TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

meneliti bahan pustaka yang ada. 33 Tahapan pertama penelitian hukum normatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan hukum objektif norma hukum, yaitu dengan mengadakan penelitian terhadap masalah hukum. tahapan kedua penelitian hukum normatif adalah peneliti yang ditujukan untuk mendapatkan hukum subjektif hak dan kewajiban. 34 b Metode Penelitian Hukum Sosiologis Penelitian hukum sosiologis atau empiris adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data primer, dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berfikir induktif dan kriterium kebenaran koresponden serta fakta yang digunakan melakukan proses induksi dan pengujian kebenaran secara koresponden adalah fakta yang mutakhir. Cara kerja dari metode yuridis sosiologi dalam penelitian skripsi ini, yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data serta informasi melalui studi kepustakaan terhadap asumsi atau anggapan dasar yang dipergunakan dalam menjawab permasalahan pada penelitian skripsi ini, kemudian dilakukan pengujian secara induktif-verifikatif pada fakta metakhir yang terdapat di dalam masyarakat. Dengan demikian kebenaran 33 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke – 11. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009, h. 13–14. 34 Hardijan Rusli, “Metode Penelitian Hukum Normatif: Bagaimana?”, Law Review Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Volume V No. 3 Tahun 2006, h. 50. dalam suatu penelitian telah dinyatakan reliable tanpa harus melalui proses rasionalisasi. 35 c Metode Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan Penelitian ini juga melakukan studi kepustakaann, yakni penelitian keperpustakaan dengan cara mengumpulkan sumber- sumber yang berkaitan dengan aspek-aspek permasalahan, mengambil data, meneliti dan mengkaji literatul, pendapat para ahli yang terdapat dalam buku-buku, surat kabar, majalah dan lain sebagainya yang dapat menunjang dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Atas dasar bahan-bahan hukum yang diuraikan diatas, maka dengan sendirinya peneliti peneliti secara sadar memilih dan menggunakan metode penelitian hukum normatif, 36 atau disebut juga metode yuridis formal. 37 Pembahasan akan dilakukan secara analitis, dengan demikian maka metode ini disebut juga normatif analitis. 35 Soerjono Soekanto Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Pers, Jakarta, 2001, h. 13-14. 36 Moh. Kusnadi dan Harmaily Ibrahi, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta:Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Sinar Bakti, Cet- Kelima, 1983. h.20. 37 Johnny Ibrahim, Teori Metode Penelitian hukum Normatif, Malang:Bayumedia, Cet- Ketiga, 2007, h. 299. 2. Wawancara Dalam metode pengumpulan data selain menggunakan studi kepustakaan, peneliti juga melakukan metode wawancara. Dari penjelasan diatas wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan, baik langsung atau tidak langsung dengan sumber data. Wawancara langsung yaitu ditujukan langsung kepada orang yang diperlukan keterangandatanya dalam penelitian. Sedangkan wawancara tidak langsung, yaitu wawancara yang ditujukan kepada orang-orang lain yang dipandang dapat memberikan keterangan mengenai keadaan orang yang diperlukan datanya. 38 3. Analisa Data Data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dapt dibedakan menjadi: 1 Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yang dijadikan acuan adalah Peraturan Perundang-undangan yang erat hubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu: a. Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974. 38 Raymond L. Gordon, Interviewing : Strategy, Techniques, and Tactics, Homewood, Illinois, 1975, P. 222.