Tabel: 2. Hasil Uji Multikolinearitas dengan Metode VIF Persamaan
VIF Nilai Kritis
Keterangan
KI 1,175
10 Tidak terdapat multikolinearitas
PDKI 1,092
10 Tidak terdapat multikolinearitas
JDD 1,332
10 Tidak terdapat multikolinearitas
KA 1,239
10 Tidak terdapat multikolinearitas
Sumber : Lampiran
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF, nilai VIF
10, artinya bahwa semua variabel bebas tidak terjadi
multikolinearitas sehingga tidak membiaskan interprestasi hasil analisis regresi.
2. Hasil Uji Autokorelasi
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi digunakan uji DW Durbin Watson dengan melihat koefisien korelasi DW test. Hasil
perhitungan dengan SPSS, diperoleh nilai statistic Durbin Watson sebagai berikut:
Tabel :3. Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0,441
0,195 0,136
0,024380 1,496
Sumber : Lampiran
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai DW-test berada pada di antara nilai 1,727 s.d 2,273 yaitu dengan nilai DW-test
sebesar 1,496 artinya tidak ada autokorelasi.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke observasi yang
lain. Heteroskesdastisitas menggambarkan nilai hubungan antara nilai
yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada satu model dapat dilihat
dari pola gambar Scatterplot model. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan
model regresi
linier berganda
tidak terdapat
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dasar pengujian: a.
Jika ada pola tertentu terdapat titik – titik poin – poin yang ada membentuk suatu pola beraturan bergelombang, melebar, kemudian
menyempit maka terjadi heteroskedastisitas. b.
Jika tidak ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar ke atas dan di bawah 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas