Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas VI
70
Setelah kalian mempelajari dengan saksama tentang penjelasan Dasa Yama Brata dan Dasa Nyama Brata, berikut adalah contoh-
contoh pelaksanaannya.
1. Contoh Dasa Yama Brata
a. Anresangsya
D. Contoh Dasa Yama Brata dan Dasa Nyama Brata
Gambar 4.10
Ngayah seperti kerja bakti di pura adalah bentuk bhakti padaNya.
Sumber: Ilustrasi Penulis
Pada hari Minggu Laksmana dan Made Ranu berjanji akan main bola bersama teman-
temannya di lapangan desa. Mereka meren- canakan berangkat pagi-pagi agar bisa main
bola sepuas-puasnya. Setelah puas main bola mereka akan mandi di sungai dekat lapangan
tersebut. Sungai itu terkenal akan kejernihan airnya dan bersih dari kotoran.
Betapa senangnya bila rencana mereka dapat terwujud. Mereka berencana untuk
kesana pada hari Minggu. Namun pada hari Kamis, bapak guru agama Hindu mengajak
anak-anak untuk kerja bakti di Pura pada hari Minggu. Hari itu merupakan hari dimana
mereka berencana bermain bola.
Mereka sadar bahwa bekerja bakti di Pura juga termasuk wujud bakti nitya karma kepada Hyang Widhi. Akhirnya mereka tetap ikut
kerja bakti di Pura dan membatalkan rencana mereka. Mereka juga sadar bahwa kerja bakti itu sangat perlu demi kebersihan tempat suci-
nya. Laksmana dan Made Ranu berpikir mereka dapat bermain bola pada hari Minggu berikutnya.
Inilah suatu contoh pelaksanaan Anresangsya, yang lebih mengu- tamakan kepentingan umun daripada kepentingan pribadi.
b. Ksama
Padma adalah seorang anak yang pintar dan baik hati. Semua teman- temannya sangat menyukainya. Ia selalu bersedia membantu siapa
saja yang butuh pertolongan. Tapi kebaikan hatinya ini malah tidak di- sukai oleh Wulansari.
Ketika Padma sedang bermain di luar bersama teman lainnya, Wulan membuka tas Padma. Hari ini ada pelajaran matematika, dan ada PR
yang harus dikumpulkan. Wulan mengambil buku PR Padma dan ia
Dasa Yama Brata dan Dasa Nyama Brata
71
merobek-robeknya. Tetapi, Narada, teman sebangku Padma melihatnya dari jauh.
Ketika Pak Rai masuk ke kelas dan me- minta semua muridnya untuk mengum-
pulkan PRnya, Padma pun menjadi ke- bingungan. Karena halaman tempat ia
mengerjakan PRnya tersobek. Ia begitu panik sekali, karena ia yakin ia telah menger-
jakannya.
Narada pun mengatakan apa yang ter- jadi sebenarnya. Padma pun menanyakan
pada W ul an yang sebenarnya. Tetapi Wulan tak mau mengaku. Akibatnya Padma
dihukum pak guru. Ia disuruh berdiri di depan kelas sampai pelajaran usai.
Pada pukul 12.00 siang, kelas dibubarkan. Wulan pun mengayuh sepedanya dengan cepat. Ia tidak memerhatikan bahwa di depannya
ada lubang besar. Ia pun terjerambab dan terjatuh. Padma yang melihat kejadian itu langsung menolongnya. Ia membantu Wulan untuk berdiri
dan mengantarnya pulang.
Wulan merasa sangat bersalah. Ia sudah bersikap jahat pada Padma. Akhirnya Wulan mengakui perbuatannya pada Padma dan meminta
maaf. Padma pun memaafkannya. Wulan tak menyangka orang yang telah dijahatinya tetap tulus dan ikhlas menolong dan memaafkannya.
Wulan pun berjanji ia tak akan lagi melakukan kesalahan lagi.
c. Satya
Di suatu desa yang asri, tenang, dan damai hiduplah sebuah keluarga bernama Pak Cakra. Beliau mempunyai dua orang anak bernama Surya
dan Candra, ia sangat sayang kepada kedua anaknya. Suatu ketika Pak Cakra sakit parah. Anak-anaknya pun membantunya
mengerjakan ladang dan sawahnya. Surya mengerjakan sawahnya dan Candra mengerjakan ladangnya. Mereka bekerja begitu keras dan hasil-
nya pun memuaskan. Pak Cakra begitu puas dan bangga, tapi ia tidak dapat menahan rasa sakitnya lagi.
Sebelum meninggal, Pak Cakra memanggil Surya dan Candra. Ia meninggalkan sawah dan ladangnya untuk mereka berdua. Pak Cakra
mengingatkan mereka untuk saling membantu dan menjaga. Dan mereka pun berjanji untuk selalu bersama di saat suka dan duka.
Sepeninggal ayah mereka, Surya pun memutuskan untuk mengerja- kan sawah. Dan Candra pun lebih memilih mengerjakan ladang. Surya
Gambar 4.11
Padma menanggung ak i bat dar i perbuatan buruk Wulan. Walaupun demikian, ia tetap
memaafkan perbuatan Wulan.
Sumber: Ilustrasi Penulis