Perkembangan Hindu Di Zaman Brahmana

Perkembangan Agama Hindu Setelah Kemerdekaan 23 Pengaruh agama Hindu mulai menyebar ke India Tengah. Di tempat itu pulalah peraturan tata susila dan tata cara berhubungan dengan Hyang Widhi disusun. Tata susila disusun berdasarkan Veda Cruti. Sehingga tata susila tersebut termasuk kitab Smerti.

c. Perkembangan Hindu Di Zaman Upanisad

Sumber : www.pujaantara.wordpress.com, 2010 Gambar 2.5 Para murid duduk di bawah dekat kaki gurunya sambil mendiskusikan masalah agama. Hal ini adalah cara berdiskusi upanisad. Di zaman Upanisad pengetahuan batin yang lebih tinggi lebih ditingkat- kan. Zaman Upanisad ini adalah zaman pengembangan dan penyusunan fal- safah agama, yaitu zaman orang ber- filsafat atas dasar Veda. Upanisad berasal dari kata “Upa”, “Ni”, dan “Sad”. Upa berarti dekat, Ni berarti pemimpin atau guru, sedang- kan Sad berarti duduk. Upani sad mengajarkan tentang bagaimana cara- nya mengatasi kegelapan jiwa yang akhirnya menemukan kesadaran, ke- tentraman, dan kebahagiaan. Para siswa pada zaman dulu selalu berdiskusi dengan gurunya tentang ajaran-ajaran agama. Mereka duduk di bawah dekat kaki guru mereka. Ketika para siswa bertanya, maka sang guru akan menjawab sesuai dengan pedoman kitab suci Veda. Cara berdiskusi ini disebut dengan Upanisad. Upanisad mengajarkan cara mengatasi kegelapan jiwa, sehingga akhirnya menemukan kesadaran, ketentraman, dan kebahagiaan. Pada zaman ini, penerapan ajaran Tattwa atau Filsafat dimulai.

2. Perkembangan Hindu Di I ndonesia Sebelum Kemerdekaan

Berdasarkan buku Sejarah Nasional Indonesia, Van Leur mengeluar- kan suatu teori tentang bagaimana agama Hindu masuk ke Indonesia. Teori ini dikenal dengan teori Brahmana. Van Leur berpendapat bahwa masuknya pengaruh agama Hindu ke Indonesia disebarkan oleh kaum Brahmana bersama-sama dengan kaum pedagang dari India. Masuknya agama Hindu ke Indonesia, menimbulkan pembaharuan besar. Seperti berakhirnya zaman prasejarah, kehidupan beragama yang memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan kitab Suci Veda. Selain itu juga memunculkan sebuah kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah. Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas VI 24 Agama Hindu berkembang di Kutai, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali. Temuan berupa prasasti Batu Yupa di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur menyebutkan di samping berdirinya kerajaan Kutai, diketahui berdiri juga kerajaan Funan yang merupakan kerajaan Hindu tertua di Asia Tenggara. Pada abad ke-5 diketemukan tujuh buah prasasti di Jawa Barat. Prasasti tersebut adalah prasasti Ciaruteun, Kebonkopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu, dan Lebak. Prasasti tersebut berbahasa Sansekerta dan berhuruf Pallawa. Prasasti tersebut berisi bahwa Raja Purnawarman adalah Raja Tarumanegara beragama Hindu. Beliau adalah raja yang gagah berani dan lukisan tapak kakinya disamakan dengan tapak kaki Dewa Wisnu. Perkembangan agama Hindu di Jawa Tengah, dilihat dari peninggalan candi. Di Jawa Tengah ditemukan Candi Kidal, Candi Prambanan, Candi Arjun dan Srikandi di Wonosobo. Di Jawa Timur juga terdapat Candi Badut. Candi Badut adalah bangunan suci yang terdapat di daerah Malang sebagai peninggalan tertua kerajaan Hindu. Di Jawa Timur muncullah kerajaan Kediri sebagai pengemban agama Hindu. Pada masa kerajaan ini banyak muncul karya sastra Hindu. Misalnya Kitab Smaradahana, Kitab Bharatayudha, Kitab Lubdhaka, Wrtasancaya dan kitab Kresnayana. Kemudian muncul kerajaan Singosari tahun 1222-1292 yang berakhir di abad ke-13. Runtuhnya kerajaan Singosari diikuti dengan munculnya kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan kerajaan besar yang menguasai seluruh Nusantara. Masa keemasan Majapahit merupakan masa gemilang kehidupan dan perkembangan Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya Candi Penataran. Candi Penataran yaitu bangunan Gambar 2.6 Candi Arjuna merupakan peninggalan bernuansa Hindu. Selain candi, prasasti-prasasti Hindu juga banyak ditemukan terutama di Jawa Barat. Sumber : www.deviantart.com, 2010 Sumber : www.museumprasasti.com, 2010