KERANGKA PEMIKIRAN Perceraian Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus Putusan Hakim Dalam Perkara Perceraian Nomor: 214/Pdt. G/PA. Bgr.)

tentang konteks sejarah pengadilan agama bogor, dasar-dasar putusan hakim pengadilan agama Bogor dalam kasus cerai gugat, serta persepsi hakim tentang kesetaraan dan keadilan gender dalam memutuskan perkara cerai gugat.

BAB IV : Bab ini menguraikan dan menganalisis putusan hakim pengadilan

agama bogor dalam Putusan Perkara Perceraian Nomor: 214Pdt.G2007PA.Bgr, terhadap kesetaraan dan keadilan gender perempuan di pengadilan agama bogor dalam kasus cerai gugat. Dan memaparkan yang meliputi pandangan hakim pengadilan agama Bogor terhadap konsep kesetaraan dan keadilan gender perempuan dalam putusan majelis hakim pengadilan agama Bogor.

BAB V : Merupakan bab terakhir yang berisi tentang penutup. Bab ini terdiri

dari dua pembahasan yaitu kesimpulan dari hasil proses penelitian yang dilakukan mulai dari awal penelitian judul sampai penentuan akhir yaitu kesimpulan serta berisi tentang saran-saran konstruktif kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI

PERCERAIAN AKIBAT KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA A. Tinjauan Umum Tentang Perceraian

1. Pengertian Perceraian

Perceraian merupakan bagian dari pernikahan, sebab tidak ada perceraian tanpa diawali pernikahan terlebih dahulu. Pernikahan merupakan awal dari hidup bersama antara seorang wanita yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini, perkawinan selalu dipandang sebagai dasar bagi unit keluarga yang mempunyai arti penting bagi penjagaan moral atau akhlak masyarakat dan pembentukan peradaban. 41 Allah SWT telah menetapkan dalam Al-Quran bahwa kedua pasangan suami isteri harus segera melakukan antisipasi apabila tiba-tiba timbul gejala- gejala dapat diduga akan menimbulkan gangguan kehidupan rumah tangganya, yaitu dalam firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 34: 41 Rifyal Ka’bah, Permasalahan Perkawinan Dalam Majalah Varia Peradilan No. 271 Juni 2008, Jakarta: IKAHI, 2008, h. 7.