalan, semua itu tidak ada gunanya. Aku tidak ada di sana Nama-Ku bukan AKU DULU ADA Bila hidupmu hanya memikirkan masa depan dengan segala permasalahan yang tak menentu dan rasa takut, itu pun sia-sia Aku tidak ada di sana Nama-Ku bukan AKU AKAN ADA Bila sekarang hidupmu memikirkan hal-hal yang terjadi hari ini Dan percaya kepada-Ku, sungguh indah sekali. Aku ada di sini Nama-Ku adalah AKU ADA 2. Bacalah puisi berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut Rampak gendang cinta bertalu Menyapa manja seiring luapan obsesi diri Melintas hari dalam daya tuk coba pahami Mengisi nadi dalam hasrat tuk saling berbagi Menggugah nurani dalam naluri tuk menjamah hati Mencipta resah dalam ego tuk menjalin kisah Melodi syahdu terbingkai untaian sejuta puisi Bergelora lantunkan dendang lagu rindu Menggetarkan sanubari di dasar lubuk hati Senandung indah alunan kasih asmara Terbalut nada sumbang kemelaratan asa Tak mampu lagi bisikkan lirik merdu Tersapukan sepinya nuansa sensasi 166 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMPMTs Tugas 9.1 Seperti kuncup bunga mekar mewangi Perlahan layu dan jatuh berguguran Tembang cinta pun terkikis dan kian pudar Tak lagi lantang menggemakan gaung iramanya Kata-kata tlah mati Hampa dan tak lagi miliki arti Hancur tertindas keangkuhan tutur sapa Terlebur dalam riuh ramainya kepenatan jiwa Usailah sudah nyanyian sang pujangga Terhenti oleh tersendatnya jamahan aliran cerita Terbungkam dalam kebisuan khayal ilusi Terpupuskan misteri pergeseran warna rasa Bernadeth aya Nasrani a. Judul apa yang tepat untuk puisi tersebut? b. Menurut pendapatmu, puisi tersebut bercerita tentang apa? c. Apa maksud ungkapan pada bait keempat? Buatlah satu puisi kemudian bacakan di depan kelas Mintalah temanmu merefleksikan isi puisi yang kamu buat B Menjelaskan Hubungan Latar dengan Realitas Sosial Tujuan pembelajaran: Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat: 1. mengetahui dan memahami latar dalam karya sastra 2. menemukan dan menjelaskan hubungan latar dengan realitas sosial. Arti latar dalam karya sastra adalah keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana saat berlangsungnya peristiwa. Adapun pengertian dari realitas ialah kenyataan yang terjadi di dalam kehidupan. Realitas sosial adalah kenyataan yang berhubungan dan terjadi dalam kehidupan masyarakat. 167 Mengenal Sastra 167 Bacalah puisi-puisi berikut 1. Aku menulis untuk menyatakan betapa aku sangat memerhatikanmu dan betapa Aku ingin engkau mengenal-Ku dengan baik. Ketika engkau bangun pagi tadi, aku melemparkan berkas sinar matahari melalui jendelamu karena ingin mendapat perhatianmu. Engkau bergegas Aku melihatmu berjalan dan bercakap-cakap dengan beberapa kawan, meman- dikanmu dalam sinar matahari yang hangat. Aku mengharumkan udara dengan semerbak alam. Engkau masih bergegas. Engkau tidak memerhatikan-Ku Siang tadi, Aku meneriakimu dalam badai dan angin taufan. Aku membawamu melalui badai. Kemudian, Ku-lukis buatmu sebuah pelangi nan indah di langit. Engkau memandang sekilas, namun tetap saja engkau bergegas Malam ini, Aku menjatuhkan cahaya bulan di wajahmu. Aku kirimkan angin sejuk tuk tenangkanmu dan menyingkirkan rasa takutmu. Aku menjagamu saat engkau tidur dan bangun esok harinya. Aku selalu bersamamu setiap waktu. Aku menanggung beban pikiran. Tidakkah engkau sadar bahwa Aku begitu dekat? Aku telah memilihmu dan Aku juga punya tugas khusus untukmu. Aku akan selalu dekat. Aku kawanmu Aku sangat mengasihimu. Kuharap engkau mau berbicara kepada-Ku segera. 2. Cinta … Cinta itu ajaib Kau tak kan tau kapan dia datang Juga tak pernah mengerti Kenapa dia datang Cinta datang tanpa terduga Cinta datang tanpa kenal batas waktu dan usia Jangan pernah berharap Cinta datang saat kau panggil Dia tak kan menghampiri Saat dia mendekat padamu, Kau pun tak mampu mengusirnya Cinta itu anugerah, bukan pilihan Cinta tak berkeinginan untuk merusak Karena cinta selalu menjaga Cinta pun tak berniat ingin menyakiti Bukan juga membawa kehancuran Cinta itu memberi kekuatan Di dalam cinta selalu ada kesetiaan Cinta adalah harapan Cinta seperti air di lautan bebas Cinta mengalirkan inspirasi Cinta seperti perpaduan kemilau warna 168 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMPMTs Latihan 9.2 Cinta itu memesonakan Kuharap, cinta kan berdiam di hati kita Selalu untuk selamanya Semoga …. Bernadeth aya Nasrani Puisi pertama mengambil latar suasana pagi hingga malam hari. Penulis atau pelaku yang digambarkan oleh penyair sebagai Tuhan merasa sedih dengan perilaku manusia yang melupakan Tuhan. Lalu, apa hubungan antara latar dalam puisi tersebut dengan kehidupan sosial manusia? Saat ini manusia mulai tidak lagi mempedulikan soal agama atau keimanan. Manusia cenderung disibukkan dengan kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Manusia mulai menganggap bahwa apa yang diperolehnya merupakan hasil jerih payahnya sendiri, bukan karena pertolongan Tuhan. Oleh karena itu, manusia tidak lagi mengucapkan syukur kepada Tuhan lewat doa dan ibadah, bahkan cenderung melupakan Tuhan. Puisi kedua yang berjudul ”Cinta” mengambil latar suasana hati dan pemikiran penyair tentang cinta. Hubungan dengan realitas sosial saat ini adalah manusia yang tidak lagi mencintai dengan tulus. Di masa sekarang ini, cinta merupakan suatu hal yang langka dan tidak lagi tulus. Seseorang mencintai orang lain bukan karena ketulusan, namun karena alasan lain, misalnya harta, kekuasaan, kehormatan, atau ketakutan. Masyarakat tidak lagi memandang cinta sebagai hal yang suci namun sesuatu yang dapat dibeli bahkan dipermainkan. Bacalah dua puisi berikut, tuliskan latar dan carilah hubungannya dengan realitas sosial yang ada 1. Kata Maaf ribuan kata terserak di antara namamu ada kata caci, kata maki, kata benci namun lebih sering ku menemukan kata kasih, kata cinta, kata surga hanya saja kesemuanya bisu ada satu kata bersuara mengelus ibaku mencoba bertahan pada air mata benarkah kau tak pernah mau memaafkan? mungkin aku harus mengingatkanmu bahwa aku datang untuk menjamah perasaanmu Soerjo Sani, S. Pada Tepi Hari Itu 169 Mengenal Sastra 169 Situs Bahasa Tugas 9.2 2. Renungan Malam dalam renungan malam dalam hening suasana dalam kelamnya ruang dalam diamnya pijakan dalam tangisnya hati dalam jeritnya nurani dalam sesalnya laku dalam tenangnya jiwa dalam gejolak raga dalam sesaknya dada dalam hilangnya bayang dalam tetes air mata dalam teduhnya kasih dalam merdunya nada dalam khusyuknya doa aku merasa dekat dengan-Mu J.S.A. Putra Kita Masih Punya Cinta Bacalah kembali puisi berjudul AKU ADA kemudian temukan realitas sosial yang ada di dalamnya Kata Ulang

