Pembentukan Departemen Agama Sejarah Perkembangan Hindu

Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas VI 26 Departemen Agama berdiri pada tanggal 3 Januari 1946. Departe- men ini bertugas mengatur dan membenahi pelaksanaan dan kehidupan beragama. Keinginan untuk membentuk Badan Keagamaan diharapkan dapat menggantikan peranan raja-raja di Bali yang sejak tahun 1957 tidak ada lagi. Kekuasaannya diganti oleh para bupati di tiap-tiap daerah bagian. Hal ini tidak termasuk menggantikan peranan di bidang keagamaan. Para pemuda Hindu saat itu ingin membentuk sebuah wadah atau organisasi. Hal ini disebabkan karena ketidakteraturan dan ketidak- tertiban dalam melaksanaan kegiatan agama. Organisasi ini berguna untuk membina, menata, dan mengayomi pelaksanaan kegiatan ke- agamaan dan kehidupan beragama. Walaupun Departemen Agama telah terbentuk, agama Hindu pada saat itu belum mendapat pengakuan. Berkat perjuangan yang terus dilakukan, agama Hindu mendapat pelayanan dari pemerintah. Akhirnya di tahun 1955 terbentuklah Dinas Agama otonomi Daerah Bali. Dinas ini terus berjuang agar agama Hindu segera mendapat pengakuan dari pemerintah. Pada tahun 1963 berdasarkan keputusan Menteri Agama No. 100 tahun 1962 Agama Hindu akhirnya diakui secara Nasional. Sejak kemerdekaan itu usaha untuk membina kehidupan beragama di Bali khususnya agama Hindu terus ditingkatkan. Bahkan pada tanggal 19 Januari 1983, Hari Raya Nyepi ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hal ini juga diputuskan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesian Nomor 3 tahun 1983. Pengakuan ini akhirnya didapatkan setelah dua belas tahun lamanya.

2. Pendirian Parisada Hindu Dharma

Gambar 2.7 SMP Dwijendra dijadikan tempat pesamuan agung yang kelima. Tanggal 21 sampai dengan 23 Februari 1959 di- adakan pertemuan atau pesamuan agung. Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat pemerintah Provinsi dan Kabupaten, Kepala Kantor Agama Kabupaten serta pemimpin Organisasi dan Yayasan yang bercorak kehinduan. Pesamuan tersebut diadakan di Gedung Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar. Dalam pesamuan agung itu diputuskan suatu dewan yang bernama “Parisada Hindu Dharma Bali”. Tugas pengurus adalah mengatur, memupuk dan mengembangkan kehidupan beragama di Bali. Sedang- kan tujuan didirikannya Parisada adalah mempertinggi kesadaran hidup keagamaan di kemasyarakatan umat Hindu. Sumber: www.smp-dwijendra.com, 2010