2. Wawancara Dalam metode pengumpulan data selain menggunakan studi
kepustakaan, peneliti juga melakukan metode wawancara. Dari penjelasan diatas
wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara
lisan, baik langsung atau tidak langsung dengan sumber data. Wawancara langsung yaitu ditujukan langsung kepada orang
yang diperlukan
keterangandatanya dalam
penelitian. Sedangkan wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang
ditujukan kepada orang-orang lain yang dipandang dapat memberikan keterangan mengenai keadaan orang yang
diperlukan datanya.
38
3. Analisa Data Data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dapt
dibedakan menjadi: 1 Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer yang dijadikan acuan adalah Peraturan Perundang-undangan yang erat
hubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu:
a. Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.
38
Raymond L. Gordon, Interviewing : Strategy, Techniques, and Tactics, Homewood, Illinois, 1975, P. 222.
b. Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman No. 48 Tahun 2009.
c. Rancangan Undang-Undang Tentang Kesetaraan Gender.
d. Kompilasi Hukum Islam KHI. e. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata.
2 Bahan Hukum Sekunder a. Literatul-literatul.
b. Artikel-artikel yang berasal dari internet dan media cetak.
3 Bahan Hukum Tersier a. Kamus Hukum.
b. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sumber data sekunder diporeleh dari hasil penelusuran pustaka dan
dokumentasi di berbagai lembaga atau instansi. d Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti adalah:
39
a. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Peneliti mengawasi dengan cermat setiap perkembangan yang berkitan dengan penelitian.
39
Moh Nasir, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988, h. 122
b. Dokumentasi Pada tahap dokumentasi, penilis mengumpulkan buku-buku,
majalah, artikel dari internet maupun dari media cetak yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan gender perempuan
terhadap putusan hakim pengadilan agama dalam kasus cerai gugat. Dokumentasi ini memudahkan penulis dalam mencari teori-teori
yang berkaitan dengan judul skripsi. Analisis penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode secara
kualitatif yang merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif-analisis, yakni apa yang dinyatakan secara tertulis
atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, diteliti sebagai sesuatu yang utuh. Sehingga dengan menggunakan metode kualitatif,
penulis diharapkan dalam melakukan penelitian bertujuan untuk mengerti dan memahami gejala yang ditelitinya.
40
Adapun sebagai pedoman dalam penulisan skripsi ini, penulis mempergunakan buku pedoman peulis yang diterbitkan oleh
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
40
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia UI Press, 2008, h. 32.
E. KERANGKA PEMIKIRAN
Perkawinan Isteri
Suami
Konflik Keluarga
Awal KDRT Isteri Sebagai Korban Konflik
Keluarga dari Suami
Psikis Sosiologis
Mental
Gugatan Perceraian
Respon Hakim
Replik Penggugat
Duplik Tergugat
Pertimbangan Hakim
Putusan Hakim
F. KAJIAN REVIEW STUDI TERDAHULU
Dalam penulisan skripsi ini penulis merujuk pada buku, serta skripsi- skripsi ataupun penelitian-penelitian yang pernah membahas seputar Kesetaraan
dan Keadilan Gender di Pengadilan Agama. Buku-buku yang digunakan diantaranya “Kontroversi Hakim Perempuan Pada Peradilan Islam Di Negara-
Negara Muslim” karangan Dr. Hj. Djazimah Muqoddas, S.H., M.Hum. Adapun skripsi yang pernah membahas seputar Kesetaraan dan Keadilan Gender
di Pengadilan agama: 1. Kesetaraan gender dan gugatan cerai di Pengadilan Agama Cilacap Studi
kasus perceraian di Pengadilan Agama Cilacap. Penulis Kasyono dari fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada
skripsi ini penulis memaparkan Eksitensi Hakim Pengadilan Agama dalam memutuskan proses perkara cerai gugat.
2. Penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga di luar pengadilan. Penulis
Marisa Kurnianingsih
dari fakultas
hukum Universitas
Muhammadiyah Surakarta Jawa Tengah 2010, pada skripsi ini penulis memaparkan tentang kekerasan dalam rumah tangga yang diselesaikan di
luar pengadilan yang lebih mementingkan untuk mengupayakan perdamaian terlebih dahulu adanya putusan hakim yang menjadi mediator dalam kasus
kekerasan dalam rumah tangga. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa skripsi yang penulis
ajukan tidak sama sekali sama dengan skripsi diatas. Pada skripsi ini penulis
meneliti tentang bagaimana putusan hakim pengadilan agama Bogor dalam memutuskan perkara cerai gugat tanpa harus menghilangkan hak-hak yang
didapatnya dan tanpa harus mendikriminasikan kaum perempuan ketika terjadi perceraian yang diselesaikan di pengadilan agama Bogor.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk lebih mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini lebih fokus dan sistematis, maka penulis mengklasifikasikan permasalahan dalam
beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I :
Pendahuluan yang memberikan gambaran secara umum dan menyeluruh tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, metode pembahasan serta sistematika penyusunan.
BAB II : Merupakan bab yang membahas tentang konsepsi kesetaraan dan
keadilan gender, yang menjelaskan tentang pengertian terdahulu, pengertian tentang kesetaraan gender, keadilan bagi gender
perempuan, gender dalam pandangan Islam dan pandangan barat western, gender dalam perundang-undangan di Indonesia. Bab
ini agar dijadikan bekal bagi peneliti untuk menguji dan mengukur kebenaran teori dengan realitas di lapangan.
BAB III : Bab ini membahas dan menguraikan tentang argumen kesetaraan
dan keadilan gender dalam putusan pengadilan yang memuat
tentang konteks sejarah pengadilan agama bogor, dasar-dasar putusan hakim pengadilan agama Bogor dalam kasus cerai gugat,
serta persepsi hakim tentang kesetaraan dan keadilan gender dalam memutuskan perkara cerai gugat.
BAB IV : Bab ini menguraikan dan menganalisis putusan hakim pengadilan
agama bogor dalam Putusan Perkara Perceraian Nomor: 214Pdt.G2007PA.Bgr, terhadap kesetaraan dan keadilan gender
perempuan di pengadilan agama bogor dalam kasus cerai gugat. Dan memaparkan yang meliputi pandangan hakim pengadilan
agama Bogor terhadap konsep kesetaraan dan keadilan gender perempuan dalam putusan majelis hakim pengadilan agama
Bogor.
BAB V : Merupakan bab terakhir yang berisi tentang penutup. Bab ini terdiri
dari dua pembahasan yaitu kesimpulan dari hasil proses penelitian yang dilakukan mulai dari awal penelitian judul sampai penentuan
akhir yaitu kesimpulan serta berisi tentang saran-saran konstruktif kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.