9
Cadhu Sakti
Setelah kamu mengenal empat kemahakuasaan Sang Hyang Widhi, mari kita lihat contoh-contoh kemahakuasaan Beliau.
1. W ibhu Sakti Sang Hyang W idhi Maha Ada dan berada dimana-mana
Pernahkah kalian berbohong pada ibu kalian ketika ia bertanya kenapa kalian pulang terlambat? Kalian kalian menjawab bahwa kalian
mengikuti les tambahan, padahal sebenarnya kalian pergi bermain bersama teman. Pasti saat itu kamu tidak merasa tenang, karena telah
berbohong pada ibumu. Tahukah kalian, mengapa kalian merasakan hal seperti itu? Itu karena Hyang Widhi berada di dalam diri kalian. Ia
mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Beliau tidak dapat dibohongi. Beliau selalu menginginkan kita bersikap dan berkata jujur.
Inilah makna dari Wibhu Sakti, ia berada dimana-mana termasuk di dalam diri kita.
Tidak ada tempat di Bhuwana Agung ini yang tidak ditempati Tuhan karena
Tuhan menyatu dengan ciptaannya. Lalu bagaimana kita mencerminkan kekuasa-
an Hyang Widhi ini? Sudah tentu kita tidak bisa berada dimana-mana pada waktu yang
bersamaan. Agar keberadaanNya bisa di- rasakan dapat dilakukan dengan memberi-
kan bantuan pengetahuan untuk kemajuan umat. Ambillah teknologi modern di bi-
dang komunikasi sebagai contoh. Ada telepon, radio, televisi, pesawat terbang,
komputer dan sejenisnya.
C. Contoh-contoh Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Cadhu Sakti
Beliau menciptakan segala sesuatu-nya dengan pertimbangan. Segala se-suatunya diciptakan dengan teliti dan sempurna. Sang Hyang Widhi
selalu bekerja tidak pernah berhenti. Kriya Sakti adalah Sang Hyang Widhi bersifat Maha Karya. Apa yang Beliau kerjakan selalu berhasil tidak pernah
gagal. Beliau menciptakan alam dengan kemahakuasaanNya dan kembali kepadaNya pada saat pralaya kiamat.
Kita tidak pernah mengetahui kapan dunia diciptakan. Setiap saat terjadi penciptaan dan setiap saat terjadi peleburan. Tetapi yang jelas,
Sang Hyang Widhi selalu bekerja, tidak pernah berhenti, sebab bila beliau berhenti bekerja maka dunia ini akan hancur. Demikianlah Kemaha-
kuasaan Sang Hyang Widhi bersifat Maha Karya selalu bekerja.
Gambar 1.6
Kita tidak dapat melihat Sang Hyang Widhi, tapi kehadiranNya dapat dirasakan. Seperti pesawat
ter bang yang di ci ptak an ol eh manusi a. M anusi a mendapatkan ilmu pengetahuan dariNya. Melalui hal
inilah kita dapat merasakan Sang Hyang Widhi.
Sumber:
www.indoflayer.net, 2010
Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas VI
10
Gambar 1.7
Sang Hyang Widhi selalu berada dimanapin. Ia menguasai semua alam semesta berserta isinya. Tidak
ada yang dapat menentangmenandingiNya.
Sumber: www.4.bp.blogspot.com,
2010
Beliau menganugerahkan ilmu pengetahuan pada kita. Dengan kuasaNyalah kita dapat menciptakan berbagai jenis teknologi. Begitulah
Beliau, walaupun tidak tampak tapi kehadirannya bisa kita rasakan.
2. Prabhu Sakti Sang Hyang W idhi Maha Kuasa
Agar kalian lebih memahami makna dari Wibhu Sakti, maka mari kita simak mitologi berjudul Narasimha berikut ini:
Menurut kitab Purana, pada menjelang akhir zaman Satyayuga zaman kebenaran, seorang raja asura raksasa yang bernama Hiranya-
kasipu membenci segala sesuatu yang berhubungan dengan Wisnu, dan dia tidak senang apabila di kerajaannya ada orang yang memuja Wisnu.
Sebab bertahun-tahun yang lalu, adiknya yang bernama Hiranyaksa dibunuh oleh Waraha, awatara Wisnu.
Agar menjadi sakti, ia melakukan tapa yang sangat berat, dan hanya memu-
satkan pikirannya pada Dewa Brahma. Setelah Brahma berkenan untuk muncul
dan menanyakan permohonannya, Hira- nyakasipu meminta agar ia diberi kehi-
dupan abadi, tak akan bisa mati dan tak akan bisa dibunuh. Namun Dewa Brahma
menolak, dan menyuruhnya untuk me- minta permohonan lain. Akhirnya Hira-
nyakashipu meminta, bahwa ia tidak akan bisa dibunuh oleh manusia, hewan
ataupun dewa, tidak bisa dibunuh pada saat pagi, siang ataupun malam, tidak bisa
dibunuh di darat, air, api, ataupun udara, tidak bisa dibunuh di dalam ataupun di
luar rumah, dan tidak bisa dibunuh oleh segala macam senjata. Mendengar permo-
honan tersebut, Dewa Brahma mengabul- kannya.
Sementara ia meninggalkan rumahnya untuk memohon berkah, para dewa yang dipimpin oleh Dewa Indra, menyerbu rumahnya. Narada
datang untuk menyelamatkan istri Hiranyakasipu yang tak berdosa, bernama Lilawati. Saat Lilawati meninggalkan rumah, anaknya lahir
dan diberi nama Prahlada. Anak itu dididik oleh Narada untuk menjadi anak yang budiman, menyuruhnya menjadi pemuja Wisnu, dan men-
jauhkan diri dari sifat-sifat keraksasaan ayahnya.