Bab ini menguraikan dan menganalisis putusan hakim pengadilan Merupakan bab terakhir yang berisi tentang penutup. Bab ini terdiri
                                                                                 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Artinya: “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari  suaminya,  maka  tidak  mengapa  bagi  keduanya  Mengadakan  perdamaian
yang  sebenar-benarnya,  dan  perdamaian  itu  lebih  baik  bagi  mereka walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan
isterimu secara baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Q.S. An-Nisa: 128 Apabila  usaha  antisipasi  melalui  ayat-ayat  tersebut  tidak  berhasil
mempertahankan  kerukunan  dan  kesatuan  ikatan  perkawinan  dan  tinggallah jalan  satu-satunya  terpaksa  harus  bercerai  dan  putusnya  perkawinan,  maka
ketentuan yang berlaku adalah surat Al-Baqarah ayat 229:
42
42
Mahmud  Junus, Hukum  Perkawinan  Islam  Menurut  Mazhab:  Syafi’i,  Hanafi,  Maliki  dan Hambali, Jakarta: Pustaka Mahmudiyah, 1989, h. 163-167.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Artinya: “Talak  yang  dapat  dirujuki  dua  kali.  setelah  itu  boleh  rujuk  lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal
bagi  kamu  mengambil  kembali sesuatu  dari  yang  telah  kamu  berikan  kepada mereka,  kecuali  kalau  keduanya  khawatir  tidak  akan  dapat  menjalankan
hukum-hukum  Allah.  jika  kamu  khawatir  bahwa  keduanya  suami  isteri  tidak dapat  menjalankan  hukum-hukum  Allah,  Maka  tidak  ada  dosa  atas  keduanya
tentang  bayaran  yang  diberikan  oleh  isteri  untuk  menebus  dirinya.  Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang
melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim”. Q.S. Al-Baqarah: 229.
                                            
                