W ibhu Sakti Sang Hyang W idhi Maha Ada dan berada dimana-mana

Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas VI 10 Gambar 1.7 Sang Hyang Widhi selalu berada dimanapin. Ia menguasai semua alam semesta berserta isinya. Tidak ada yang dapat menentangmenandingiNya. Sumber: www.4.bp.blogspot.com, 2010 Beliau menganugerahkan ilmu pengetahuan pada kita. Dengan kuasaNyalah kita dapat menciptakan berbagai jenis teknologi. Begitulah Beliau, walaupun tidak tampak tapi kehadirannya bisa kita rasakan.

2. Prabhu Sakti Sang Hyang W idhi Maha Kuasa

Agar kalian lebih memahami makna dari Wibhu Sakti, maka mari kita simak mitologi berjudul Narasimha berikut ini: Menurut kitab Purana, pada menjelang akhir zaman Satyayuga zaman kebenaran, seorang raja asura raksasa yang bernama Hiranya- kasipu membenci segala sesuatu yang berhubungan dengan Wisnu, dan dia tidak senang apabila di kerajaannya ada orang yang memuja Wisnu. Sebab bertahun-tahun yang lalu, adiknya yang bernama Hiranyaksa dibunuh oleh Waraha, awatara Wisnu. Agar menjadi sakti, ia melakukan tapa yang sangat berat, dan hanya memu- satkan pikirannya pada Dewa Brahma. Setelah Brahma berkenan untuk muncul dan menanyakan permohonannya, Hira- nyakasipu meminta agar ia diberi kehi- dupan abadi, tak akan bisa mati dan tak akan bisa dibunuh. Namun Dewa Brahma menolak, dan menyuruhnya untuk me- minta permohonan lain. Akhirnya Hira- nyakashipu meminta, bahwa ia tidak akan bisa dibunuh oleh manusia, hewan ataupun dewa, tidak bisa dibunuh pada saat pagi, siang ataupun malam, tidak bisa dibunuh di darat, air, api, ataupun udara, tidak bisa dibunuh di dalam ataupun di luar rumah, dan tidak bisa dibunuh oleh segala macam senjata. Mendengar permo- honan tersebut, Dewa Brahma mengabul- kannya. Sementara ia meninggalkan rumahnya untuk memohon berkah, para dewa yang dipimpin oleh Dewa Indra, menyerbu rumahnya. Narada datang untuk menyelamatkan istri Hiranyakasipu yang tak berdosa, bernama Lilawati. Saat Lilawati meninggalkan rumah, anaknya lahir dan diberi nama Prahlada. Anak itu dididik oleh Narada untuk menjadi anak yang budiman, menyuruhnya menjadi pemuja Wisnu, dan men- jauhkan diri dari sifat-sifat keraksasaan ayahnya.