Pembangunan Fisik Hasil-Hasil Pembangunan Yang Bernuansa Hindu Setelah Kemerdekaan

Perkembangan Agama Hindu Setelah Kemerdekaan 33 h. Buku-buku ajaran Agama Hindu yang ditulis oleh cendekiawan Hindu untuk diajarkan kepada generasi muda Hindu di sekolah, perguruan tinggi maupun di pengasraman-pengasraman.

2. Pembangunan Mental Spiritual

a. Pelaksanaan Utsawa Dharmagétä merupakan salah satu cara untuk menggali ajaran-ajaran Hindu yang terdapat pada karya- karya sastra atau pustaka-pustaka suci. Gambar 2.13 Dharma wacana dapat diadakan pada waktu persembahyangan terj adi . Umat di l uar Bal i biasanya mengadakan dharma wacana pada hari minggu. Sumber: www.photos-e.ak.fbcdn.net, 2010 b. Memberikan dharma wacana oleh para tokoh Hindu lewat media cetak maupun elektro- nika. Bahkan dharma wacana itu telah direkam dalam bentuk kaset maupun CD. Sehingga dhar ma wacana yang ber - kualitas itu dapat didengarkan kapan dan dimana saja umat Hindu berada. c. Mengadakan pengasraman kilat di sekolah-sekolah setiap libur akhir tahun ajaran untuk mem- beri k an pendal aman aj aran agama kepada anak didik. d. Umat Hindu di luar Bali mengadakan sekolah minggu bagi para generasi muda Hindu untuk memperdalam ajaran Hindu. e. Pembentukan organisasi untuk pemuda Hindu. f. Pemerintah terus mengadakan perbaikan kurikulum pelajaran agama Hindu untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman dan pendidikan nasional. g. Pemerintah memberikan penataran, orientasi maupun pelatihan bagi para guru-guru Agama Hindu agar mereka dapat meng- ajarkan Agama Hindu dengan baik dan benar kepada anak-anak didiknya. Begitulah contoh-contoh yang dapat kita lihat saat ini. Adanya pura di luar Bali, sangat menunjang pembinaan umat Hindu. Selain digunakan untuk bersembahyang, pura juga dipakai untuk melakukan berbagai kegiatan keagamaan. Misalnya sebagai tempat belajar siswa yang belum mempunyai guru agama. Disamping buku-buku agama yang banyak dikembangkan, PHDI juga mengeluarkan majalah bulanan. Majalah tersebut berjudul Warta Hindu Dharma. Untuk menunjang pemahaman tentang ajaran agama Hindu, majalah-majalah lain pun telah banyak terbit. Nah, dapatkah kalian menyebutkan contoh lain yang dapat atau pernah kalian lihat atau ikuti? Pendidikan Agama Hindu untuk SD Kelas VI 34 ~ Perkembangan Agama Hindu setelah kemerdekaan: a. Pada tanggal 3 Januari 1946 Departemen Agama terbentuk. Keberadaannya untuk mewujudkan pelaksanaan Pancasila khususnya sila pertama dan pasal 29 UUD 1945. b. Pada tanggal 1 Januari 1955 Dinas Agama Otomoni Daerah Bali direalisasikan, yang hanya melayani urusan umat Hindu. c. Pada tahun 1959 terbentuk Parisada Hindu Dharma Bali yang berfungsi mengatur, memupuk dan mengembangkan kehidupan beragama di Bali. d. Pada tanggal 4 Juli 1959 didirikan Sekolah Tinggi Guru Atas Hindu Bali dan di-negeri-kan pada tahun 1968. e. Pada tanggal 3 Oktober 1963 didirikan Perguruan Tinggi Hindu, yaitu Mahawidya Bhawana Institut Hindu Dharma yang bertempat di Denpasar. f. Pada tahun 1963 berdasarkan Keputusan Menteri Agama No: 100 tahun 1962, agama Hindu diakui secara Nasional. g. Pada tahun 1983 Hari Raya Nyepi diakui Pemerintah sebagai hari libur nasional. h. Pada tahun 1986 Parisada Hindu Dharma Bali PHDB diubah namanya menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia. Lembaga tertinggi ini berfungsi menata, merumuskan ajaran Hindu dan mengembangkan kehidupan beragama Hindu sejalan dengan perkembangan zaman. ~ Pembangunan yang bernuansa Hindu adalah: a. Pembangunan phisik 1. Sekolah Pendidikan Guru Atas Hindu Bali. 2. Institut Hindu Dharma yang sekarang menjadi Universitas Hindu Indonesia. 3. Akademi Guru Agama Hindu menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu dan di-negeri-kan menjadi Institut Hindu Dharma Negeri. 4. Pendirian pasraman Hindu. 5. Tempat-tempat suci Pura diluar Bali. 6. Buku-buku ajaran agama Hindu. b. Perkembangan mental spiritual: 1. Pelaksanaan Utsawa Dharmagétä. 2. Menyajikan secara langsung maupun lewat media cetak atau elektronik radio, TV dan mengkasetkan dharma wacana yang berkualitas. 3. Mengadakan pasraman kilat di sekolah-sekolah dan sekolah Minggu untuk umat Hindu di luar Bali. 4. Pasraman di setiap desa atau suatu kecamatan di Bali atau di luar Bali. 5. Mengadakan pengkajian dan perbaikan kurikulum pelajaran agama Hindu. 6. Mengadakan penataran, pelatihan atau orientasi kepada guru-guru agama Hindu.