8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Deskriptif Tabel: 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation ROA
60 -0,057
0,090 0,04891
0,026234 KI
60 47,710
99,270 80,14933
15,364920 PDKI
60 0,00
0,77 0,5298
0,14320 JDD
60 2
12 6,37
2,834 KA
60 8
3,88 1,415
Valid N listwise 60
Sumber : Lampiran Keterangan Tabel. 1 ;
ROA = Return On Asets
KI = Kepemilikan Institusional
PDKI = Proporsi Dewan Komisaris Independen
JDD = Jumlah Dewan Direksi
KA = Komite Audit
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Rata-rata kepemilikan institusional
sebesar 80,149
nilai minimum sebesar 47,710, nilai maksimum sebesar 99,270 dan standar
deviasi sebesar 15,364920 dengan jumlah observasi n sebesar 60. Rata- rata proporsi dewan komisaris independen sebesar 0,5298 , nilai minimum
sebesar 00, nilai maksimum sebesar 0,77 dan standar deviasi sebesar 0,14320 dengan jumlah observasi n sebesar 60. Rata-rata jumlah dewan
direksi sebesar 6,37, nilai minimum 2, nilai maksimum 12 dan standar deviasi 2,834. Rata-rata komite audit sebesar 3,88, nilai minimum sebesar
0, nilai maksimum sebesar 8, dan standar deviasi sebesar 1,415 dengan jumlah observasi n sebesar 60. Rata-rata ROA sebesar 0,04891 nilai
minimum sebesar -0,57 nilai maksimum sebesar 0,90, dan standar deviasi sebesar 0.017412 dengan jumlah observasi n sebesar 60.
B. Hasil Uji Prasyarat Analisis 1.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Metode untuk menguji adanya multikolinearitas ini dapat dilihat dari tolerance
value atau Variance Inflation Factor VIF. Batas dari tolerance value kurang dari 0,1 atau VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolinearitas.
Multikolinearitas juga dilihat dari nilai toleran dan Variance Inflation Factor atau VIF. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai toleran 0,10
atau sama dengan nilai VIF di atas 10 sehingga data yang tidak terkena multikolinearitas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10 atau VIF kurang
dari 10. Hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF adalah sebagai
berikut:
Tabel: 2. Hasil Uji Multikolinearitas dengan Metode VIF Persamaan
VIF Nilai Kritis
Keterangan
KI 1,175
10 Tidak terdapat multikolinearitas
PDKI 1,092
10 Tidak terdapat multikolinearitas
JDD 1,332
10 Tidak terdapat multikolinearitas
KA 1,239
10 Tidak terdapat multikolinearitas
Sumber : Lampiran
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF, nilai VIF
10, artinya bahwa semua variabel bebas tidak terjadi
multikolinearitas sehingga tidak membiaskan interprestasi hasil analisis regresi.
2. Hasil Uji Autokorelasi
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi digunakan uji DW Durbin Watson dengan melihat koefisien korelasi DW test. Hasil
perhitungan dengan SPSS, diperoleh nilai statistic Durbin Watson sebagai berikut:
Tabel :3. Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0,441
0,195 0,136
0,024380 1,496
Sumber : Lampiran
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai DW-test berada pada di antara nilai 1,727 s.d 2,273 yaitu dengan nilai DW-test
sebesar 1,496 artinya tidak ada autokorelasi.