1. Pengertian

Kata ulang adalah kata yang terdiri dari perulangan kata dasar. Contoh: kata → kata-kata gerak → gerak-gerik senang → senang-senang sayur → sayur-mayur tiba → tiba-tiba lauk → lauk-pauk balik → bolak-balik baik → baik-baik 170 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMPMTs

2. Kata dasar kata ulang

a. Berdasarkan bentuknya

1 Kata asal, misalnya, takut-takut, tiba-tiba, makan-makan, bolak-balik, gerak-gerik, dan sebagainya. 2 Kata bersambungan, misalnya, makanan-makanan, berjalan-jalan, hulubalang-hulubalang, dan sebagainya.

b. Berdasarkan jenis katanya

1 Kata keadaan, misalnya, takut-takut, baik-baik, dan sebagainya. 2 Kata kerja, misalnya, makan-makan, minum-minum, tiba-tiba, dan sebagainya. 3 Kata benda, misalnya, hulubalang-hulubalang, makanan-makanan, baju-baju, dan sebagainya. 4 Kata bilangan, misalnya, satu-satu, sepuluh-sepuluh, dan sebagainya. 5 Kata ganti, misalnya, apa-apa, siapa-siapa, dan sebagainya.

3. Pengulangan kata dasar

Ada empat cara dalam mengulang kata dasar, yaitu sebagai berikut. a. Mengulang seluruh kata dasarnya, contohnya: takut → takut-takut datang → datang-datang tiba → tiba-tiba tanda → tanda-tanda b. Mengulang sebagian dari kata dasarnya, contohnya: berjalan → berjalan-jalan sama → sesama memukul → memukul-mukul tangga → tetangga berlari → berlari-lari berapa → beberapa c. Mengulang kata dasar sekaligus dengan afiksasi, contohnya: malas → bermalas-malas tinggi → setinggi-tingginya pandai → sepandai-pandainya d. Mengulang kata dasar dengan perubahan, contohnya: balik → bolak-balik gerak → gerak-gerik sayur → sayur-mayur mandir → mondar-mandir

4. Arti perulangan

a. Menguatkan, misalnya, 1 Malam ini sunyi-senyap amat sunyi. 2 Pesta di rumah terdengar hiruk-pikuk sangat hiruk = ribut. b. Kebanyakan, pada umumnya, selalu dalam keadaan, misalnya, 1 Pemain basket di tim itu tinggi-tinggi pada umumnya tinggi. 2 Bayi di pemukiman itu sehat-sehat kebanyakan sehat.